DISUSUN OLEH :
KELOMPOK B
AISYAH PURNAMA SARI (1911312008)
AYYASA AMARA (1911312029)
BUNGA ANGRAYNI (1911312026)
ELMA SOVIA ZAIDIR (1911311044)
FERAWATI (1911311050)
LUTFIANA FAJRI (1911312002)
MOEDIS CHINTIA RIDANI (1911312011)
RAHMI EKA FAJRI (1911312017)
REGINA FATIKAHHEMAS (1911312020)
REGITA ANJELINA PUTRI M (1911312005)
SUCI AJENG SAFITRI (1911311047)
SUKMA DWI RAHMATULLAH (1911312014)
VITA DELFI YANTI (1911312023)
KELAS : 2A
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah “Konsep dan Prinsip Kebutuhan kebutuhan Cairan,
Elektrolit dan Keseimbangan Cairan Elektrolit” dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak bisa untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini adalah sekumpulan materi tentang Konsep dan Prinsip Kebutuhan
kebutuhan Cairan, Elektrolit dan Keseimbangan Cairan Elektrolit yang dibuat untuk
memenuhi tugas di mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II
Makalah ini tidak hanya diambil dari satu sumber saja, melainkan dari berbagai
sumber.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada
dosen pembimbing dalam menyusun makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
Cairan yang beredar di dalam tubuh baik intrasel maupun ekstrasel mengandung
elektrolit, mineral dan sel. Elektrolit adalah unsur atau senyawa yang jika melebur
kedalam air atau pelarut lain akan pecah dan mampu membawa muatan listrik.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa
dalam tubuh berfungsi untuk mempertahankan kesehatan dan semua fungsi sistem
tubuh.
1. Apa itu konsep dan prinsip kebutuhan cairan, elektrolit, dan keseimbangan
cairan elektrolit ?
1.3Tujuan
B. Pergerakan Cairan
Masing-masing kompartemen tubuh dipisahkan oleh dinding dinding sel dan membran
kapiler. Cairan dan elektrolit terrus menerus bergerak dari satu kompartemen ke
kompartemen lainnya untuk memfasilitasi proses tubuh seperti oksigenasi jaringan ,
keseimbangan asam basa dan membentuk urin. Air berpindah dari satu sel ke sel
lainnyadengan mudah karena membran sel yang memisahkan yang memisahkan
kompartemen cairan tubuh bersifat permeabel.namun molekul dan ion berpindah
dengan lambat melalui membran sel . semakin besar molekul sel, maka semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk berpindah dari satu sel kesel lainnya melalui membran
sel. Cairan dan zat terlarut bergerak melalui membran berdasarkan empat proses yaitu
osmosis, difusi, filtrasi dan transfor aktif.
Osmosis merupakan proses perpindahan pelarut seperti air melalui membran
semipermeabel, dari area yang memiliki konsentrasi tinggi ke area yang konsentrasi
rendah. Osmsis berfungsi untuk menyeimbangkan konsentrasi molekul pada kedua sisi
membran.
Difusi merupakan perpindahan zat terlarut (gas atau padat) yang berada dalam
larutan melalui membran semipermeabel dari area berkonsentrasi tinggi ke area yang
berkonsentrasi rendah. Perpindahan tersebut menyebabkan distribusi zat terlarut sama
pada semua larutan.. misalnya pada saat menuangkan es krim dalam segelas kopi,
maka krim yang tidak bercampur dengan kopi akan berdifusi ke seluruh kopi dalam
gelas(Chernecky et al, 2006).
Filtrasi merupakan proses dimana cairan dan subtansi yang dapat berdifusi
bergerak bersama-sama melalui membran. Karena tekanan cairan yang bergerak dari
tekanan yang lebih besar ke tekanan yang lebih kecil.
Transpor Aktif tidak seperti difusi, osmosis dan filtrasi. Transpor aktif
memerlukan aktivitas metabolik dan energi untuk memindahkan subtansi melalui
membran sel. Hal ini dapat memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar dari
pada yang dapat diterima oleh sel. dan memindahkan atau menggerakan molekul dari
area yang berkonsentrasi rendah ke area yang berkonsentrasi tinggi.
Factor resiko :
a) Kelebihan cairan yang mengandung natrium dari terapi intravena Tanda klinis
: penambahan berat badan
b) Asupan cairan yang mengandung natrium dari diet atau obat-obatan Tanda
klinis : edema perifer dan nadi kuat
6. Edema
Pada kasus kelebihan cairan, jumlah cairan dan natrium yang berlebihan dalam
kompartemen ekstraselulermeningkatkan tekanan osmotik. Akibatnya, cairan keluar
dari sel sehingga menimbulkan penumpukan cairan dalm ruang interstitial (Edema).
Edema yang sering terlihat disekitar mata, kaki dan tangan. Edema dapat bersifat local
atau menyeluruh, tergantung pada kelebihan cairan yang terjadi. Edema dapat terjadi
ketika adapeningkatan produksi cairan interstisial/gangguan perpindahan cairan
interstisial.
Hal ini dapat terjadi ketika:
a. Permeabilitas kapiler meningkat (mis.,karena luka bakar, alergi yang
menyebabkan perpindahan cairan dari kapiler menuju ruang interstisial).
b. Peningkatan hidrostatik kapiler meningkat (mis., hipervolemia,
obstruksisirkulasi vena) yang menyebabkan cairan dalam pembuluh
darahterdorong ke ruang interstisial.
c. Perpindahan cairan dari ruangan interstisial terhambat (mis., pada blokade
limfatik).
Edema pitting adalah edema yang meninggalkan sedikit depresi atau cekungan
setelah dilakukan penekanan pada area yang bengkak. Cekungan unu terjadiakibat
pergerakan cairan dari daerah yang ditekan menuju jaringan sekitar (menjauhi lokasi
tekanan). Umumnya, edema jenis ini adalah edema yang disebabkan oleh gangguan
natrium. Adapun edema yang disebabkan oleh retensi cairan hanya menimbulkan
edema non pitting.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan. Konsep-Konsepnya antara lain: 1)Distribusi cairan tubuh, 2)
Pengaturan cairan tubuh, 3) Pengaturan elektrolit.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Pengaturan keseimbangan cairan antara lain yaitu, 1)Pengaturan
volume cairan ekstra sel, 2)Pergerakan Cairan, 3)Pengaturan Osmolaritas Cairan
Ekstrasel.
Variabel Yang Mempengaruhi Keseimbangan Normal Cairan Dan Elektrolit antara
lain yaitu, usia, aktifitas, iklim, diet, stres, penyakit, tingkatan medis, pengobatan,
pembedahan.
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit juga terdiri dari,
Ketidakseimbangan cairan, Defisit Volume Cairan, Defisit Cairan, Dehidrasi,
Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia), Edema.
3.2 SARAN
Suatu cairan sangat dibutuhkan dalam kondisi tubuh, tetapi cairan itu bukan
didapatkan hanya dari air putih saja, tetapi juga dari berbagai makanan dan minuman
lain yang kita konsumsi yang didalamnya juga terdiri dari air. Walaupun begitu, kita
sebaiknya lebih banyak lagi mengkonsumsi air putih daripada minuman-minuman
yang lain, yang belum tentu baik untuk dikonsumsi seperti kafein, gula, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & perry. 2006. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik . Jakarta
: EGC.
Potter P.A. & Perry, A.G. 2010. Fundamental Keperawatan (3-vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 7. Singapore : Elsevier Pte.Ltd.
Sutanto, Andina Vita dan Yuni Fitriana. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Yogyakarta : Pusaka
Barupress.