Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
C-Reactive Protein (CRP) adalah salah satu protein fase akut yang
jaringan baik yang disebabkan oleh penyakit infeksi maupun yang bukan
Aktivitas ‘C-reactive’ ini tidak dijumpai pada orang yang sehat. MacLeod
fase akut yang mirip pada keadaan inflamasi akut dan kronik, dan
nonspesifik.2,4,21
yang lainnya atau obat anti radang (Non Steroid Anti Inflamation Drug)
dan mencapai puncak sekitar 24-48 jam. Waktu paruh dalam plasma
adalah 19 jam dan menetap pada semua keadaan sehat dan sakit,
Kadar CRP akan menurun tajam bila proses peradangan atau kerusakan
jaringan mereda dan dalam waktu sekitar 24-48 jam telah mencapai nilai
normal kembali .Kadar CRP stabil dalam plasma dan tidak dipengaruhi
variasi diurnal.2,5,22
CRP terdiri dari 5-6 subunit polipeptida non glikosilat yang identik, terdiri
molekul 110 – 140 kDa, setiap unit mempunyai berat molekul 23 kDa.22
reaksi fase akut dalam respon terhadap infeksi, inflamasi dan kerusakan
Beberapa hal yang diketahui tentang fungsi biologis CRP ialah 3,5,23,28 :
4. CRP mempunyai daya ikat selektif terhadap limfosit T. Dalam hal ini
respons imun nonspesifik. Bila terjadi inflamasi, sel-sel sistem imun yang
dinding vaskuler.
sistemik seperti panas, neutrofilia dan protein fase akut. Proses inflamasi
yang telah aktif terikat pada mikroba yang telah diselaputi oleh C3b
fagosit.25,26,27.
sehingga laju endap darah juga akan meningkat. Adanya CRP yang tetap
Jadi pada dasarnya, penentuan CRP dapat dilakukan dengan cara, yaitu:
antibodi anti tikus yang mengikat sisa konjugat yang tidak terikat
kuantitatif.
pengukuran turbidimetrik.
Immunoturbidimetry
Ada banyak cara yang dapat dipakai untuk penentuan CRP. Beberapa
•
Cara presipitasi tabung kapiler
•
Cara Aglutinasi Latex
mengukur kadar sampai < 0,2 – 0,3 mg/L sehingga disebut dengan high
antara antigen dan antibodi dalam larutan buffer dan diikuti dengan
melalui proses imuno presipitasi yang terbentuk dalam fase cair. Dalam
reaksi dimana antibodi anti CRP yang berikatan dengan mikropartikel latex
arthritis, Infark Miokard Akut, Infeksi pasca operasi, Infeksi bakteri, Infeksi
2.2.1. Sejarah
Pada tahun 1920, Kylin dari Swedia orang yang pertama kali
multiple risk factors terhadap CVD yang disebut dengan sindrom X. Pada
dikenal luas dan tetap menjadi deskripsi yang paling umum dari
8,9,30
sekelompok kelainan metabolik ini.
2.2.2. Definisi
adalah:6,7,8,9,31
Definition (EGIR).
keluarga. IDF lebih menyukai kriteria NCEP:ATP III karena sederhana dan
dan DM.6,8
2.2.3. Epidemiologi
ras atau etnis, jenis kelamin, dan umur. Peningkatan prevalensi obesitas
etnis dari populasi yang diteliti dan kriteria penegakan diagnosa SM yang
digunakan.6
sekitar 60% pada wanita berusia 45-49 tahun dan 45% pada laki-laki
berusia 45-49 tahun dengan memakai kriteria NCEP:ATP III. Anand dkk
adalah 25,9%.7
Amerika Serikat adalah 34% pada pria dan 35% pada wanita. Di Prancis,
SM pada usia 30-64 tahun <10% pada pria dan wanita, sedangkan pada
prevalensi SM 34% dimana 17,64% pada wanita dan 82,35% pada pria
orang Asia yaitu disebut obesitas jika IMT >25kg/m2 dan lingkar pinggang
2.2.4.1.Resistensi Insulin
insulin berkurang dari normal. Hipotesa yang paling bisa diterima untuk
berhenti.32
2.2.4.2.Obesitas
bukan berdasar berat badan. Penilaian persentase lemak tubuh lebih baik
Asia Pasifik.32,33
Overwight >23
Tissue (WAT) dan Brown Adipose Tissue (BAT). Dikatakan aktif karena
kerja.3
menjadi penyebab utama DMT2 dan morbiditas lain, dan diduga obesitas
stroke.8,38
produksi glukosa oleh hati dan ginjal dan menurunkan uptake glukosa dan
2.2.4.4.Hipertensi
insulin ini hilang tetapi efek reabsorbsi natrium menetap. Efek insulin untuk
2.2.4.6.Dislipidemia
serum.6,9
Asam lemak bebas (FFA) dilepas dalam jumlah yang banyak dari
yang meninggi diproduksi dari glukosa dan trigliserida dan sekresi dari
kolesterol HDL dan peningkatan densitas LDL. Asam lemak bebas juga
kontribusi resistensi insulin yang sebagai produk dari asam lemak bebas
glukosa dan VLDL di hati dan resistensi insulin di otot. Sitokin dan asam
inflamasi dan obesitas dan menjadi fundasi pertama konsep ini. Mereka
inflamasi.46
dan sel-sel yang nekrosis dan apoptosis. Sebagai hasilnya yaitu mCRP
pada gangguan fungsi endothel. CRP pada kadar yang bisa diterima
Low Density Lipoprotein (LDL) dapat lewat masuk dan keluar dari
oleh HSP-60 (Heat Shock Protein) melalui CD14, dan oleh Platelet Activity
autokrin.49
dilepaskan dari makrofag dan sel Limfosit T di dalam sel-sel otot polos dan
membuat mereka lebih mudah kena dengan TLR. Sel Limfosit T juga
Pada Januari 2003 The Centers for Disease Control and Prevention
penyakit Kardiovaskular.43
Hipertensi
Peradangan
TG↑ Sindrom Obesitas yang bersifat
HDL-C↓ Metabolik perlahan-lahan
dan menahun
Gangguan Metabolisme Glukosa
IL-1
Hati hs-CRP
Atherosclerosis
Penyakit Jantung
dan Pembuluh