Identitas Jurnal : Medical Microbiology 8th edition P.R.Murray chapter 12 Isi Resume : Klasifikasi, Struktur, dan Replikasi Bakteri Bakteri dapat diklasifikasikan dari bentuk maksroskopis dan mikroskopisnya, karakteristik tumbuh dan organ metaboliknya, dari antigensianya, serta dari genotipnya. Bakteri merupakan organisme multiselluler, prokariot, umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron, bentuk tubuh yang bervariasi (coccus, bacillus, coccobacillus, fusiform, vibrio, spiral, spirochete), hidup parasite, kromosom tunggal dengan dna sirkuler bergenom haploid, sitoplasmanya tidak mengandung sterol kecuali mycoplasma, bereproduksi secara aseksual, bergerak menggunakan flagel jika ada, respirasi melalui membrane sitoplasma Komponen mikrosopis bakteri meliputi ukuran, bentuk, konfigurasi, serta kemampuannya dalam pewarnaan gram. Pewarnaan gram adalah tes yang cepat, kuat, da mudah untuk melihat perbedaan bakteri, mendiagnosa, dan menginisiasi terapi yang memakai bakteri. Bakteri akan ditetapkan panasnya kemudian dikeringkan dan diberikan pewarnaan Kristal ungu kemudian ditinjau pewarna yang mengendapkan iodine, lalu decolorisasi dengan aseton dan air setalh itu ditambahkan pewarna merah (safranin), proses ini sekitar 10 menit. Bakteri gram positif akan menjadi ungu karena Kristal ungu terperangkap pada dinding selnya yang selapis tebal. Bakteri gram negative akan berwarma merah karena ketika decolorisasi warna ungu hilang kemudian safranin terperangkap pada trilayer tipis dinding sel dan muncul merah. Namun ketika bakteri telah berinteraksi dengan antibiotik dsb tidak bisa dilakukan pewarnaan gram karena telah terjadi degradasi peptidoglikan. Cara lain yanglebih akrat mengklasifikasikan bakteri adalah menggunakan hibridisasi DNA, amplifikasi PCR, sekuensing DNA, dsb. Struktur bakteri. Pada sitoplasma berisi DNA kromosom, mRNA, ribosom, protein, dan nucleoid. Membrane plasma berisi fosfoloipid, protein, dan enzim yang berfungsi untuk menahan, energy, potensial membrane, dan transport. Dinding sel pada bakteri gram positif terdapat : Peptidoglikan ( rantai glikan, GlcNAn dan MurNAc ikatan silang dg jembatan peptida) berfungsi sebagai bentuk sel, proteksi, pembunuh komplemen. Asam Teichoic (ikatan silang gliserol fosfat dengan peptidoglikan) sebagai penguat dinding sel. Asam lipoteichoic (ikatan silang lipid dan as.teichoic) sebagai activator. Protein sebagai imun, dll. Pada gram negative : Peptidoglikan lebih tipis sebagaipembentuk sel dan struktur. Ruang Periplasmik untuk enzim yg berkaitan dengan transport degradasi dan sintesis. Membran luaran untuk struktur sel dan proteksi. Protein terdiri atas Porin channel untuk permeasi molekul hidrofilik kecil dan dan membatasi antibiotic kemudian Sekretori sebagai penetrasi dan mengantar protein melewati membrane dan Lipoprotein sebagai luaran membrane ke peptidoglikan. LPS (lipid A, polisakarida core, antigen O) sebagai luaran membrane dan activator potensial. dan FOsfolipid. Struktur yang lainnya : Kapsul (polisakarida/polipeptida) sebagai antifagotik. Biofilm (polisakarida) sebagai proteksi thd koloni dari lingkungan, entimikrobial, dan respon host. Fili (filin, adhesin). Flagel (protein motor, flagellin) sebagai perbegarakan, kemotaksis. Dan Protein. Sintesis peptidoglikan terdiri atas 3 tahap tahap 1 terjadi di dalam adalah pembentukan unit peptidoglikan. Tahap 2 terjadi di membran sitoplasma, bactoprenol membawa prekursor peptidoglikan melalui membran sel untuk penempelan. Tahap 3 di luar adalah transglikosilasi, penempelan unit dan penyilangan. Replikasi bakteri itu awalnya akan memproduksi dua anakan kemudian akan membentuk septum (pemisah) lalu akan terbentuk membrane dan korteks pada anakan kemudian anakan keluar dengan dilapisi oleh mantel spora dan menjadi bakteri baru. Sintesis Peptidoglikan Tahap satu. 1. glutamin , yang merupakan asam amino, menyumbangkan gugus amino ke gula, fruktosa 6- fosfat . Ini mengubah fruktosa 6-fosfat menjadi glukosamin-6-fosfat . 2. gugus asetil dipindahkan dari asetil KoA ke gugus amino pada glukosamin-6-fosfat yang menghasilkan N -asetil-glukosamin-6-fosfat . 3. N -asetil-glukosamin-6-fosfat diisomerisasi, yang akan mengubah N -asetil-glukosamin-6- fosfat menjadi N -asetil-glukosamin-1-fosfat . 4. N -asetil-glukosamin-1-fosfat, yang sekarang menjadi monofosfat, menyerang UTP . Uridine trifosfat, yang merupakan nukleotida pirimidin , memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai sumber energi. Dalam reaksi khusus ini, setelah monofosfat menyerang UTP, pirofosfat anorganik dikeluarkan dan digantikan oleh monofosfat, menghasilkan UDP-N- asetilglukosamin (2,4). (Ketika UDP digunakan sebagai sumber energi, ia mengeluarkan fosfat anorganik.) Tahap awal ini, digunakan untuk membuat prekursor NAG dalam peptidoglikan. 5. Beberapa UDP-N-acetylglucosamine (UDP-GlcNAc) diubah menjadi UDP-MurNAc (asam UDP-N-acetylmuramic) dengan penambahan gugus laktil ke dalam glukosamin. Juga dalam reaksi ini, gugus hidroksil C3 akan menghilangkan fosfat dari karbon alfa fosfoenolpiruvat . Ini menciptakan apa yang disebut turunan enol 6. Reduksi turunan enol menjadi “lactyl moiety” oleh NADPH. 7. UDP-MurNAc dikonversi menjadi pentapeptida UDP-MurNAc dengan penambahan lima asam amino, biasanya termasuk dipeptida D- alanyl- D -alanine. [8] Masing-masing reaksi ini membutuhkan ATP sumber energi. [8] Ini semua disebut sebagai Tahap dua terjadi di membran sitoplasma. Itu ada di membran tempat pembawa lipid yang disebut bactoprenol membawa prekursor peptidoglikan melalui membran sel. Bactoprenol akan menyerang penta UDP- MurNAc, membuat penta PP-MurNac, yang sekarang menjadi lipid. UDP-GlcNAc kemudian diangkut ke MurNAc, menciptakan Lipid-PP-MurNAc penta-GlcNAc, suatu disakarida, juga merupakan pendahulu peptidoglikan. [8] Bagaimana molekul ini diangkut melalui membran masih belum dipahami. Namun, begitu ada di sana, itu ditambahkan ke rantai glycan yang tumbuh. [8] Tahap ketiga Reaksi selanjutnya dikenal sebagai tranglikosilasi. Dalam reaksi tersebut, gugus hidroksil GlcNAc akan menempel pada MurNAc di dalam glycan, yang akan memindahkan PP-lipid dari rantai glycan. Enzim yang bertanggung jawab untuk ini adalah transglikosilase. [8]