Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Disusun Oleh:
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Dan Kedokteran Pencegahan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Disusun Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan “Upaya Pendekatan
Kedokteran Keluarga Terhadap Wanita 21 Tahun G2p1a0 Hamil 28 Minggu
Dengan Anemia dan Preeklampsi Ringan”. Penyusunan laporan ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Selama penyusunan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr.Firdaus Wahyudi, Mkes, Sp.OG selaku pembimbing dalam
penulisan laporan.
2. Tim Pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang.
3. Seluruh teman-teman Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat
atas kerjasamanya dan semoga kita semua mendapatkan hasil yang
maksimal atas usaha kita.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan yang terdapat didalamnya oleh karena itu kami menerima semua
saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan tugas laporan ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
I.2 Tujuan ................................................................................................................... 2
I.3 Manfaat Kegiatan .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Kehamilan Risiko Tinggi ............................................................................... 4
II.2 Kriteria Kehamilan Berisiko ......................................................................... 4
II.3Anemia pada Kehamilan ....................................................................8
II.4 Preeklampsi .......................................................................................10
II.5 Antenatal Care (ANC) .......................................................................11
II.6 Kedokteran Keluarga.........................................................................12
BAB III LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH
III.1 Identitas Pasien ............................................................................................... 15
III.2 Karakteristik Kedatangan Pasien ke Puskesmas Muntilan I .............. 16
III.3 Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Sudah Dilakukan ....... 16
III.4 Diagnosis Kerja ............................................................................................... 19
III.5 Penatalaksanaan .............................................................................................. 20
III.6 Hasil Penatalaksanaan Medis ...........................................................20
III.7 Tabel Permasalahan pada Pasien .....................................................21
III.8 Identifikasi Lingkungan Rumah ................................................................. 21
III.9 Karakteristik Demografis Keluarga .......................................................... 24
III.10 Profil Keluarga yang Tinggal Satu Rumah ....................................24
III.11 Family Gap ....................................................................................26
III.12 Bentuk dan Siklus Keluarga...........................................................26
III.13 Sumber Daya Keluarga (FAMILY SCREEM) ................................27
III.14 Perjalanan Hidup Keluarga (FAMILY LIFE LINE) ........................... 28
III.15 Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) ............................................. 29
III.16 Diagnostik Holistik ........................................................................30
III.17 Pengelolaan Komprehensif ............................................................31
III.18 Identifikasi Fungsi Keluarga ..........................................................32
III.19 Pola Makan Keluarga .....................................................................33
III.20 Perilaku Kesehatan Keluarga .........................................................33
III.21 Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan ..........33
III.22 Diagram Realita yang ada pada Keluarga ......................................35
III.23 Pembinaan dan Hasil Kegiatan ......................................................35
III.24 Kesimpulan Pembinaan Keluarga ..................................................37
iv
BAB IV ANALISIS KASUS
IV.1 Analisis Kasus ................................................................................................. 38
IV.2 Analisis Home Visit ....................................................................................... 38
BAB V Penutup
V.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 40
V.2 Saran .................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................42
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. WHO
memperkirakan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di negara maju sebesar
14% dan di negara berkembang sebesar 51%. Menurut WHO (2015), prevalensi
anemia di Indonesia sebesar 23%. Berdasarkan Riskesdas (2013), terdapat 37,1%
ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl,
dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan
perdesaan (37,8%). Infodatin Gizi (2015) menyebutkan diperkirakan 41,8% ibu
hamil di seluruh dunia mengalami anemia.3 Provinsi Jawa Tengah pada tahun
2015 juga masih tinggi angka kematian ibu yaitu sebanyak 619 kasus, hal ini
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yaitu 711 kasus. Pada tahun 2015
angka kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah menjadi 111,16 per 100.000
kelahiran hidup, sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa belum tercapainya
target untuk menurunkan angka kematian ibu. Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 26,34% kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah diakibatkan
karena Hipertensi pada kehamilan.4
Gangguan dan penyulit pada kehamilan umumnya ditemukan pada
kehamilan resiko tinggi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akan
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap
ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,
melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan
nifas normal. Secara garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung
pada keadaan dan kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. Jika ibu sehat dan di
dalam darahnya terdapat zat-zat makanan dan bahan-bahan organis dalam jumlah
yang cukup, maka pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan akan
berjalan baik.5
Selain pemeriksaan rutin yang wajib dilaksanakan oleh ibu hamil, perlu
dilaksanakan pendekatan keluarga atau yang disebut dengan pendekatan
kedokteran keluarga agar setiap penatalaksanaan pasien dalam hal ini ibu hamil
dapat lebih holistic, komprehensif, berkesinambungan, dan terpadu.6
2
1.2 Tujuan
I.2.1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan dan menerapkan konsep kedokteran keluarga pada seorang
ibu hamil dengan anemia dan preeklampsi.
