EVALUASI PEMBELAJARAN
By:
MICO ARISANTO
Evaluasi Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional
● “Mencerdaskan kehidupan bangsa” (Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4), adalah cita-cita
bangsa Indonesia untuk mendidik dan menyamaratakan pendidikan ke seluruh penjuru
Indonesia agar tercapai kehidupan berbangsa yang cerdas.
Pasal 11)
atuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.
Pasal 12
Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit
utama yang membidangi kurikulum dan asesmen. (Kepmendikbudristek no.56/M/2022 Direktorat, pusat
perbukuan, ult, pusdatin kemendikbud dll)
Arahan uu sisdiknas no. 20/ 2003
Pasal 58 ayat 1 “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan”.
Pasal 58 ayat 2 “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan
oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai
pencapaian standar nasional pendidikan”
Diagnostik non-kognitif
(Bentuk Non Tes-Lembar observasi)
Penekanan pada Asesmen Formatif
● Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Penting!
Pada Kurikulum Merdeka guru
diharapkan memberikan proporsi
Asesmen
Sumatif
lebih banyak pada pelaksanaan
asesmen formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada
Asesmen asesmen sumatif.
Formatif
Harapannya, akan mendukung
proses penanaman kesadaran kepada
siswa bahwa proses lebih penting
Proporsi fungsi assessment as, for, dan of learning. daripada sebatas hasil akhir.
Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?