Anda di halaman 1dari 5

Tugas

KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN, JENIS DAN EKOSISTEM

OLEH

YULIANA ROBOT

432418024

KELAS A

PRODI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETUHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2020
KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN, JENIS, DAN EKOSISTEM

Keanekaragaman hayati tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis,


keanekaragaman genetis, dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga
keanekaragaman ini saling kait-mengkait dan tidak terpisahkan, maka dipandang
sebagai satu keseluruhan (totalitas) yaitu keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan
sifat yang terlihat pada berbagai tingkat gen, tingkat jenis dan tingkat ekosistem (Wolf,
1992).

Keanekaragaman makhluk hidup disebut juga dengan keanekaragaman hayati


atau biodiversitas. Istilah keanekaragaman hayati atau “biodiversitas” menunjukkan
sejumlah variasi yang ada pada makhluk hidup di suatu lingkungan tertentu. Dengan
kata lain, biodiversitas dapat diartikan sebagai persamaan dan perbedaan ciri makhluk
hidup pada waktu dan tempat tertentu. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi
karena adanya proses evolusi yang sangat lama. Selain itu juga dipengaruhi oleh
adanya faktor adaptasi, batas geografi, dan rekayasa genetik. Keanekaragaman hayati
yang ada di bumi kita ini merupakan hasil proses evolusi yang sangat lama, sehingga
melahirkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dapat
dikelompokkan atas keanekaraman gen, jenis dan ekosistem (Winchester : 1958).
a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman Tingkat Gen. Makhluk hidup tersusun atas unit satuan terkecil
yang kita kenal sebagi sel. Dalam inti sel terdapat materi pembawa sifat yang
disebut gen. Setiap individu memiliki jumlah dan variasi susunan gen yang
berbeda-beda. Pada prinsipnya bahan penyusun Gen setiap makhluk hidup adalah
sama, namun jumlah dan susunanya yang berbeda-beda sehingga menampilkan
sifat-sifat yang berbeda-beda pula. Contoh: keanekaragaman tingkat gen ini adalah
pada tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki
perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga. Macam-macam warna kulit buah
jeruk, dan macam macam warna kulit buah mangga.
b. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Spesies atau jenis memiliki
pengertian individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis,
fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang
menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang
menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Contoh: keanekaragaman tingkat jenis adalah dalam keluarga kacang-kacangan,
kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara
jenis kacang-kacangan tersebut walaupun ditemukan ciri khas yang sama, akan
tetapi ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta
rasanya berbeda.

c. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfir. Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang
menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang
dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah
menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan
tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen
abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut,
gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu perubahan
yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap
keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap
ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan,
perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil
keseluruhan ekosistem. Contoh: keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah
pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan,
sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
(Susanto, Agus : 2011).

Anda mungkin juga menyukai