Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PKWN

INTEGRASI ANTAR SUKU


1. Etnosentrisme

Teori ini berpandangan bahwa suatu suku melihat suku lain lebih rendah dari dirinya, dan
merasa dirinya lah yang paling “hebat” dari suku lainnya. Sebenarnya hal inilah yang menjadi
pemicu utama konflik itu sendiri. Suku yang cenderung menyendiri, tidak mengetahui dunia
di luar, kemungkinan akan menutup dirinya dan berfikir bahwa dia lah yang paling hebat.
Padahal belum tentu, di luar sana banyak suku yang lebih baik, namun karena tidak adanya
toleransi karena kesombongan tadi, ia akan melihat suku yang lebih baik tadi sebagai musuh
yang harus dijatuhkan. Hal inilah yang patut dikurangi, mulai dari diri sendiri. Karena
kesombongan bisa berujung petaka dalam sekejap.

2. Sejarah Masa Lalu

Kehidupan kita tentunya tidak lepas dari yang namanya sejarah. Kita hidup dari sejarah.
Sejarah melahirkan kita. Baiknya kita membuat sejarah sebagai bekal ilmu untuk melewati
kehidupan di masa yang akan datang. Namun sayangnya, sejarah kelam di masa lalu justru
membuat dendam bagi sebagian orang. Hal itu pula yang berlangsung pada suku tertentu.
Karena kejelekan dan kebiadaban suku lain terhadap sukunya, maka ia berusaha
“membalaskan dendam”. Padahal belum tentu suku yang dulu buruk melahirkan generasi
yang buruk. Generasi yang terlahir tanpa tahu apa-apa, ikut serta dalam berperang. Sungguh
di sayangkan bila hal ini terjadi. Sejarah bukan senjata.

3. Politik

Politik dalam hal lain adalah sebuah langkah kesuksesan bagi yang serius menjalankannya, di
lain sisi menjadi lubang hitam bagi setiap diri manusia. Manusia bisa melakukan apapun di
jalur politik. Beragam scheme dilakukan pada pihak yang ingin dirugikan. Begitu pula
dengan hubungan antar suku, yang bisa hancur hanya gara-gara politik. Entah itu gara-gara
iming-iming pihak lain, atau faktor lain, menyebabkan suatu suku bisa mengancam suku lain
yang hanya memiliki perbedaan pendapat soal pemimpin. Hanya melihat dari satu perspektif
bukanlah hal yang benar, tapi bukan juga hal yang salah. Walaupun kita melihat ada
kelebihan dari suatu pemimpin, bukan berarti dia tidak memiliki keburukan yang berada di
belakangnya. Namun dengan alasan apapun, konflik hanya gegara hal kecil itu sudah
sepatutnya tidak dibenarkan dalam kehidupan politik. Sudah seharusnya, perbedaan pendapat
menjadi pemersatu, bukan pembelah.
4. Dominasi

Indonesia sudah merdeka, tapi apakah semuanya tentram dan damai? mungkin tidak. Di suatu
daerah tertentu, pasti ada suku yang ingin mendominasi, dan berkuasa atas daerah itu, dan
berusaha untuk menundukkan suku lain. Ia akan bangga bila sudah ditakuti dan dianggap
berkuasa. Otak primitif seperti inilah yang harus disingkirkan. Bukan dengan cara fisik
tentunya. Rendahnya tingkat toleransi juga menjadi pemicu masalah ini, berusaha
mendominasi dengan alasan yang tidak masuk akal. Maka dari itu, pemahaman mengenai
indahnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis harus segera ditanamkan. Agar
tidak lagi jatuh korban yang ditimbulkan dari hal konyol seperti ini. Toh sekarang kita sudah
tidak dijajah, kita sudah merdeka. Lalu untuk apa menjajah? Indahkah menjadi penjajah di
negeri sendiri?
5. Diskriminasi

Salah satu Penyebab Konflik Antar Suku yaitu adanya diskriminasi. Adanya penjelek-
jelekkan, diksriminasi, atau bullying adalah hal yang sangat buruk bagi pribadi seseorang,
apalagi kelompok. Bagi suatu kelompok, harga diri adalah hal yang utama. Oleh karena itu,
apabila harga diri diinjak, maka tentunya mereka akan marah dan tidak suka. Hal itupun bisa
terus berlanjut dari konflik batin menuju ke konflik fisik. Tentunya hal itu akan sangat
merugikan bagi kedua belah pihak. Tentunya, diskriminasi bukanlah hal yang patut
dilakukan. Bila kita menemukan suatu kelemahan, bukanlah hal yang baik bila kita terus
mengungkit itu terus menerus. Bukan hanya terluka, orang yang merasa terhina mungkin
akan dendam ke kita. Maka dari itu, sifat diskriminasi ini perlu dihilangkan. Jadikan
kelemahan menjadi perbedaan yang unik, menggambarkan keberagaman Indonesia.

[AdSense-B]

6. Benturan Budaya

Sukamdi pernah mengatakan bahwa salah satu hal pokok yang menyebabkan konflik antar
kelompok adalah benturan budaya. Terkadang budaya masyarakat lain tidak sesuai dengan
budaya yang sudah kita lakukan turun temurun. Hal itulah yang terkadang menimbulkan rasa
benar sendiri, dan menyalahkan kelompok lain yang memiliki budaya berbeda. Perbedaan itu
pasti ada, tapi alangkah baiknya kita menyikapi perbedaan itu dengan bijak dan tanpa emosi.
Seperti yang disampaikan di atas, perbedaan itu bukanlah hal yang buruk bila kita
menyikapinya dengan baik. Bila ada budaya yang kurang sesuai dengan kita, kita tetap harus
menghormati budaya yang ada di suku lain, bukan malah menghujatnya. Indahnya negeri bila
masyarakatnya saling

7. Perbedaan Agama

Rasisme tentunya menjadi masalah yang serius bukan hanya untuk negara Indonesia, namun
sampai tingkat global. Perbedaan hal seperti agama, kadang bisa menjadi hal yang bisa
memicu terjadinya konflik. Banyak sekali masalah-masalah di Indonesia yang didasari
dengan kasus serupa. Agama yang dijalankan di kehidupan sehari-hari akhirnya menjadi
sumber kemarahan bagi pihak yang berfikir singkat. Banyak agama tertentu yang tersinggung
karena agama lainnya. Hal itu tidak bisa dihindarkan, karena konflik tersebut sebenarnya
lahir dari buah pikiran mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak ada alangkah yang lebih baik
selain melahirkan kembali tingkat toleransi yang sehat antar umat beragama. Bukankah dulu
kita bahagia, tinggal di Indonesia yang terkenal akan toleransinya dimana masyarakat yang
berbeda agama hidup berdampingan dengan harmonis. Mari kita rasakan masa-masa itu
kembali.

8. Kecemburuan Ekonomi

Kemajuan ekonomi pada suatu kelompok bisa menimbulkan rasa iri di kelompok tertentu.
Dilandasi kebencian itulah, berbagai cara dilakukan untuk bisa menjatuhkan pihak lain.
Konflik karena ekonomi pun akhirnya pecah. Sungguh di sayangkan, materi pun bisa
membuat manusia bukan manusia.

Anda mungkin juga menyukai