Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Hematuria

Hematuria adalah kondisi ketika adanya darah di dalam urine.

Secara sederhana kondisi ini disebut dengan kencing berdarah.

Urine berubah warna menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan.

Terkadang, ada pula darah yang terdapat di dalam urine, meski tidak

kasat mata. Kondisi ini sering disebut sebagai hematuria mikroskopik.

Darah yang terkandung dalam urine hanya bisa dilihat di laboratorium

menggunakan mikroskop.

Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah di dalam

urine. Penemuan klinis sering di dapatkan pada populasi orang

dewasa, dengan prevalensi yang mulai dari 2,5% menjadi 20,0%.

Secara visual terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urine

dibedakan dalam 2 keadaan, yaitu:

1. Hematuria makroskopik

Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat

mata dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah, mungkin

tampak pada awal miksi atau pada akhirnya yang berasal dari

daerah posterior uretra atau leher kandung kemih. (Wim de Jong,

dkk, 2004) Hematuria makroskopik yang berlangsung terus

menerus dapat mengancam jiwa karena dapat menimbulkan

26
27

penyulit berupa: terbentuknya gumpalan darah yang dapat

menyumbat aliran urine, eksanguinasi sehingga menimbulkan

syok hipovolemik/anemi, dan menimbulkan urosepsis. (Mellisa C

Stoppler, 2010).

2. Hematuria mikroskopik.

Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata

tidak dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah tetapi pada

pemeriksaan mikroskopik diketemukan lebih dari 2 sel darah

merah per lapangan pandang. (Mellisa C Stoppler, 2010).

Meskipun gross hematuria didefinisikan didapatkannya sel-sel

darah merah di dalam urine, ada kontroversi mengenai definisi

yang tepat dari hematuria mikroskopik. American Urological

Association (AUA) mendefinisikan hematuria mikroskopis klinis

yang signifikan karena terdapat lebih dari 3 sel darah merah (sel

darah merah) pada lapangan pandang besar pada 2 dari 3

spesimen urin dikumpulkan dengan selama 2 sampai 3 minggu.

Namun, pasien yang berisiko tinggi untuk penyakit urologi harus

dievaluasi secara klinis untuk hematuria jika urinalisis tunggal

menunjukkan 2 atau lebih sel darah merah pada lapangan

pandang besar

Penyebab hematuria dapat disebabkan oleh kelainan di dalam

sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan


28

yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu

saluran kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal,

tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat

jinak. Ditambahkan, nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal

dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi

dari saluran kemih bagian bawah.

Hematuria umum, terlihat pada 2% hingga 30% dari populasi orang

dewasa. Pasien yang lebih tua dan perokok memiliki resiko yang

lebih tinggi untuk mengalami hematuria. Hematuria juga sering

ditemukan pada perokok dan hal ini berhubungan dengan resiko

seorang perokok menderitakan kepada sistem perkemihan.

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang

terserang hematuria. Misalnya:

1. Ureter saluran yang menghantarkan urin dari ginal menuju kandung

kemih

2. Ginjal, yakni organ yang berfungsi menyaring darah.

3. Pernah ada infeksi pada ginjal.

4. Usia, berusia lebih dari 50 tahun lebih rentan mengalami komplikasi

organ seperti masalah pada ginjal.

5. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat pereda rasa nyeri.

6. Melakukan aktivitas yang berat.

7. Keturunan, umumnya penyakit yang terkait ginjal merupakan

kondisi yang diturunkan dari keluarga.


29

Hematuria dapat didiagnosis dengan melakukan kultur urin (jika

gejala menyarankan infeksi saluran kemih), sitologi urin, cystoscopy,

dan pencitraan saluran atas. Setelah dilakukan serangkaian

pemeriksaan untuk mencari penyebab terjadinya hematuria,

makalangkah berikutnya adalah untuk menangani penyebab dasar

hematuria.

Hematuria merupakan gejala yang penting dan serius, serta dapat

disebabkan oleh berbagai penyakit. Agar diagnosis penyebab

hematuria dapat ditegakkan secara pasti, diperlukan pemeriksaan

yang sistematik dan terarah meliputi anamnesis, pemerikasaan fisik,

laboratorium dan pemeriksaan khsusus lainnya, dan menghindari

pemeriksaan yang tidak perlu.1 Karakteristik suatu hematuria dapat

dipakai sebagai pedoman untuk memperkirakan lokasi lokasi

penyakit primernya, yaitu apakah terjadi pada awal miksi,semua

proses miksi, atau pada akhir miksi. Sering kali, diagnosis dibuat

berdasarkan sejarah medis dan beberapa tes darah, terutama pada

anak muda dengan risiko keganasan rendah atau diabaikan, dan

umumnya gejalanya terbatas.

Penyelidikan USG saluran ginjal sering digunakan untuk

membedakan antara berbagai sumber pendarahan. Sinar-X dapat

digunakan untuk mengidentifikasi batu ginjal, walaupun CT scan lebih

tepat. Pada pasien yang lebih tua, sistoskopi dengan biopsi dari lesi

yang diduga sering digunakan untuk menyelidiki kanker kandung


30

kemih. Jika dihubungkan dengan rasa sakit, mungkin hematuria

ditandai dengan sindrom nyeri pinggang. Berdasarkan pedoman AUA

(Urologic American Association), hal-hal berikut ini harus dilakukan

untuk pasien berisiko tinggi dengan hematuria mikroskopis yang

signifikan (lebih dari 3 sel darah merah per bidang berdaya tinggi)

Gejala hematuria antara lain:

1. Gross hematuria menyebabkan air seni berubah warna menjadi

kemerahan atau kecokelatan karena banyaknya sel darah merah di

dalam air seni, namun pada microscopic hematuria, air seni dapat

tetap berwarna kuning jernih.

2. Hematuria yang disebabkan karena infeksi saluran kencing atau

karena batu di saluran kencing sering disertai dengan gejala sakit

pinggang, atau nyeri saat buang air kecil. Namun hematuria yang

disebabkan karena tumor pada saluran kencing biasanya tidak

disertai dengan nyeri.

Pengobatan hematuria sangat bergantung pada penyebab yang

mendasarinya. Bila disebabkan karena infeksi, maka pengobatan

utamanya adalah dengan antibiotik.

Bila disebabkan karena batu di saluran kencing, maka pengobatannya

tergantung pada letak batu dan ukurannya. Pada sebagian besar

kasus, diperlukan terapi ESWL (Extra Shock Wave Lithotripsy) atau

operasi pengangkatan batu.


31

Hematuria yang disebabkan karena pembesaran prostat diatasi

dengan obat untuk mengecilkan ukuran prostat, seperti obat golongan

alpha blocker. Namun bila tidak membaik dengan pemberian obat,

operasi pengangkatan prostat (prostatektomi) perlu dilakukan.

Pengobatan hematuria yang disebabkan karena kanker tergantung

pada lokasi dan stadium kankernya. Namun umumnya pengobatannya

adalah dengan operasi dan kemoterapi.

Secara umum, hematuria dapat dicegah dengan menjaga kesehatan

saluran kencing. Caranya adalah:

1. Minum dalam jumlah yang cukup (1,5–2 liter per hari)

2. Hindari paparan asam rokok yang dapat membuat seseorang lebih

rentan terhadap kanker

3. Hindari paparan zat kimia yang tidak aman, misalnya minum air

yang mengandung arsen atau konsumsi suplemen yang tak

diketahui jelas kandungannya, karena dapat meningkatkan risiko

kanker kandung kencing.

pertolongan pertama atau pengobatan hematuria di rumah dengan

melakukan beberapa hal, seperti:

 Cukup Air Putih

Mengonsumsi air putih sesuai dengan kebutuhan adalah cara yang

bisa kamu lakukan untuk mencegah terjadinya kondisi hematuria.

Tidak hanya menghindari hematuria, memenuhi kebutuhan air putih

dalam tubuh memiliki banyak sekali manfaat. Konsumsi cukup air


32

putih menghindarkan kamu dari dehidrasi. Tidak hanya itu,

kesehatan kulit, saraf dan jaringan dalam tubuh kamu juga terjaga

dengan baik.

 Pola Makan Sehat

Memiliki pola makan sehat menunjang kesehatan tubuh kamu.

Salah satunya untuk menghindari kondisi hematuria. Penuhi gizi

dan nutrisi tubuh kamu agar tidak mudah terserang penyakit. Kamu

bisa mengonsumsi makanan atau buah-buahan yang dapat

menjaga kesehatan kandung kemih, seperti buah pepaya. Buah ini

membantu menghilangkan bakteri dan merawat sistem kemih.

Selain itu, konsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air

agar pemenuhan air dalam tubuh terpenuhi.

 Hindari Produk Pembersih Kewanitaan

Bagi wanita, sebaiknya hindari produk pembersih kewanitaan.

Produk pembersih kewanitaan mampu membersihkan organ intim,

namun sayangnya cairan ini benar-benar membersihkan

semuanya. Normalnya, organ intim memiliki bakteri yang bertugas

untuk melindungi Miss V. Jika bakteri ini dihilangkan tentu menjadi

tidak baik bagi kesehatan Miss V, misalnya risiko infeksi yang

semakin meningkat.
33

B. Pencegahan Hematuria

Sulit untuk mencegah hematuria karena penyebabnya beragam.

Namun secara umum, beberapa tindakan pencegahan berikut ini

dapat dilakukan untuk menghindari penyakit penyebab hematuria:

1. Menjaga berat badan ideal.

2. Berolahraga secara rutin.

3. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

4. Mengurangi konsumsi makanan asin.

5. Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung mineral

oksalat, seperti bayam atau talas.

6. Minum air putih dengan cukup.

7. Tidak menahan kencing.

8. Mencebok setelah buang air besar atau buang air kecil dari arah

depan ke belakang, terutama bagi wanita.

9. Berhenti merokok.

C. Pengobatan

Pengobatan hematuria tidak memerlukan perawatan medis yang

cukup serius hanya saja pengobatan dilakukan untuk mengetahui

penyebab yang mendasarinya. Setelah melakukan pengobatan,

dokter akan memeriksa kembali urine Anda untuk melihat apakah

darahnya hilang. Jika darahnya dalam urine belum hilang Anda perlu

melakukan tes tambahan atau mungkin akan dirujuk ke ahli urologi.


34

Apabila tidak ada penyebab mendasar yang ditemukan selama

evaluasi awal. Disarankan untuk melakukan tes urine lanjutan dan

pemantauan tekanan darah setiap tiga hingga enam bulan, terutama

untuk Anda yang memiliki faktor risiko untuk kanker kandung kemih

biasanya terjadi pada usia 50 atau lebih, merokok, atau terpapar

bahan kimia tertentu.

Selain itu, melansir dari Medical News Today, pengobatan hematuria

tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pengobatan yang

mungkin termasuk:

1. Perawatan antibiotik untuk infeksi

2. Operasi untuk menghilangkan batu ginjal besar

3. Pelemas otot, penghambat hormone, dan operasi untuk

mengobati masalah prostat

4. Operasi, kemoterapi dan radiasi untuk mengobati kanker atau

pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai