MODUL 07
HIDROLIKA SUNGAI
2020
I. Tujuan
1. Menentukan debit aliran sungai
2. Menentukan penampang melintang sungai sesuai perhitungan
3. Menentukan besar jari-jari hidrolis sungai untuk menentukan luas yang
terbasahi
Tabel II.1 Data awal pengukuran pada Sungai Cikapundung dengan Float
Area Method
Segmen (i) 1 2 3 4 5
T1 (detik) 4.66 3.44 2.24 2.08 2.55
T2 (detik) 4.31 3.02 2.41 2.05 2.55
T3 (detik) 4.3 2.9 2.14 1.83 2.62
Taverage (detik) 4.423 3.120 2.263 1.987 2.573
Tabel II.2 Data awal penguukuran pada Sungai Cikapundung dengan
Velocity Area Method
Segmen (i) 1 2 3 4 5
Titik Segmen ABC CDE EFG GHI IJK
Titik Tengah Segmen B D F H J
Lebar Segmen (x,m) 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
Kedalaman Sisi Kiri (Di,m) 0.228 0.952 0.985 1.3 1.22
Kedalaman Sisi Kanan (Dii,m) 0.952 0.985 1.3 1.22 0.615
Kedalaman Titik Tengah Segmen (H,m) 0.533 1.01 0.98 1.095 0.47
0,2 H 0.1066 0.202 0.196 0.219 0.094
0,6 H 0.3198 0.606 0.588 0.657 0.282
0,8 H 0.4264 0.808 0.784 0.876 0.376
S (m) 1 1 1 1 1
vP (m/s)
t (detik) 4.423 3.120 2.263 1.987 2.573
Putaran
N0,2 (R) 22 36 41 42 39
H Waktu
(rps) (detik) 30 30 30 30 30
Putaran
N0,6 (R) 11 38 42 44 30
vH (m/s)
H Waktu
(rps) (detik) 30 30 30 30 30
Putaran
N0,8 (R) 11 26 22 47 13
H Waktu
(rps) (detik) 30 30 30 30 30
3. mtotal
Nilai mtotal dapat diperoleh dengan rumus berikut:
mtotal = m1 + m2 + m3 + m4 + m5
mtotal = 1.66559 + 1.50036 + 1.53272 + 1.50213 + 1.61741
mtotal = 7.818211789 m
Jadi, mtotal yang diperoleh ialah sebesar 7.818211789
5. Atotal
Nilai Atotal dapat diperoleh dengan rumus berikut:
Atotal = A1 + A2 + A3 + A4 + A5
Atotal = 0.885 + 1.45275 + 1.71375 + 1.89 + 1.37625
Atotal = 7.31775 m2
Jadi, nilai Atotal ialah 7.31775 m2.
Segmen 1 2 3 4 5
Titik Segmen ABC CDE EFG GHI IJK
Titik Tengah Segmen B D F H J
Jarak ke Titik Tengah Segmen (m) 0.75 2.25 3.75 5.25 6.75
Kedalaman sisi kiri (Di) (m) 0.228 0.952 0.985 1.3 1.22
Kedalaman sisi kanan (Dii) (m) 0.952 0.985 1.3 1.22 0.615
Kedalaman di titik tengah segmen (H) (m) 0.533 1.01 0.98 1.095 0.47
0.2H (m) 0.1066 0.202 0.196 0.219 0.094
0.6H (m) 0.3198 0.606 0.588 0.657 0.282
0.8H (m) 0.4264 0.808 0.784 0.876 0.376
m (m) 1.66559 1.50036 1.53272 1.50213 1.61741
A (m2) 0.885 1.45275 1.71375 1.89 1.37625
v0.2H(m/s) 0.18603 0.3006 0.34152 0.3497 0.32515
v0.6H(m/s) 0.10645 0.31697 0.3497 0.36607 0.2515
v0.8H(m/s) 0.10645 0.21877 0.18603 0.39062 0.12035
vp(m/s) 0.22607 0.32051 0.44183 0.50336 0.3886
vr(m/s) 0.12635 0.28833 0.30674 0.36811 0.23713
Er1(%) -15.747 9.93381 14.0063 -0.5558 6.0622
Er2(%) 15.7471 -9.9338 -14.006 0.55576 -6.0622
Qsegmen(m3/s) 0.11182 0.41886 0.52567 0.69573 0.32634
Qtotal(m3/s) 2.078427503
Atotal(m2) 7.31775
mtotal(m) 7.818211789
Rh(m) 0.935987691
V. Analisis A
1. Cara Kerja
Pada praktikum kali ini, lokasi praktikum di sebuah sungai. Pertama,
kita ukur suhu awal fluida pada aliran sungai menggunakan termometer.