1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah Pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga serta
penatalaksanaan kasus anemia dan hipertensi pada kehamilan dengan
pendekatan keliuarga.
2. Bagi Pasien dan Keluarga
Keluarga menjadi lebih memahami mengenai masalah kesehatan yang ada
dalam lingkungan keluarga. Dan keluarga mampu untuk mengatasi
permasalahan kesehatan keluarga secara mandiri.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan
pelayanan dan penatalaksanaan kepada ibu hamil dengan anemia dan
hipertensi secara holistik dan komprehensif serta mempertimbangkan
aspek keluarga dalam proses kesembuhan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Ada – Gawat – Obstetrik/AGO – penyakit ibu, preklampsia ringan, hamil
kembar, hidramnion, hamil serotinus, IUFD, letak sungsang, dan letak
lintang.(masing-masing memiliki skor 4, kecuali letak lintang dan letak sungsang
dengan skor 8)
Kelompok Faktor Risiko III:
Ada – Gawat – Darurat – Obstetrik/AGDO; perdarahan antepartum dan
preeklampsia berat/eklampsia (masing-masing memiliki skor 8). Berdasarkan
jumlah skor, ada 3 kelompok risiko:
1. Kelompok Non risiko tinggi (KRR) – jumlah skor 2, selama hamil tanpa
faktor risiko (FR).
2. Kelompok Risiko Tinggi (KRT) – jumlah skor 6 – 10, dapat dengan FR
tunggal dari kelompok FR I, II, atau III, dan dengan FR ganda 2 dari
kelompok FR I dan II.
3. Kelompok Risiko Sangat Tinggi (KRST)–jumlah skor ≥ 12, ibu hamil dengan
FR ganda dua atau tiga dan lebih.
Menurut Gastelazo Ayala, kehamilan berisiko tinggu dipengaruhi oleh faktor
berikut :7
Faktor antenatal
Faktor intrapartum
Faktor obstetri dan neonatal
Faktor umum serta pendidikan
Menurut Puji Rochyati, kehamilan berisiko tinggi adalah sebagai berikut :7
Primipara muda usia kurang dari 16 tahun
Primipara tua usia lebih dari 35 tahun
Primipara sekunder dengan usia anak terkecil lebih dari 5 tahun
Tinggi badan kurang 145 cm
Riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran, pernah persalinan
prematur, bayi lahir mati, riwayat persalinan dengan tindakan [seperti
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, sectio caesaria], preeklampsia/eklampsia,
gravida serotinus, dan kehamilan dengan perdarahan antepartum)
Kehamilan dengan penyakit ibu yang memengaruhi kehamilan
5
Tabel 1 Skor Pudji Rochjati
I II III IV
Triwulan
KEL Masalah / Faktor Resiko SKOR
NO. I II III.1 III.2
F.R
Skor Awal Ibu Hamil 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥19 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4
4
Tahun
3 Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
6 Terlalu tua umur ≥ 19 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a. terikan tang/vakum
9
b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfusi 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
a. Kurang Darah b. Malaria,
11 c. TBC Paru d. Payah Jantung 4
e. Kencing Manis (Diabetes) 4
f. Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
6
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 18 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
b. Cara Kriteria8,9
Apabila dalam anamnesis dan pemeriksaan ibu hamil didapatkan satu atau lebih
faktor risiko (kriteria) maka dapat digolongkan sebagai ibu hamil dengan risiko
tinggi. Sedangkan apabila tidak terdapat faktor risiko digolongkan sebagai faktor
risiko rendah. Faktor-faktor risiko atau kriteria ibu hamil risiko tinggi adalah:
1. Kondisi ibu, yaitu :
- Primigravida usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 19 tahun
- Usia kehamilan lebih dari 42 minggu
- Berat badan ibu tergolong obesitas
- Ukuran lingkar lengan atas ibu hamil kurang dari 19,5 cm
