Abstrak
Telah dilakukan penelitian tentang keterampilan berpikir Fleksibel ditinjau dari perbedaan gender.
Penelitian dilakukan di SMAN 11 Banda Aceh. Berfikir Fleksibel adalah ketermapilan menghasilkan
jawaban atau gagasan yang bervariasi dan dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda-beda. Perbedaan gender dibedakan menajdi kedua kelas yaitu kelas laki-laki dan perempuan
menggunakan keterampilan berpikir fleksibel. Metode yang digunakan adalah one-group pretest
posttest design. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes uraian yaitu untuk mengukur
keterampilan berpikir Fleksibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan
kelompok peserta didik laki-laki dan perempuan terhadap keterampilan berpikir Fleksibel pada materi
fisika dengan nilai signifikansi 0,05 dan Fhitung (1,85) < Ftabel (1,93). Peningkatan ketrampilan
berpikir Fleksibel memiliki rata-rata kelas kelas sebesar 89,14 dengan N-Gain bernilai 84,43%
berkategori tinggi. Rata - rata keterampilan berpikir Fleksibel kelas laki-laki meningkat sebesar 85
dengan N-Gain 78,82% berkategori tinggi. Teramati bahwa keterampilan berpikir Fleksibel lebih baik
diterapkan pada kelas perempuan.
METODE PENELITIAN
one-grouppretest-posstest design karena,
Metode penelitian yang
peneliti melakukan penilaian di awal
digunakan adalah metode pre-
kegiatan penelitian dan diakhir setelah
eksperimental melalui one-group pretest-
kegiatan penetian selesai. Hal ini
postest design.Pada metode penelitian
bertujuan untuk mengetahui peningkatan
tersebut peneliti hanya menggunakan dua
keterampilan berfikir Fleksibel siswa
kelas untuk penelitian dan tidak
yang lebih akurat sebelum dan sesudah
menggunakan kelas kontrol, pemilihan
diberikan perlakuan.
kelas untuk penelitian dilakukan secara
random sampling. Penelitian melalui
100 89.04
84.89 84.34
78.82
80
N-Gain
60
(%)
40 Laki-
27.22 27.88
laki
20 Perem
puan
0
Pretest Posttest N-gain
Gambar 1. Perbandingan persentase skor rata-rata Pretest, Posttest, dan N-Gain keterampilan
berpikir Fleksibel kelas laki-laki dan kelas perempuan
Berdasarkan nilai pretest, posttest laki-laki sebanyak 84.88% dan peserta
dan N-Gain pada gambar 1 terlihat didik perempuan sebanyak 89.06%. Rata-
bahwa terjadi perbedaan keterampilan rata N-Gain peserta didik laki-laki
berfikir fleksibel antara peserta didik laki- 78.82% dan peserta didik perempuan
laki dan peserta didik perempuan. Rata- sebanyak 84.34% dengan kriteria tinggi.
rata pretest peserta didik laki-laki sebesar Presentase skor rata-rata keterampilan
27,22% dan peserta didik perempuan berpikir Fleksibel dari skor ideal setiap
27,88%, sedangkan pada posttest peserta indikator dapat dlihat pada Gambar 2.
4.5
4
3.5
Creative Thinking Indicator
3
2.5
Fleksibel 4
2 Fleksibel 3
1.5 Fleksibel 2
1
0.5
(%)
0
Male pretest Female Male posttest Female Male N-Gain Female N-
score pretest score score posttest score score Gain score
Gambar 2. Perbandingan N-Gain keterampilan berpikir Fleksibel untuk setiap indikator antara
kelas laki-laki dan kelas perempuan
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat 0,171sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa terjadinya peningkatan keterampilan masing-masing kelas berdistribusi normal.
berfikir Fleksibel dari skor pretest ke Uji homogenitas data dilakukan untuk kedua
kelas, yaitu membandingkan masing-masing
posttest peserta didik laki-laki dan
pretest dan posttest pada soal keterampilan
perempuan pada tiap indikator. Pada tes berpikir fleksibel menunjukkan hasil pretest
kemampuan awal sebelum penggunaan antara kedua kelas laki-laki dan kelas
LKPD indikator tingkat berfikir Fleksibel perempuan diperoleh Fhitung = 1,42 <
3 peserta didik laki-laki lebih banyak Ftabel = 1,93 maka disimpulkan varians
mengalami peningkatan dibandingkan kedua kelompok tersebut adalah homogen.
