Anda di halaman 1dari 12

Radiology Imaging in Musculoskeletal (MSK) Disorders

Hal penting yang harus dievaluasi dalam pemeriksaan MSK radiologi antara lain :

• Tulang

• Sendi

• Jaringan Lunak

• Rule of two : dalam meminta foto radiograf muskuloskeletal harus ada 2 view (AP dan
lateral atau AP dan oblique/ yang saling tegak lurus atau yang saling oblique)
pemeriksaan dilakukan 2 view karena ga cukup 1 view aja untuk membandingkan
dengan yang normal. Harus mengenai 2 sendi yang berdekatan contoh : foto daerah
lengan atas harus kena bahu dan … dan two sites bandingkan dengan yang satunya
contohnya pada trauma pada anak2 karena pada anak2 ada epifisieal plate/ growth plate
karena susah bedain epifiseal plate sm fraktur. Kadang memipih dan melebar epifiseal
plate.
Term yang umum digunakan
dalam radiologi muskuloskeletal
untuk kelainan tulang hanya 2
yaitu radiosclerotic dan
radioluscent. Radioscelrotic atau
osteoblastic itu warnanya putih
karena dominan aktifitas dari
osteoblast (penulangan yang
banyak). Radioluscent warnanya
hitam karena proses resorbsi lebih
dominan atau proses osteolitik. Sel
yang menyebabkan proses resorbsi
banyak adalah osteoclast.

1
Sebelah kiri itu foto tulang dewasa.
Sedangkan pada gambar sebelah
kanan adalah foto tulang anak2
yang membedakan adanya epifiseal
plate pada anak2. Bagain tualng
antara lain : Epifisis,
metafisis,diafisis(batang/shaftnya).
Pada orang dewasa episfisis sudah
menyatu dengan metafisis jd pada
orang dewasa sudah tidak bisa
tumbuh keatas lagi. Klinisnya pada
anak2 juga harus diperhatikan
lempeng pertumbuhan agar tidak
mengatakan fraktur multiple.

Bagaimana menginterpretasikan skeletal radiograf atau rosen? Pertama adekuasinya apakah sudah
mencakup role of two (dua sendi, 2 posisi). Alignment : kesatuan tulang dengan sendi. Apabila
ada pergeseran dari tulang atau sendi brarti kita bilangnya alignmentnya tidak baik,kita bialng baik
apabila posisinya normal. contohnya pada kasus dislokasi,deformitas,fraktur yang displace. Bone
: adakah kelainan pada tulang (patah, erosi,destruksi tulang) bagian tulang : putih (korteks),
medulla (abu2,isinya bone marrow). Cartilage tidak terlihat pada ronsen karena tdk mengaklami
osifikasi(penulangan), banyak terdapat di fisis dan sendi pada anak2. Kondisi tuang rawan dapat
dilihat dari celah sedinya, contoh pada OA celah sendinya makin sempit karana tulang rawannya
keropos. Sub-chondral : dibawah tulang rawan, persis dipermukaan sendi. Densitas tulang : hitam
putih tulang/ matriks tulangnya. Soft tissue : apakah ada swelling,mass.

1. Rules of two :
 Two views: one view is too few / no view
 Two joints: image the joint above and below a long bone
 Two sides: compare the other side (difficult cases only)
 Two abnormalities: look for a second abnormality
 Two occasions: compare current films with old films (especially for fracture )

2
 Two visits: repeat the film after a procedure or after an interval
 Two opinions: ask colleague for opinion for doubtful cases
 Two records: write down clinical and radiographic findings
 Two specialists: also get a formal radiological report
 Two examinations: do not forget other tests such as ultrasonography, computed
tomography, magnetic resonance imaging, or isotope bone scanning for complex
cases.

Tulang ini ada tulang rawan yang melapisi.


Tulang rawan bisa mengalami keruskana
sehingga joint spacenya menyempit.
Subchondral sering mengalami erosi,
kista.

