Anda di halaman 1dari 51

Pengelolaan Keuangan Desa

(Peremendagri No. 20 Tahun 2018)

Dengan Aplikasi Sistem Keuangan Desa


SISKEUDES V.2.0.2
A. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Perencanaan

Pelaksanaan
Penatausahaan

Pelaporan

Pertanggungjawaban
Pasal 4

Enter title
T he us er c an dem o n s t r at e on a pr oj ec t o r or c om pu t er,
or print the presentation and make it into a in a
wider field
Pasal 5
Koordinator PPKD :
Sekretaris Desa

Pasal 6 Pasal 8
Pelaksana Kegiatan : Fungsi Kebendaharaan :
1. Kaur Tata usaha dan Umum Kaur Keuangan
2. Kaur Perencanaan
3. Kasi Pemerintahan
4. Kasi Kesejahteraan
5. Kasi Pelayanan
Enter title
T h e u s e r c a n d e m o n s t r a t Pasal
e o n 7a p r o j e c t o r o r c o m p u t e r ,
or print the presentation and make it into a in a
Tim yang Melaksanakan Kegiatan :
wider field
1. Perangkat Desa pelaksana
* Kaur / Kasi dapat dibantu oleh Kewilayahan (Kepala Kampung)
Tim yang melaksanakan 2. Lembaga Kemasyarakatan Desa
Kegiatan dan/atau Masyarakat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Komponen APB Desa


APB Desa Terdiri Atas:
Pasal 9 1. Pendapatan Desa
Semua penerimaan Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
APB DESA menjadi hak Desa dan tidak perlu dikembalikan oleh Desa.

2. Belanja Desa
Semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Desa.

3. Pembiayaan Desa
semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh Desa.
APB Desa

Pendapatan Desa Belanja Desa Pembiayaan Desa


1. Bidang Penyelenggaraan
1. Pendapatan Asli Desa : 1. Penerimaan Pembiayaan :
Pemerintahan Desa
a. Hasil usaha a. SiLPA Tahun Sebelumnya
=> Sub Bidang
b. Hasil aset b. Pencairan Dana Cadangan
c. Swadaya, Partisipasi Gotong royong 2. Bidang Pelaksanaan c. Hasil Penjualan Kekayaan
d. Pendapan asli desa Lainnya Pembangunan Desa Desa yang Dipisahkan kecuali
=> Sub Bidang tanah dan bangunan
2. Pendapatan Transfer : 2. Pendapatan Transfer :
3. Bidang Pembinaan 2. Pengeluaran Pembiayaan :
a. Dana Desa a. Dana Desa
Kemasyarakatan Desa a. Pembentukan dana cadangan
b. Bagian dari hasil pajak daerah dan b. Bagian dari hasil pajak daerah
=> Sub Bidang b. Penyertaan Modal
retribusi daerah Kab/kota dan
Enter subtitle
c. Alokasi Dana Desa Click1.here to add retribusi
Bidang daerah Kab/kota
Pemberdayaan
content
d. Bantuan Keuangan dari APBD Prov. of the text,and c. briefly
Masyarakat Alokasi Dana Desa
Desa
explain your point of view
d. Bantuan
d. Bantuan Keuangan dari APBD => Sub Bidang Keuangan dari APBD
Kab/Kota Prov.
1. Bidang d. Bantuan Keuangan dari APBD
Penanggulangan
3. Pendapatan Lain-lain 3. Pendapatan
Bencana, Kab/Kota
KeadaanLin-lain
Darurat
dan Mendesak Desa
=> Sub Bidang
PENGELOLAAN APB Desa
Perencanaan
Perencanaan penerimaan dan pengeluaran Pemerintah Desa

01 pada tahun anggaran berkenaan yang telah dianggarkan dalam


APB Desa

Pelaksanaan
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran desa yang
dilaksanakan melalui rekening kas desa pada Bank yang
ditunjuk Bupati/Walikota
02
Penatausahaan
Proses Penatausahaan atau pencatatan yang dilaksanakan
oleh Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan

03 Pelaporan
Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan APBDesa
oleh Kepala Desa kepada Bupati / Walikota

Pertanggungjawaban
Penyampaian Laporan pertanggungjawaban realisasi APB
Desa oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
Pengelolaan Keuangan Desa
Penatausahaan

* Pengadministrasian pengelolaan
keuangan desa oleh Kaur Keuangan
* Pembuatan Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu kas umum
* Pelaporan realisasi keuangan kepada
Pelaksanaan Kades yang terlebih dahulu diverifikasi
oleh Sekretaris
Kegiatan

Penganggaran Pelaporan dan


* Pembuatan DPA oleh Kaur/Kasi
* Verifikasi DPA oleh Sekretaris Pertanggungjawaban
* Persetujuan DPA oleh Kades
* Penyusunan RAK oleh Kaur Keuangan
* Pembahasan Rancangan
* Verifikasi RAK oleh Sekretaris * Kades menyampaikan Laporan pelaksanaan
Anggaran/Anggaran
* Persetujuan RAK oleh Kades APBDesa dan Laporan Realisasi Anggaran Tiap
Perubahan Bersama BPD
* Pelaksanaan kegiatan Berdasarkan DPA Semester kepada Bupati/Walikota melalui Camat dan
Perencanaan untuk kemudian disepakati
* Pembuatan SPP Bupati menyampaikan laporan Konsolidasi dari
dan disampaikan bersama
* Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran seluruh desa kepada menteri
draf peraturan desa tentang
Desa oleh Kaur Keuangan * Kades menyampaikan laporan
APBDesa kepada
* Pertanggungjawaban belanja oleh Kaur/Kasi pertanggungjawaban realisasi APBDesa kepada
Bupati/Walikota melalui
Penyusunan Rancangan * Verifikasi laporan dan pertanggungjawaban Bupati/Walikota melalui Camat yang disampaikan
Camat.
APB Desa yang oleh Sekretaris desa. paling lambat 3 bulan sejak berakhirnya tahun
* Penetapat APBDesa /
dikoordinasikan oleh APBDesa Perubahan anggaran.
Sekretaris Desa Terdiri atas : a. Laporan Keuangan (LRA,CALK), b.
Laporan Realisasi Kegiatan, c. Daftar program
Sektoral dan program daerah lain yg masuk ke desa
B. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DENGAN SISKEUDES
Perencanaan

Penganggaran
Penatausahaan

Pembukuan
Pengelolaan Keuanga Desa dengan Siskeudes

1. Perencanaan 01
a. Data Umum Desa
b. Visi dan Misi
c. RPJM Desa 2. Penganggaran
a. Isian Data Anggaran
- Kegiatan
02 - Pendapatan
3. Penatausahaan - Belanja
- Pembiayaan 1
a. Penerimaan Desa - Pembiayaan 2
- Penerimaan Tunai b. Anggaran Kas Desa
- Penerimaan Bank c. Posting APB Desa (Admin KAbupaten)
- Penyetoran (atas penerimaan tunai)
b. SPP Kegiatan (Panjar, Defenitif,
03 d. Anggaran Lanjutan

Pembiayaan)
c. Pencairan SPP
d. Pertanggungjawaban (atas SPP Panjar)
- SPJ Panjar
- Pengembalian sisa Panjar
e. Pengembalian (Belanja atau Pembiayaan) 04 4. Pembukuan
f. Penyetoran Pajak
g. Mutasi Kas a. Saldo Awal
- Pengambilan b. Penyesuaian
- Penyetoran
- Pendapatan Bunga
- Biaya Admin Bank
Alur aplikasi siskeudes
Perencanaan Pengganggaran Penatausahaan
Data Umum Isian Kegiatan Input Rekening Kas Desa
Desa Input Pendapatan Input Saldo Awal + Jurnal
Visi dan Misi Input Pembiayaan 1 Input Transaksi Bank
RPJM Desa Input Belanja Pembuatan SPP
Input Pembiayaan 2
Posting Usulan APB SPP Defenitif SPP Panjar
Menu Aplikasi Posting Awal Tahun Input Belanja Input Rek Belanja
Menu Parameter Posting Perubahan Potongan Pajak
Rek. Kas Desa (PAK) Mutasi Kas -
Mutasi Kas - Pengambilan
Menu Pembukuan Pengambilan
Saldo Awal Pencairan
Pencairan
Menu
Penatausahaan Pelaporan
Mutasi Kas Laporan Bulanan/Trw Pertanggung
Menu
Penatausahaan SPP jawaban Panjar
Laporan Semseter I dan II
Kegiatan Potongan Pajak
Menu Laporan Akhir Tahun
Penatausahaan SPJ
Penyetoran Sisa
Kegiatan Laporan Persumber Dana
Menu Panjar
Penatausahaan Lap. Realisasi Dana Desa
Penyetoran Pajak Penyetoran
Laporan Kompilasi, dll
Pajak
1. Perencanaan 01
a. Data Umum Desa
b. Visi dan Misi
c. RPJM Desa
1. Dokumen Perencanaan Desa yang terdiri dari RPJM Desa dan RKP
Desa wajib diinput ke Aplikasi Siskeudes 2019.

2. Jika Modul Perencanaan Desa tidak diinput maka Rencana Kerja


Kegiatan Desa tidak akan bisa dibuat melalui Aplikasi Siskeudes

3. Dokumen Perencanaan ini akan menjadi dasar penyusunan DPA yang


terdiri atas :
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa;
b. Rencana Kerja Kegiatan Desa; dan
c. Rencana Anggaran Biaya.

Permendagri 20/2018 : Pasal 45


1. Dokumen Perencanaan Desa yang terdiri dari RPJM Desa
dan RKP Desa wajib diinput ke Aplikasi Siskeudes 2019.

2. Jika Modul Perencanaan Desa tidak diinput maka Rencana


Kerja Kegiatan Desa tidak akan bisa dibuat melalui Aplikasi
Siskeudes

3. Dokumen Perencanaan ini akan menjadi dasar penyusunan


DPA yang terdiri atas :
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa;
b. Rencana Kerja Kegiatan Desa; dan
c. Rencana Anggaran Biaya.

Permendagri 20/2018 : Pasal 45


1a. Data Umum Desa
Tujuan 01 – Sasaran
Misi 01 - 01
Tujuan 01
Misi 01 Tujuan 01 – Sasaran 02
Misi 01 – Tujuan 02 – Sasaran 01
Tujuan 02 Tujuan 02 – Sasaran 02
Tujuan 02 – Sasaran 03
Misi 01 – Tujuan 03 – Sasaran 01
Tujuan 03
Tujuan 03 – Sasaran 02

Misi 02 – Tujuan 01 – Sasaran 01


Misi 02 Tujuan 01 Tujuan 01 – Sasaran 02
Visi
Misi 02 – Tujuan 02 – Sasaran 01
Tujuan 02 Tujuan 02 – Sasaran 02

Misi 02 – Tujuan 03 – Sasaran 01


Tujuan 03 Tujuan 03 – Sasaran 02

Misi 03 – Tujuan 01 – Sasaran 01


Misi 03 Tujuan 01
Tujuan 01 – Sasaran 02

Misi 03 – Tujuan 02 – Sasaran 01


Tujuan 02 Tujuan 02 – Sasaran 02
DATA VISI DAN MISI

VISI MISI TUJUAN SASARAN

Terwujudnya desa AB Yang 1 Mewujudkan Pemerintahan 1 Terwujudnya kegiatan pemerintahan 1 Tersedianya aparatur desa yang siap melayani masyarakat
Makmur dan Sejahtera desa yang tertib dan desa yang tertib dan lancar
berwibawa 2 Tersedianya sarana dan prasarana desa yang mendukung
pelayanan masyarakat
3 Tersedianya layanan kepada masyarakat desa yang memuaskan

2 Terwujudnya tata perencanaan desa 1 Tersedianya data dan informasi desa


yang memuaskan
2 Tersedianya perencanaan pembangunan desa

2 Mewujudkan Sarana dan 1 Mewujudkan sarana dan prasarana 1 Tersedianya jalan desa yang baik dan memadai
Prasarana Desa yang desa yang memadai
Memadai 2 Tersedianya jalan lingkung yang baik
2 Terwujudnya sarana irigasi pertanian 1 Tersedianya saluran irigasi sawah yang baik
untuk peningkatan produksi hasil 2 Terbentuknya himpunan kelompok petani pemakai air yang rukun
pertanian masyarakat dan bersahaja

3 Terwujudnya sarana dan prasarana 1 Terciptanya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar
pendidikan memadai

3 Mewujudkan keamanan dan 1 Meningkatnya usaha ekonomi 1 Terselenggaranya pelatihan usaha produksi rumah tangga desa
kesejahteraan warga desa produktif warga
2 Terbinanya kelompok usaha industri rumah tangga desa

