Perencanaan
Pelaksanaan
Penatausahaan
Pelaporan
Pertanggungjawaban
Pasal 4
Enter title
T he us er c an dem o n s t r at e on a pr oj ec t o r or c om pu t er,
or print the presentation and make it into a in a
wider field
Pasal 5
Koordinator PPKD :
Sekretaris Desa
Pasal 6 Pasal 8
Pelaksana Kegiatan : Fungsi Kebendaharaan :
1. Kaur Tata usaha dan Umum Kaur Keuangan
2. Kaur Perencanaan
3. Kasi Pemerintahan
4. Kasi Kesejahteraan
5. Kasi Pelayanan
Enter title
T h e u s e r c a n d e m o n s t r a t Pasal
e o n 7a p r o j e c t o r o r c o m p u t e r ,
or print the presentation and make it into a in a
Tim yang Melaksanakan Kegiatan :
wider field
1. Perangkat Desa pelaksana
* Kaur / Kasi dapat dibantu oleh Kewilayahan (Kepala Kampung)
Tim yang melaksanakan 2. Lembaga Kemasyarakatan Desa
Kegiatan dan/atau Masyarakat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
2. Belanja Desa
Semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Desa.
3. Pembiayaan Desa
semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu)
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh Desa.
APB Desa
Pelaksanaan
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran desa yang
dilaksanakan melalui rekening kas desa pada Bank yang
ditunjuk Bupati/Walikota
02
Penatausahaan
Proses Penatausahaan atau pencatatan yang dilaksanakan
oleh Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan
03 Pelaporan
Penyusunan dan penyampaian laporan pelaksanaan APBDesa
oleh Kepala Desa kepada Bupati / Walikota
Pertanggungjawaban
Penyampaian Laporan pertanggungjawaban realisasi APB
Desa oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota
Pengelolaan Keuangan Desa
Penatausahaan
* Pengadministrasian pengelolaan
keuangan desa oleh Kaur Keuangan
* Pembuatan Buku Kas Umum dan Buku
Pembantu kas umum
* Pelaporan realisasi keuangan kepada
Pelaksanaan Kades yang terlebih dahulu diverifikasi
oleh Sekretaris
Kegiatan
Penganggaran
Penatausahaan
Pembukuan
Pengelolaan Keuanga Desa dengan Siskeudes
1. Perencanaan 01
a. Data Umum Desa
b. Visi dan Misi
c. RPJM Desa 2. Penganggaran
a. Isian Data Anggaran
- Kegiatan
02 - Pendapatan
3. Penatausahaan - Belanja
- Pembiayaan 1
a. Penerimaan Desa - Pembiayaan 2
- Penerimaan Tunai b. Anggaran Kas Desa
- Penerimaan Bank c. Posting APB Desa (Admin KAbupaten)
- Penyetoran (atas penerimaan tunai)
b. SPP Kegiatan (Panjar, Defenitif,
03 d. Anggaran Lanjutan
Pembiayaan)
c. Pencairan SPP
d. Pertanggungjawaban (atas SPP Panjar)
- SPJ Panjar
- Pengembalian sisa Panjar
e. Pengembalian (Belanja atau Pembiayaan) 04 4. Pembukuan
f. Penyetoran Pajak
g. Mutasi Kas a. Saldo Awal
- Pengambilan b. Penyesuaian
- Penyetoran
- Pendapatan Bunga
- Biaya Admin Bank
Alur aplikasi siskeudes
Perencanaan Pengganggaran Penatausahaan
Data Umum Isian Kegiatan Input Rekening Kas Desa
Desa Input Pendapatan Input Saldo Awal + Jurnal
Visi dan Misi Input Pembiayaan 1 Input Transaksi Bank
RPJM Desa Input Belanja Pembuatan SPP
Input Pembiayaan 2
Posting Usulan APB SPP Defenitif SPP Panjar
Menu Aplikasi Posting Awal Tahun Input Belanja Input Rek Belanja
Menu Parameter Posting Perubahan Potongan Pajak
Rek. Kas Desa (PAK) Mutasi Kas -
Mutasi Kas - Pengambilan
Menu Pembukuan Pengambilan
Saldo Awal Pencairan
Pencairan
Menu
Penatausahaan Pelaporan
Mutasi Kas Laporan Bulanan/Trw Pertanggung
Menu
Penatausahaan SPP jawaban Panjar
Laporan Semseter I dan II
Kegiatan Potongan Pajak
Menu Laporan Akhir Tahun
Penatausahaan SPJ
Penyetoran Sisa
Kegiatan Laporan Persumber Dana
Menu Panjar
Penatausahaan Lap. Realisasi Dana Desa
Penyetoran Pajak Penyetoran
Laporan Kompilasi, dll
Pajak
1. Perencanaan 01
a. Data Umum Desa
b. Visi dan Misi
c. RPJM Desa
1. Dokumen Perencanaan Desa yang terdiri dari RPJM Desa dan RKP
Desa wajib diinput ke Aplikasi Siskeudes 2019.
Terwujudnya desa AB Yang 1 Mewujudkan Pemerintahan 1 Terwujudnya kegiatan pemerintahan 1 Tersedianya aparatur desa yang siap melayani masyarakat
Makmur dan Sejahtera desa yang tertib dan desa yang tertib dan lancar
berwibawa 2 Tersedianya sarana dan prasarana desa yang mendukung
pelayanan masyarakat
3 Tersedianya layanan kepada masyarakat desa yang memuaskan
2 Mewujudkan Sarana dan 1 Mewujudkan sarana dan prasarana 1 Tersedianya jalan desa yang baik dan memadai
Prasarana Desa yang desa yang memadai
Memadai 2 Tersedianya jalan lingkung yang baik
2 Terwujudnya sarana irigasi pertanian 1 Tersedianya saluran irigasi sawah yang baik
untuk peningkatan produksi hasil 2 Terbentuknya himpunan kelompok petani pemakai air yang rukun
pertanian masyarakat dan bersahaja
3 Terwujudnya sarana dan prasarana 1 Terciptanya kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar
pendidikan memadai
3 Mewujudkan keamanan dan 1 Meningkatnya usaha ekonomi 1 Terselenggaranya pelatihan usaha produksi rumah tangga desa
kesejahteraan warga desa produktif warga
2 Terbinanya kelompok usaha industri rumah tangga desa
1 2
1 2
RAK Lanjutan 3 4
- Rencana Anggaran Kas (RAK) dari KEgiatan
Lanjutan Dimaksud
3. Penatausahaan
a. Penerimaan Desa
- Penerimaan Tunai
- Penerimaan Bank 03
- Penyetoran (atas penerimaan tunai)
b. SPP Kegiatan (Panjar, Defenitif, Pembiayaan)
c. Pencairan SPP
d. Pertanggungjawaban (atas SPP Panjar)
- SPJ Panjar Lakukan Terlebih dahulu persiapan Penatausahaan :
- Pengembalian sisa Panjar Menginputkan Rekening Kas Desa pada menu
e. Pengembalian (Belanja atau Pembiayaan) Parameter
Memastikan kembali Anggaran Pendapatan
f. Penyetoran Pajak Bunga dan Belanja Admin Bank sudan dinput
g. Mutasi Kas sesuai dengan yang ada di parameter rekening
- Pengambilan kas desa
- Penyetoran Belanja Admin Bank diinput pada Bidang
- Pendapatan Bunga Penyelenggaraan Pemerintahan, Kegiatan
- Biaya Admin Bank Operasional Kantor.
h. Output Dana Desa Melakukan posting sesuai tahapannya (
Posting Usulan APBDes / posting awal tahun /
Posting PAK / Posting Perkades)
Bukukan Saldo Awal dan Jurnal
Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) adalah selisih antara
seluruh penerimaan dikurang dengan seluruh pengeluaran,
dalam hal ini termasuk saldo yang berasal dari penerimaan
bunga tahun lalu dan penerimaan lainnya yang diterima
tahun lalu yang belum teranggarkan, seperti penerimaan
atas penyetoran hasil temuan pemeriksaan dan penerimaan-
penerimaan lainnya yang menambah pada kekayaan desa.
Dalam pengganggaran, silpa dianggarkan di pembiayaan 1
Pada dasanya silpa pada akhir tahun anggaran sudah
berada dalam kas desa baik tunai maupun bank. Namun
agar nilai silpa tersebut bisa ditransfer kedalam tahun
anggaran berikutnya dan menjadi sado awal ditahun tersebut
maka harus dilakukan prosedur pencatatan di pembukuan.
Silpa bukan lagi merupakan penerimaan tahun berikutnya,
karena silpa telah tercatat ditahun sebelumnya, dalam hal ini
yang dilakukan hanya pemindahan dari saldo tahun lalu
menjadi saldo awal di tahun berikutnya.
Dalam siskeudes bisa saja proses ini dilkukan dengan
mencatat nilai silpa tersebut sebagai penerimaan desa (bank
atau tunai), namun ini kurang tepat karena tidak
menggambarkan keadaan pembukuan yang sesungguhnya.
Jika pencatatan silpa dilakukan dengan cara ini maka jurnal
silpa tidak diperlukan lagi.
Dalam merealisasi silpa ketahun anggaran berikutnya
3a. Penerimaan Desa
Penerimaan desa digunakan untuk mencatat :
Penerimaan dana transfer (ADD, DDS, PBH, PBP, PBK, dan lainnya)
Penerimaan dana tunai (PAD, Hibah, Swadaya, dan lainnya)
Penyetoran dana tunai yang diteima sebelumnya yang menambah kepada
kekayaan desa.
Penyetoran Kas
2 Tunai ke Bank
Buku Pembantu
Bank
Pencairan Pencairan
2 SPJ Kegiatan
Nilai SPJ
kurang dari
Nilai SPJ nilai SPP
sama dengan
nilai SPP Pengembalian Sisa
Panjar
PPKD
Laporan Penatausahaan
Menerima Pencairan dan Pembukuan
PPKD Panjar, Membelanjakan,
dan Menyampaikan SPJ
Kepala Bendahara
Penatausahaan - SPP Defenitif
Belanja yang akan dibuatkan SPP nya adalah belanja yang benar-benar telah terjadi atau
defenitif.
Barang dan atau jasa yang akan dibuatkan sppnya tersebut sudah diterima oleh
Pemerintah Desa.
Atas belanja tersebut sudah ada bukti belanja yang memuat informasi uraian belanja yang
akan diinput pada rincian belanja siskeudes.
Jika memenuhi kriteria perpajakan, maka atas bukti belanja tersebut langsung dibuatkan
atau diinputkan potongan pajak sesuai tarif pajak yang berlaku.
Karena belanja ini sudah defenitif maka spj atau bukti belanja ini bersifat final atau tidak
akan berubah-ubah lagi.
Karena nilai SPP Defenitif bersifat final maka tidak ada istilah sisa belanja.
Jika terjadi kesalahan dalam pengentrian belanja yang mengakibatkan harus
dikembalikannya sebagian atau keseluruhan belanja tersebut maka dilakukan melalui
menu pengembalian belanja.
Alur spp defenitif siskeudes (pencairan tunai)
Pencairan
Laporan Penatausahaan
dan Pembukuan
3c. Pencairan SPP
Menu Bukti Pencairan Akan Menampilkan Daftar SPP yang sudah dibuat namun
belum dicairkan, baik SPP Defenitif, Panjar Maupun SPP Pembiayaan.
SPP yang sudah dibuatkan pencairannya akan hilang dari menu Bukti Pencairan
dan akan Masuk ke Menu Browse
Semua SPP yang telah dicairkan akan berpindah ke Menu Browse
Jika akan mengubah atau menghapus SPP yang sudah dicairkan, maka terlebih
dahulu bukti pencairannya harus dihapus dari menu browse
3d. SPJ Kegiatan
Jika SPP yang dibuat adalah SPP Panjar, maka setelah SPP tersebut dicairan
dan SPJ atau bukti transaksi atas pencairan panjar tersebut telah diserahkan oleh
Pelaksana Kegiatan kepada Bendahara, dilanjutkan dengan pengimputan pada
menu SPJ Kegiatan.
SPJ atas satu nomor SPP Panjar dibuat hanya dalam satu nomor SPJ Panjar
yang meliputi seluruh bukti transaksi atas Panjar tersebut yang dikelompokan
berdasarkan rekening belanjanya (satu nomor SPJ untuk satu nomor SPP)
Jika Satu SPP Panjar dibuat dalam lebih dari satu nomor SPJ maka akan terjadi
kesalahan perhitungan pelaporan dalam laporan output dana desa (Laporan
PMK)
Jika Panjar yang diberikan tidak habis dalam waktu maksimal 10 hari kerja, maka
Seluruh sisa uang yang belum tergunakan dikembalikan lagi ke bendahara,
kemudian bendahara akan membukukan di menu pengembalian sisa panjar.
3e. Pengembalian
Menu pengembalian digunakan untuk mencatat pengembalian belanja atas satu
atau lebih bukti transaksi yang sebelumya sudah diSPJ kan atau
dipertanggungjawabkan dan sudah tercatat sebagai realisasi belanja, namun
karena satu alasan belanja tersebut dibatalkan.
Pembatalan atas bukti transaksi tersebut akan mengakibatkan realisasi belanja
atas rekening belanja sesuai bukti transaksi tersebut akan berkurang sebesar
nilai pengembaliannya.
Nilai yang dikembalikan ini akan masuk lagi ke saldo RAB sehingga bisa
dimintakan kembali melalui SPP berikutnya.
Pengembalian ini bisa untuk pengembalian belanja maupun pengembalian
pembiayaan
3f. Penyetoran Pajak
Penatausahaan pajak adalah kewajiban Bendahara, maka bendahara harus melakukan
pencatatan atau penatausahaan atas pajak yang diterima dan yang telah disetorkannya.
Penatausahaan pajak terdiri atas Penerimaan dan Penyetoran Pajak
Penerimaan pajak dicatat saat membuat SPP defenitif atau pada Saat pembukuan SPJ
Panjar/kegiatan jika SPP tersebut adalah SPP Panjar.
Penerimaan pajak disesuaikan dengan rekening pajak dan tarif pajak sesuai ketentuan yang
berlaku
Penyetoran Pajak dilakukan melalui menu Penatausahaan – Penyetoran Pajak.
Nilai yang diinput dalam menu penyetoran pajak adalah sesuai dengan nilai yang benar-benar
telah disetorkan ke Kantor Pos / Bank atau sesuai dengan nilai dan kode rekening yang tertera
di bukti penyetoran melalui e-billing.
Bendahara harus membuat / mencetak buku laporan pajak setiap bulannya. Dan pada Akhir
tahun buku-buku pajak perbulan tersebut disatukan /dijilid sehingga menjadi laporan pajak
untuk satu tahun anggaran.
3f. Penyetoran Pajak
Semua penerimaan pajak yang dicatat pada menu potongan pajak pada SPP
Defenitif atau pada menu potongan pajak pada SPJ Panjar harus disetorkan ke
Kas Negara untuk Pajak Pusat dan ke Kas Daerah untuk Pajak Daerah.
Pembukuan penyetoran pajak hanya dilakukan setelah pajak tersebut benar-
benar telah disetorkan dibuktikan dengan adanya bukti pembayaran pajak dari
bank.
Pada pajak Pusat jika pembayaran tersebut telah benar-benar dilaksanakan maka
dalam bukti penerimaan pajak akan terdapat nomor NTPN (Nomor Transaksi
Penerimaan Negara) sedangkan untuk Pajak daerah untuk Kolom NTPN bisa diisi
dengan angak nol (000000000)
3g. Mutasi Kas
Mutasi kas digunakan untuk mencatat :
Penarikan/pengambilan uang dari bank
Penyetoran uang dari kas bendahara ke Bank
(contoh : karena kelebihan penarikan uang dari bank, atau pengembalian sisa
belanja ke bank )
Penerimaan Pendapatan Bunga
Pembayaran Belanja Admin Bank/Pajak atas Rekening Bank
(Pendapatan Bungan dan Admin Bank harus dianggarkan terlebih dahulu)
3h. Output Dana Desa
Output dana desa adalah menu yang harus diisi agar dapat menghasilkan
Laporan Penyerapan Dana Desa (PMK 225)
Indikator Ouput dana desa dihasilkan dari pengisian paket kegiatan pada menu
penganggaran -> kegiatan (Seluruh kegiatan yang menggunakan dana desa
harus dibuat kan pkaet kegiatannya, kalau tidak dibuat paketiatan maka indikator
output dana desa tidak akan tampil pada Laporan PMK 225)
Kolom Realisasi pada laporan PMK 225 akan terisi jika SPP Defenitif sudah
dicairkan dan atau SPP Panjar Sudah di SPJkan.
Nilai Realisasi akan diakumulasi sesuai dengan Pentahapan Pelaksanaan
Kegiatan yang bersumber dari dana desa sesuai yang diinput dalam Rencana
Anggaran Kas (RAK) -> Tahap I, II dan III
Pada Siskeudes untuk merealisasikan belanja dd tersebut adalah melalui menu
realisasi keu, kemudian klik proses sesuai dengan Pentahapannya
Kemudian pada menu fisik DD diisikan capaian realiasi yang khusus diinput pada
tahap II (akumulasi tahap I dan tahap II) dan Tahap III
Nilai realisasi output tahap III adalah akumulasi dari Tahap I, II, dan III
04 4. Pembukuan
a. Saldo Awal
b. Penyesuaian
Terdiri Atas
1. Laporan Pelaksanaan APB Desa
2. Laporan Realiasi Kegiatan
3. Laporan dan Dokumen Lainnya yang
diperlukan
T H A N K Y O U