Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen, Vol.

4 (2) Bulan (Mei) p-ISSN: 2407-


2648 e-ISSN: 2407-263X

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/bisman

PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH DI DESA NANAS SIAM


KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA
PROPINSI SUMATERA UTARA

Ova Novi Irama, SE, M.Ak


Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
Suhaila Husna Samosir, SE, MM
Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan

*Corresponding author: E-mail: novi12345za@gmail.com, Suhailahusna1990@yahoo.co.id


Abstract

Indonesia's urban slum neighborhood is a very complex problem, including problems related to
poverty, low levels of community education, gaps and indiscriminately to the environment as well as
the capacity of city / district government institutions in regulating, organizing spatial planning and
resources owned. One of them in the Village Nanas Siam Kecamatamn Medang Deras Batubara
District. Problems that occur in the field was quite complex. Many of the things that affect the
emergence and the process of the region into a slum with a variety of characteristics of the problem.
From the results of research can be seen that the condition of slum neighborhoods in the village of
Nanas Siam Kecamatamn Medang Deras Batubaram regency is very bad. This can be seen from the
density of buildings in the area that are not in accordance with the spatial planning that may cause
flood and fire hazard. In addition, the low level of environmental hygiene and hygiene facilities and
infrastructure in the slums.

Keywords: Structuring, Slum Areas

86
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Dari fenomena tersebut dapat dipetik


PENDAHULUAN pelajaran bahwa penanganan lingkungan
permukiman kumuh tidak dapat
Latar Belakang Masalah diselesaikan secara sepihak, tetapi harus
secara sinergis melibatkan potensi dan
Perkembangan permukiman di daerah eksistensi dari seluruh pihak yang
perkotaan tidak terlepas dari pesatnya laju berkepentingan (stakeholders), baik
pertumbuhan penduduk perkotaan baik Pemerintah Pusat, Provinsi,
karena faktor pertumbuhan penduduk kota Kabupaten/Kota maupun masyarakat
itu sendiri maupun karena faktor sendiri selaku penerima manfaat, Pelaku
urbanisasi. Dampak negatif urbanisasi yang dunia usaha, LSM/NGO, cerdik pandai dan
telah berlangsung selama ini lebih pemerhati yang peduli. Apabila hal ini tidak
disebabkan oleh tidak seimbangnya disiapkan penanggulanganya sejak dini,
peluang untuk mencari nafkah di daerah maka masalah pemukiman kumuh akan
perdesaan dan perkotaan. Beberapa menjadi masalah ketidakmampuan kota
pengamat meyakini bahwa salah satu dalam menjalankan perannya sebagai pusat
penyebab mengalirnya penduduk pedesaan pembangunan sosial, ekonomi dan politik
ke kota-kota akibat kekeliruan adopsi (Sri, 1988).
paradigma pembangunan yang
menekankan pada pembangunan Tujuan Penelitian
industrialisasi besar-besaran yang
ditempatkan di kota-kota besar yang Adapun tujuan dari penelitian ini
kemudian dikenal dengan istilah AIDS adalah sebagai berikut :
(Accelerated Industrialization
Development Strategy), sehigga 1. Untuk mengetahui Bagaimana kondisi
memunculkan adanya daya tarik yang lingkungan permukiman kumuh di Desa
sangat kuat untuk mengadu nasibnya di Nanas Siam Kecamatan Medang,
kota yang dianggap mampu memberikan Deras Kabupaten Batubara.
masa depan yang lebih baik dengan 2. Untuk mengetahui Bagaimana kondisi
penghasilan yang lebih tinggi, sementara sosial ekonomi & budaya masyarakat
pendidikan dan ketrampilan yang mereka yang terdapat di lingkungan
miliki kurang memadai untuk masuk permukiman kumuh di Desa Nanas
disektor formal (Yunus, 2005). Seiring Siam Kecamatan Medang Deras,
dengan pertumbuhan penduduk di daerah Kabupaten Batubara
perkotaan, maka kebutuhan penyediaan
akan prasarana dan sarana permukiman Manfaat Penelitian
akan meningkat pula, baik melalui
peningkatan maupun pembangunan baru. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
Selanjutnya pemenuhan akan kebutuhan mempunyai konstribusi dalam kegiatan
prasarana dan sarana permukiman baik penataan permukiman kumuh khususnya
dari segi perumahan maupun lingkungan di Desa Nanas Siam Kecamatan Medang
permukiman yang terjangkau dan layak Deras Kabupaten Batu Bara sejalan dengan
huni belum sepenuhnya dapat disediakan telah di munculkan nya anggaran dana desa
baik oleh masyarakat sendiri maupun pada setiap desa yang ada di Sumatera
pemerintah, sehingga kapasitas daya Uatara.
dukung prasarana dan sarana lingkungan
permukiman yang ada mulai menurun yang KAJIAN LITERATUR DAN
pada gilirannya memeberikan kontribusi PENGEMBANGAN HIPOTESIS
terjadinya lingkungan permukiman kumuh.

87
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Permukiman Penduduk dan penghidupan.


Persyaratan Permukiman Menurut UU No.1 Tahun 2011,
Suatu bentuk permukiman yang Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan
ideal di kota merupakan pertanyaan yang adalah wilayah budi daya pertanian
menghendaki jawaban yang bersifat terutama pada wilayah perdesaan yang
komprehensif, sebab perumahan dan memiliki hamparan Lahan Pertanian
permukiman menyangkut kehidupan Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan
manusia termasuk kebutuhan manusia Lahan Cadangan Pertanian Pangan
yang terdiri dari berbagai aspek. Sebingga Berkelanjutan serta unsur penunjangnya
dapat dirumuskan secara sederhana dengan fungsi utama untuk mendukung
tentang ketentuan yang baik untuk suatu kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan
permukiman yaitu harus memenuhi pangan nasional.
sebagai berikut: Menurut Silas, dkk (1991)
1) Lokasinya sedemikian rupa Permukiman Kumuh dapat diartikan
sehingga tidak terganggu oleh kegiatan menjadi dua bagian, yang pertama ialah
lain kawasan yang proses terbentukannya
seperti pabrik, yang umumnya karena keterbatasan kota dalam
dapat memberikan dampak pada menampung perkembangan kota sehingga
pencemaran udara atau timbul kompetisi dalam menggunakan
pencemaran lingkungan lainnya lahan perkotaan. Sedangkan kawasan
2) Mempunyai akses terhadap permukiman berkepadatan tinggi
pusat- pusat pelayanan seperti rnerupakan embrio permukiman kumuh.
pelayanan Dan yang kedua ialah kawasan yang lokasi
pendidikan, kesehatan, penyebarannya secara geografis terdesak
perdagangan, dan lain-lain perkembangan kota yang semula baik,
3) Mempunyai fasilitas drainase, lambat laun menjadi kumuh.
yang dapat mengalirkan air Perkembangan kota yang kumuh
hujan dengan cepat dan tidak disebabkan oleh mobilitas sosial
sampai menimbulkan genangan perekonomian yang stagnan.
air walaupun hujan yang lebat Adapun Karakteristik Permukiman
sekalipun Kumuh antara lain :
4) Mempunyai fasilitas penyediaan 1) Keadaan rumah pada permukiman
air bersih, berupa jaringan kumuh terpaksa dibawah standar, rata-
distribusi yang siap untuk rata 6 m2
disalurkan ke masing-masing 2) Permukiman ini secara fisik memberi
rumah. /orang. Sedangkan fasilitas kekotaan
5) Dilengkapi dengan fasilitas air secara langsung tidak terlayani karena
kotor/tinja yang dapat dibuat tidak tersedia. Namun karena lokasinya
dengan sistem individual yakni dekat dengan permukiman yang ada,
tangki septik dan lapangan maka fasilitas Iingkungantersebut tak
rembesan, ataupun tanki septik sulit mendapatkannya.
komunal. 3) Manfaat pokok, yaitu dekat tempat
Karakteristik Permukiman Kumuh mencari nafkah (opportunity value)
Permukiman adalah bagian dari dan harga rumah juga murah (asas
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, keterjangkauan) baik membeli atau
dapat merupakan kawasan perkotaan dan menyewa. Manfaat permukiman
perdesaan, berfungsi sebagai lingkungan disamping pertimbangan lapangan
tempat tinggal/hunian dan tempat kerja dan harga murah adalah
kegiatan yang mendukung perikehidupan kesempatan mendapatkannya atau

88
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

aksesibilitas tinggi. Hampir setiap segi pemerintahan, pemerintah dianggap


orang tanpa syarat yang bertele-tele dan dipandang tidak cakap dan tidak
pada setiap saat dan tingkat peduli dalam menangani pelayanan
kemampuan membayar apapun, selalu terhadap masyarakat, Sementara pada
dapat diterima dan berdiam di sana, dampak sosial, dimana sebagian
termasuk masyarakat “residu” seperti masyarakat kumuh adalah masyarakat
residivis dan lain-lain (Silas dkk, 1991). berpenghasilan rendah dengan
kemampuan ekonomi menengah ke
Faktor yang Menyebabkan bawah dianggap sebagai sumber
Terbentuknya Permukiman Kumuh ketidakteraturan dan ketidakpatuhan
Sungai menurut Peraturan terhadap norma-norma sosial.
Pemerintah No. 35 Tahun 1999 sebagai Terbentuknya pemukiman kumuh,
suatu tempat atau wadah serta jaringan yang sering disebut sebagai slum area.
pengaliran air mulai dari mata air sampai Daerah ini sering dipandang potensial
muara dengan dibatasi kanan dan kirinya menimbulkan banyak masalah perkotaan,
serta disepanjang pengalirannya oleh karena dapat merupakan sumber
garis sepadan. Sungai telah memegang timbulnya berbagai perilaku menyimpang,
peranan yang sangat penting dalam seperti kejahatan, dan sumber penyakit
sejarah perkembangan peradaban dan sosial lainnya. Penduduk di permukiman
kebudayaan manusia. Pada awal kumuh tersebut memiliki persamaan,
pertumbuhannyatelah ditandai dengan terutama dari segi latar belakang sosial
terbentuknya suatu konsentrasi penduduk ekonomi-pendidikan yang rendah,
dengan membentuk kelompok keahlian terbatas dan kemampuan
pemukiman tertentu di lembah sungai adaptasi lingkungan (kota) yang kurang
yang subur. Peranan sungai di dalam memadai. Kondisi kualitas kehidupan
kehidupan sehari-hari, dengan adanya air, yang serba mariginal ini temyata
manusia memanfaatkan untuk minum, mengakibatkan semakin banyaknya
mandi dan mencuci. penyimpangan perilaku penduduk
Kemudian peran sungai penghuninya. Hal ini dapat diketahui dari
berkembang menjadi sarana transportasi, tatacara kehidupan sehari-hari, seperti
yang mendorong pertumbuhan mengemis, berjudi, mencopet dan
pennukiman seiring dengan laju melakukan berbagai jenis penipuan.
pertumbuhan penduduk dan aktifitas Mereka pada umumnya tidak
sosial ekonominya makin lama cukup memiliki kemampuan untuk
peranannya makin berkembang dan tidak mendapatkan pekerjaan yang layak,
terpisahkan lagi dari keseluruhan sistem disebabkan kurangnya keterampilan,
pelayan. Pesatnya pertambahan jumlah tanpa modal usaha, tempat tinggal tak
penduduk di perkotaan akibat dari jumlah menentu, rendahnya penguasaan ilmu
kelahiran dan perpindahan penduduk dari pengetahuan dan teknologi, rendahnya
pedesaan ke kota, akan berpengaruh daya adaptasi sosial ekonomi dan pola
langsung terhadap kebutuhan sarana kehidupan kota. Kondisi yang serba
prasarana kota dalam hal ini menyangkut terlanjur, kekurangan dan semakin
kebutuhan akan perumahan dan memprihatmkan itu mendorong para
permukiman di perkotaan itu sendiri. pendatang tersebut untuk hidup
seadanya, termasuk tempat tinggal yang
Permasalahan yang Timbul Akibat tidak memenuni syarat kesehatan.
Permukiman Kumuh
Perumahan kumuh dapat Pengaruh Permukiman Kumuh
mengakibatkan berbagai dampak. Dari Terhadap Lingkungan

89
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Lingkungan permukiman kumuh METODE PENELITIAN


memberi dampak yang bersifat multi
dimensi diantaranya dalam dimensi Tempat dan Waktu Penelitian
penyelenggaraan pemerintahan, tatanan
sosial budaya, lingkungan fisik serta Tempat Penelitian
dimensi politis. Di bidang
penyelenggaraan pemerintahan, Dilaksanakan di Desa Nanas Siam
keberadaan lingkungan permukiman Kecamatan Medang Deras, Kabupaten
kumuh memberikan dampak citra Batubara, Provinsi Sumatera Utara.
ketidakberdayaan, ketidakmampuan dan Kabupaten Batubara terletak (± 0-50
bahkan ketidakpedulian pemerintah meter) diatas permukaan laut. Pemilihan
terhadap pengaturan pelayanan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
kebutuhan-kebutuhan hidup dan (purposive) disebabkan perlunya penataan
penghidupan warga kota maupun permukiman kumuh di Desa Nanas Siam,
pendatang dan pelayanan untuk Kecamatan Medang Deras, Kabupaten
mendukung kegiatan sosial budaya, Batubara.
ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan,
dan sebagainya. Waktu penelitian
Di bidang lingkungan/hunian
komunitas penghuni lingkungan Adapun waktu penelitian dalam
permukiman kumuh sebagian besar penelitian ini adalah bulan Mei 2017
pekerjaan mereka adalah tergolong sampai Desember 2017.
sebagai pekerjaan sektor informal yang
tidak memerlukan keahlian tertentu, Rancangan Penelitian
misalnya sebagai buruh kasar/kuli
bangunan, sehingga pada umumnya Jenis Penelitian
tingkat penghasilan mereka sangat
terbatas dan tidak mampu menyisihkan Penelitian deskriptif dilakukan
penghasilannya untuk memenuhi untuk mengetahui kondisi lingkungan
kebutuhan perumahan dan permukiman permukiman kumuh dan kondisi sosial
sehingga mendorong terjadinya degradasi ekonomi & budaya masyarakat di Desa
kualitas lingkungan yang pada gilirannya Nanas Siam, Kecamatan Medang Deras,
memunculkan terjadinya permukiman Kabupaten Batubara.
kumuh.
Teknik Pengumpulan

Data Pengumpulan data kondisi


Hipotesis Penelitian lingkungan permukiman kumuh dilakukan
dengan metode pengumpulan data primer.
Dari kerangka konseptual diatas, maka Pengumpulan data kondisi sosial ekonomi
hipotesis dari penelitian ini adalah & budaya masyarakat permukiman kumuh
“Penataan permukiman kumuh di Desa menggunakan metode pengumpulan data
Nanas Siam Kecamatan Medang Deras primer dan pengumpulan data aktif dengan
Kabupaten batubara Provinsi Sumatera wawancara langsung kepada responden.
Utara”.
Teknik Penentuan Sampel

Sampel penelitian untuk


mengetahui kondisi lingkungan

90
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

permukiman kumuh yakni masyarakat Bara merupakan salah satu


yang tinggal di Desa Nanas Siam, Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara
Kabupaten Medang Deras, Kabupaten yang baru terbentuk pada Tahun 2007
Batubara. Sampel penelitian untuk keadaan dengan letak astronomis 2003’00’’-
sosial ekonomi & budaya masyarakat 3026’00’’ LU dan 99.001-100.000 BT, yang
permukiman kumuh diambil dengan cara merupakan pemekaran dari Kabupaten
memilih 50 orang informan dari 70 orang Asahan. Kabupaten Batu Bara berada di
kepala keluarga di Desa Nanas Siam.. kawasan Pantai Timur Sumatera Utara
Jumlah sampel sebanyak 71% dari jumlah yang mempunyai batas-batas administratif
masyarakat yang menghuni permukiman Kabupaten Batu Bara antara lain: a. Utara :
kumuh dan dipilih secara acak (random Kabupaten Serdang Bedagai b. Selatan :
sampling). Kabupaten Asahan c. Barat : Kabupaten
Simalungun d. Timur : Selat Malaka
Analisis Data (Batubara Dalam Angka, 2009).

Analisis yang digunakan untuk Keadaan Fisik


mengetahui kondisi lingkungan dan
pengaruh kondisi sosial ekonomi Kabupaten Batu Bara merupakan
masyarakat permukiman kumuh yakni Uji salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera
Validitas Kuisioner. Tahapan kegiatan Uji Utara yang baru terbentuk pada tahun
Kuisioner meliputi: 1) Pengukuran respon 2007, yang merupakan pemekaran dari
subyek ke dalam 5 poin skala dengan Kabupaten Asahan. Batu Bara berada di
interval yang sama. Tipe data yang kawasan Pantai Timur Sumatera Utara
digunakan adalah tipe Interval Skala Likert yang berbatasan dengan Selat Malaka.
(Likert Scale).Selanjutnya data responden Kabupaten Batu Bara memiliki luas wilayah
yang telah diklasifikasikan dalam skala 90.496 Ha yang terdiri dari 7 Kecamatan
likert, dihitunga frekuensi untuk tiap serta 93 desa dan 7 kelurahan yang terdiri
variable. 2) Interpretasi hasil. Pengukuran dari 1 desa swadaya mula, 25 desa
interpretasi hasil penelitian menggunakan swakarya mula, 6 swakarya madya, 62 desa
uji validitas isi (content validity) dilakukan swasembada mula dan 6 desa swasembada
berdasarkan nilai interval Skala Likert madya yang seluruhnya telah definitif. Dari
untuk menunjukkan tingkat besaran item- 100 kepala desa atau lurah, 9 diantaranya
item dari instrument yang mewakili konsep dikepalai oleh perempuan atau sekitar 9 %.
yang diukur. Jika instrumen yang Kabupaten Batubara dibagi menjadi 7
digunakan mencakup topik yang Kecamatan sebagai berikut:
didefinisikan sebagai dimensi dan elemen
yang relevan menggambarkan konsepnya, 1. Kecamatan Sei Balai
maka dapat dikatakan bahwa instrument
tersebut memiliki validitas isi yang baik. 2. Kecamatan Tanjung Tiram

3. Kecamatan Talawi

HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Kecamatan Lima Puluh

Deskripsi Daerah Penelitian Kabupaten 5. Kecamatan Air Putih


Batubara
6. Kecamatan Sei Suka
Letak Geografis dan Batas Kabupaten
Batu 7. Kecamatan Medang Deras

91
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Berdasarkan luas daerah menurut Seperti umumnya daerah-daerah


kecamatan, Kecamatan Lima Puluh lainnya yang berada di kawasan Sumatera
Kabupaten Batu Bara merupakan Utara, Kabupaten Batu Bara termasuk
kecamatan terluas dengan luas wilayah daerah yang beriklim tropis dan memiliki
mencapai 239.55 km² atau 26.47 % dari dua musim yaitu musim kemarau dan
luas total Kabupaten Batu Bara. Sedangkan musim hujan.
Kecamatan Medang Deras merupakan
wilayah terkecil dengan luas 65.47 km² Menurut catatan Pos Pengukuran
atau 7.23% dari luas total Kabupaten BatuPerkebunan Sei Bejangkar, pada Tahun
Bara (Batubara Dalam Angka, 2009). 2008 terdapat 95 hari hujan dengan
volume curah hujan sebanyak 1.736 mm.
Topografi Curah hujan terbesar terjadi pada bulan
Nopember yaitu 233 mm dengan hari hujan
Kabupaten Batubara Kabupaten sebanyak 12 hari. Sedangkan curah hujan
Batu Bara terletak 0-50 meter dpl dengan paling kecil terjadi pada bulan Pebruari
prosentase kemiringan yakni: sebesar 18 mm dengan hari hujan 2 hari.
Rata-rata curah hujan tahun 2008
a. 0 – 7 m = 28,56 % mencapai 144,67 mm/bulan.

b. 7 – 25 m = 22,69 % Penduduk dan Tenaga Kerja

c. 25 – 100 m = 23,60 % Jumlah penduduk Batu Bara


keadaan Bulan Juni Tahun 2008
d. 100 – 500 m = 15,89 % diperkirakan sebesar 380.570 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 421 jiwa per
e. 500 – 1 000 m = 4,27 % km2 . Sebagian besar penduduk bertempat
tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar
77.11 % dan sisanya 22.89 % tinggal di
daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga
Deskripsi Daerah Penelitian Kecamatan sebanyak 85.364 rumah tangga dan setiap
Medang Deras rumah tangga rata-rata dihuni oleh sekitar
4.5 jiwa, laju pertumbuhan penduduk dari
Keadaan Fisik Tahun 2008 sebesar 1.80 %.

Kecamatan Medang Deras Pendidikan


merupakan bagian Kabupaten Batubara.
Deskripsi daerah penelitian Kecamatan Penyediaan sarana fisik
Medang Deras adalah sebagai berikut: pendidikan dan jumlah tenaga guru yang
memadai merupakan salah satu upaya
a. Sebelah Utara : Selat Malaka untuk meningkatkan partisipasi sekolah
dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada
b. Sebelah Timur : Selat Malaka Tahun 2008 di Kabupaten Batubara
terdapat 16 buah Taman Kanak-kanak
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Sei Suka dengan jumlah murid 1.410 orang dan guru
sebanyak 97 orang.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Serdang
Bedagai (Batubara Dalam Angka, 2009). Sementara itu untuk tingkat
Sekolah Dasar terdapat 239 sekolah dengan
Iklim jumlah murid dan guru masing-masing

92
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

52.381 orang dan 2.383 orang. Untuk Kabupaten Batubara baik negeri maupun
tingkat Lanjutan Pertama (SLTP) terdapat swasta ada 24 orang dokter umum, 8 orang
50 sekolah, 14.930 orang murid dan 1.019 dokter gigi dan tidak ada dokter spesialis.
orang guru.
Sementara itu tenaga medis
Untuk SLTA umum terdapat 19 pemerintah lainnya seperti bidan ada 133
sekolah dengan jumlah murid 6.681 orang orang, perawat dan pembantu perawat ada
dan guru 436 orang, untuk SLTA kejuruan 94 orang, juga terdapat 21 orang bidan
terdapat 10 sekolah, 234 orang guru dan swasta dan 101 perawat swasta (Data
3.719 orang murid. Jumlah sekolah Tahun 2006).
menurut jenis dan status sekolah (Batubara
Dalam Angka, 2009). Perikanan

Kesehatan Produksi ikan laut di Batubara


pada Tahun 2008 sebesar 17.800 ton
Kesehatan merupakan salah satu sedangkan produksi ikan darat sebesar 401
hal terpenting dalam kehidupan manusia. ton. Produksi terbesar dihasilkan oleh
Dengan tersedianya sarana dan prasarana Kecamatan Tanjung Tiram yaitu sebesar
kesehatan yang memadai sangat membantu 10.866 ton disusul Kecamatan Medang
dalam upaya meningkatkan kesehatan Deras dengan produksi sebesar 7.111 ton.
masyarakat sekaligus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Di Jumlah nelayan di Kabupaten
Kabupaten Batubara hanya terdapat satu Batubara Tahun 2008 adalah 15.538 orang
buah Rumah Sakit milik swasta yaitu milik yang terdiri dari 10.989 orang nelayan
PT. Inalum di Kecamatan Sei Suka. penuh, 3.128 orang nelayan sambilan
Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah utama dan 1.421 orang nelayan sambilan
9 buah juga terdapat Puskesmas Pembantu tambahan. Jumlah rumah tangga budidaya
dan Posyandu masingmasing berjumlah 64 perikanan darat ada sebanyak 709 rumah
dan 496 buah semuanya tersebar di tiap tangga, terdiri dari 553 rumah tangga
Kecamatan. Sedangkan jumlah klinik petambak dan 156 rumah tangga budidaya
mencapai 145 unit. Fasilitas kesehatan kolam. Jumlah alat penangkap ikan
yang ada di Desa Long Uro adalah menurut jenis yang terdapat di Kecamatan
Puskesmas Pembantu dan baru dibangun Medang Deras yaitu menggunakan alat
tahun 2000. Sumber dana untuk jenis sero sebesar 10, jenis pancing rawai
operasional selama ini diberikan oleh hanyut 8, jenis pancing rawai tetap 7, jenis
Pemerintah Kabupaten. insang hanyut 140, jenis bubu 20 dan alat
pengumpul kerang sebanyak 40 (Batubara
Keterjangkauan terhadap Dalam Angka, 2009).
perawatan kesehatan telah berubah selama
5 tahun terakhir. Jumlah fasilitas kesehatan Listrik
menurut hasil wawancara bertambah
karena dulu kalau mau berobat harus ke Kebutuhan listrik penduduk
Long Ampung atau Long Nawang. Namun Kabupaten Batubara sebagian besar
jumlah staf masih kurang, juga mengenai dipasok oleh PLN Ranting Tanjung Tiram.
alat dan ketersediaan obat masih Pada tahun 2008 pada PLN Ranting
diharapkan ada penambahan oleh Tanjung Tiram terdapat 45.288 pelanggan.
pemerintah. Kalau gaji/honor staf Sedangkan untuk penjualan listriknya
kesehatan dikatakan sama saja belum ada sebesar 24,01 miliar rupiah. Karena sulit
perubahan. Tenaga Medis yang tersedia di untuk memisahkan data, pada cabang

93
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Tanjung Tiram mencakup sebagian data Pemerintah Kabupaten Batu Bara


daerah Kabupaten Simalungun. telah mengupayakan pemberdayaan
potensi daerah dengan meningkatkan
Ekonomi Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan
produksi dan produktifitasnya, dengan
Pertumbuhan ekonomi melaksanakan pembangunan dan
merupakan salah satu ukuran dari hasil merehabilitasi sarana dan prasarana pada
pembangunan yang dilaksanakan segala sektor pembangunan seperti jalan
khususnya dalam bidang ekonomi. dan jembatan, sarana pendidikan, sarana
Pertumbuhan tersebut merupakan kesehatan, sarana pemukiman, sarana
rangkuman laju pertumbuhan dari pelayanan masyarakat dan sarana pada
berbagai sektor ekonomi yang sektor lainnya guna mewujudkan visi dan
menggambarkan tingkat perubahan misi Pemerintah Kabupaten Batu Bara
ekonomi yang terjadi. Untuk melihat yaitu: “Sejahtera Berjaya”. Kabupaten Batu
fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut Bara yang terletak di Sebelah Timur Pulau
secara riil dari tahun ke tahun, disajikan Sumatera, mempunyai jarak tempuh + 100
melalui PDRB atas dasar harga konstan Km dari Kota Medan Ibu Kota Provinsi
menurut lapangan usaha secara berkala. Sumatera Utara, memiliki satu kawasan
strategis untuk dijadikan Kawasan
Pertumbuhan yang positif Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di
menunjukkan adanya peningkatan Dua Kecamatan yaitu Sei Suka dengan luas
perekonomian, sebaliknya apabila negatif wilayah 17.147 Ha dan Kecamatan Medang
menunjukkan terjadinya penurunan. Deras dengan luas wilayah 6.547 Ha
Masyarakat Kabupten Batu Bara sehingga jumlah luas wilayah kedua
sebahagian besar memiliki mata kecamatan yang terletak di kawasan
pencaharian antara lain nelayan, petani, strategis tersebut adalah 23.694 Ha, dan
PNS (Pegawai Negeri Sipil), Pekerja Pabrik. lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai
Produk yang dihasilkan juga merupakan Kawasa Ekonomi Khusus (KEK) adalah
komoditi ekspor melalui pelabuhan yang seluas ± 1000 Ha, disebabkan di daerah
ada di Kabupaten Batu Bara, selain itu juga tersebut telah berdiri perusahaan–
Kabupaten Batu Bara memiliki pelabuhan perusahaan industri berskala besar seperti
yang dikelola oleh pihak swasta yaitu PT. Inalum, PT. Multi Mas Nabati, PT.
Pelabuhan Kuala Tanjung (PT. Inalum), Domba Mas dan masing-masing
Pelabuhan PT. Multimas Nabati, Pelabuhan perusahaan tersebut telah memiliki
PT. Domba Mas dan Pelabuhan penumpang pelabuhan khusus yang dapat digunakan
di Tanjung Tiram (Rute Prt Klang – Tanjung untuk eksport/import hasil-hasil
Tiram). produknya.

Konstribusi persektor terhadap Disamping perusahaan-


total nilai PDRB Kabupaten Batu Bara perusahaan yang sudah eksis
berturut-turut sebagai berikut: industri beroperasional ada juga perusahaan-
pengolahan; pertanian; perdagangan, hotel perusahaan yang sedang melakukan
dan restoran; jasa-jasa; bangunan; pembangunan di Kawasan strategis
pengangkutan dan komunikasi; keuangan, tersebut, antara lain: PT. Citra Raya
persewaan 40 dan jasa perusahaan; listrik, Perkasa Abadi bergerak di bidang
gas dan air minum serta penggalian Pengolahan Aspal, PT. Gunung Pantasa
(Batubara dalam Angka, 2009). Barisan bergerak di bidang Pengolahan
Semen dan PT. Ranyza energi bergerak di
Pemerintahan bidang Pembangkit Listrik Tenaga Uap,

94
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

sementara yang sudah mengajukan Fasilitas


permohonan untuk mendirikan perusahaan
di kawasan strategis tersebut sudah ada Kesehatan Permukiman Kumuh
beberapa perusahaan, antara lain: Japan Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Cilicon Ltd, Kawashima Group, Sungai Lang bahwa, penyakit Malaria, diare dan TBC
Marine and Supply Sdn. Bhn. Bhd dan merupakan penyakit umum yang diderita
Sungai Pulai Construction and Trading oleh masyarakat permukiman kumuh di
(Batubara dalam Angka, 2009). lokasi penelitian, dan perkembangan
penyakit ini berfluktuasi dari hari-ke hari.
Berdasarkan hasil penelitian Hal ini disebabkan karena kurangnya
diketahui bahwa, bantuan pemerintah kebersihan di sekitar areal permukiman,
Kabupaten Batubara masih tergolong sehingga penyakit dapat menyebar secara
minim dalam hal fasilitas kesehatan. luas di tempat yang kotor. Penyakit malaria
Sedangkan pihak swasta/perusahan dan diare umumnya menyerang anak-anak,
penanam modal asing (PMA) telah sedangkan penyakit TBC umumnya
memberikan bantuan dalam bentuk menyerang orang dewasa/lanjut usia.
pengobatan gratis sekali dalam 1 tahun dan
pelaksanaannya hanya 1 hari di Nanas Perkembangan penyakit tersebut
Siam, Kabupaten Batubara. Pemberian dapat disebabkan karena keterbatasan
bantuan fasilitas kesehatan oleh pihak sulitnya mendapatkan air bersih oleh
swasta merupakan penyaluran dari warga, minimnya fasilitas MCK warga
tanggung jawab sosial perusahaan permukiman kumuh di lokasi penelitian.
terhadap lingkungan di sekitar perusahaan Berdasarkan hasil penelitian kondisi
yang dikenal dengan istilah Corporate fasilitas posyandu yang ada di Desa Nanas
Social Responsibility (CSR) yang harus Siam masih sangat minim terbukti karena
diberikan oleh setiap perusahaan setiap hanya ada tempat posyandu namun, staf,
tahun kepada masyarakat sekitar. obat-obatan dan fasilitas lainnya tidak
tersedia, posyandu ini aktif hanya pada saat
ada bantuan dari pihak pemerintah dan
swasta dalam hal pengobatan gratis untuk
Deskripsi warga permukiman kumuh.

Daerah Penelitian Desa Nanas Listrik


Siam, Kecamatan Medang, Deras Kabupaten
Batubara Desa Nanas Saim termasuk di Penduduk Permukiman Kumuh
dalam wilayah Kecamatan Medang Deras. Penduduk memperoleh listrik kampung
Jarak dari Desa Nanas Saim ke Kecamatan sebanyak 37 orang, listrik kelompok
Medang Deras sekitar 20 menit dengan alat sebanyak 5 orang, listrik milik pribadi
transportasi angkutan umum. Desa ini sebanyak 6 orang dan listrik yang berasal
terletak di pinggiran Sungai Padang. dari PLN sebesar 2 orang. Berdasarkan
hasil penelitian listrik PLN semakin sulit
Pada umumnya mata pencaharian dijangkau oleh masyarakat, hal ini dapat
masyarakat Desa Nanas Siam adalah disebabkan oleh rendahnya tingkat
nelayan sebesar 80%, bertani padi sebesar pendapatan masyarakat permukiman
15% dan pegawai sebesar 5%. Luas Desa kumuh di Desa Nanas Siam, Kecamatan
Nanas Siam sebesar 697 Ha. Dari 50 orang Medang Deras, Kabupaten Batubara.
Kepala Keluarga yang diwawancarai,
hampir seluruhnya tergolong usia Perekonomian
produktif.

95
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

Masyarakat Permukiman Kumuh perilaku yang apatis. Kondisi tersebut


Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sering juga mengakibatkan kondisi
bahwa, sekitar 40% warga masyarakat kesehatan yang buruk, sumber
tidak mengalami perubahan perekonomian, pencemaran, sumber penyebaran penyakit
sekitar 26% masyarakat menyatakan dan perilaku menyimpang, yang
bahwa perekonomiannya semakin berdampak pada kehidupan kota
membaik dan 34% masyarakat mengalami keseluruhannya.
penurunan perekonomian dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir. Oleh karena itu kawasan
pemukiman kumuh dianggap sebagai
Dari hasil survei diperoleh bahwa penyakit kota yang harus diatasi.
pendapatan penduduk rata-rata berkisar Pertumbuhan penduduk merupakan faktor
antara Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000,- per utama yang mendorong pertumbuhan
bulan. Namun berdasarkan hasil penelitian permukiman, sedang kondisi sosial
kondisi kesehatan masyarakat di Desa ekonomi masyarakat dan kemampuan
Nanas Siam, banyak masyarakat yang pengelola kota akan menentukan kualitas
masih terserang penyakit malaria, TBC, dan pemukiman yang terwujud. Permukiman
diare. kumuh adalah produk pertumbuhan
penduduk kemiskinan dan kurangnya
Berdasarkan hal tersebut pemerintah dalam mengendalikan
diperoleh bahwa penyaluran CSR oleh pertumbuhan dan menyediakan pelayanan
pihak swasta dinilai kurang efektif untuk kota yang memadai.
daerah permukiman kumuh di lokasi
penelitian. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh bahwa, terdapat beberapa
Bantuan Pemerintah Terhadap konflik sosial antar keluarga yang terjadi di
Pembangunan Desa Nanas Siam masyarakat permukiman kumuh, dan
konflik tersebut disebabkan karena
Berdasarkan hasil kuisioner pengaruh faktor ekonomi sehingga warga
kepada masyarakat, dalam kurun waktu permukiman kumuh sulit untuk mendapat
selama 5 tahun terakhir, pemerintah kesejahteraan dalam hal ekonomi keluarga.
Kabupaten Medang Deras dinilai tidak ada
memberikan bantuan ke masyarakat dalam Penataan Permukiman Kumuh
bentuk apapun. Sedangkan bantuan
fasilitas pengobatan gratis selama 2 kali Solusi penataan permukiman
dalam satu tahun diberikan oleh kumuh membutuhkan peran semua pihak
perusahaan swasta seperti PT. Inalum, PT. secara timbal balik, khususnya misi dinas
Domba Mas dan PT. Multi Nabati Asahan. terkait, LSM yang paham kompleksitas
permasalahan permukiman kumuh, baik
Kondisi Sosial Ekonomi dan Budaya dari segi teknis-teknologis ataupun
Masyarakat Permukiman Kumuh sosialbudaya, dengan melibatkan
partisipasi aktif masyarakat permukiman
Berdasarkan hasil penelitian kumuh itu sendiri.
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
berada dikawasan pemukiman kumuh Faktor-faktor kendala
antara lain mencakup tingkat pendapatan pelaksanaan program: kendala dari pihak
rendah, norma sosial yang longgar, budaya penentu kebijaksanaan, dipecahkan dengan
kemiskinan yang mewarnai kehidupannya perbaikan mental dan pemahaman
yang antara lain tampak dari sikap dan terhadap kebutuhan dari masyarakat

96
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

miskin kota. Kendala dari masyarakat pemerintah Kabupaten Batubara selaku


sasaran program dan alternatif yang harus pengambil keputusan dalam pembangunan
dipecahkan, berupa perbaikan ekonomi, bersama dengan seluruh perusahaan yang
pelayanan kesehatan bagi masyarakat ada di seputaran Desa Nanas Siam untuk
permukiman kumuh di Desa Nanas Siam, membangun rumah penduduk dan menata
kemiskinan, kepribadian dan sikap permukiman dengan tertib dan teratur
fatalistik kelompok sosial ini, hal ini sesuai
serta PERBUP (Peraturan Bupati) dalam
dengan literatur yang dikemukakan oleh membangun perumahan di Desa Nanas
Sulistyawati (2007). Saim harus dilaksanakan tegas oleh
Pemkab Batubara. Oleh sebab itu maka,
untuk mencapai tujuan dalam
mensejahterakan masyarakat permukiman
KESIMPULAN kumuh maka permukiman kumuh tersebut
harus ditata sebaik-baiknya berdasarkan
Dari berbagai masalah yang terjadi beberapa faktor dari hasil penelitian ini.
pada permukiman kumuh di Desa Nanas
Siam Kabupaten Batubara, sejak lima tahun Penulis mengharapkan agar
terakhir yaitu bahwa hanya dua faktor yang pemerintah Kabupaten Batubara dapat
bisa dientaskan yaitu masalah ekonomi dan menindaklanjuti hasil penelitian ini
kesehatan. sehingga terwujud pembangunan dan
penataan permukiman kumuh yang
Harusnya permukiman kumuh di berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Desa Nanas Siam harus dilakukan penataan
bentuk bangunan penduduk agar terlihat
lebih rapi. Perumahan penduduk harus DAFTAR PUSTAKA
dilengkapi dengan listrik yang memadai di
setiap rumah sehingga penduduk A. dan M. Francis. 1991. Modernisasi
permukiman kumuh dapat di Dunia Ketiga, Suatu Teori Umum
penerangan/lampu. Pembangunan. PT. Tiara
Wacana Yogya, Yogyakarta.
Penyaluran CSR harusnya adan Pusat Statistik Kabupaten Asahan.
dilakukan melalui berbagai bentuk 2009. Batubara Dalam Angka. BPS
tindakan yaitu; menyalurkan air bersih Asahan.
melalui pembuatan sumur bor di lokasi B, dan E. 1992. Sejumlah Masalah
permukiman kumuh sehingga kesehatan Permukiman Kota. Alumni,
penduduk dapat lebih sejahtera dan Bandung
terhindar dari berbagai penyakit malaria,
diare, TBC dan beberapa penyakit kronis B. dan D. 1986. Perumahan dan
lainnya, pemberian beasiswa bagi anak Permukiman Sebagai Kebutuhan
yang putus sekolah agar dapat memperoleh Dasar. Yayasan Obor. Jakarta.
pendidikan sehingga sumber daya
masyarakat permukiman kumuh dapat S. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
meningkat dengan demikian juga akan Kualitatif dan R&D. Bandung:
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Alfabeta
permukiman kumuh tersebut di masa S. 2011. Statistika untuk Penelitian.
depan. Bandung: Alfabeta
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis
Penyaluran CSR ini tidak dapat (EdisiSatu). Yogyakarta: Andi
terlaksana bila tidak didukung oleh

97
Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen Vol (4) (2018): halaman. [86-96]

T, E. dan K. S. 2005. Pengantar Manajemen.


Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
U, B. 2014. CSR dalam Dunia Bisnis.
Yogyakarta: CV. Andi Offset
U, H. dan P.S.A. 2012. Pengantar Statistika.
Jakarta: Bumi Aksara

98

Anda mungkin juga menyukai