Anda di halaman 1dari 7

2.

Jelaskan dan uraikan proses pengerasan pada baja karbon rendah dengan cara HT
dan mekanik?
Jawab:
a. Secara umum perlakuan panas adalah memanaskan atau mendinginkan material, biasanya
dalam suhu ekstrem, untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan atau
pelunakan material. Yang termasuk Teknik Perlakuan Panas adalah Annealing,
case Hardening, precipitation Strengthening, Tempering dan Quenching., proses ini
dilakukan pada temperatur austenisasi yang digunakan untuk melarutkan sementit dalam
austenit yang kemudian selanjutnya akan di-quench. Pada tahap ini akan menghasilkan
terperangkapnya karbon yang akan menyebabkan bergesernya atom-atom sehingga
terbentuk struktur body center tetragonal dengan struktur yang tidak setimbang yang
disebut martensit yang bersifat keras dan getas. Temperatur yang digunakan untuk baja
karbon rendah adalah sekitar +-50ºC di atas garis A3 Misalkan sebagai contoh apabila baja
dengan struktur ferit dan perlit dipanaskan sampai temperatur dibawah A1, maka
pemanasan tersebut tidak akan mengubah struktur awal dari baja tersebut. Apabila
pemanasan sampai temperatur A1 tetapi masih di bawah garis A3 akan mengubah perlit
menjadi austenit tanpa terjadi perubahan apa-apa pada feritnya. Jika baja dipanaskan pada
temperatur sedikit di atas A3 dan ditahan pada temperatur tersebut untuk jangka waktu
tertentu agar dijamin proses difusi yang homogen (holding time), maka struktur baja akan
bertransformasi menjadi austenit dengan ukuran butir yang relatif kecil. Quenching dari
temperatur austenisasi akan menghasilkan martensit dengan harga kekerasan yang
maksimum. Memanaskan sampai ke temperatur E cenderung meningkatkan ukuran butir
austenit. Quenching dari temperatur seperti itu akan menghasilkan struktur martensit, tetapi
sifat yang dihasilkan bahkan setelah ditemper sekalipun, akan memiliki harga impak yang
rendah. Disamping itu juga mungkin juga timbul retak pada saat diquench dikarenakan
terjadinya thermal shock. Baja karbon dan baja paduan rendah dapat dipanaskan langsung
ke temperatur pemanasannya tanpa memerlukan adanya pemanasan awal (pre-heat).
Sedangkan benda kerja yang besar dan paduannya rumit dapat dilakukan pemanasan awal
untuk mencegah distorsi dan retak akibat tidak homogennya temperatur di bagian tengah
dengan di bagian permukaan. Pemanasan awal biasanya dilakukan untuk baja-baja
perkakas karena konduktivitas panas baja tersebut sangat rendah, temperatur pemanasan
awal yang dilakukan adalah 500º-600º C.

b. Pengerasan kerja (work hardening) dapat dijelaskan dengan mekanisme interaksi dislokasi
dalam logam. Kerapatan dislokasi logam akan naik dengan semakin besarnya deformasi.
Jarak rata-rata antara dislokasi menjadi lebih pendek. Adanya penumpukan dislokasi-
dislokasi yang diikuti dengan beberapa dislokasi-dislokasi yang terkunci di dalam kristal,
keadaan ini merupakan sumber tegangan dalam yang akan melawan atau menahan
pergerakan dislokasi lainnya. Dislokasi dislokasi menjadi sulit untuk bergerak. Jadi proses
pengerasan regang terjadi akibat adanya penumpukan dislokasi pada bahan saat deformasi
plastik dan mengeras akibat adanya hambatan-hambatan selama deformasi. Hambatan
hambatan ini dapat berupa perpotongan antar dislokasi, cacat titik, endapan, pengotor, dan
lain-lain.

3. Apa bedanya pisau yang terbuat dari baja karbon tinggi dan baja karbon rendah?
Jawab: Perbedaan pisau yang terbuat dari baja karbon tinggi dan baja karbon rendah adalah
dalam segi sifat mekaniknya. Dimana pisau dengan baja karbon tinggi akan memiliki
kekerasan yang tinggi pula. Kekerasan yang tinggi sangan dibutuhkan untuk ujung pisau yang
memang harus tajam dan keras. Meskipun semakin tinggi kekerasan berarti semakin tinggi
pula kerapuhannya. Namun pisau dengan baja karbon tinggi masih sangat diminati karena
memiliki ketajamann yang tinggi dan mudah diasah. Baja karbon ini akan memiliki harga yang
lebih tinggi dari baja karbon rendah
Pisau dengan baja karbon rendah sebenarnya sudah sangat jarang digunakan. Baja karbon
rendah memiliki sifat yang ulet dan tangguh.. memiliki sifat mampu bentuk yang lebih baik
dibandingkan baja karbon tinggi. Serta baja karbon rendah memiliki harga yang relatif lebih
murah.
Pisau yang terbuat dari baja karbon juga bisa rawan karat. Hal ini disebabkan baja karbon
mengandung unsur Fe yang mudah untuk bereaksi dengan oksigen. Oleh karenanya
dikembangkan pisau stainless steel yang dimana baja karbon tinggi dipadukan dengan unsur
lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasan, menahan laju korosi, dan sebagainya.
4. Tuliskan dan jelaskan proses perlakuan panas yang sering dilakukan pada baja
paduan rendah untuk meningkatkan sifat mekaniknya?
Jawab: Baja paduan rendah adalah salah satu klasifikasi dari baja paduan (alloy steel) yaitu :
low alloy steel,medium alloy steel,dan high alloy steel. Klasifikasi ini dibedakan menurut unsur
paduannya. Baja paduan rendah (low alloy steel) tergolong jenis baja karbon yang memiliki
tambahan unsur paduan seperti Nikel, Chromium dan Molybdenum. Total unsur paduannya
mencapai 2,07%-2,5%. Baja paduan rendah memiliki baja yang sedikit mengandung unsur
paduan dibawah 10% dibandingkan dengan baja paduan tinggi mengandung unsur paduan
diatas 10% . Proses perlakuan panas bisa dilakukan untuk meningkatkan sifat mekaniknya.
Berikut ini adalah beberapa proses perlakuan panas yang sering dilakukan pada baja paduan
rendah :
a. Baja paduan rendah kekuatan tinggi (HSLA)
Baja ini mempunyai sifat mekanis dan ketahanan korosi yang lebih baik bila dibandingkan
dengan baja paduan rendah biasa. Baja ini dibuat melalui pengerasan baik dalam keadaan
diannealing atau normalizing. Baja ini kadar karbonnya rendah sehingga relatif lunak dan
liat, sehingga mudah dalam pembentukan dan pengelasan. Unsur-unsur seperti
Si,Mn,Ni,Cr,Mo, ditambahkan dalam baja ini. Sebagai unsur-unsur paduan ( alloying
element) dengan jumlah total tidak lebih dari 5% . Unsur-unsur ini membentuk solid
solution dengan ferrite sehingga menambah kekuatan baja.
b. Baja paduan rendah
Biasanya baja ini mengandung paling sedikit 0,3% C, yang berarti mudah untuk dikeraskan
karena adanya unsur-unsur Ni,Cr,Mn,Mo, berarti baja ini mempunyai sifat hardenability
yang baik bila mana baja ini diannealing dan ditempering sampai kekuatan tertentu atau
bilamana seluruh stuktur martensite, maka baja ini mempunyai gejala yang menunjukkan
sifat mekanis yang sama dengan baka karbon biasa yang mengandung unsur C yang sama.
Dalam ukuran-ukuran baja yang besar, baja karbon tidak dapat dikeraskan secara
sempurna, sehingga unsur-unsur paduan diperlukan untuk sifat –sifat pengerasan yang
lebih baik, maka untuk baja dengan ukuran-ukuran besar. Alloy steel cocok untuk
memperolah kekuatan maksimum dengan proses heat treatment.
5. Jelaskan proses penguatan dengan menggunakan solid solution ( Kenapa kekuatannya
bisa naik dari baja karbon biasa? Kenapa lebih tahan korosi? Dan membentuk apa?)
Jawab: Untuk memperkuat mekanisme ini, atom terlarut dari satu elemen yang ditambahkan
ke yang lain, sehingga baik substitusi atau interstisial cacat titik dalam krista. Atom terlarut
kisi menyebabkan dislokasi distorsi yang menghalangi gerak, meningkatkan tegangan luluh
bahan. Atom terlarutut memiliki daerah di sekitar mereka yang dapat berinteraksi dengan
dislokasi. Kehadiran atom terlarut menanamkan tegangan tekan atau tarik ke kisi, tergantung
pada ukuran zat terlarut, yang menyebabkan atom terlarut bertindak sebagai hambatan
potensial dislokasi.

6. Bagaimana proses pengerasan presipitasi pada stainlessteel?


Jawab: Mekanisme Presipitasi (Precipitate Strengthening) Precipitation hardening dan
perlakuan baja untuk membentuk martensit adalah fenomena yang sama sekali berbeda
walaupun proses perlakuan panas hampir sama. Proses precipitation hardening terjadi atas 3
tahap:
a. Solution treatment Proses ini meliputi perlakuan panas pada logam dengan tujuan
melarutkan unsur paduan sehingga terbentuk presipitat atau terbentuk super saturated solution
(SSSS). Proses ini dilakukan pada temperatur 18000F sampai 19500F untuk kebanyakan
stainless steel.

Pada To struktur logam adalah α, dengan komposisi co. Kemudian dilakukan


pendinginan cepat hingga temperatur T1 yaitu temperatur ruang sehingga phase β tidak
bisa terbentuk. Karena itu kondisi logam adalah tidak setimbang/non equilibrium dimana
hanya ada phase α jenuh dengan atom β didalamnya. Sifat bahan adalah lunak dan lemah.
Gambar Diagram Kesetimbangan untuk Precipitation Hardenable Alloy

b. Quenching Setelah paduan menjadi solution, logam kemudian didinginkan sampai


temperatur kamar. Pendinginan dapat dilakukan di udara, minyak atau air, tetapi harus
dilakukan dengan cepat agar menghasilkan supersaturated solid solution (SSSS). Laju
pendinginan lambat bila dilakukan pada proses ini akanmenghasilkan butir yang kasar
dibandingkan jika dilakukan pendinginan cepat.

c. Presipitasi atau age hardening Supersaturated solid solution (SSSS) terurai seiring
berjalannya waktu dan berubahnya temperatur membentuk klaster presipitat kecil. Perubahan
bentuk ini memperkuat sifat mekanik material. Di beberapa kasus sistem paduan, presipitat ini
terbentuk pada temperatur kamar dengan berjalannya waktu. Proses ini dikenal sebagai natural
aging. Ketika panas digunakan untuk memperkeras material, proses ini dinamakan artificial
aging. Solid solution α yang super jenuh dipanaskan sampai T2 pada daerah α + β. Pada
temperatur β ini terjadi difusi sehingga terbentuk fase β yang berupa partikel halus dan
tersebar dengan komposisi Cβ dan prosesnya disebut aging/penuaan. Setelah waktu tertentu
paduan didinginkan sampai temperature kamar.
Gambar 3. Grafik temperatur vs waktu yang menunjukkan solution heat treatment dan precipitation heat treatment
untuk pengerasan presipitasi

Presipitasi didesain untuk menghasilkan kekerasan atau kekuatan disekitar daerah


maksimum. Pada proses presipitasi terjadi distorsi struktur kristal-kristal di sekeliling dan di
sekitar partikel dari fase transisi yang akan menghambat deformasi plastis.

Precipitation hardening pada stainless steel Pengerasan presipitat pada stainless steel
umumnya mengandung titanium dan atau penambahan aluminium yang membentuk presipitat
untuk meningkatkan kekuatan. Baja tipe ini merupakan baja yang paling kuat dibandinkan
dengan tipe baja lainnya. Baja ini memiliki unsur pelapis sebesar 17% dan nikel 4%.

7. Austenite stainless steel dan ferrite stainless steel tidak bisa dikeraskan dengan heat
treatment. Bisanya dengan cold working. Mengapa demikian?
Jawab : baja tahan karat austenit dan feritik tidak heat treatable karena martensit dapat terbuat
dengan relatif mudah dari proses quenching dari temperatur tinggi. Selain itu juga akan
menyebabkan unsur Cr berkurang karena teroksidasi dan menyebabkan ketahanan terhadap
korosi menurun. Seperti pada deret volta bahwasannya Cr memiliki potensial elektoda lebih
negatif dibandingkan Fe yang dimana berarti Cr mudah mengalami oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii. CNC
    Bab Ii. CNC
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii. CNC
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Laporan Akhir CNC Fix Edan Pisan
    Laporan Akhir CNC Fix Edan Pisan
    Dokumen41 halaman
    Laporan Akhir CNC Fix Edan Pisan
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Tugas Matek
    Tugas Matek
    Dokumen7 halaman
    Tugas Matek
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Metrologi Gagin
    Metrologi Gagin
    Dokumen3 halaman
    Metrologi Gagin
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Metalografi Kualitatif
    Bab Iv Metalografi Kualitatif
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv Metalografi Kualitatif
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat
  • Tugas Metal Mekanik 2 Ods Dan Sap
    Tugas Metal Mekanik 2 Ods Dan Sap
    Dokumen10 halaman
    Tugas Metal Mekanik 2 Ods Dan Sap
    Salsabila Reghiati Dhia Pratami
    Belum ada peringkat