Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Surveilan

Perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan mendorong para tenaga ahli untuk
membuat sebuah riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit menular,
demi mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit. Pengertian Epidemiologi
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu ” Epi” yang berarti pada atau
tentang,” Demos” yang berarti penduduk dan kata terakhir adalah “ Logos” yang berarti ilmu
pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan
dalam pengertian modern pada saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
distribusi (penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau
masyarakat serta determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko
terjadinya penyakit. Proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan, dilakukan sebagai tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak
dimanfaatkan pada upaya pemberantasan penyakit menular,tetapi pada saat ini surveilans mutlak
diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular,maupun terhadap kesehatan lainnya. Surveilens berasal dari bahasa perancis, sur
yang brarti over/ melakukan sesuatu dan veiller yang berarti melihat. Surveilens merupakan upaya
pengamatan dan berkelanjutan pada satu atau lebih orang yang bertujuan untuk mengontrol,
mengawasi kesehatan masyarakat (Choi, 2012). Surveilans dapat dilakukan untuk memonitor
perubahan frekuensi penyakit atau untuk memonitor perubahan pada tingkat faktor risiko. Banyak
informasi tentang morbiditas dan mortalitas dari penyakit berasal dari program surveilans penyakit
sistematis(Gordis, 2009)

Surveilans Kesehatan didefinisikan sebagai kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien.(Kemenkes, 2013) Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) menjelaskan mengenai surveilan epidemiologi sebagai pengumpulan, analisis,
dan interpretasi data kesehatan yang sedang berlangsung, yang hasilnya penting bagi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi praktik kesehatan di masyarakat. Hal yang terpenting dari surveilan
adalah menyediakan decisionmaker untuk mengembangkan dan menerapkan strategi terbaik untuk
program pencegahan dan pengendalian penyakit. Leon Gordis (2013) menyebutkan jenis surveilans
dapat dibagi menjadi:

1. Surveilans Aktif
Menunjukkan suatu sistem dimana menuntut staf atau petugas surveilans untuk aktif dan secara
periodik mengumpulkan data melalui kunjungan baik di masyarakat atau fasilitas kesehatan dalam
rangka penemuan kasus baru (Case finding).
2. Surveilans Pasif
Suatu sistem yang menekankan pada pelaporan data. Dibutuhkan tanggung jawab petugas dan
penyedia layanan kesehatan untuk melaporkan secara rutin, dari unit pelayanan kesehatan di
masyarakat hingga pemegang kebijakan. Kelemahan sistem ini adalah deteksi kejadian luar biasa
sering tidak terlaporkan.Kelengkapan dan kualitas data yang dilaporkan sebagian besar tergantung
pada individu dan staf yang melakukan surveilan, masalah yang sering muncul adalah kurangnya
kelengakapan data pelaporan, untuk meminimalkan masalah ini, maka pelaporan harus sederhana
dan singkat Menurut penelitian, surveilan pasif dilakukan berdasarkan pencatatan data dan
pelaopran surveilans yang dilakukan oleh petugas kesehatan berdasarkan variable
epidemiologi Orang (nama penderita, nama kepala keluarga, umur, dan jenis kelamin),
waktu (tanggal, bulan, dan tahun kunjungan pasien yang sakit) dan tempat (alamat
penderita berdasarkan desa/kelurahan) belum menunjukkan validitas data yang baik. (Desi
Arwanti, 2017)
B. Tahapan Melakukan Surveilans Epidemiologi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No, 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman
penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan, tahapan kegiatan surveilans
epidemiologi meliputi:
1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya.
2. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan data.
3. Analisis dan Interpretasi data
4. Studi Epidemiologi
5. Penyebaran Informasi kepada unit yang membutuhkannya.
6. Membuat rekomendasi dan alternatif tindak lanjut.
7. Umpan Balik
Daftar Pustaka
Celentano, D. D., & Szklo, M. (2019). Gordis Epidemiology. In Gordis Epidemiology (6 th).
Elsevier.
Choi, B. C. K. (2012). The Past, Present, and Future of Public Health Surveillance. Scientifica,
2012, 1–26. https://doi.org/10.6064/2012/875253
Desi Arwanti, dkk. (2017). Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Di Puskesmas se-Kota Kendari Tahun
2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(3), 1–8. https://doi.org/10.1007/s00253-007-
0912-1
Gordis, L. (2009). Epidemiology. Saunders. In Philadelphia, PA.
Kemenkes, R. (2013). pedoman penyelenggra sistem surveilens epeidmiologi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai