Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komoditi batubara adalah salah satu unggulan hasil bumi
Indonesia yang mampu mempengaruhi perekonomian Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penggunaan batubara sebagai penggerak
industri-industri di Indonesia baik itu skala kecil, menengah, dan besar.
Tidak hanya hanya itu , kebutuhan bahan bakar batubara oleh negara luar
memungkinkan tanah air mecoba mengekspor batubara.
Pada saat ini, telah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang
bergerak di bidang pertambangan batubara salah satunya yang akan
direncanakan oleh PT. Bukit Basa yang telah menemukan sumberdaya
batubara didaerah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat tepatnya di
Kecamatan Manis mata melalui eksplorasi yang telah dilakukan
sebelumnya dengan jumlan cadangan batubara sebesar 145,337,427.7 ton.
Jumlah cadangan tersebut diperkirakan pada wilayah rencana izin usaha
pertambangan 635.95 Ha.
Perencanaan tambang adalah suatu hal yang sangat penting untuk
dikaji jika kita ingin membuka sebuah tambang. Kami sebagai mahasiswa
S-1 Teknik Pertambangan FT-UNP harus mampu melakukan perencanaan
penambangan yang bernilai ekonomis, sekaligus tugas Laporan
Perencanaan Tambang ini adalah sebagai tugas besar dalam mata kuliah
perencanaan tambang pada semester 7 (tujuh).
1. Defenisi Perencanaan
Banyak sekali definisi yang dicetuskan mengenai perencanaan
ditinjau dari berbagai sudut pandangan dan tujuan. Salah satu di
antaranya adalah sebagai berikut.
Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik untuk
mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan
teknis pelaksanaannya. Oleh sebab itu perencanaan merupakan
gagasan pada saat awal kegiatan untuk menetapkan apa dan mengapa

1
2

harus dikerjakan, oleh siapa, kapan, di mana dan bagaimana


melaksanakannya.
Perencanaan adalah salah satu tahapan kegiatan dalam proses
manajemen seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Kegiatan Penambangan


Sumber: Operation flow chart KPC

Perencanaan tambang :
a. Bagaimana kita bisa membuat rancangan tambang (mencapai
ultimate pit limit) dalam jangka waktu tertentu secara aman dan
menguntungkan.
b. Bagaimana menentukan tahapan penambangan.
Perencanaan berhubungan dengan waktu.
Perancangan tambang :
a. Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai
bagian dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan
masalah-masalah geometrik. Di dalamnya termasuk perancangan
batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan
penambangan tahunan/ bulanan, penjadwalan produksi dan waste
dump.
3

b. Bagaimana menentukan ultimate pit limit.


Perancangan tidak berhubungan dengan waktu.
Aspek perencanaan tambang yang tidak berkaitan dengan
masalah geometri meliputi perhitungan kebutuhan alat dan tenaga
kerja, perkiraan biaya kapital dan biaya operasi.

Perencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan berikut.

a. Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan


dilakukan.
b. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber
dan kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berdaya
hasil.
c. Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan
berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan.
d. Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang
dapat terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan.
e. Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai.
2. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan dan perancangan tambang tergantung dari
jenis perencanaan yang digunakan dalam sasaran yang dituju, tetapi
secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Pengarahan kegiatan, atau adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan dalam pencapaian tujuan
2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan,
hambatan dan kegagalan yang mungkin terjadi
3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian dan kesempatan untuk
memilih kemungkinan terbaik
4. Sebagai dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian.
4

3. Tujuan Perencanaan Tambang


Tujuan dari perencanaan dan perancangan tambang adalah
untuk mencapai sebuah rancangan sistem pertambangan terpadu, yaitu
dimana mineral diekstraksi dan disiapkan untuk spesifikasi pasar yang
diinginkan dan pada biaya unit yang seminimal mungkin, tapi tetap di
dalam batasbatas lingkungan, sosial, hukum dan peraturan yang dapat
diterima.
4. Masalah Perencanaan Tambang
Masalah perencanaan tambang merupakan masalah yang
kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang
selalu berubah dengan waktu. Geometri tambang bukan satu-satunya
parameter yang berubah dengan waktu. Parameter-perameter ekonomi
penting yang lain pun sering merupakan fungsi waktu pula.
Berikut ini adalah parameter-parameter yang digunakan
didalam perancangan tambang terbuka.

Gambar 2. Open Pit Design Parameter (D.J. Charbonneau, 1991)

5. Biaya Perencanaan
Biaya perencanaan (Lee, 1984) bervariasi bergantung kepada
ukuran dan faktor alamiah proyek, tipe dari studi yang dilakukan,
jumlah alternatif yang harus diteliti dan sejumlah faktor lain. Atau bisa
dinyatakan dalam persamaan berikut.
5

Biaya = f (ukuran dan sifat dari proyek, jenis studi, jumlah


alternatif yang diinvestigasi, dll)
Dalam rangka menghitung biaya atau bagian teknik dari studi
tidak termasuk seperti ongkos pemilikan, ongkos pengeboran
eksplorasi, uji metalurgi, lingkungan dan studi hukum, atau studi
pendukung lainnya, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari biaya
modal dari proyek :
Studi konseptual = 0,1–0,3 % dari biaya total
Studi pra kelayakan = 0,2–0,8 % dari biaya total
Studi kelayakan = 0,5–1,5 % dari biaya total
Gambar 3 memperlihatkan beberapa tahapan untuk melakukan
suatu kegiatan tambang yang berhubungan dengan pengaruh biaya
yang harus dikeluarkan.

Gambar 3. Pengaruh Tahapan Perencanaan Terhadap Biaya (Lee, 1984)

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini, sebagai
berikut:
1. Sebagai syarat Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah
Perencanaan Tambang.
2. Untuk mengetahui keadaan umum wilayah penambangan.
6

3. Untuk mengetahui rencana umum penambangan.


4. Untuk mengetahui rencana pengolahan dan pemurnian atau pencucian
dari bahan galian.
5. Untuk mengetahui system pengangkutan dan penimbunan bahan
galian.
6. Untuk mengetahui keadaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja khususnya pada dampak lingkungan wilayah penambangan.
7. Untuk mengetahui keadaan lingkungan dan keselamatan kerja
khususnya pada tenaga kerja penambangan.
8. Untuk mengetahui pemasaran bahan galian.
9. Untuk mengetahui investasi dan analisis kelayakan.

C. Ruang Lingkup dan Metode Studi


Kami membatasi pembahasan laporan ini dengan menggunakan
software Maptek Vulcan 9.1, dan menggunakan analisis perhitungan NPV,
IRR, PBP pada perencanaan penambangan batubara di Wilayah Bukit
Basa.
D. Pelaksana Studi
Adapun pelaksana studi dalam penyusunan laporan ini adalah
seluruh anggota kelompok batubara perencanaan tambang.
Adapun nama-nama tersebut tercantum sebagai berikut:
1. AFRIZAL WILDAN 16137039 / 2016
2. M.ICHSAN BUSRA 16137065 / 2016
3. M.TAREQ ADHA 16137067 / 2016
4. RANI ANGGRAINI 16137014 / 2016
5. RIZALDI 16137016 / 2016
E. Jadwal Waktu Studi
Pada laporan ini, kami melaksanakan penyusunan laporan dari
tanggal 27 November – 23 Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai