ekonomi yang berbeda diambil sampel dari 3 rumah. Hal ini dikarenakan agar mendapatkan data
yang representative dari ketiga tingkat ekonomi tersebut. Pembagian tingkat ekonomi adalah :
tingkat ekonomi rendah, tingkat ekonomi menengah dan tingkat ekonomi tinggi.
Untuk mendapatkan hasil data sampling, sampah dimasukkan ke sampling box berdimensi 0.22 m x
0.22 m x 1 m untuk diukur ketinggian awalnya pada 4 sisi dan berat sampah tersebut. Setelah itu,
sampah tersebut dikompaksi dengan mengangkat sampling box dan melepaskannya 20cm dari
permukaan sebanyak tiga kali untuk mendapatkan ketinggian akhir. Dari pengukuran ketinggian
tersebut, dapat dihitung volume dan densitas sampah tersebut. Setelah itu, sampah tersebut
dipindahkan di atas terpal untuk dipilah. Sebelum dipilah, sampah tersebut dibagi menjadi 4 kuadran
untuk mendapatkan sampah yang paling representatif dan heterogen. Klasifikasi sampah berupa
sampah plastik, sampah kertas, sampah makanan dan sampah lain-lainnya. Setelah dipilah, sampah-
sampah tersebut ditimbang untuk mendapatkan nilai persentase dari sampah totalnya.
Dapat dilihat dari tabel dan gambar diatas bahwa urutan sampah dari yang jumlahnya paling banyak
adalah sampah makanan, sampah plastik, sampah kertas dan sampah lain-lain. Ini disebabkan
banyak perumahan yang masih memasak makanan di rumah. Kebanyakan sampah plastik yang
dihasilkan merupakan bungkusan makanan dan minuman. Sampah lain-lain yang dihasilkan
merupakan kaleng minuman dan aluminium. Dari analisis ini, maka diketahui bahwa mayoritas
sampah tersebut adalah sampah dihasilkan makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat
dan merupakan kontributor sampah yang cukup besar.
Tingkat
Jumlah Jiwa Timbulan sampah (kg/orang/hari)
Ekonomi
Rendah 8 0.004635813
Menengah 8 0.004529938
Atas 13 0.002350192
Dari tabel hasil timbunan sampah seorang, masyarakat yang hidup dengan tingkat ekonomi atas
relatif menghasilkan lebih sedikit sampah dibandingkan masyaralat yang hidup dengan tingkat
ekonomi rendah dan menengah. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah pembantu yang hidup di
rumah tingkat ekonomi atas yang tidak menghasilkan banyak sampah karena berdasarkan statistik
seharusnya masyarakat tingkat ekonomi atas membuang lebih banyak barang karena kemampuan
konsumsi yang lebih tinggi. Masyarakat tingkat ekonomi menengah dan rendah nyaris tidak punya
barang untuk dibuang. Jika mereka memang memiliki apa pun yang tidak mereka butuhkan saat ini,
mereka lebih cenderung mencoba menyesuaikannya agar sesuai dengan sesuatu yang mereka
butuhkan, menyimpannya ketika mereka membutuhkannya, atau menjualnya.