DISUSUN OLEH :
(G1C219194)
C. Dasar Teori :
1. Definisi Darah
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma yang dapat
dianggap sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya
terdiri atas unsur-unsur sel dan substansi interseluler yang berbentuk plasma.
Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
sel-sel diseluruh tubuh.Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
penyakit.
Sel darah pada umumnya dikenal ada tiga tipe yaitu: eritrosit, lekosit
dan trombosit. Eritrosit manusia dalam keadaan normal berbentuk cakram
bulat bikonkaf dengan diameter 7,2 μm tanpa inti, lebih dari separuh
komposisi eritrosit terdiri dari air (60%) dan sisanya berbentuk substansi
koloidal padat. Sel ini bersifat elastis dan lunak. Lekosit (sel darah putih)
terdapat pada bagian pinggir sel darah, lekosit ini dibagi menjadi dua yaitu
granulosit dan agranulosit. Tipe ketiga yaitu Trombosit (disebut juga keping
darah), berbentuk sebagai keping-keping sitoplasma lengkap dengan
membran yang mengelilinginya.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya pada
umumnya dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini tidak hanya
digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga digunakan untuk
menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah. Pembuatan
preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles
(metode smear) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau
membuat selaput (film) dan substansi yang berupa cairan atau bukan cairan di
atas gelas benda yang bersih dan bebas lemak untuk kemudian difiksasi,
diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup.