KELOMPOK 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2018
SKENARIO
Tidak ada
PERTANYAAN
JAWABAN
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, Masukan energi rumus
sama dengan keluaran energi, sbb:
- Keseimbangan energi netral.Jika jumlah energi yang ada dalam makanan yang
masuk sama dengan jumlah energi yang dikeluarkan oleh otot-otot yang
melakukan kerja eksternal plus pengeluaran energi internal basal yang akhirnya
muncul sbg panas tubuh.Pemasukan dan pengeluaran energi berada dalam
keseimbangan dan berat tubuh tidak berubah
HIPERTIROID
Penyebab
Faktor Resiko
Goiter
5. Jelaskan patofisiologi dari differential diagnosa?
Tiroidal Lelah, Tremor,BB
HIPERTIROID
1. umum : tak tahan hawa panas hiperkinesis, capek, BB menurun, tumbuh cepat,
toleransi obat, hiperdefekasi, lapar.
6. psikis dan saraf : labil iritabil, tremor, psikosis, nerpositas, paralisis, periodik dispneu.
B. diare
peningkatan frekuensi buang air besar konsistensi normal hormon tiroid berperan dalam
meningkatkan kecepatan sekresi getah pencernaan dan pergerakan saluran cerna,
sehingga hipertiroidisme seringkali menyebabkan diare ( guyton 2007 ).
C.rambut rontok
d. rasa lelah
DM tipe 2
gejala diabetes melitus dibedakan menjadi akut dan kronik. Gejala akut diabetes
melitus yaitu: polifagi,polidipsi,poliuria,nafsu makan bertambah namun berat badan
menurun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), mudah lelah.
Gejala kronik diabetes melitus yaitu: kesemutan, kulit terasa panas atau seperti
tertusuk-tusuk jarum, rasa kebas di kulit,kram,kelelahan,mudah mengantuk,pandangan
mulai kabur,gigi mudah goyah dan mudah lepas,kemampuan seksual menurun bahakan
pada pria bisa terjadi impotensi,pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian
janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4 kg.
HIPERTIROID
1. Anamnesis
Gejala yang berhubungan dengan hipertiroid
- Jantung berdebar-debar
- Gelisah
- Sulit tidur
- Gemetar
- Tidak tahan panas
- Banyak keringat
- Cepat emosi
- Telat haid
- Cepat lelah
- Berat badan menurun
- Diare
/’ 2. Pemeriksaan fisik
- Kelenjar tiroid seseorang terletak di leher bawah kearah distal ( leher
depan bagian bawah ). Untuk mengetahui mana yang kelenjar dan
mana yang bukan bisa dilihat pada gerak menelan. Pada gerakan
menelan kelenjar akan ikut terangkat keatas
- Berbentuk seperti kupu – kupu
- Terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus
- Isthmus menutup cincin trachea 2 dan 3
- Kapsul fibrosus menggantungkan kelenjar ini pada fascia pre tracheal
sehingga pada saat“ menelan “ kelenjar tiroid terangkat kearah cranial.
Normal ( kedua lobus lebih kecil dari ruas ibu jari)
Tingkat Tingkat
Normal Tidak ada pemebesaran kelenjar tiroid
IA Jika ada pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak walaupun leher
pada posisi tengadah maksimum dan pemeriksaan kelenjar tiroid
tentu ketika di palpasi
IIB Pemeriksaan kelenjar tiroid ketika leher posisi tengadah
maksimum dan pembesaran kelenjar ketika dipalpasi
IIA Pembesaran kelenjar tiroid terlihat pada posisi leher normal dari
jarak 1 cm
III Pembesaran kelenjar tiroid tampak jarak 5-6 cm
- Retraksi
- Eksoftalmopati
- Takikardi
- Kelemahan otot
- Fibrasi atrial
- Tremor
- Kulit yang hangat dan lembab
3. Pemeriksaan penunjang
- Antibody tiroid { TgAb, TPoAb ( dijumpai pada penyakit graves)},
tiroiditis hashimoto
- Laboratorium { TSH danpeningkatan FT4 dan T3 }
- Radiologis
- EKG untuk mendeteksi penyakit penyerta
UKUR TSH SERUM . KADAR
DIBAWAH NORMAL (<0,5 mlU/L)
Pemeriksaan Fisik
- Inspeksi
Melihat pada kaki bagaimana produksi keringatnya (menurun atau tidak
), Bulu jempol kaki berkurang atau tidak .
- Palpasi
1. Akral teraba dingin
2. Kulit pecah-pecah
3. Pucat
4. Keringat yang tidak normal
5. Pada ulkus terbentuk kaki yang tebal atau lembek
Pemeriksaan Penunjang
HIPERTIROID
Farmakologi :
1. Antitiroid
Untuk pasien hipertiroidisme yaitu untuk pengobatan jangka panjang atau persiapan
pengangkatan tiroid.
Efek Samping
- Kardimazol
Kadang dapat mengakibatkan rash dan pruritis dan dapat diobati dengan pemberian
antihistamin tanpa menghentikan terapi sebagai alternatif dapat diganti dengan
pemakaian propiltiourasil.
Catatan
1. Obat-obat antitiroid hanya perlu diberikan sekali sehari karena efeknya yang panjang
pada kelenjar tiroid
- Pengobatan berlebihan dapat cepat menyebabkan hipotiroidisme
2. Iodium
Dapat digunakan bersama dengan antitiroid diberikan selama 10-14 hari sebelum
pengangkatan sebagian tiroid/parsial tiroid tetapi tidak cukup bukti manfaatnya.Iodium
sebaiknya tidak digunakan untuk pengobatan jangka panjang karena efek anti tiroidnya
cenderung menurun.
Penggunaan OAT ini umumnya dengan dosis besar permulaan sampai eutiroidisme
tercapai, kemudian diberikan dosis rendah untuk mempertahankan keadaan
eutiroidisme. Biasanya dosis permulaan untuk karbimazol atau metimazol sebanyak 30-
60 mg/hari sedangkan propiltiourasil (PTU) 300/600, tergantung berat dan ringannya
hipertiroidisme
Pada pengobatan dengan yodium radio aktif ini kemungkinan terjadi hipotiroidisme besar sekali.
Digunakan yodium dengan dosis 5 sampai 12 mCi per oral. Dosis ini dapat mengendalikan
tirotoksikosis dalam 3 bulan, namun kira-kira 1/3 dari jumlah pasien menjadi hipotiroid dalam
tahun pertama. Efek samping pengobatan dengan yodium radioaktif adalah hipotiroidisme,
eksaserbasi, Hipertiroidisme dan tiroidisme.
2. Operasi
Tiroidektomi subtotal sangat efektif untuk menanggulangi hipertiroidisme. Hasil
tindakan operasi ini tergantung pada pengalaman dan ketrampilan ahli bedah kelenjar
yang tertinggal sesudah operasi penting sekali sebab bila terlalu besar biasanyz kambuh
kembali, sedang bila terlalu kecil terjadi hipotiroidisme.
Indikasi operasi adalah :
A. Pasien umur mudah dengan struma yang besar serta tidak mempan dengan OAT
B. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan OAT dosis besar.
C. Energi terhadap OAT, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif
D. Adenoma toksik atau struma multinodular toksik
E. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberikan OAT sampai eutiroid kemudian diberikan cairan
kalium iodida 100 sampai 200 mg/hari atau cairan lugol 10 sampai 15 tetes/ hari selama sepuluh
hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar kelenjar tiroid
3. Pengobatan tambahan
A. Sekat beta adrenergik
Beberapa gejala dan tanda hipertiroidisme seperti palpitasi, tremor, berkeringat
banyak, dan gelisah, timbul melalui reseptor beta adrenergik yang mungkin oleh
karena meningkatnya jumlah respetor pada hipertiroidisme. Dengan pemberian
sekat beta-adrenergik, gejala-gejala ini berkurang. Sekat beta ini juga
mempunyai efek menurunkan kadar t3 dalam serum . Para ahli menganjurkan
dosis sebanyak 40 sampai 200 mg/hari yang di bagi atas 4 dosis. Pada orang
lanjut umur diberi 10mg/6 jam .
B. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi, sesudah
pengobatandengan yodium radioaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan
dalam dosis 100 sampai 300 mg/hari.
C. Ipodate
Obat ini lebih cepat kerjanya dibanding PTU dan sangat baik digunakan pada
keadaan akut seperti krisis tiroid. Kerja ipodate adalah menurunkan konversi t4
menjadi t3 diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid septor mengurangi
pengurangan hormon dari tiroid
D. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Pemakaian litium dalam hipertiroidisme belum
jelas , namun dapat di gunakan pada pasien dengan krisis tiroid yang alergi
terhadap yodium.
Diabetes Mielitus Type II
Non Farmakologi
- Edukasi
- Terapi Nutrisi Medis (TNM)
- Kebutuhan Kalori
Farmakolog
HIPERTIROIDISME
Hipertiroid
a) pencegahan primer ( untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko )
I. Edukasi
II. pola hidup sehat
III. konsumsi yodium
IV. olaraga
b) pencegahan sekunder ( untuk mendeteksi penyakit scr dini )
I. diagnosa ( anamnesis, pemfis, pemeriksaan penunjang )
II. penatalaksanaan medis ( operasi / pembedahan )
c) pencegahan tersier ( untuk mengendalikan fungsi mental fisi dan sosial )
I. kontrol teratur
II. menekan munculnya komplikasi dan kecacatan
III. malakukan reabilitas