Densitas tulang mewakili trabekulasi yang


ada di dalam tulang. Normalnya batas tulang
harus jelas pada korteks maupun medulla.
Korteks putih, medulla abu2. Itu tandanya
matriks dan densitasnya cukup. Tetapi pada
pasien osteoporosis matriks sudah banyak
berkurang, korteks makin tipis dan makin
putih, medulla tampak lebih abu2. Kl dilihat
sepintas pada pasien osteopenia maka
tulangnya terlihat lebih hitam karena
matriksnya sudak tidak normal dengan
korteks dan medulla diferesiasinya sangat
jelas yang medulla dan korteksnya
pembedaanya ga boleh terlalu jauh
warnanya. Sedangkan pada Kondisi density
tulang meningkat maka batas antara cortex
dan medulla tidak bisa dibedakan sehingga
batasnya hilang.

3
TRAUMA

1. Fraktur dan Dislokasi


 Fraktur: patah. Rusaknya struktural kontinuity dari tulang atau periosteum yang
menyebabkan adanya kortikal diskontinuity.
 Dislokasi: saat permukaan sendi menjadi benar-benar terlepas dan terpisah/ bergeser.
2. Jenis- Jenis Fraktur :
 Complete or incomplete

Frktur itu dapat comple dan incomple. Kalo


complete fraktur mengenai kedua sisi
korteks tulang, tp kalo incomplete hanya
mengenai 1 sisi korteks tulang. Fraktur
incomple sering terjadi pada anak2 karena
tulangnya elastisitas tulangnya masih
bagus, contohnya greenstik frakture.

 Comminution fracture

Comminuted fracture atau kominutifa


artinya hancur berkeping2. Frakturnya lebih
dari 2 fragmen fraktur/patahan.

 Displaced fracture fragments Kita juga harus melihat apakah adanya


pergeseran tulang atau tidak. Kalo ga ada
pergeseran dan masih pada posisi normalnya
maka hal tersebut dikatakan alignmentnya
baik. sedangkan pada gambar yang satunya
tulangnya patah dan bergeser, hal tersebut
disebut displace fracture atau adanya
pergeseran dari patahan tulangnya.

4
 Angulation, rotation

Hati2 juga kadang-kadang fraktur ada


karena pengaruh otot contohnya pada
tulang femur yang cendrung ototnya
besar2, jd tulangnya selain patah bisa
mengalami rotasi dan angulasi
(membentuk sudut). Jadi harus direposisi
biar lurus kembali.

 Associated with joint subluxation or dislocation

Kadang fraktur juga disertai subluxation


atau dislokasi sendi, subluxasi itu seperti
dislokasi tapi fragmen tulangnya masih
ada di dalam tapi bergeser. Sedangkan
dislokasi itu sudah complete keluar dari
sendi

Contoh dislokasi di daerah kaki (ankle joint).

PEDIATRIC FRACTURE

Tulang pada anak-anak memiliki elastisitas


yang bagus sehingga tulangnya itu jarang
patah tetapi bengkok atau bowing deformity.
Hal ini sudah disebut dengan incomplete
fracture. Contohnya pada anak yang jatuh
terus tulangnya bengkok.

5
Ada juga yang torus atau buckle. Hal ini
terjadi karena invaksi. Pada tulang
terlihat seperti ada tonjolannya. Dia
seperti fraktur tetapi tidak complete.

Ada juga seperti yang tadi yaitu greenstick. Jadi dia


patah tapi incomplete hanya saja pada satu sisi
korteksnya saja sedangakan satu sisinya masih intact
atau utuh. Biasnaya disertai dengan melengkung sedikit.
Ini semuanya fraktur incomplete (torus,greenstick,
plastic deformities)

PHYSEAL INJURY (Salter-Harris Fractures)

• Classification system to delineate risk of growth disturbance

• Higher grade fractures are more likely to cause growth disturbance

• Growth disturbance can happen with ANY physeal injury

Nah ini stages fraktur pada lempeng


pertumbuhan. Dari stages ini menentukan
prognosisnya. Jadi kalo frakturnya uda
kena epifisis plate maka pertumbuhannya
jadi ga bagus lagi.
Tipe 1 : bergeser
Tipe 2 : diatas metafisis
Tipe 3 : dibawah metafisis
Tipe 4 : sudah kena metafisis,epifisis,fisis
Tipe 5: fisisnya rusak (prognosis jelek)

6
Proses penyembuhan fraktur : pada
saat patah nanti langsung terbentuk
hematum atau gumpalan darah dan
akan digantikan oleh jaringan granulasi
dengan banyak kapiler2 baru yang
terbentuk disana. Kemudian lama2
akan terbentuk soft kalus. Soft calus
tidak terlihat pada foto radiografi
karena belum ada penulangan.
Kemudian soft calus akan menjadi hard
calus, mulailah disini baru terlihat
gambaran calusnya (seperti jembatan
yang menyambungkan). Terakhir
tulang akan memperbaiki bentuknya
yang disebut remodelling.

Fraktur pada anak. Terbentuk


hemtum → soft calus → hard
calus → hard calus banyak
→remodelling.

FRAKTUR HEALING

• Yang penting itu ditemukan bony bridge diantara fragmen fraktur.

• Bony callus terbentuk antara 2-3 weeks setelah luka, and dilanjutkan hingga tulang itu
nyambung sesuai posisi anatomis (union) 3-6 bulan kemudian.

7
Yang menggangu penyembuhan fraktur antara lain :

• Delayed union
– Proses penyembuhan fraktur membutuhkan waktu
lebih panjang dari seharusnya.
 Non-union (pseudoarthrosis)
– Frakturnya tidak sembuh sampai 6-9 bulan.
• Malunion
– Nyambung tapi posisinya salah.

BONE INFECTION

Osteomyelitis adalah infeksi yang terjadi pada sumsum tulang dan pada tulangnya sendiri.
Dimana osteomyelitis dibagi menjadi 2 yaitu akut dan kronik.

Jadi kalo ada infeksi pada tulang, dia


akan diawali dengan rarefaction artinya
ada destruksi dari tulangnya disebabkan
karena infeksinya tersebut. Gambarannya
vocal osteopenia jadi ada yang litik, tapi
vocal. Dan ada periosteal reaction.
Karena tulang itu kalo kena infeksi selalu
berusaha menyembuhkan diri dengan
membentuk reaksi periosteal. Akut stage
baru terlihat pada foto rontgen setelah 2-
3 minggu setelah infeksi terjadi.

8
ya berjalan terus sehingga terbentuklah nanah di dalam tulang.
g yang mati. Dimana tulang yang mati ini namanya sequestrum
Kemudian nanah ini akan berusaha keluar melalui cloaca ke
an tambah tebal dan tulang akan terus berusaha menyembuhkan
um wrap (tulang itu dibungkus oleh jaringan tulang yang baru).

9
BONE TUMOR

Tumor tulang yang utama


meanscrum(?) dan osteosacrum.
Menilai tumor tulang dapat dilihat
dari umur pasien. Osteosacrum
banyak terjadi pada anak-anak.
Ataukah dia single atau multiple,
lokasinya dimana, dibagian mana
dari tulang dan bagaimana
bentuknya.

Bentuk kelainan tulang itu bentuk


osteolitiknya bisa geographic
(bentuknya berbatas tegas,seperti
pulau). Ada yang moth eaten seperti
digigit rayap, bolong-bolong. Kalo
yang permeative batasnya yang normal
dan tidak normal itu tidak jelas. Kalo
semakin ke arah tidak jelas batas
destruksi tulangnya maka akan
semakin ganas. Kalo yang geografic itu
masih jinak.

10
Kalo ada tumor harus lihat adakah
soft tissue mass disekitar tumor.

Sinar matahari(sunburst): tegak lurus Seperti onion skin, banyak terjadi di diafisis.
dengan permukaan tulang, bentuk
segitiga tapi putus (codman tiangle).
terjadi di metafisis, ada gambaran
blastik,litik,soft tissu(?) Terjadi karena proses
DEGENERATIVE penuaan,yang banyak adalah OA.
OA diawali dengan terjadinya
kerusakan kartilago akibat
overweight sehingga celah sendi
menjadi sempit (tapi celah sendi
ga selalu menyempit tergantung
keparahan) karena kartilage
menipis atau habis. Lalu tulang
akan berusaha healing denga
membentuk suatu tonjolan yang
disebut dengan osteophytes.
Adanya reaksi sklerosis sekitar
subchindral bone. Kadang terjadi
swelling pada soft tissue karena
efusi sendi.

11
12

Anda mungkin juga menyukai