Anda di halaman 1dari 8

DATA MAKROEKONOMI

Mengukur Nilai Aktivitas Ekonomi; Produk Domestik Bruto


Produk domestik bruto sering dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja
perekononomian. Statistik ini dihitung setiaptiga bulan oleh Biro Analisis
Ekonomi (bagian dari department perdagangan AS) dari segudang sumber data
primer. Tujuan GDP adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang
tertentu salaam periode waktu tertentu.

Ada dua cara untuk melihat statistik ini. Salah satunya adalah dengan
melihat GDP sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam perekonomian.
Cara lain untuk melihat GDP adalah sebagai pengeluaran total atas output barang
dan jasa perekonomian.

Pendapatan, Pengeluaran, dan Aliran Sirkuler


GDP mengukur aliran dalam perekonomian ini. Kita bisa menghitungnya
dalam dua cara. Kedua cara perhitungan GDP ini harus sama karena pengeluaran
membeli untuk membeli produk adalah, berdasarkan kaidah akuntansi,pendapatan
bagi penjual produk itu. Setiap transaksi yang mempengaruhi pengeluaran harus
mempengaruhi pendapatan, dan setiap transaksi yang mempengaruhi pengeluaran.

Beberapa Kaidah untuk Menghitung GDP

 Menghitung GDP perekkonomian yang lebih kompleks, akan sangat


membantu jika kita memehami definisi yang tepat, yaitu : Produk
Domestik Bruto ( GDP) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir
yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu,
biasanya satu tahun
 Beberapa kaidah menghitung GDP adalah:
1. GDP mengkombinasikan nilai barang dan jasa menjadi sebuah
ukuran tunggal
2. Barang bekas tidak dimasukkan dalam perhitungan GDP
3. Perlakuan terhadap persediaan bergantung apakah barang disimpan
atau dibiarkan
4. Barang setengah jadi (Intermediate goods) tidak dihitung dalam
GDP
5. Sebagian barang tidak dijual di pasar dan karena itu tidak memiliki
harga pasar.
Menjumlahkan Apel dan Jeruk
Perekonomian memproduksi banyak barang dan jasa yang berbeda,
hamburger, potong bamboo,mobil, computer, dan lain-lain. GDP
mengkombinasikan nilai barang dan jasa ini sebuah ukuran tunggal. Keragaman
produk prekonomian menyulitkan perhitungan GDP karena produk yang berbeda
mempunyai nilai yang berbeda.
Untuk menghitung nilai total dari barang dan jasa yang berbeda, pos
pendapatan nasional (national income acoounts) menggunakan harga pasar karena
mencerminkan banyaknya orang yang bersedia membayar untuk barang atau jasa.
Jadi, jika tinggal harga apel $1,00 GDP akan menjadi

GDP = (Harga apel x jumlah apel) + (harga jumlah jeruk x jumlah


jeruk)

= ($50 x 4 ) + ($1,00 x3)

= $5,00

GDP sama dengan $5,00- yaitu seluruh apel $2,00 ditambah nilai seluruh
jeruk $3,00

GDP rill Versus GDP Nominal


 Pada perekonomian yang hanya memproduksi apel dan jeruk, GDP adalah
jumlah dari nilai seluruh apel dan selulruh jeruk yang di produksi.
GDP= (Harga Apel X Jumlah Apel) + (Harga Jeruk X Jumlah Jeruk)
Jadi, GDP bisa meningkat karena harga meningkat atau jumlah produksi
meningkat.
 GDP Nominal adalah:
Nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga berlaku
 GDP rill adalah nilai barang dan jasa yang diukur dengan menggunakan
harga konstan
GDP rill menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap pengeluaran atas
ouput jika jumlah berubah tetapi harga tidak.

Deflator GDP
Dari GDP nominal dan GDP rill kita bisa menghitung statistic ketiga
deflator GDP. Deflator GDP disebut juga dengan deflator implisit untuk GDP,
didefinisikan sebagai rasio GDP nominal terhadap GDP rill:

Deflator GDP = GDP nominal

GDP rill
Deflator GDP mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat
harga dalam perekonomian.

