Paper KLP 10
Paper KLP 10
KELOMPOK 10
SISILIA FRISKA(A021191111)
M. YUSUF (A021191089)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019/2020
1. Hakikat sila ke I PANCASILA
a. Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi antara lain ”atas berkat rahmat
Allah
Inti sila ketuhanan yang maha esa adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat
Negara dengan hakikat Tuhan. Kesesuaian itu dalam arti kesesuaian sebab-akibat.
Maka dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai dengan
hakikat nila-nilai yang berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai agama. Telah dijelaskan
di muka bahwa pendukung pokok dalam penyelenggaraan Negara adalah
manusia, sedangkan hakikat kedudukan kodrat manusia adalah sebagai makhluk
berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan. Dalam pengertian ini hubungan antara
manusia dengan tuhan juga memiliki hubungan sebab-akibat. Tuhan adalah
sebagai sebab yang pertama atau kausa prima, maka segala sesuatu termasuk
manusia adalah merupakan ciptaan tuhan (Notonagoro)
2. Hakikat Sila ke II Pancasila
Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia.
Maka konsekuensinya dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain
hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan Negara , kekuasaan Negara, moral
Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus sesuai dengan
sifat-sifat dan hakikat manusia. Hal ini dapat dipahami karena Negara adalah
lembaga masyarakat yang terdiri atas manusia-manusia, dibentuk oleh
manusia untuk memanusia dan mempunyai suatu tujuan bersama untuk
manusia pula. Maka segala aspek penyelenggaraan Negara harus sesuai
dengan hakikat dan sifat-sifat manusia Indonesia yang monopluralis , terutama
dalam pengertian yang lebih sentral pendukung pokok Negara berdasarkan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu manusia sebagai individu dan makhluk
social.
Oleh karena itu dalam kaitannya dengan hakikat Negara harus sesuai
dengan hakikat sifat kodrat manusia yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Maka bentuk dan sifat Negara Indonesia bukanlah Negara
individualis yang hanya menekankan sifat makhluk individu, namaun juga
bukan Negara klass yang hanya menekankan sifat mahluk social , yang berarti
manusia hanya berarti bila ia dalam masyarakat secara keseluruhan .
Maka sifat dan hakikat Negara Indonesia adalah monodualis yaitu baik
sifat kodrat individu maupun makhluk social secara serasi, harmonis dan
seimbang. Selain itu hakikat dan sifat Negara Indonesia bukan hanya menekan
kan segi kerja jasmani belaka, atau juga bukan hanya menekankan segi rohani
nya saja, namun sifat Negara harus sesuai dengan kedua sifat tersebut yaitu
baik kerja jasmani maupun kejiwaan secara serasi dan seimbang, karena dalam
praktek pelaksanaannya hakikat dan sifat Negara harus sesuai dengan hakikat
kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk berdiri seniri dan makhluk tuhan.