2 Meningkatnya taraf pendidikan warga 1 Tersedianya sarana pendidikan yang memadai


desa
2 Lancarnya kegiatan belajar mengajar
3 Meningkatnya ketertiban dan 1 Terciptanya kemanan desa yang kondusif
keamanan desa
4 Meningkatnya tingkat kesehatan 1 Meningkatnya kesadaran masyarakat dan kesehatan
masyarakat
2 Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
memadai
1b. Visi dan Misi
1b. Visi dan Misi ( Tujuan dan Sasaran )
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 01
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 02
Bidang 01 Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 03
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 01
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Bidang 02 Sub Bidang 02
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 03
Kegiatan 02 Dana Indikatif
RPJM Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 01
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Bidang 03
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 02
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 01
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Bidang 04
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 02
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Bidang 05 Sub Bidang 01
Kegiatan 02 Dana Indikatif
Kegiatan 01 Dana Indikatif
Sub Bidang 02
Kegiatan 02 Dana Indikatif
1c. RPJM Desa ( Bidang dan Sub Bidang )
1c. RPJM Desa ( Kegiatan dan Dana Indikatif )
2. Penganggaran
02 a. Isian Data Anggaran
- Kegiatan
- Pendapatan
- Belanja
- Pembiayaan 1
- Pembiayaan 2
b. Anggaran Kas Desa
c. Posting APB Desa
d. Anggaran Lanjutan Nama Sub Bidang, atau kegiatan, atau
nama rekening dengan tambahan kala
lainnya atau dengan kode belakang 99
tidak boleh digunakan. Jika ada
kegiatan/rekening yang ingin
ditambahkan silahkan hubungi admin
Kabupaten
2a. Penganggaran - Isian Anggaran
KEGIATAN PENDAPATAN
- Tambahkan Seluruh Bidang yang digunakan ( 5 Bidang ) - Untuk mencatat anggaran pendapatan desa yang akan
- Tambahkan Sub Bidang Kegiatan untuk masing-masing diterima dalam satu tahun kedepan
Bidangnya - Anggaran Pendapatan dibuat sesuai dengan sumber
- Tambahkan Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dananya masing-masing.
dengan Sub Bidangnya, pastikan kegiatan tersebut adalah - Menambahkan anggaran pendapatan bunga bank atau
kegiatan yang ada dalam RKP Desa tahun bersangkutan Jasa Giro.
- Paket Kegiatan Khusus untuk Kegiatan yang - Menambahkan rekening lain-lain penerimaan desa, untuk
menggunakan Dana Desa, selain itu jangan buat paket menampung penerimaan dari sumber lainnya termasuk
kegiatannya dari penyetoran terkait temuan pemeriksaan atas laporan
keuangan tahun lalu
1 2
BELANJA 3 4PEMBIAYAAN a. Pembiayaan 1
- Anggaran belanja dibuat sampai rincian Objek (detil) Silpa (Sisa lebih perhitungan anggaran) adalah selisih antara
bukan hanya pada objek belanja atau nomor rekening seluruh penerimaan desa dikurang dengan seluruh pengeluaran
- Belanja atas barang yang direncanakan untuk diberikan desa selama satu tahun anggaran. (Diinputkan sesuai sumber
kepada pihak lain atau masyarakat dianggarkan di belanja dana asalnya) Jumlah silpa secara otomatis akan menambah
barang jasa, bukan belanja modal. Barang yang diberikan jumlah perseumber dana yang bisa dianggarkan untuk belanja
kepada masyarakat walaupun menurut kriterianya adalah b. Pembiayaan 2
belanja modal, namun karena belanja ini tidak akan dicatat Pembiayaan 2 bisa dianggarkan walaupun anggaran pembiayaan
sebagai aset desa, maka pencatatan atas belanja ini 1 tidak ada atau kurang dari pembiayaan 2, sepanjang total
dilakukan dikelompok belanja barang dan jasa.
penerimaan + Pemb 1 seimbang dengan total Belanja + Pemb 2
2b. Penganggaran – Anggaran Kas Desa
Anggaran Kas Pendapatan Anggaran Kas Belanja
- Anggaran kas Pendapatan diinput pada - Anggaran kas Belanja diinput pada masing
masing masing rekening pendapatan pada masing Kegiatan, kemudian pada masing-
setiap bulannya. masing rekening belanja pada setiap bulannya.
- Anggaran Kas diisi sesuai dengan besaran - Anggaran Kas diisi sesuai dengan besaran
yang diperkirakan akan diterima pada bulan yang diperkirakan akan dibelanjakan sesuai
bersangkutan dengan kegiatan pada bulan bersangkutan

1 2

Anggaran Kas Pembiayaan 3 4


- Anggaran kas Pembiayaan diinput pada
masing masing rekening/sumber dana pada
setiap bulannya.
-Idealnya seluruh Penerimaan Pembiayaan /
Pembiayaan 1 diterima pada bulan pertama
tahun bersangkutan
2c. Penganggaran – Posting Anggaran
Posting Anggaran Usulan Posting Anggaran Awal Tahun
- Pada siskeudes versi sebelumnya yang sesuai - Posting ini dilakukan agar data anggaran dapat
dengan Permendagri no 113/2014 posting ini dialirkan ke tahap penatausahaan.
ditujukan agar SPP bisa dibuat walaupun anggaran - Jika tidak diposting maka tidak akan bisa membuat
belum selesai. SPP di Penatausahaan.
- SPP yang bisa dibuat adalah cuma belanja yang - Posting dilakukan setelah anggaran disetujui
merupakan belanja operasional (belanja Mengikat) - SPP dibuat dengan tanggal yang sama atau diatas
- Dalam Permendagri 20/2018 aturan tentang tanggal posting tersebut
belanja mengikat ini sudah tidak diatur lagi
1 2

Posting Anggaran Perubahan 3 4 Posting Perkades setelah Perubahan


- Sama dengan posting awal tahun namun - Setelah perubahan anggaran ternyata masih
posting perubahan bertujuan untuk anggaran diperlukan pergesaran atau perubahan
perubahan anggaran karena disebabkan hal-hal yang
diatur dalam permendagri tentang perubahan
perkades setelah perubahan anggaran
2d. Penganggaran – Anggaran Lanjutan
Kegiatan Lanjutan RAB Lanjutan
- Kegiatan yang belum selesai pelaksanaannya - Rencana Anggaran Belanja (RAB) dari kegiatan
ditahun anggara sebelumnya, dan kegiatan tersebut Lanjutan dimaksud
dilanjutkan lagi pelaksanaannya ditahun anggaran
berjalan

1 2

RAK Lanjutan 3 4
- Rencana Anggaran Kas (RAK) dari KEgiatan
Lanjutan Dimaksud
3. Penatausahaan
a. Penerimaan Desa
- Penerimaan Tunai
- Penerimaan Bank 03
- Penyetoran (atas penerimaan tunai)
b. SPP Kegiatan (Panjar, Defenitif, Pembiayaan)
c. Pencairan SPP
d. Pertanggungjawaban (atas SPP Panjar)
- SPJ Panjar Lakukan Terlebih dahulu persiapan Penatausahaan :
- Pengembalian sisa Panjar Menginputkan Rekening Kas Desa pada menu
e. Pengembalian (Belanja atau Pembiayaan) Parameter
Memastikan kembali Anggaran Pendapatan
f. Penyetoran Pajak Bunga dan Belanja Admin Bank sudan dinput
g. Mutasi Kas sesuai dengan yang ada di parameter rekening
- Pengambilan kas desa
- Penyetoran Belanja Admin Bank diinput pada Bidang
- Pendapatan Bunga Penyelenggaraan Pemerintahan, Kegiatan
- Biaya Admin Bank Operasional Kantor.
h. Output Dana Desa Melakukan posting sesuai tahapannya (
Posting Usulan APBDes / posting awal tahun /
Posting PAK / Posting Perkades)
Bukukan Saldo Awal dan Jurnal
 Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) adalah selisih antara
seluruh penerimaan dikurang dengan seluruh pengeluaran,
dalam hal ini termasuk saldo yang berasal dari penerimaan
bunga tahun lalu dan penerimaan lainnya yang diterima
tahun lalu yang belum teranggarkan, seperti penerimaan
atas penyetoran hasil temuan pemeriksaan dan penerimaan-
penerimaan lainnya yang menambah pada kekayaan desa.
 Dalam pengganggaran, silpa dianggarkan di pembiayaan 1
 Pada dasanya silpa pada akhir tahun anggaran sudah
berada dalam kas desa baik tunai maupun bank. Namun
agar nilai silpa tersebut bisa ditransfer kedalam tahun
anggaran berikutnya dan menjadi sado awal ditahun tersebut
maka harus dilakukan prosedur pencatatan di pembukuan.
 Silpa bukan lagi merupakan penerimaan tahun berikutnya,
karena silpa telah tercatat ditahun sebelumnya, dalam hal ini
yang dilakukan hanya pemindahan dari saldo tahun lalu
menjadi saldo awal di tahun berikutnya.
 Dalam siskeudes bisa saja proses ini dilkukan dengan
mencatat nilai silpa tersebut sebagai penerimaan desa (bank
atau tunai), namun ini kurang tepat karena tidak
menggambarkan keadaan pembukuan yang sesungguhnya.
Jika pencatatan silpa dilakukan dengan cara ini maka jurnal
silpa tidak diperlukan lagi.
 Dalam merealisasi silpa ketahun anggaran berikutnya
3a. Penerimaan Desa
Penerimaan desa digunakan untuk mencatat :
 Penerimaan dana transfer (ADD, DDS, PBH, PBP, PBK, dan lainnya)
 Penerimaan dana tunai (PAD, Hibah, Swadaya, dan lainnya)
 Penyetoran dana tunai yang diteima sebelumnya yang menambah kepada
kekayaan desa.

(contoh : penerimaan PAD diterima secara tunai, kemudian PAD tersebut di


setorkan ke rekening kas desa /BANK)
Input Penerimaan
Input Penerimaan 1
1 Tunai
Bank (Dana
Transfer)

Buku Kas Buku Pembantu


Umum (BKU) Bank

Penyetoran Kas
2 Tunai ke Bank

Buku Pembantu
Bank

Laporan Penatausahaan dan Laporan


Pembukuan
3b. SPP Kegiatan
 SPP Panjar untuk permintaan pembayaran atas Kegiatan
yang akan dilaksanakan. Saat pembuatan SPP ini
pembayaran belum dilakukan dan SPJ belum ada.
 SPP Defenitif untuk permintaan pembayaran atas kegiatan
yang telah terlaksana, pembayaran akan diserahkan
langsung kepada pihak penyedia, dan bukti transaksi atau
SPJ sudah benar benar tersedia/defenitif
 SPP Pembiayaan untuk permintaan pembayaran khusus
untuk belanja pembiayaan yang ada pada anggaran
pengeluaran pembiayaan atau Pemb 2
SPP Defenitif SPP Panjar
1 1

Pencairan Pencairan

2 SPJ Kegiatan

Nilai SPJ
kurang dari
Nilai SPJ nilai SPP
sama dengan
nilai SPP Pengembalian Sisa
Panjar

Laporan Penatausahaan dan


Laporan Pembukuan
Penatausahaan - SPP panjar
 Belanja yang akan dibuatkan SPP nya belum dilaksanakan.
 TPK/PTPKD mengajukan SPP untuk meminta uang yang akan
digunakan untuk belanja pelaksanaan kegiatan.
 Belum ada bukti belanja/kwitansi, yang ada hanya bukti
penyerahan uang pencairan SPP panjar kepada TPK/PTPKD.
 Setelah uang yang diterima dibelanjakan maka TPK/PTPKD
menyampaikan Pertanggungjawban belanja (SPJ) atas uang
panjar yang diterimanya untuk diinput di siskeudes.
 Jika memenuhi kriteria perpajakan, maka atas bukti belanja
tersebut langsung dibuatkan atau diinputkan potongan pajak sesuai
tarif pajak yang berlaku.
 Jika nilai SPJ belanja lebih kecil dari Nilai Pencairan SPP, maka
TPK/PTPKD harus mengembalikan sisa panjar kepada bendahara.
PPKD Sekretaris Desa PPKD/Operator
Mengajukan Dokumen
untuk pembuatan SPP Verifikasi Ketersediaan /Bend
Panjar Anggaran, dan RAB
Membuat SPP Panjar
Rencana/Rincian
Penggunaan Dana Dokumen Pengajuan Dokumen SPP dicetak dan
(RPD) + RAB SPP yg telah Diverifikasi diajukan kepada Kepala
Desa untuk disetujui

Bendahara Desa Kepala Desa


Menyetujui dan
PPKD Melakukan Pencairan SPP Menandatangani SPP
Pencairan SPP Dokumen SPP lengkap
Uang diserahkan kepada yang telah disetujui dan
PPKD dengan bukti ditanda tangani
pencairan

PPKD Sekretaris Desa


Menyampaikan SPJ Verifikasi Ketersediaan Operator /Bend
Belanja atas panjar yg Anggaran, dan RAB dan
diterimanya Bukti Belanja (SPJ)
Laporan
Membukukan SPJ Belanja
Penatausahaan
Bukti Belanja (Kwitansi
Belanja dan SPJ yang telah dan Pembukuan
a. Input SPJ Belanja
Kelengkapannya) Diverifikasi
b. Input Potongan Pajak
Alur spp panjar siskeudes (pencairan tunai)
PPKD/Operator/ PPKD/Operator/
Bend. Bendahara Desa Bend.
Melakukan Pencairan
Membuat SPP Panjar SPP Membuat SPJ Panjar

Saldo Kas Mencukupi a. Input Bukti


a. Input SPP untuk Pencairan ? Pengeluaran
b. Input Rincian b. Input Potongan
SPP Ya Tidak Pajak
c. cetakSPP Ada Sisa
a. Lakukan Panjar / SPJ
Penarikan Tunai Lebih Kecil dari
Pencairan?
b. Bukukan
Penarikan ke
Siskeudes (Mutasi Kas Ya Tidak
– Pengambilan ) a. Input
Pengembalian
Lakukan Panjar
Pencairan Panjar
Bukti Pencairan
Panjar

PPKD
Laporan Penatausahaan
Menerima Pencairan dan Pembukuan
PPKD Panjar, Membelanjakan,
dan Menyampaikan SPJ
Kepala Bendahara
Penatausahaan - SPP Defenitif
 Belanja yang akan dibuatkan SPP nya adalah belanja yang benar-benar telah terjadi atau
defenitif.
 Barang dan atau jasa yang akan dibuatkan sppnya tersebut sudah diterima oleh
Pemerintah Desa.
 Atas belanja tersebut sudah ada bukti belanja yang memuat informasi uraian belanja yang
akan diinput pada rincian belanja siskeudes.
 Jika memenuhi kriteria perpajakan, maka atas bukti belanja tersebut langsung dibuatkan
atau diinputkan potongan pajak sesuai tarif pajak yang berlaku.
 Karena belanja ini sudah defenitif maka spj atau bukti belanja ini bersifat final atau tidak
akan berubah-ubah lagi.
 Karena nilai SPP Defenitif bersifat final maka tidak ada istilah sisa belanja.
 Jika terjadi kesalahan dalam pengentrian belanja yang mengakibatkan harus
dikembalikannya sebagian atau keseluruhan belanja tersebut maka dilakukan melalui
menu pengembalian belanja.
Alur spp defenitif siskeudes (pencairan tunai)