peserta didik perempuan yaitu 1,4% dengan Hasil Uji Homogen Data Posttest
N-Gain 0.8% berkategori tinggi. Pada keterampilan berikir fleksibel menunjukkan
hasil posttest antara kedua kelas laki-laki
indikator fleksibel 4 peserta didik
dan kelas perempuan diperoleh Fhitung <
perempuan dan laki-laki sama-sama Ftabel atau (1.85 < 1,93) sehingga dapat
mengalami peningkatan sebanyak 1,2% disimpulkan bahwa varians kedua kelas
dengan N- Gain 0.8% untuk kelompok laki- sampel tersebut dinyatakan homogen.
laki dan 0,9% untuk kelompok perempuan Bila Thitung< Ttabel maka H0
berkategori tinggi. ditolak Ha diterima maka terdpat
Hasil uji normalitas menunjukkan berbedaan signifikan keterampilan
data pretest keterampilan berfikir fleksibel berfikir fleksibel peserta didik sebelum
pada pokok bahasan teori kinetik gas antara dan setelah. Hasil pengujian dengan uji-t
kelas laki-laki dan kelas perempuan dapat dilihat pada Tabel 2.
diperoleh Lhitung = 0,063 < Ltabel =
0,171atau Lhitung = 0,059 < Ltabel =
Tabel 2. Hasil Uji-t Data Pretest dan Posttest Keterampilan Berpikir Fleksibel Pada Kelas Laki-Laki
Dan Perempuan
Uji
Kelas Sumber Rata- thitun ttabel Kesimpulan
Hipotesis
Data rata g
Pretest 27 H0 Tidak Terdapat
Laki-laki Posttest 85 16,37 2,007
diterima perbedaan Siginifikan
Pretest 28 H0 Tidak Terdapat
Perempuan Posttest 89 21,47 2,007
diterima perbedaan Siginifikan
Laki-laki 0,79 H0 Terdapat perbedaan
Perempua N-Gain 0,84 -1.50 2,007
Ditolak Siginifikan
n
PENUTUP
Simpulan
Keterampilan berfikir fleksibel keterampilan berfikir Fleksibel kelas laki-
berpengaruh terhadap peserta didik dengan laki meningkat sebesar 85. Keterampilan
nilai signifikansi 0,05 dan Fhitung (1,85) < berfikir fleksibel lebih baik diterapkan
Ftabel (1,93). Rata-rata hasil keterampilan dikelas perempuan dibandingkan dikelas
berfikir Fleksibel kelas perempuan laki-laki dalam meningkatkan keterampilan
meningkat sebesar 89,14 dan rata-rata berfikir Fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, A. 2011. Implementasi Pendekatan Fisher, R. 1995. Teaching Children To
Pemecahan Masalah (Problem Thing. Hong Kong: Stanley
Solving) Melalui Lembar Kerja Thornes Ltd.
Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Guilford, J. P. 1975. Phychometric Methods
Kompetensi Matematika Siswa And Edit. New York: Mc Graw-
Kelas VIII B SMP Negeri 1 Hill.
Watumalang. Skripsi Universitas Hake, R. 1998. Interactive-Engagement
Negeri Yogyakarta. Versus Traditional Methods: A
Azizah, M. 2014. Pengebangan lembar Six-Thousand-Student Survey Of
kerja peserta didik (LKPD) fisika Mechanics Test Data For
berbasis multiple intelligences Introductory Physics Courses.
pada materi fluida untuk Associations of physics Teachers.
meningkatkan keterampilan 66(1): 64-74.
berfikir tingkat tinggi siswi Hilary, L.M. 1993. Sex And Gender: An
SMA/MA kelas XI. Skripsi Introduction. London: Myfield
universitas islam negeri sunan Publishing Company.
kalijaga Yogyakarta. Hilton, R.W. 1999. Managerial Accounting.
Caplan, L.R. 2000. A Cliniacal Approach Edisi 4. Irwin/McGraw-Hill, Inc.
Fourth Edition. Penerbit: Saunder Boston.
Elsevier. Hudgins, B.B. et al. 1983. Educational
Dyah, P.R.S. 2012. Pengaruh Sikap Physychology. USA: F.E. Peaccock
Kesetaraan Gender Guru Publishers, Inc.
Terhadap Perilaku Jones, T.P. (1972). Creative Learning in
Pengimplementasian Kebijakan Perspective. London: University of
Pengaruh utamaan Gender London Press, Ltd.
(PUG) Di Sekolah Menengah Keitel, C. 1998. Social Justice And
Pertama Se-Kecamatan Kutoarjo. Mathematics: Gender, Class,
Tesis tidak dipublikasikan. Ethnicity And The Politics
Yogyakarta: PPs Universitas Of Schooling. Berlin: Universitas
Negeri Yogyakarta. Berlin.
Evans. J.R. 1991. Creative Thinking in The Kemdikbud. 2013. Pendekatan
Decision and Management Scientific (Ilmiah)
Sciences. South-Westerm: Dalam Pembelajaran.
Thomson Publishing Group. Jakarta:Pusbangprodik.
Fathiya, N.R. 2014. Identifikasi Tahap Lestari, I.D. 2014. Keefektifan
Berfikir Kreatif Menggunakan Pembelajaran Mea Berbantuan
Model PBL Dengan Tugas Lembar Kegiatan Peserta Didik
Pengajuan Masalah.(online). Terhadap Kemampuan Berpikir
Vol3:1. Kreatif. Vol 3, No 1. (Online).
(http://journal.unnes.ac.id/sju/index (http://journal.unnes.ac.id/sju/inde
.php/ujme/article/view/3 440). x.php/ujme/article/view/3430).,dia
Diakses tanggal 3 Maret 2016. kses tanggal Maret 2016.
Mansour, F. 2010. Analisis Gender Dan
Transformasi Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Maulana. 2010. Mathematical Creative Siswono, T.Y.E. 2011. Level of student’s
Thinking, Which Is Necessary! creative thinking in classroom
(Berpikir Kreatif Matematis, Itu mathematics. Educational
Perlu!) Indonesia University Of Research and Review, (Online),
Education Sumedang Campus. Volume 6, No. 7,
Meyer. 1986. Gender Differences In (http://eric.ed.gov/., diakses 28
Information Processing: A Februari 2016).
Selectivity Interpretation. In Subarinah, S. 2013. Profir Berfikir Kreatif
Cognitive And Affective Responses Siswa Dalam Memecahkan
To Advertising. Penerbit: Cafferata Masalah Tipe Investigasi
dan M. Tybout. Matematika Ditinjau Dari
Mosse, J.C. 2007. Gender Dan Perbedaan Gender. Makalah
Pembangunan. Yogyakarta : disajikan dalam Seminar Nasional
Pustaka Pelajar. Matematika dan Pendidikan
Munandar, S. C. U. 2012. Pengembangan Matematika, FMIPA UNY,
Kreativitas Anak Berbakat. Yogtakarta, 24 Februari 2016.
Jakarta: Rineka Cipta. Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan.
Naglieri, J. A., dan Rojahn. 2001. “Gender Yogyakarta: UNY Press
Differences in Planning, Attention, Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian
Simultaneous, and Successive Pendidikan: Pendekatan
(PASS) Cognitive Processes and Kuantitatif, Kualitatif.
Achievement”. Journal of Bandung: Alfabeta.
Educational Psychology. Vol. 93. Sulistiana. 2013. Pengaruh Gender, Gaya
No. 2. 430-437. Belajar, Dan Reinforcement Guru
Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Terhadap Prestasi Belajar Fisika
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Siswa Kelas XI SMA Negeri
Rhineka Cipta. Sekabupaten Purworejo. Jurnal
Nursalam. 2013. Konsep penerapan metode Pendidikan Fisika, (Online),
penelitian ilmu keperawatan. Volume 3, No. 2,
Jakarta: Salemba Medika (http://download.portalgaruda.org/
Olson, R. W. 1996. Seni Berpikir Kreatif. article., diakses tanggal 28
Sebuah Pedoman Praktis Februari 2016).
(Terjemahan Alfonsus Samosir). Suyatna, A. 2013.“Desain Pembelajaran
Jakarta: Penerbit Fisika dengan Scientific Approach
Erlangga.Nurkencana. Menggunakan Kurikulum
Panjaitan, B., 2012. Profil Proses Kognitif 2013”.Makalah Seminar
Siswa Dalam Pemecahan Masalah Pendidikan. Bandar Lampung:
Matematika Berdasarkan Gaya Universitas Lampung.
Kognitif Dan Gender. Disertasi. Trianto (2009). Mendesain Model
Universitas Negeri Surabaya. Pembelajaran Inovatif-Progresif:
Purnamaningrum, A. 2011. Peningkatan Konsep, Landasan, dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Implementasi Pada Kurikulim
Melalui Problem Based Learning Tingkat Satuan Pendidikan
(PBL) Pada Pembelajaran Biologi (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada
Siswa Kelas X-10 SMA Negeri 3 Media Group.
Surakarta Tahun Pelajaran Zheng, Z. 2007. Gender Differences In
2011/2012. 4(3): 39-51. Mathematical Problem Solving
Patterns: A Review Of Literature.
International Education Journal.
8(2): 187-203.