Anda di halaman 1dari 43

EVALUASI PENDIDIKAN DAN

EVALUASI PEMBELAJARAN
By:

MICO ARISANTO
Evaluasi Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional
● “Mencerdaskan kehidupan bangsa” (Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4), adalah cita-cita
bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru
Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.

● “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.”( Pasal 1 Ayat (2) UU No. 20/2003).

● “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” ( Pasal 3 UU No. 20/2003)
Dasar Hukum Evaluasi Pendidikan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


01 Pendidikan Nasional

PP No. 4/2022 Perubahan PP No.57/2021 Tentang


02 Standar Nasional Pendidikan

Permendikbudristek No. 5/2022 Tentang Standar


03 Kompetensi Lulusan

04 Permendikbudristek No. 21/2022 Tentang Standar Penilaian

05 Kepmendikbudristek No. 17/2021 Tentang Assesmen


Nasional
Apa itu
01 evaluasi
Pendidikan?
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan
pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan

(Bab 1 Pasal 1 ayat (21) UU No. 2 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional)
Tujuan
02 evaluasi
Pendidikan
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian
mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan

(Bab 1 Pasal 57 ayat (1) UU No. 2 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Sasaran
03 evaluasi
Pendidikan
Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,
lembaga pendidikan, dan program pendidikan
pada jalur formal dan nonformal untuk semua
jenjang, satuan, dan jenis pendidikan

(Bab 1 Pasal 57 ayat (2) UU No. 2 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional)
(PP) No. 4/2022 Perubahan dari PP No. 57/2021 &(PP No.13/2015)
Tentang Standar Nasional Pendidikan 

menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan


Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar (SD-SMP) difokuskan pada:

 Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia;
 Menanamankan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
 Menumbuhkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik
untuk mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
(PP) No. 4/2022 Perubahan dari PP No. 57/2021 &(PP No.13/2015)
Tentang Standar Nasional Pendidikan 

menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan


Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah Umum difokuskan pada:

 Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia;
 Menanamankan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
 Pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar
dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.
(PP) No. 4/2022 Perubahan dari PP No. 57/2021 &(PP No.13/2015)
Tentang Standar Nasional Pendidikan 

menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan


Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan difokuskan pada:

 Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia;
 Menanamankan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
 Keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar
dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Permendikbudristek No. 5/2022 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan

● SKL adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan


pengetahuan dari hasil pembelajaran pada akhir Jenjang Pendidikan. (Bab I
pasal 1)
● SKL sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan. (Bab II pasal 3)
● SKL Jenjang Dikdas berfokus :
a. Mempersiapkan siswa untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia;
b. Berkarakter Pancasila; dan
c. Berkompetensi literasi dan numerasi untuk bekal pendidikan
selanjutnya.(Bab IV pasal 5 ayat 2)
PERMENDIKBUDRISTEK NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR
PENILAIAN
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil
belajar peserta didik. (ps 1: ayat 1)
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan
belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.(ps 1: ayat 2)
3. Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian. (pasal 3: ayat 1)
4. Bentuk Laporan Penilaian terdiri: Laporan Kemajuan belajar dan laporan hasil belajar / berupa
Rapor atau bentuk lainnya) (pasal 8)
5. Bentuk Penilaian terdiri atas: Penilaian Formatif dan Sumatif (pasal 9)
Penilaian Formatif berfungsi untuk mengetahui kesulitan belajar dan perkembangan belajar siswa.
Penilaian Sumatif untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan.
PERMENDIKBUDRISTEK NO 21/ 2022 TENTANG STANDAR
PENILAIAN
6. Penentuan kenaikan kelas mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian
Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun
ajaran. (pasal 10)
7. Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang
mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi
lain

Pasal 11)
atuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.

Pasal 12
Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit
utama yang membidangi kurikulum dan asesmen. (Kepmendikbudristek no.56/M/2022 Direktorat, pusat
perbukuan, ult, pusdatin kemendikbud dll)
Arahan uu sisdiknas no. 20/ 2003
Pasal 58 ayat 1 “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”.

Pasal 58 ayat 2 “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan
oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai
pencapaian standar nasional pendidikan”

Evaluasi siswa Evaluasi sistem

(Formatif dan Sumatif)


Tujuan utama Mendorong, memantau kemajuan, dan Menilai pencapaian standar pendidikan
menilai hasil belajar siswa pada level nasional (Asesmen Nas)
Pelaksana Guru Lembaga mandiri
Berkala, menyeluruh, transparan, dan
Berkesinambungan (sebagai bagian dari Sistemik
Prinsip pelaksanaan proses belajar-mengajar)
Evaluasi
Pembelajaran
Apa itu evaluasi
01 Pembelajaran?
Evaluasi pembelajaran merupakan pengukuran
dan penilaian yang tidak terpisahkan satu sama
lain yang meliputi proses serta hasil belajar
sebagai bentuk kerjasama antara guru dan siswa,
sehingga dapat diketahui sejauh mana tujuan
pembelajaran telah tercapai dan apa saja
kelemahan yang perlu diperbaiki untuk
pembeljaran kedepannya
Tujuan evaluasi
02 Pembelajaran?
 Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh pendidik
 Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran
 Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan dengan bahan
yang baru/diulangi
 Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang dilaksanakan
 Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran
 Untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses pembelajaran
sudah memberikan kontribusi positif bagi proses pembelajaran
 Mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan pembelajaran
 Mengetahui dampak apa yang terjadi dari proses pembelajaran
 Bahan pertimbangan untuk menentuakan proses selanjutnya agar lebih efektif
dan efisien.
Pengukuran, Penilaian, dan
03 Evaluasi?
Mengukur adalah Membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran tertentu bersifat
kuantitatif

Menilai adalah mengambil suatu keputusan


terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk, penilaian bersifat kualitatif

Mengadakan evaluasi berarti meliputi


kedua langkah tersebut, yakni mengukur
dan menilai
Unsur-Unsur Pokok dalam
Pengukuran

1. Adanya obyek yg diukur.


2. Adanya tujuan pengukuran.
3. Adanya alat ukur.
4. Proses pengukuran.
5. Hasil pengukuran yg bersifat kuantitatif.
Unsur-Unsur Pokok dalam
Penilaian

1. Adanya standar yang dijadikan


pembanding
2. Adanya proses perbandingan antara hasil
pengukuran dengan standar
3. Adanya hasil penilaian yang bersifat
kualitatif
Permendikbudristek no.21 tahun 2022
Asesmen Pembelajaran
Sumatif
Penilaian pada akhir proses pembelajaran
Formatif (Assesmen of Learning)

Diagnostik Penilaian untuk & sebagai proses pembelajaran


(Assesmen for & as Learning)

Untuk mengidentifikasi karakter belajar Diagnostik kognitif


dan kemampuan/ kompetensi awal siswa
sebagai bekal awal ikut pembelajaran (Berbentuk Tes/ Soal)
(sebagai titik awal perjalanan belajar--
setiap siswa kondisinya beragam)

Diagnostik non-kognitif
(Bentuk Non Tes-Lembar observasi)
Penekanan pada Asesmen Formatif
● Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Kondisi saat ini Harapan dengan Kurikulum Merdeka

Assessment Assessment Assessmen


Assessmen for Learning as Learning t of
t of Learning Assessment Assessment
Learning for Learning as Learning

Assessment of learning paling dominan Mengutamakan assessment as learning dan


dilakukan oleh Guru assessment for learning
asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning),
asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning), dan
asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif

Penting!
Pada Kurikulum Merdeka guru
diharapkan memberikan proporsi
Asesmen
Sumatif
lebih banyak pada pelaksanaan
asesmen formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada
Asesmen asesmen sumatif.
Formatif
Harapannya, akan mendukung
proses penanaman kesadaran kepada
siswa bahwa proses lebih penting
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning. daripada sebatas hasil akhir.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?

Mengubah paradigma belajar yang


Asesmen Sumatif
semula menitik beratkan pada nilai akhir
menjadi belajar yang menitik beratkan
pada proses.
Asesmen Jika ketergantungan pada asesmen
Formatif sumatif masih terjadi dengan umpan
balik yang sedikit, maka dapat
menghambat proses siswa untuk
memperoleh capaian belajar yang
maksimal.
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning.
Ladder of Feedback
THANK
YOU ....

Anda mungkin juga menyukai