PENDAHULUAN
1
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kurang maksimalnya pelayanan
kesehatan di IGD salah satunya ditandai oleh tingginya risiko penularan infeksi TB paru.
Penyakit TB paru adalah salah satu penyakit yang ditularkan melalui udara. Menurut
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), TB adalah infeksi penyebab kematian
nomor satu di Indonesia.
Penularan TB di IGD dapat terjadi karena kondisi ruangan yang tertutup, sirkulasi
udara terhambat, penderita TB tidak semuanya menggunakan masker dan berada dalam
satu ruangan dengan pasien yang tidak menderita penyakit infeksi. Keluarga yang
mendampingi pasien juga memiliki pemahaman yang rendah tentang penularan infeksi
TB paru. Hal ini mendukung terjadinya peningkatan risiko penularan infeksi TB paru.
2
1.3. MASALAH YANG DIANGKAT
Berdasarkan identifikasi isu, dapat dilakukan analisis untuk menentukansatu
permasalahan yang paling penting dan perlu segera ditindak lanjuti dengan menggunakan
metode analisis USG yaitu Tingginya risiko penularan infeksi tuberkulosis paru.
3
1.5. KEGIATAN INISIATIF
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
1. Membuat rancangan kegiatan
2. Membuat materi penyuluhan
3. Membuat kartu kepatuhan minum tablet tambah darah
4. Melakukan pre tes dan pos tes
5. Pemberian edukasi dan sosialisasi
6. Melakukan evaluasi
4
1.7. RUANG LINGKUP AKTUALISASI
1. Wilayah atau Tempat
Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Jalan
By. Pass Palimanan – Jakarta No 1 Km 2 Kecamatan Kebonturi Kabupaten
arjawinangun dengan instansi tempat kerja yaitu RSUD Arjawinangun Kabupaten
Crebon dan berkonsentrasi pada ruangan Instalasi Gawat Darurat.
2. Batas Waktu
Batas waktu yang telah ditentukan untuk pelaksanaan aktualisasi adalah selama
off campus atau tepatnya tanggal 23 Juli 2019 sampai 22 Agustus 2019.
3. Kegiatan yang dilakukan
Kegiatan yang dilakukan terdiri atas beberapa kegiatan yang diharapkan dapat
memberikan penyelesaian atau pengurangan terhadap permasalahan yang terjadi di
instansi tempat kerja yaitu tingginya risiko penularan infeksi tuberkulosis paru di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Arjawinangun. Kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Penggalian informasi pasien suspek tuberkulosis paru
b. Pemeriksaan pasien dengan suspek tuberkulosis paru
c. Identifikasi pasien berdasarkan diagnosa
d. Pemberian edukasi atau sosialisasi
e. Penyediaan tempat tertutup untuk pembuangan lendir batuk atau muntah
f. Penyediaan pamflet cara mencuci tangan dan etika batuk.
5
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
7
YM.01.10/III/2215/2009 dari Departemen Kesehatan RI. Pada tanggal 12 Agustus 2009
RSUD Arjawinangun ditetapkan sebagai RS Satelit sebagai tempat kepaniteraan bagi
Mahasiswa Kedokteran Universitas Yarsi, yang ditandai dengan penandatangan naskah
kerjasama antara Bupati Cirebon dengan Ketua Yayasan Yarsi, dan ditindaklanjuti dengan
penandatangan naskah kerjasama antara Direktur RSUD Arjawinangun dengan Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Pada tanggal 19 Agustus 2009 ditetapkan sebagai RSUD Kelas C berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2009 dimana sebutan Badan dihilangkan. Pada tanggal 15 September 2009 RSUD
Arjawinangun ditetapkan sebagai institusi yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan
- Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Bertahap dengan Surat Keputusan Bupati
Cirebon Nomor : 445/Kep.579-Keu/2009, dan pada tanggal 4 Januari 2010 dengan Surat
Keputusan Bupati Cirebon Nomor : 445/Kep.25-Keu/2010 dirubah menjadi PPK-BLUD
Penuh terhitung mulai 2 Januari 2010. Dan pada tanggal 29 Desember 2010, dengan
Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.05/I/7873/2010, RSUD Arjawinangun
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas B.