PPKD/Operator Bendahara Desa


/Bend. Melakukan Pencairan
SPP
Membuat SPP Defenitif
Saldo Kas Mencukupi
untuk Pencairan ?
a. SPP

b. Rincian SPP Ya Tidak

c. Bukti a. Lakukan Penarikan


Pengeluaran
Tunai
d. Input Potongan
Pajak b. Bukukan Penarikan ke
Siskeudes (Mutasi Kas –
Pengambilan )

Pencairan

Laporan Penatausahaan
dan Pembukuan
3c. Pencairan SPP
 Menu Bukti Pencairan Akan Menampilkan Daftar SPP yang sudah dibuat namun
belum dicairkan, baik SPP Defenitif, Panjar Maupun SPP Pembiayaan.
 SPP yang sudah dibuatkan pencairannya akan hilang dari menu Bukti Pencairan
dan akan Masuk ke Menu Browse
 Semua SPP yang telah dicairkan akan berpindah ke Menu Browse
 Jika akan mengubah atau menghapus SPP yang sudah dicairkan, maka terlebih
dahulu bukti pencairannya harus dihapus dari menu browse
3d. SPJ Kegiatan
 Jika SPP yang dibuat adalah SPP Panjar, maka setelah SPP tersebut dicairan
dan SPJ atau bukti transaksi atas pencairan panjar tersebut telah diserahkan oleh
Pelaksana Kegiatan kepada Bendahara, dilanjutkan dengan pengimputan pada
menu SPJ Kegiatan.
 SPJ atas satu nomor SPP Panjar dibuat hanya dalam satu nomor SPJ Panjar
yang meliputi seluruh bukti transaksi atas Panjar tersebut yang dikelompokan
berdasarkan rekening belanjanya (satu nomor SPJ untuk satu nomor SPP)
 Jika Satu SPP Panjar dibuat dalam lebih dari satu nomor SPJ maka akan terjadi
kesalahan perhitungan pelaporan dalam laporan output dana desa (Laporan
PMK)
 Jika Panjar yang diberikan tidak habis dalam waktu maksimal 10 hari kerja, maka
Seluruh sisa uang yang belum tergunakan dikembalikan lagi ke bendahara,
kemudian bendahara akan membukukan di menu pengembalian sisa panjar.
3e. Pengembalian
 Menu pengembalian digunakan untuk mencatat pengembalian belanja atas satu
atau lebih bukti transaksi yang sebelumya sudah diSPJ kan atau
dipertanggungjawabkan dan sudah tercatat sebagai realisasi belanja, namun
karena satu alasan belanja tersebut dibatalkan.
 Pembatalan atas bukti transaksi tersebut akan mengakibatkan realisasi belanja
atas rekening belanja sesuai bukti transaksi tersebut akan berkurang sebesar
nilai pengembaliannya.
 Nilai yang dikembalikan ini akan masuk lagi ke saldo RAB sehingga bisa
dimintakan kembali melalui SPP berikutnya.
 Pengembalian ini bisa untuk pengembalian belanja maupun pengembalian
pembiayaan
3f. Penyetoran Pajak
 Penatausahaan pajak adalah kewajiban Bendahara, maka bendahara harus melakukan
pencatatan atau penatausahaan atas pajak yang diterima dan yang telah disetorkannya.
 Penatausahaan pajak terdiri atas Penerimaan dan Penyetoran Pajak
 Penerimaan pajak dicatat saat membuat SPP defenitif atau pada Saat pembukuan SPJ
Panjar/kegiatan jika SPP tersebut adalah SPP Panjar.
 Penerimaan pajak disesuaikan dengan rekening pajak dan tarif pajak sesuai ketentuan yang
berlaku
 Penyetoran Pajak dilakukan melalui menu Penatausahaan – Penyetoran Pajak.
 Nilai yang diinput dalam menu penyetoran pajak adalah sesuai dengan nilai yang benar-benar
telah disetorkan ke Kantor Pos / Bank atau sesuai dengan nilai dan kode rekening yang tertera
di bukti penyetoran melalui e-billing.
 Bendahara harus membuat / mencetak buku laporan pajak setiap bulannya. Dan pada Akhir
tahun buku-buku pajak perbulan tersebut disatukan /dijilid sehingga menjadi laporan pajak
untuk satu tahun anggaran.
3f. Penyetoran Pajak
 Semua penerimaan pajak yang dicatat pada menu potongan pajak pada SPP
Defenitif atau pada menu potongan pajak pada SPJ Panjar harus disetorkan ke
Kas Negara untuk Pajak Pusat dan ke Kas Daerah untuk Pajak Daerah.
 Pembukuan penyetoran pajak hanya dilakukan setelah pajak tersebut benar-
benar telah disetorkan dibuktikan dengan adanya bukti pembayaran pajak dari
bank.
 Pada pajak Pusat jika pembayaran tersebut telah benar-benar dilaksanakan maka
dalam bukti penerimaan pajak akan terdapat nomor NTPN (Nomor Transaksi
Penerimaan Negara) sedangkan untuk Pajak daerah untuk Kolom NTPN bisa diisi
dengan angak nol (000000000)
3g. Mutasi Kas
 Mutasi kas digunakan untuk mencatat :
 Penarikan/pengambilan uang dari bank
 Penyetoran uang dari kas bendahara ke Bank
(contoh : karena kelebihan penarikan uang dari bank, atau pengembalian sisa
belanja ke bank )
 Penerimaan Pendapatan Bunga
 Pembayaran Belanja Admin Bank/Pajak atas Rekening Bank
(Pendapatan Bungan dan Admin Bank harus dianggarkan terlebih dahulu)
3h. Output Dana Desa
 Output dana desa adalah menu yang harus diisi agar dapat menghasilkan
Laporan Penyerapan Dana Desa (PMK 225)
 Indikator Ouput dana desa dihasilkan dari pengisian paket kegiatan pada menu
penganggaran -> kegiatan (Seluruh kegiatan yang menggunakan dana desa
harus dibuat kan pkaet kegiatannya, kalau tidak dibuat paketiatan maka indikator
output dana desa tidak akan tampil pada Laporan PMK 225)
 Kolom Realisasi pada laporan PMK 225 akan terisi jika SPP Defenitif sudah
dicairkan dan atau SPP Panjar Sudah di SPJkan.
 Nilai Realisasi akan diakumulasi sesuai dengan Pentahapan Pelaksanaan
Kegiatan yang bersumber dari dana desa sesuai yang diinput dalam Rencana
Anggaran Kas (RAK) -> Tahap I, II dan III
 Pada Siskeudes untuk merealisasikan belanja dd tersebut adalah melalui menu
realisasi keu, kemudian klik proses sesuai dengan Pentahapannya
 Kemudian pada menu fisik DD diisikan capaian realiasi yang khusus diinput pada
tahap II (akumulasi tahap I dan tahap II) dan Tahap III
 Nilai realisasi output tahap III adalah akumulasi dari Tahap I, II, dan III
04 4. Pembukuan
a. Saldo Awal
b. Penyesuaian

Sebelum masuk ke penatausahaan terlebih


dahulu melakukan input saldo awal dan
jurnal penyesuaian

Input saldo awal dan jurnal penyesuaian


adalah mekanisme pengakuan atas SiLPA
tahun lalu agar tercatat dalam pembukuan
tahun berjalan dan nilai silpa tersebut bisa
terealisasi dalam oran pembukuan.
4a. Saldo Awal
 Jumlah kolom debet dan kolom kredit harus sama (balance)
 Rekening Ekuitas SAL - Kredit (Akun Neraca) nilainya harus sama persisi dengan
nilai SiLPA yang diinput di Pembiayaan 1 pada menu anggaran
 Pada kolom debet. Inputkan Nilai Rekening Kas Desa senilai saldo bank pada
Awal tahun berjalan.
 Jika nilai Saldo Bank lebih kecil dari Ekuitas SAL artinya saat awal tahun masih
ada SiLPA yang masih dipegang oleh bendahara dalam bentuk kas tunai, maka
pada kolom debet ditambahkan rekening kas pada pada bendahara senilai selisih
tersebut.
 Terdapat beberapa variasi kondisi Kas pada saat pengimputan SiLPA, sehingga
pemilihan rekening yang digunakan saat pembuatan saldo awal harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut
4a. Penyesuaian
 Agar SiLPA tahun lalu terealisasi dalam laporan pembukuan, harus dilakukan
penjurnalan
 Jurnal penyesuaian dibuat pada awal tahun idealnya saat hari pertama kerja
dalam tahun berjalan (02 Februari).
 Pada kolom debet diisi dengan Rekening Ekuitas SAL - Akun Neraca (3.1.2.01)
(Sesuai dengan yang diinput di saldo awal) dengan nilai yang sama persis
dengan Nilai total SiLPA pada Pembiayaan 1 di menu Anggaran.
 Pada kolom kredit diisi dengan Rekening Silpa tahun sebelumnya - LRA
(6.1.1.01) dengan rincian dan nilai sesuai dengan nilai SiLPA persumber dana
yang ada di pembiayaan1 pada menu anggaran.
 Pastikan klik menu posting agar jurnal terbaca pada laporan pembukuan
Laporan Pelaksanaan Anggaran (Semester)
Disampaikan dalam Bulan Juli Tahun Berjalan

Semester 1 Click here to add content of the text,and


briefly explain your point of view

Disampaikan pada Bulan Januari Tahun Berikutnya

Click here to add content of the text,and


Semester 2
briefly explain your point of view

Terdiri Atas
1. Laporan Pelaksanaan APB Desa
2. Laporan Realiasi Kegiatan
3. Laporan dan Dokumen Lainnya yang
diperlukan
T H A N K Y O U

Anda mungkin juga menyukai