Anda di halaman 1dari 5

Tata Cara Pemilihan Sampel Balita secara Acak

1. Hitung interval (I) penarikan sampel untuk pemilihan balita dengan cara:

Banyaknya Balita hasil pendaftaran Balita di Desa Terpilih


I=
Jumlah balita yang menjadi sampel + sampel cadangan

Keterangan:
*Interval dihitung sampai dua angka dibelakang koma.
*Jumlah balita yang menjadi sampel per desa adalah 40 balita.
*Jumlah cadangan per desa adalah 10 balita
Contoh situasi:
Desa A, jumlah balita terdaftar 110 balita. Maka interval :
110 balita
I=
(40 + 10) balita

I = 2,20

2. Tentukan angka random pertama (R1) dengan Tabel Angka Random (TAR).
R1 nilainya lebih kecil atau sama dengan I.
Cara menentukan angka random pertama (R1):
a. Siapkan Tabel Angka Random (TAR). TAR terdiri atas 2 halaman, setiap halaman TAR
terdiri atas 25 kolom dan 35 baris. Masing-masing halaman diberi nomor kolom 1 sampai
25 dan nomor baris 1 sampai 35 (Gambar 1).
Gambar 1
1 . . . . 20 21 22 23 24 25
1
.
.
.
.
31
32
33
34
35

b. Selanjutnya ambil pensil atau benda berujung runcing, buka salah satu halaman dari 2
halaman TAR (untuk kali ini gunakan sembarang halaman TAR) . Picingkan mata dan
letakkan ujung pensil di atas lembaran TAR. Bilangan yang paling dekat dengan posisi
ujung pensil merupakan titik awal pembacaan angka random.
Contoh situasi:
Halaman kita terpilih adalah halaman pertama TAR. Ujung pensil jatuh pada bagian
tertentu dari tabel (Gambar 2).
c. Mulai dari titik awal pembacaan, ambil 5 angka ke kanan. 5 angka tersebut merupakan
halaman, baris, dan kolom yang akan digunakan untuk memilih R1
Contoh situasi:
Dari tabel, diperoleh angka di sebelah kanan tanda titik ( .) adalah 26387 (Gambar 2)
Gambar 2
1 . . . . 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
.
.
.
25 9 6 9 1 0 8 2 5 3 7
26 2 6 4 1 1 1 2 6 7 1
27 9 1 9 7 4 6 6 0 2 9
28 2 5 1 2 6 3 8 7 9 7
29 8 9 7 0 1 5 0 8 7 7
30 4 3 3 4 9 1 3 3 4 8

d. Angka pertama dari 5 angka tersebut digunakan untuk menentukan halaman. Gunakan
angka 0, 1, 2, .., .., .., 9. Angka ganjil untuk menyatakan halaman pertama pada TAR.
Sedangkan angka 0 (nol) dan genap untuk menyatakan halaman kedua pada TAR.
Contoh situasi:
Angka pertama dari 26387 adalah angka 2 (genap) sehingga yang terpilih adalah halaman
kedua dari TAR.

e. Angka kedua dan ketiga dari 5 angka tersebut digunakan untuk menentukan baris. pada
setiap halaman ada 35 baris, ditentukan angka 01, 36 (35+1), dan 71 (35+35+1) digunakan
untuk menyatakan baris pertama. Angka 02, 37 (35+2), dan 72 (35+35+2) digunakan untuk
menyatakan baris kedua, dan begitu seterusnya.
Contoh situasi:
Angka kedua dan ketiga dari 26387 adalah angka 63, maka baris pembacaan jatuh pada
baris ke-28, karena 63 - 35 = 28

f. Angka keempat dan kelima dari 5 angka tersebut digunakan untuk menentukan kolom.
Pada setiap halaman ada 25 kolom, ditentukan angka 01, 26 (25+1), 51 (25+25+1) dan 76
(25+25+25+1) digunakan untuk menyatakan kolom pertama. angka 02, 27 (25+2), 52
(25+25+2) dan 77 (25+25+25+2) digunakan untuk menyatakan kolom kedua, dan begitu
seterusnya.
Contoh situasi:
Angka keempat dan kelima dari 26387 adalah angka 87, maka kolom pembacaan jatuh
pada kolom ke-12, karena 87-(25+25+25)=12.
g. Berdasarkan situasi tersebut, TAR yang digunakan adalah halaman 2, baris ke-28 dan
kolom ke-12.
Jika interval nilainya puluhan (2 angka/digit) maka dalam hal ini kolom yang digunakan
adalah 2 kolom yaitu Kolom [12] dan [13].
Namun, hasil perhitungan interval (I) pada contoh situasi adalah 2,20 sehingga R1 cukup
mengambil kolom 12 saja yaitu angka 0 (Gambar 3).
Gambar 3

3. Catat angka random yang terdapat pada halaman, baris, dan kolom yang diperoleh pada
butir 2g di atas. Angka random tersebut harus lebih kecil atau sama dengan interval
balita  AR 1  I  . Bila lebih besar, cari angka yang lebih kecil atau sama dengan
interval, yang terdapat pada kolom yang sama pada baris di bawahnya.
Contoh situasi :
Angka random harus lebih kecil atau sama dengan interval (2,20) yaitu angka 1 atau 2.
Karena R1 = 0 maka kita akan mencari angka 1 atau 2 yang berada baris dibawahnya pada
kolom yang sama. Diperoleh angka 1 pada baris 30 kolom 12, sebagaimana Gambar 4.
Gambar 4

4. Lingkari nomor urut yang sama pada daftar balita dengan angka random pertama (R1)
yaitu balita dengan no urut 1. Kemudian gunakan interval sampel untuk menghitung angka
random berikutnya, yaitu R2 (3), R3 (5), R4 (8) ......., R40 seperti berikut:
R1 = 1
R2 = R1 + I = 1 +2,20 = 3,20  3
R3 = R1 + 2 I = 1 + (2 x 2,2) = 1 + 4,4 = 5,4  5
R4 = R1 + 3 I = 1 + (3 x 2,2) = 1 + 6,6 = 7,6  8
.
.
Rn = R1 + (n-1) I;
.
.
R40 = R1 + 39 I.

SAMPEL CADANGAN

 Dari 50 sampel balita di atas selanjutnya dipilih 10 balita sebagai sampel cadangan,
sedangkan sisanya sebagai sampel utama, sehingga interval pemilihan sampel balita
cadangan adalah:

I = 50/10 = 5
 Ulangi pemilihan angka random sesuai prosedur di atas. Misalkan TAR yang terpilih
adalah halaman 2, baris 8 dan kolom 2, maka angka random pertama yang terpilih adalah
balita 1.

. 1 2 3 4 5
.
6 1 7 5 3 7
7 9 0 2 6 5
8 4 1 2 3 5
9 6 0 2 0 5
10 9 1 2 5 3

 Tentukan R2 sampai dengan R5 seperti berikut:


R2 = R1 + I = 1 + 5 = 6
R3 = R1 + 2I = 1 + (2  5) = 11
R4 = R1 + 3I = 1 + (3  5) = 16
R5 = R1 + 4I = 1 + (4  5) = 21
.
.
R10 = R1 + 9I = 1 + (9  5) = 46
 Balita yang terpilih sebagai sampel cadangan adalah balita dengan nomor urut : 6 ,11,
16, 21, ..., ..., ..., ..., ..., dan 46

Anda mungkin juga menyukai