Definisi deflator GDP memungkinkan kita memisahkan GDP nominal menjadi


dua bagian: satu bagian mengukur jumlah GDP (GDP Rill) dan yang lain
mengukur harga (Deflator GDP), yaitu:

GDP nominal = GDP Rill x Deflator GDP

GDP nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari output perekonomian. GDP
Rill mengukur output yang dinilai pada harga konstan. Deflator GDP mengukur
harga output relative terhadap harganya pada tahun dasar. Persamaannya dapat
dituliskan dengan,

GDP Rill = GDP Nominal

Deflator GDP

Komponen - Komponen Pengeluaran


Para ekonom dan para pembuat keputusan tidak hanya peduli pada output
barang dan jasa total, tetapi juga alokasi dari output ini di antara berbagai
alternative. Pos pendapatan nasional membagi GDP menjadi empat kelompo
pengeluaran:
 Konsumsi (C)
 Investasi (I)
 Pembelian pemerintah (G)
 Ekspor netto (NX)

Jadi dengan menggunakan symbol Y untuk GDP,

Y= C+I+G+NX

GDP adalah jumlah konsumsi ,investasi, pembelian pemerintah,


dan eskpor bersih. Setiap dollar GDP masuk ke salah satu kategori ini.
Persamaan ini adalah sebuah identitas persamaan yang harus di gunakan
agar variable-variabel bisa di definisikan. Persamaan ini di sebut identitas
pos pendapatan nasional ( national income accounts identity).

Konsumsi (consumption) terdiri dari barang dan jasa yang di beli


rumah tangga. Konsumsi ini di bagi menjadi 3 sub kelompok :

 Barang tidak tahan lama


 Barang tahan lama
 Jasa
Investasi (investment) terdiri dari barang- barang yang di beli
untuk penggunaan masa depan. Investasi juga di bagi menjadi 3 syb
kelompok

 Investasi tetap bisnis


 Investasi tetap residensial
 Investasi persediaan

Pembelian pemerintah adalah (government purchases) adalah


barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah pusat,negara bagian, dan
daerah.

Ekspor netto (net eksport) memperhitungkan perdagangan


dengan perdagangan dengan negara lain dan jasa yang di ekspor ke negara
lain kurang nilai barang dan jasa yang di impor dari negara lain.

Ukuran - Ukuran Pendapatan Negara Lain

Pendapatan nasional mencakup ukuran ukuran pendapatan negara lain


yang agak berbeda dari GDP. Penting untuk memahami ukuran itu karena para
ekonom dan media sering menjadikannya sebagai acuan.

Untuk mendapatkan produksi nasional bruto kita menambah penerimaan


dan pendapatan faktor produksi (upah,laba, dan sewa) dari seluruh dunia dan
mengurangi pembayaran dari pendapatan faktor ke seluruh dunia:

GNP= GDP+ pembayaran faktor dari Mancanegara- pembayaran


faktor ke mancanegara

Bila GDP mengukur pendapatan total yang diproduksi secara domestic, GNP
mengukur pendapatan total yang di peroleh oleh negara ( penduduk suatu negara).

Untuk mendapatkan produk nasional netto ( net national product NNP) kita
kurangi depresiasi modal-jumlah persediaan pabrik,peralatan,dan struktur
residensial perekonomian yang habis dipakai selama setahun:

NNP= GNP- Depresiasi

Dalam pos pendapatan nasional,depresiasi disebut juga konsumsi modal tetap.


Jumalahnya kira kira 10 persen dari GNP. Karean depresiasi adalah modal biaya
memproduksi output perekonomian,maka mengurangi depresiasi menunjukkan
hasil akhir dari aktivitas perekonomian.
Ketika kita mengurangi pajak usaha tidak langsung dari NNP, kita mendapatkan
ukuran yang disebut Pendapatan Nasional (Nasional Income):

Pendapatan Nasional = NNP – Pajak Usaha Tidak Langsung


Pos pendapatan nasional membagi pendapatan menjadi lima komponen,
bergantung pada cara pendapatan itu di peroleh. Lima kategori itu, dan
peresentase pendapatan nasional dibayar dalam setiap kategori, adalah
 Kompetensi pekerja (71,3%). Upah dan tunjangannya yang
dihasilkan pekerja
 Pendapatan perusaahaan perseorangan (9.5%)
 Pendapatan sewa (1.4%)
 Laba koperas ((12,4%)
 Bunga neto (5,4%).

Penyesuaian Musiman
Karena GDP rill dan ukuran ukuran pendapatan lain mencerminkan
kualitas kinerja perekonomian. Para ekonom teratarik untuk mempelajari fluktuasi
kuartal demi kuartal dalam variable- variable ini. Tetapi ketika mulai
melakukannya muncul sebuah fakta seluruh ukuran pendapatan ini menunjukkan
pola musiman yang teratur.
Ketika para ekonom mempelajari fluktuasi dalam GDP rill dan variable
variable ekonomi lain, mereka seringkali ingin menghapus bagian dari fluktuasi
yang di seabkan oleh perubahan musiman yang di prediksi.