Berikutnya bentangkan tali pada penampang melintang sungai tanpa
bantuan wahana seperti perahu, jadi pengukur langsung masuk ke
sungai. Lalu penampang sungai dibagi menjadi 5 segmen dengan lebar
tiap segmen sebesar 1,5 meter. Ukur kedalaman di tiap sisi segmen baik
kedalaman di sisi kiri maupun di sisi kanan, hal ini dilakukan untuk
perhitungan penampang saluran sungai, ukur juga kedalaman di tengah
segmen untuk mengukur kecepatan aliran sungai. Dari data bentang
sungai dan kedalaman dapat dibuat profil penampang melintang sungai.
Lalu ukur kecepatan aliran dasar tiap segmen dengan metode 3 titik
sesuai dengan SNI 8066: 2015 yaitu, pada titik 0.2H; 0.6H; dan 0.8H;
dilakukan secara triplo dari dasar sungai menggunakan propeller. Posisi
propeller harus dihadapkan kea rah arus sungai, posisi berdiri pengukur
pun harus berada di hilir alat pengukur juga tidak boleh menyebabkan
berubahnya garis aliran pada jalur vertical yang diukur agar
mendapatkan hasil pengukuran yang valid. Posisi alat ukur juga harus
berada di depan pengukur. Untuk pengoperasiannya atur alat baca
putaran propeller dengan memutar tombol pada alat sesuai waktu yang
diperlukan untuk 1 kali pembacaan putaran pada alat. Lalu atur
ketinggian propeller sesuai dengan titik kedalaman yang ingin ditinjau,
baca skala yang tetera pada alat ukur dan lakukan pembacaan skala
secara triplo nanti akan didapat data kecepatan putaran propeller dan
kecepatan tiap kedalaman tertentu dari dasar. Mengukur kecepatan
aliran sungai di permukaan menggunakan tali sepanjang 1 meter dengan
bola terapung di ujungnya. Hitung waktu yang dibutuhkan oleh aliran
sungai untuk meregangkan tali dan bola terapung menggunakan
stopwatch untuk metode float area. Terakhir ukur suhu akhir fluida di
aliran sungai.
2. Grafik
a. Penampang melintang sungai
Bentang Sungai (m)
0 2 4 6 8
0
0.2
Kedalaman (m)
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
0.4
0.3
vp
0.2
0.1 vr
0
0 2 4 6 8
Bentang sungai (m)
Gambar V.3 Grafik Hubungan Kecepatan Aktual Terhadap
Lebar Segmen
Grafik di atas menunjukkan hubungan kecepatan aktual
terhadap bentang sungai atau titik yang ditentukan sebagai titik
pengamatan. Dapat dilihat kedua kenaikan lalu mulai menurun
di segmen 6. Lalu pada segmen 2 garis antara vr dan vp mulai
berdekatan hal ini menunjukkan bahwa besaran vr dan vp pada
segmen2 ialah mendekati sama.
VI. Analisis B
1. Pembangunan bangunan pengendali banjir
Data yang diperoleh dari hidrolika sungai adalah debit sungai yang
merupakan data penting untuk mengetahui seberapa besar aliran sungai.
Debit sungai yang paling penting diketahui adalah debit sungai sesaat
hujan datang. Informasi tentang debit tersebut dapat digunakan untuk
merancang bangunan pengendalian banjir. Bangunan pengendalian
banjir dapat berupa pintu air yang dapat mengontrol jumlah air yang
mengalir dengan mengamati secara berkala tinggi muka air sungai
sehingga dapat dicegah adanya peluapan air dari sungai.
Segmen Q (m3/s)
1 0.11182
2 0.41886
3 0.52567
4 0.69573
5 0.32634
2. Penampang melintang sungai yang dihasilkan dari perhitungan dapat
dilihat pada gambar berikut
0.2
0.4
Kedalaman (m)
0.6
0.8
1.2
1.4
BSN. 2015. Tata Cara Pengukuran Debit Aliran Sungai dan Saluran Terbuka
Menggunakan Alat Ukur Arus dan Pelampung. Jakarta.
Deny, 2016. Pintu Air Selesai Dibangun Warga Cempaka Putih Berharap Tidak
Lagi Banjir. http://poskotanews.com/2016/12/24/pintu-air-selesai-
dibangun-warga-cempakaputih-berharap-tidak-lagi-banjir/.
Purmasari, Niken. 2018. Geliat Pembersihan Sungai Citarum yang Jadi Sorotan Dunia.
https://news.detik.com/berita/d-3889962/geliat-pembersihan-sungai-
citarum-yangjadi-sorotan-dunia. Diakses pada 19 April 2019 pukul 08.58.
Lampiran