- Tekanan darah sistole lebih dari 130 mmHg dan diastole antara lebih dari 95
mmHg
- Jumlah kelahiran anak lebih dari 5
- Jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun
2. Penyakit, yaitu :
- Terdapat riwayat asma
- Terdapat riwayat hipertensi
- Terdapat riwayat diabetes melitus
- Terdapat riwayat sakit kronik lainnya
3. Riwayat persalinan, yaitu :
- Riwayat persalinan prematur
- Riwayat perdarahan
- Riwayat operasi
- Riwayat penyulit persalinan
7
II.3 Anemia pada Kehamilan
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu terjadinya
peningkatan produksi eritroproteinh. Akibatnya, volume plasma bertambah dan
sel darah merah (eritrosit) meningkat, namun, peningkatan volume plasma terjadi
dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (hb) akibat hemodilusi.
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapatnya kekurangan sel darah merah
atau hemoglobin.10,11
Rata-rata kebutuhan zat beso pada waktu hamil berdasarkan usia kehamilan
adalah sebagai berikut (Husaini, 1989) :
1. Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah 30 -40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah
2. Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari)
ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115 mg
3. Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari
ditambah kebutuhan sel darah merah dan conceptus 223 mg
Tabel 2 Kebutuhan Fe pada Ibu Hamil
Pada saat sedang hamil, seorang calon ibu sering mengalami anemia. Ketika
ia mengalami anemia, darah sang ibu tidak memiliki cukup sel darah merah yang
sehat untuk membawa oksigen ke jaringan. Selama kehamilan, tubuh
memproduksi lebih banyak darah untuk menopang pertumbuhan bayi. Jika anemia
terjadi secara signifikan dan tidak diobati, ia dapat meningkatkan risiko
komplikasi serius, seperti kelahiran prematur atau berat lahir rendah.11
Penyebab anemia pada kehamilan dan jumlahnya tergantung pada beberapa
faktor seperti geografi, etnis, status nutrisi, status zat besi dan suplemen besi
prenatal. tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi.Penyebab mendasar anemia
8
nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang tidak adekuat,
bertambahnya zat gizi yang hilang, dan kebutuhan yang berlebihan. Anemia
dalam kehamilan kebanyakan disebabkan oleh defisiensi besi, selanjutnya
penyebab tersering yang pertama adalah anemia megaloblastik yang dapat
disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.12
II.3.2 Etiologi
anemia defisiensi besi bisa terjadi karena beberapa hal antara lain intake besi yang
kurang. Hal ini terjadi pada individu yang gizinya tidak baik (sosial ekonomi
rendah). Adanya gangguan resorpsi mauapun metabolisme besi. Intake atau
gizinya mungkin sudah cukup baik tetapi ada masalah dalam pencernaan (usus)
sehingga resorpsi besi tidak terjadi dengan optimal yang akan menyebabkan
kebutuhan akan besi dari makanan tidak terpenuhi.16
9
II.3.3 Manifestasi Klinis
Gejala yang disebabkan oleh anemia merupakan gejala yang dihasilkan dari
hipoksia jaringan, upaya sistem kardiovaskular untuk kompensasi anemia, atau
penyakit yang mendasarinya. Gejala yang ditimbulkan yaitu pusing, kelemahan
dan dyspneu saat aktivitas. Kompensasi kardiovaskular mengarah ke sirkulasi
hiperdinamik dengan gejala tambahan palpitasi dan takikardi.15
II.4 Pre-Eklampsia
Preeklampsia adalah kondisi pada kehamilan saat memasuki usia kehamilan 20
minggu, yang ditandai dengan tingginya tekanan darah walaupun ibu hamil tidak
memiliki riwayat darah tinggi. Preeklampsia biasanya disertai dengan gejala
proteinuria dan bengkak pada kaki dan tangan.17
10
- Trombofilia
- Riwayat migrain
- Pengguna anti depresan selective serotonin uptake inhibitor > trimester I.
3. Faktor risiko plasental atau fetal :
- Kehamilan multipel
- Hidrops fetalis
- Penyakit trofoblastik gestasional
- Triploidi
II.4.2 Etiologi13
Sebab-sebab potensial yang mungkin menjadi penyebab preeklamsi adalah
sebagai berikut :
1. Invasi trofoblastik abnormal pembuluh darah uterus.
2. Intoleransi imunologis antara jaringan plasenta ibu dan janin.
3. Maladaptasi maternal pada perubahan kardiovaskular atau inflamasi dari
kehamilan normal.
4. Faktor nutrisi.
5. Pengaruh genetik.
11
Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil; dalam strategi pendekatan risiko, kegiatan
skrining merupakan komponen penting dalam pelayanan kehamilan, yang harus
diikuti dengan komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada ibu hamil,
suami, dan keluarga, untuk perencanaan persalinan aman dilakukan persiapan
rujukan terencana bila diperlukan. Oleh karena itu kegiatan skrining harus
dilakukan berulang kali sehingga dapat ditemukan secara dini faktor risiko yang
berkembang pada umur kehamilan lebih lanjut.18
12
c. Hakikat sosiologik
Dalam kehidupannya manusia berhubungan dengan sesama baik lingkup
keluarga, pekerjaan, budaya, dan geografis, yang menimbulkan berbagai proses
dan gejolak. Kebijaksanaan yang digunakan dokter keluarga adalah yang
berorientasikan penyakit/ permasalahan yang berhubungan dengan:
Proses dinamika dalam keluarga
Potensi keluarga
Kualitas hidup yang dipengaruhi oleh budaya positif
Pendidikan dan lingkungannya
d. Hakikat ekologik
Ekologi dalam kedokteran keluarga membahas manusia seutuhnya dalam
interaksinya dengan sesamanya dan spesies lainnnya juga hubungannya dengan
lingkungan fisik dalam rumah tangganya.
e. Hakikat medik
Temuan-tmuan di bidang teknologi kedokteran akan juga mempengaruhi ilmu
kedokteran keluarga. Pergeseran pola perilaku dan pola penyakit, akan
mempengaruhi pola pelayanan kedokteran. Karena itu, kedokteran keluarga
sebagai ilmu akan berkembanga dalam bidang yang mempengaruhi kesehatan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan keluarga.
13
perihal masalah-masalah ekonomi dan sosial, di samping masalah organobiologik,
yaitu ditujukan terhadap pengguna jasa sebagai bagian dalam lingkungan
keluarga. Demikian pula pemanfaatan ilmunya yang bersifat menyeluruh, yaitu
pelayanan terhadap masalah organ, mental-psikologikal dan sosial keluarga.
14
BAB III
HASIL KUNJUNGAN RUMAH
15
III.2 Karakteristik Kedatangan Pasien ke Puskesmas Muntilan I
Pasien datang ke Puskesmas Muntilan I pada tanggal 25 Agustus 2018. Pasien
datang karena ingin memeriksakan kandungannya yang ke-4 kali, pasien mengaku
hamil 28 minggu. Pasien mengaku terkadang merasakan pusing dan lemas, pasien
merasa sedikit terganggu jika melakukan aktifitas harian seperti menyapu, mengepel,
masak, mencuci dan aktifitas lainnya. Pasien datang ke Puskesmas diantar oleh
suami.
16
Riwayat Haid: Menarche pertama usia 13 tahun. Lama: haid 7
hari, ganti pembalut 2-3 kali dalam 1 hari. Siklus 28 hari, teratur.
HPHT: 27 Februari 2018. TP: 4 Desember 2018, UK: 28 minggu.
Riwayat Perkawinan: Pasien menikah satu kali, pada tahun 2015.
Riwayat Obsetri: G2P1A0
Riwayat ANC: Baru melakukan ANC sebanyak 4 kali selama
kehamilan /TT (+).
Riwayat KB : Pasien belum pernah menggunakan KB sebelumnya.
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit jantung(-), Riwayat alergi disangkal, Riwayat hipertensi
disangkal, Riwayat kencing manis disangkal, Riwayat asma disangkal.
e. Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat hipertensi (+), Riwayat penyakit darah seperti anemia, thalasemia
dan kelainan darah lainnya disangkal. Riwayat alergi disangkal, Riwayat
kencing manis disangkal, Riwayat penyakit jantung disangkal.
f. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien memiliki 1 orang suami yang
bekerja sebagai wiraswasta. Pasien sudah memiliki rumah pribadi, tinggal
di rumah bersama suami dan anak pertamanya. Penghasilan suami berkisar
Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00. Pembiayaan kesehatan dengan BPJS.
Kesan sosial ekonomi cukup.
B. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 7 September 2018, pukul 19.00 – 20.00 WIB di rumah pasien di
Dusun Semawe, Desa Sokorini, kecamatan mutilan, Kabupaten Magelang.
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 105x/menit
Suhu : 36,7 oC
17
Pernapasan : 22x/menit, reguler
TB : 145 cm
BB : BB Sebelum hamil : 43 kg ; BB sekarang : 49,5 kg
LILA : 25 cm
Status Generalis:
Kepala : normocephal
Mata : Conjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Sekret (-)
Mulut : mukosa lembab, sianosis (-), stomatitis angularis (-),
atrofi papil lidah (-)
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), nyeri telan (-)
Leher : Trakhea di tengah, pembesaran KGB (-/-)
Thorax : Simetris, retraksi otot pernafasan (-), sela iga
melebar (-), venektasi dinding dada (-)
Cor
I : Iktus Cordis tak tampak
Pa : Iktus Cordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS, kuat angkat,
tidak melebar.
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus : SJ I – II normal, bising tidak ada, gallop (-)
Pulmo
I : Simetris, statis, dinamis
Pa : Vocal fremitus kanan = kiri
Pe : Sonor seluruh lapangan paru
Aus : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Abdomen :
I : cembung, venektasi (-)
Au : Bising usus dalam batas normal
18
Pe : tympani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Pa : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-), nyeri alih (-) ,
Ekstremitas Superior Inferior
Oedema -/- +/+
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Cappilary Refill <2”/<2” <2”/<2”
Status Obstetrik:
Abdomen :
TFU : 20 cm diatas simfisis pubis
DJJ : 141x/menit , teratur
His :-
Leopold :
o I : Teraba keras, bulat, melenting
o II : Teraba kecil, bentuk atau posisi tidak jelas, menonjol
pada bagian kanan. Teraba jelas, rata, memanjang
pada bagian kiri.
o III : Teraba tonjolan lunak
o IV : Konvergen
Pemeriksaan dalam
Vaginal toucher: tidak dilakukan
Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 10,2 mg/dL
Protein urine : +1
19
III.5 Penatalaksanaan
o Medikamentosa :
Tab Fe
Nifedipin
Kalk
o Non medikamentosa :
Pasien dianjurkan mengkonsumsi obat secara teratur.
Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu dan kebutuhan gizi bayi.
Pasien dianjurkan untuk beristirahat cukup.
Pasien dianjurkan untuk tidak beraktivitas fisik berlebih.
Apabila timbul keluhan (mual muntah berlebihan, kenceng-kenceng,
keluar air atau darah dari jalan lahir) segera memeriksakan diri ke bidan
atau Puskesmas.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala (1 bulan sekali).
20
dukungan kepada pasien dan meningkatkan konsumsi pola makan dengan
gizi seimbang.
21
Pasien mandi dan buang air besar menggunakan kamar mandi dan jamban
sendiri. Sampah dibuang ke tempat sampah dan diangkut setiap hari oleh petugas
kebersihan.
Kebersihan dapur baik, tidak ada lubang asap dapur hanya ventilasi, namun
asap bisa keluar dari ventilasi tersebut. Pasien memasak dengan kompor gas.
Kamar Mandi
Dapur
Kamar Tidur
Ruang tengah
Kamar Tidur
Ruang tamu
Kamar pasien
22
Pencahayaan a. Cukup 3
b. Tidak cukup 1
Ventilasi a. Ada 3
b. Tidak ada 1
Kepemilikan WC a. Sendiri 3
b. Bersama 2
c. Tidak ada 1
23
b. Ada gangguan 1
24
Gambar 2 Genogram Keluarga Pasien
Sumber: Pasien, tanggal 7 September 2018
Keterangan:
= Perempuan
= Laki-laki
= Ibu Hamil
= satu rumah
25
III.11 Family Gap
Pasien Suami
pasien
Anak
Pasien
Keterangan :
: Disfungsional
Komponen APGAR
Tabel 6 Scoring APGAR
Skor
Komponen Indikator
0 1 2
26
Partnership Saya puas dengan suami saya karena dapat
membantu memberikan solusi terhadap
permasalahan yang saya hadapi
Growth Saya puas dengan kebebasan yang diberikan suami
saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya
miliki
Affection Saya puas dengan kasih sayang yang diberikan
suami saya
Resolve Saya puas dengan waktu yang disediakan suami saya
untuk menjalin kebersamaan
Klasifikasi :
Skor 8-10 : Fungsi keluarga sehat
Skor 4-7 : Fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3 : Fungsi keluarga tidak sehat
Kesimpulan : Skor pada komponen APGAR ialah 10 dan termasuk dalam
fungsi keluarga sehat
27
kepada Sang Pencipta Allah SWT dan
selalu menjalankan ibadah dengan taat
dan ikhlas.
Sumber penghasilan didapatkan dari
ECONOMIC Suami Pasien dan sudah mencukupi Tidak ada
untuk kebutuhan sehari – hari.
Pasien dan suami tidak
melanjutkan pendidikan karena
Pendidikan terakhir pasienadalah
EDUCATION masalah biaya, setelah sudah
SMA dan suami adalah SMP
berpenghasilan, pasien malas
untuk melanjutkan pendidikan.
Jarak dari tempat tinggal ke Puskesmas
Anak pertama pasien belum
MEDICAL kurang lebih 5 km. Jika sakit pasien
memiliki BPJS
memiliki kartu BPJS untuk berobat
28
III.15 Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
Tabel 9 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
29
Interpretasi
Skor 0-5 : Sehat Pratama
Skor 6-10 : Sehat Madya
Skor 11-15 : Sehat Utama
Skor 16 : Sehat Paripurna
Pada keluarga ini mendapat skor 12
Kesimpulan: Perilaku Rumah Tangga Utama
30
Spiritual
o Pasien selalu berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberikan
kesehatan selama masa kehamilannya
d. Aspek Eskternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
adanya dukungan dari keluarga (Suami) dalam mengupayakan kesehatan
pasien.
e. Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 2, dimana pasien mampu
melakukan kegiatan ringan sehari-hari didalam maupun diluar rumah
31
III.18 Identifikasi Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
Dari wawancara dengan pasien dan melihat KTP, diperoleh keterangan
bahwa pasien berusia diatas 18 tahun di bawah 35 tahun sehingga pasien
dapat dikategorikan kehamilan pada fase rentang hamil terbaik.
2. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal bersama suami dan anak pertama pasien. Pasien tidak
bekerja, hanya mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga. Suaminya bekerja
sebagai wiraswasta. Pasien mempunyai kepribadian yang supel, tidak cepat
tersinggung, dan ramah terhadap orang lain. Bila ada masalah dalam rumah
tangga, dibicarakan dan dirundingkan berdua dengan suami tanpa campur
tangan pihak lain.
3. Fungsi Ekonomi
Biaya kebutuhan sehari-hari pasien dipenuhi oleh suaminya. Pendapatan
suami perbulan berkisar Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00. Uang tersebut
dipakai untuk kebutuhan rumah tangga seperti listrik dan makan, sisanya
ditabung untuk biayapendidikan anak pertama dan kebutuhan calon anak
kedua. Pasien mempunyai kartu BPJS agar persalinannya yang sekarang
tidak menggunakan biaya pribadi.
4. Fungsi Pendidikan
Pasien bersekolah sampai SMA.
5. Fungsi Religius
Pasien sejak kecil menganut agama Islam, suami juga menganut agama
yang sama dan taat beribadah.
6. Fungsi Sosial dan Budaya
Pasien dan keluarga tinggal di Dusun Semawe, Desa Sokorini,
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Komunikasi pasien dengan
tetangga baik. Pasien aktif dalam kegiatan di lingkungan dengan tetangga
sekitar, seperti arisan, yang diadakan oleh ibu-ibu di lingkungan tempat
tinggalnya.
32
7. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Pasien menerima kehamilan di usianya yang sekarang dan mengharapkan
anaknya dapat lahir sehat dan selamat. Pasien berencana melahirkan di bidan
Puskesmas.
33
Keluarga yang tinggal serumah mengkonsumsi makanan yang dimasak
dirumah. Jika ada anggota keluarga yang sakit, pasien dan keluarga langsung
berobat ke Puskesmas. Pasien dan keluarga sudah menjadi peserta BPJS.
Pasien aktif dalam ikut serta kegiatan Posyandu dan aktivitas sosial seperti
arisan maupun pertemuan RT. Pasien dan suami tidak percaya mitos apapun.
2. Faktor Lingkungan
Tinggal dalam lingkungan yang ramai tetapi tidak terlalu padat penduduk.
Atap rumah sudah memiliki langit-langit, dinding terbuat dari batu bata yang
sudah diplester dan dicat. Lantai rumah sudah diberi keramik. Kebersihan di
dalam rumah cukup baik. Pencahayaan dan sirkulasi di dalam rumah baik.
Sumber air minum berasal dari air kemasan. Rumah memiliki kamar mandi
dan jamban sendiri. Pasien mandi dan buang air besar menggunakan kamar
mandi dan jamban sendiri. Sampah dibuang ke tempat sampah yang
kemudian diangkut oleh petugas kebersihan.
3. Faktor sarana pelayanan kesehatan
Terdapat Puskesmas Muntilan I yang berjarak ±5 km, waktu perjalanan
yang ditempuh dengan kendaraan sekitar 10 menit. Bidan desa terdekat
berjarak sekitar <1 km dari rumah.
4. Faktor keturunan
Keluarga pasien mempunyai riwayat hipertensi, tidak mempunyai riwayat
alergi, riwayat diabetes mellitus, dan sakit jantung.
34
III.22 Diagram Realita yang ada pada Keluarga
35
mengkonsumsi makanan Pasien dan keluarga
yang bergizi dan tinggi zat (suami) menyetujui
besi untuk membantu mengkonsumsi makanan
memenuhi kebutuhan gizi yang bergizi untuk
ibu dan bayi membantu memenuhi
Menganjurkan kepada kebutuhan gizi ibu dan
pasien agar menjaga bayi
higiene sanitasi dan Pasien dan keluarga
kesehatan pribadi (suami) memahami dan
Edukasi pasien agar teratur setuju untuk menjaga
minum tablet Fe, dan obat higiene sanitasi dan
hipertensi. kesehatan pribadi
Edukasi pasien tentang Pasien memahami
kehamilan resiko tinggi, tentang pentingnya
persalinan, perawatan nifas, minum tablet Fe, serta
dan perawatan bayi obat hipertensi teratur.
Pasien dan keluarga
(suami) memahami
tentang kehamilan resiko
tinggi, persalinan,
perawatan nifas, dan
perawatan bayi
36
d. Indikator keberhasilan: pasien mengetahui risiko bila tidak makan makanan
gizi seimbang, minum tablet Fe dan obat hipertensi dan tidak melakukan ANC
dan persalinan di tenaga kesehatan (RS atau spesialis kandungan) pada
kehamilan yang sekarang.
37
BAB IV
ANALISIS KASUS
38
3. Emphasis of preventive medicine
Pencegahan supaya tidak terjadi komplikasi adalah dengan makan
dengan dengan pola gizi seimbang, minum tablet Fe, serta obat anti hipertensi
sesuai anjuran.
4. Collaborative and coordinative care
Dalam penanganan pasien yang dilibatkan adalah dokter dan bidan.
Namun bagian dari promosi kesehatan juga dapat turut serta ikut melakukan
promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya anemia dan preeklampsi pada
ibu hamil.
5. Patient advocacy
Pasien telah dijelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
penjelasan tentang kondisi kehamilannya sesuai kebutuhan pasien.
39
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapat dari kunjungan rumah Ny. D di Dusun
Semawe, Desa Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah di dapatkan faktor yang mempengaruhi kejadian anemia dan
preeklampsia pada Ny.D adalah faktor genetik, perilaku dan lingkungan.
Keluarga memiliki peranan penting dalam proses kesembuhan pasien anemia
dan preeklampsia pada Ny. D terutama dalam hal pengawasan minum obat
dan kontrol ke Puskesmas.
Penatalaksanaan pasien ibu hamil 21 tahun G2P1A0 hamil 28 minggu
multigravida dengan anemia dan preeklamsia ringan yang termasuk
kehamilan resiko tinggi dilakukan pendekatan kedokteran keluarga dengan
pemberian terapi tablet Fe, nifedipin, dan kalk. Serta terapi edukasi yaitu
pasien dianjurkan mengkonsumsi tablet besi, antihipertensi secara teratur,
memperbanyak konsumsi makanan yang bergizi agar kebutuhan nutrisi ibu
dan bayi terpenuhi, istirahat, melakukan pemeriksaan Antenatal Care secara
teratur ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, untuk mengontrol kehamilan
dan merencanakan persalinan, melakukan pemeriksaan kontrol tekanan darah
rutin, protein urin, golongan darah dan kadar hemoglobin untuk mendeteksi
risiko yang mungkin dimiliki, melakukan persalinan kepada tenaga kesehatan
yang terlatih (dianjurkan dokter spesialis kandungan).
Pembinaan terhadap pasien dan keluarga yaitu menjelaskan kepada
penderita dan keluarga tentang kehamilannya, meliputi faktor risiko yang ada
pada pasien dan penatalaksanaannya, memotivasi untuk bersama-sama
memperhatikan kehamilan pasien. Menjelaskan kepada pasien mengenai
pentingnya penggunaan KB bukan untuk mengurangi jumlah kehamilan
namun untuk menjarangkan waktu kehamilan dengan alasan kesehatan, resiko
tinggi terhadap kesehatan ibu (resiko hamil di usia terlalu tua, hamil di usia
40
terlalu mida, jarak dengan kehamilan sebelumnya yang terlalu dekat, dan
jumlah kehamilan terlalu banyak).
V.2 Saran
Kepada keluarga untuk selalu melakukan pengawasan minum obat dan
mengantar pasien kontrol ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan lainnya.
Kepada tenaga kesehatan untuk juga melakukan pendekatan kedokteran
keluarga dalam menangani kasus anemia dan preeclampsia secara
komperhensif.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
13. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K,
Hypertensive Disorders in Pregnancy, dalam William Obstetrics, edisi ke-22,
New York: McGraw-Hill, 2005 : 761-808
14. Abdulmuthalib, 2010. Kelainan Hematologik. In: Ilmu Kebidanan. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 774-778.
15. Caterina Borgna-Pignatti,Renzo Galanello ;Thalassemia and Related
Disorders : Quantitative Disorders of Haemoglobin Synthesis, in Wintrobe’s
Clinical Haematology, Edit John Greer et all,11th ed, vol I,Lipincott Williams
and Wilkins,Philadelphia,2004 : 1319 -1352.
16. Allen L.H. Anemia and iron deficiency: effects on pregnancy outcome1–3.
Am J Clin Nutr 2000;71(suppl):1280S–4S.
17. Myrtha, R. 2015, Penatalaksanaan Tekanan Darah pada Preeklampsia,
Cermin Dunia Kedokteran Jurnal, Jakarta
18. Maulana, M. Panduan Lengkap Kehamilan. Yogyakarta: Katahati. 2008
43
LAMPIRAN
Dokumentasi Saat Pengambilan Data