Harga Sekelompok Barang


Ukuran mengenai harga yang paling banyak di gunakan adalah indeks
harga konsumen (IHK) atau consumer price indeks (CPI). Biro statistic tenaga
kerja, yang merupakan bagian dari departemen tenaga kerja AS, bertugas
menghitung CPI.
Bagaimana seharusnya para ekonom mengagregatkan banyak harga dalam
perekonomian menjadi indeks tunggal. Yang dapat di andalkan untuk mengukur
tingkat harga? Mereka dapat dengan mudah menghitung rata ratadari seluruh
harga. Tetapi pendekatan ini akan menyamaratakan seluruh barang dan jasa. Jadi,
karena orang lebih banyak membeli ayam ketimbang kaviar, maka harga ayam
,seharusnya memiliki timbangan yang lebih besar dalam CPI ketimbang harga
kaviar.

Indeks harga konsumen adalah indeks harga yang sering dipakai, tetapi
bukan satu-satunya indeks. Masih ada indeks harga produsen , yang mengukur
harga sekelompok barang yang dibeli perusahaan, bukan konsumen. Selain indeks
harga keseluruhan , biro statistic tenaga kerja juga menghitung harga untuk jenis
jenis barang tertentu, seperti makanan, perumahan, dan energi.

CPI Versus Deflator GDP


Ada tiga perbedaan penting di antara CPI dan Deflator GDP, yaitu:
 Bahwa Deflator GDP mengukur harga seluruh barang dan jasa yang
diproduksi, sedangkan CPI hanya mengukur harga barang dan jasa yang
dibeli konsumen.
 Bahwa deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang diproduksi
secara domestic. Barang-barang impor merupakab bagian dari GDP tidak
meningkatkan deflator GDP.
 CPI menggunakan timbangan tetap terhadap harga barang-baang yang
berbeda, sedangkan deflator GDP menggunakan timbangan tidak tetap.
Dengan kata lain, CPI dihitung dengan menggunakan sekelompok barang
tetap, sedangkan deflator GDP memungkinkan kelompok barang itu
berubah setiap saat bila komposisi GDP berubah.

Mengukur Tuna Karya: Tingkat Pengangguran

Survey Rumah Tangga


Tingkat pengangguran ini berasal dari survey yang melibatkan kira kira
60.000 rumah tangga yang di sebut survey populasi terkini. Berdasarkan jawaban
terhadap pertanyaan survey,setiap orang ( 15 tahun ke atas) di setiap rumah tangga
di masukkan kedalam tiga ketegori
 Bekerja
 Tidak bekerja
 Tidak masuk dalam angkatan kerja
Angkatan kerja (labor force) di definisikan sebagai jumlah orang yang sedang
bekerja dan orang yang menganggur, dan tingkat pengangguran di definiskan
sebagai presentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja, yaitu

Angkatan kerja = jumlah orang yang bekerja + jumlah penganggur ,

Dan

Tingkat pengangguran = jumlah penganggur x 100


angkatan kerja

Statistik terkait adalah tingkat patisipasi angkatan kerja ( labor force


participation rate) presesntase dari populasi orang dewasa yabg ada dalam
angkatan kerja :

Tingkat partisipasi kerja = angkatan kerja


X 100
populasi dewasa

Survey perusahaan
Ketika bureau of labour statitistic (BLS) melaporkan tingkat tingkat
pengagguran setiap bulannya, lembaga itu juga melaporkan berbagai data statistic
lain yang menjelaskan kondisi dipasar tenaga kerja.
Terakhir , perbedaan atau divergensi antara survey rumah tangga dan perusahaan
dari tahun 2001 hingga 2003 tetap menjadi misteri. Beberapa ekonom percaya
bahwa survey perusahaan lebih akurat karena menggunakan sampel yang lebih
besar. Namun, satu studi yang di lakukan baru baru ini menunjukkan bahwa
ukuran pekerjaan yang paling baik adalah rata rata dari kedua suvey itu.
MAKROEKONOMI

DOSEN: DR. NURDWIANA SARI SAUDI, SE., M. Si

TUGAS 2
SUMMARY DATA MAKRO EKONOMI (BAB 2)

ARMAYANI
A021191169

UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai