Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM LINGKUNGAN – TL 3103


PRAKTIKUM 01
METODE SAMPLING, PENGAWETAN SAMPEL AIR, DAN PARAMETER FISIK AIR

Nama Praktikan : Hanifah Rahmah

NIM : 15318008

Tanggal Praktikum : Kamis, 24 September 2020

Tanggal Pengumpulan : Kamis, 24 September 2020

PJ Modul : Muhammad Yusuf Habibullah

Arisa F. Pangaribuan

Asisten yang Bertugas : Cindy Maura B.


Syams A.
M. Farhan Huda
Fathiya Mufidah
Miftahir Rizka
Putri Shafa Kamila

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020

Tanggal : Kamis, 24 September 2020

Percobaan 1 : Metode Samplimg


I. Tujuan
1. Untuk menentukan banyaknya cara untuk pengambilan sampel pada suatu badan air
2. Untuk menentukan cara pengambilan sampel dari suatu badan air
3. Untuk menentukan alat-alat apa saja yang dibutuhkan dalam pengambilan sampel air

II. Landasan Teori

Dalam kebutuhan sehari-hari dibutuhkan air bersih di mana air bersih memiliki ciri-ciri tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan memiliki suhu yang sesuai dengan standar. Jika
salah satu ciri tersebut tidak dipenuhi pada suatu air di badan air maka dapat dikatakan air
tersebut tidak termasuk air bersih karena mengandung zat kimia, mineral atau zat organis yang
menyebabkan adanya perubahan rasa, warna, bau, dan kejernihan air (Siregar, 2011). Menurut
Efendi (2003) terdapat beberapa jenis sampel air yakni:

a. Sampel sesaat (grab sample)


Sampel yang diambil langsung di lokasi penelitian, sampel ini hanya
mempresentasikan karakteristik air pada saat dilakukan pengmabilan sampel.
b. Sampel komposit (composite sample)
Sampel komposit merupakan sampel campuran dengan waktu pengamatan yang
beragam. Sampel komposit diperuntukkan untuk mengetahui karakteristik suatu kualitas
air secara terus-menerus.
c. Sampel gabungan (integrated sample)
Sampel gabungan yang terdiri dari beragam lokasi penelitian, tetapi memiliki besar
volume yang sama

III. Prinsip Praktikum

Adapun prinsip praktikum pada praktikum metode sampling air ialah pemilihan lokasi
pengambilan contoh air berdasarkan SNI 6989.57:2008, untuk pengambilan contoh air
menggunakan prinsip grab sample, composit sample, dan untuk pengambilan air dapat
menggunakan alat pengambil contoh air berdasarkan kondisi dan karakteristik suatu badan air.

IV. Alat dan Bahan


Alat:
1. Water sampler (horizontal, vertical, composite atau automatic)
2. Botol/wadah sampel air
3. Tempat/box untuk pengangkutan sampel air
4. Termometer
5. pH meter
6. Conductivity meter
7. DO meter
8. DPD-Comparator
9. Titrasi asiditas-alkalinitas

Bahan:
1. Sampel air dari suatu badan air

V. Cara Kerja

Langka Cara Kerja Gambar


h
1 Pilih lokasi (suatu badan air) untuk pengambilan
sampel air
Langka Cara Kerja Gambar
h
2 Tentukan titik lokasi suatu badan air untuk
pengambilan sampel air

3 Ambil sampel air menggunakan water sampler

4 Masukkan sampel air ke dalam botol/wadah


contoh air

5 Uji sampel air menggunakan peralatan/pereaksi


untuk mengetahui komposisi suatu sampel air
berdasarkan parameter yang ingin diketahui

6 Botol/wadah air yang sudah terisi oleh sampel air


dan ingin diteliti lebih lanjut di laboratorium
dimasukkan ke dalam box

VI. Tabel Data

No. Data Hasil Pengamatan Referensi

VII. Pengolahan Data

VIII. Pembahasan

Pengambilan sampel air dilakukan di Sungai Cikapundung, Babakan Siliwangi. Sebelum


melakukan pengambilan sampel perlu menyiapkan alat-alat pengambil sampel, botol atau
wadah untuk mengambil sampel/menyimpan sampel, dan container untuk menyimpan sampel.
Alat pengambil sampel yang dipakai ialah gayung dan ember yang berfungsi untuk mengambil
air di permukaan badan air seperti sungai atau waduk, lalu ada vertical water sampler untuk
mengambil sampel air pada kedalaman tertentu. Wadah/botol untuk menyimpan sampel seperti
botol plastik 1 liter untuk pengujian BOD, COD, kesadahan, asiditas, dan alkalinitas; botol
plastik 500 mL untuk pengujian COD, ammonia, dan fenol; untuk uji logam berat; botol plastik
250 mL untuk uji parameter sianida dan sulfida; dan botol kaca 1 liter untuk uji oil and grease
dan TPH.

IX. Kesimpulan
X. Daftar Pustaka
Tanggal : Kamis, 24 September 2020

Percobaan 2 : Pengawetan Sampel Air


I. Tujuan
1. Untuk menjaga kualitas sampel air dari perubahan komposisi karena adanya faktor eksternal

II. Landasan Teori


Menurut Sugiarto (1987) terdapat beberapa perlakuan untuk melakukan pengawetan sampel,
yakni:
1. Perlakuan pendinginan
Cara melakukan pengawetan pada perlakuan ini menggunakan dry ice pada ice box
untuk menjaga suhu di dalam box dengan suhu 4oC ± 2oC
2. Perlakuan pengaturan pH
Perlakuan ini bertujuan untuk mengecek ada atau tidaknya penambahan bahan kimia
sebagai pengawet dalam sampel
3. Perlakuan penambahan bahan kimia
Perlakuan ini dilakukan dengan penambahan suatu bahan kimia sesuai standar untuk
menjaga kualitas sampel. Bahan kimia yang ditambahkan ke dalam suatu sampel
bergantung dengan karakteristik sampel apa yang ingin dijaga kualitasnya

III. Prinsip Praktikum


Adapun prinsip praktikum pada percobaan pengawetan sampel air ialah mengetahui
senyawa yang ada dalam air terbagi menjadi tiga yakni senyawa kimia yang relatif stabil dalam
air, senyawa kimia yang dapat berubah konsentrasinya dengan cepat karena adanya perubahan
sifat fisik air, dan senyawa kimia yang diawetkan karena mudah berubah. Untuk melakukan
pengawetan suatu senyawa kimia dapat menggunakan bahan kimia dan diaplikasikan ke senyawa
kimia berdasarkan parameter yang ingin diukur.

IV. Alat dan Bahan


Alat:
1. Botol sampel air
2. Box sampel air
3. Pipet

Bahan:
1. Pengawet (dry ice, H2SO4 pekat, HNO3 pekat, atau NaOH)
2. Sampel air

V. Cara Kerja

Langka Cara Kerja Gambar


h
1 Siapkan sampel air yang sudah dimasukkan ke
dalam botol air dan juga pengawet yang akan
dipakai

Langka Cara Kerja Gambar


h
2 a. Dry ice
Masukkan botol sampel air ke dalam ice
box yang sudah berisi dry ice
b. HNO3 pekat, H2SO4 pekat, dan NaOH
Tambahkan pengawet (HNO3, H2SO4 atau
NaOH) ke dalam botol sampel air
menggunakan pipet

3 Masukkan botol sampel air yang sudah diberi


pengawet ke dalam box sampel air dan tutup
rapat

VI. Tabel Data

No. Data Hasil Pengamatan Referensi

VII. Pengolahan Data

VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar Pustaka
Tanggal : Kamis, 24 September 2020

Percobaan 3 : Parameter Fisik Air


I. Tujuan
1. Untuk menentukan karakteristik sampel air berdasarkan temperatur, transparansi, warna,
kekeruhan, konduktivitas, dan pH
2. Untuk menentukan kualitas sampel air berdasarkan temperatur, transparansi, warna,
kekeruhan, konduktivitas, dan pH

II. Landasan Teori

Untuk menentukan kualitas air diperlukan terpenuhinya parameter fisik yang meliputi
suhu, kekeruhan, warna, daya hantar listrik, jumlah zat terlarut (TDS), rasa, dan bau (Effendi,
2003). Jika terjadi penurunan suatu kualitas air salah satu penyebabnya adalah adanya
peningkatan kadar pada parameter fisik air yang terukur. Misal, suatu air terpajan oleh logam
berat maka air tersebut akan memiliki rasa (Handayani, 2010).

III. Prinsip Praktikum


Adapun prinsip praktikum pada percobaan parameter fisik air berdasarkan temperatur,
transparansi, warna, kekeruhan, konduktivitas, dan pH. Untuk pengukuran temperatur
menggunakan termometer, transparansi menggunakan secchi disc, warna menggunakan
perbandingan warna air dengan warna sintetis, kekeruhan menggunakan turbidimeter,
konduktivtas menggunakan conductivitymeter, dan pH menggunakan pH meter.

IV. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:
Temperatur
 Termometer  Sampel air
Alat: Bahan:
Transparansi
 Secchi disc  Sampel air
Bahan:
Alat:  Larutan K2PtCl6
 Tabung Nessler  CoCl2
Warna
 pH meter  Aquades
 Centifuge  HCl pekat
 Sampel air
Bahan:
Alat:
 Aquades
 Turbidimeter
 Sampel air
Kekeruhan  Tabung
 Larutan hidrasin
 Labu ukur
sulfat
 Larutan (CH2)6N4
Alat: Bahan:
Konduktivita  Conductivitymeter  Sampel air
s  Labu ukur  Larutan standar
 Aquades KCl 0,01 M
Alat: Bahan:
 pH meter  Sampel air
pH
 termometer  Larutan buffer
 magnetic stirrer  Aquades

V. Cara Kerja
Gambar V.1 Cara Kerja Parameter Temperatur, Transparansi, dan pH

Gambar V.2 Cara Kerja Parameter Warna, Konduktivitas, dan Kekeruhan

VI. Tabel Data

No. Data Hasil Pengamatan Referensi

VII. Pengolahan Data


 pH

 Konduktivitas
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
X. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai