Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman PSG TALKS #4

Sutrisno Raharjo Hadi Atmaja 17/411798/EK/21448

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada
suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Wujud
pemerintah dalam integrasi nasional menyediakan kualitas layanan publik yang baik demi
terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan utama dari usaha tersebut adalah untuk
mengurangi dan mencegah kasus korupsi yang tidak pernah ada habisnya. Walaupun begitu
tingkat korupsi masih sangat tinggi di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena keputusan
belanja public dipengaruhi sektor swasta sehingga suap-menyuap dapat terjadi sebagai akibat
kurangnya informasi kinerja mendorong pemikiran pejabat public cenderung instan.
Solusi dari hal tersebut adalah diawali oleh proses manajemen kinerja sehingga peran
auditor dapat dioptimalkan dalam mencegah kasus korupsi. Wakil Presiden Boediono juga
mengkritisi kasus korupsi yang masih marak sehingga mengimplementasikan sebuah
framework bernama Logic Model: PMK 143/2015 (mengadopsi logic model untuk pertama
kali) dalam rangka meningkatkan keterkaitan antara input-output-outcome, dalam RKA-K/L
2016 dan tahun-tahun selanjutnya. dengan menggunakan logic model banyak daerah sudah
menyederhanakan kegiatan kegiatan. Fokus utamanya bukan kepada kegiatannya namun
bagaimana pengembangan outcome dari kegiatan tersebut dapat menjadi perubahan ke dalam
hal yang positif.
Semua cara bahkan sampai menggunakan cara digital pun sudah dilakukan, namun kasus
korupsi masih saja marak dan menjamur, hal tersebut juga dikarenakan aspek kelembagaan di
Indonesia yang masih tergolong rendah. Ekonomi kelembagaan bukan sekedar organisasi,
Institusi ini merupakan Rule of The Game dari organisasi, kelembagaan ini berfungsi
menurunkan ketidaktentuan dan berusaha menciptakan sistem hubungan antar elements
masyarakat. Kelembagaan adalah aturan yang dirancang oleh manusia untuk mengatur serta
membentuk interaksi politik, sosial, dan ekonomi.
Salah satu cara efektif dalam penurunan tingkat kasus korupsi adalah memperbaiki dasar
(basic) dalam diri masing-masing manusia. Apabila dari awal basic kita sudah bagus, dan
kepribadian kita sudah baik, ada insentif berapapun kita tidak akan tergoda, sehingga kasus
korupsi dapat ditekan menjadi lebih rendah. Birokrasi yang ada juga harus dibuat lebih
akuntable, lebih teratur, serta lebih baik lagi kinerjanya agar sistem pemerintahan dapat
berjalan lebih efektif dan efisien serta pelayanan publik yang diberikan dapat lebih baik lagi.
Maka dari itu dibangun lah SIstem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Adanya proses reformasi birokrasi melalui 8 area perubahan: Pelayanan Publik: Pengawasan,
Akuntabilitas, Kelembagaan, Tata laksana, SDM ASN, Peraturan, dan Manajemen
Perubahan. Dengan 8 area ini didukung pula dengan evaluasi reformasi birokrasi,
akuntabilitas kinerja dan zona integritas.

Anda mungkin juga menyukai