8
5. Mengembangkan system-sistem yang mendukung oprasionalisasi rumah sakit yang
mengutamakan kepentingan pelanggan
6. Berperan aktif dalam menurunkan AKI dan AKB dalam rangka meningkatkan IPM
dikabupaten Cirebon.
2.2.3 Tata Nilai Dasar Rumah Sakit
Dalam pelayanan, rumah sakit memiliki nilai-nilai dasar rumah sakit
Nilai-Nilai “TERBAIK”
1. T : Tanggap
2. E : Empati
3. R : Ramah
4. B : Bersih
5. A : Amanah
6. I : Ikhlas
7. K : Kompeten.
2.2.4 Motto
“Kesehatan anda adalah keutamaan kami “
Pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat (pasien) diharapkan bermanfaat
dan memberikan kepuasan. Hal ini menunjukan keberhasilan pelayanan sehingga tenaga
kesehatan turut merasa senang dan bahagia atas kepuasan pasien.
9
3. Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit.
2.3.2.3 Bagian Keuangan, membawahi :
1. Sub Bagian Penyusunan Anggaran;
2. Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana;
3. Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.
2.3.3 Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :
2.3.3.1 Bidang Pelayanan Medis membawahi :
1. Seksi Pelayanan Medis;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis.
2.3.3.2 Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahi :
1. Seksi Asuhan Keperawatan;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan.
2.3.3.3 Bidang Penunjang Pelayanan Medis, membawahi :
1. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Penunjang Medis;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis.
2.3.4 Komite Medis.
2.3.5 Komite Keperawatan.
2.3.6 Pengawas Internal.
2.3.7 Instalasi.
2.3.8 Kelompok Jabatan Fungsional
10
GAMBAR 2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD ARJAWINANGUN
DIREKTUR RSUD
ARJAWINANGUN
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN MEDIS RSUD
ARJAWINANGUN
11
2.4 TUGAS DAN FUNGSI
Tugas pokok dan fungsi dokter umum menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan
Angka Kreditnya pada Bab V Pasal 7 tentang Rincian Kegiatan Dokter sesuai dengan
jenjang jabatan Dokter Pertama sebagai berikut :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7. Melakukan tindakan darurat medik/ pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) tingkat
sederhana
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana
17. Melakukan pelayanan imunisasi
18. Melakukan pelayanan gizi
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik
21. Membuat catatan medik rawat jalan
22. Membuat catatan medik rawat inap
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
12
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.
13
2.5 PROSES MENERAPKAN NILAI-NILAI DASAR ANEKA
2.5.1 Penggalian informasi pasien suspek tuberkulosis paru
2.5.1.1 Tahapan Kegiatan
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
2. Sambung rasa dengan pasien
3. Melakukan tanya jawab (anamnenesis)
2.5.1.2 Uraian Kegiatan
1. Kegiatan penggalian informasi pasien adalah kegiatan yang dilakukan sesuai
dengan tugas harian di IGD RSUD Arjawinangun dan mulai dilakukan pada
tanggal 23 Juli 2019 sampai dengan 22Agustus 2019. Pemeriksaan pasien pada
kegiatan ini dikhususkan pada suspek tuberkulosis paru yaitu pasien yang datang
dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu dengan atau tanpa lendir darah.
Pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang sudah terdiagnosis tuberkulosis
paru.
2. Sebelum melakukan tindakan kedokteran atau tindakan-tindakan kesehatan
lainnya, wajib mencuci tangan terlebih dahulu termasuk pada saat pemeriksaan
pasien.Konsisten dalam menjamin keselamatan diri sendiri maupun pasien yang
diperiksaadalah cuci tangan.
3. Pemberitahuan dalam sambung rasa harus dilakukan dengan jujur dan
sebelumnya perlu meminta persetujuan oleh pasien atau keluarganya
4. Pemeriksaan pasien dimulai dengan melakukan anamnesis atautanyajawab
terhadap keluhan yang dirasakan pasien dan riwayat penyakit yang diderita.
Anamnesis ini harus dilakukan dengan ramahdan efisianagar terjalin komunikasi
yang baik. Pasien memahami apa yang ditanyakan petugas kesehatan dan dapat
memberikan jawaban dengan baik.
2.5.1.3 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Yang Dipergunakan
1. Akuntabilitas
Pemeriksaan pasien dengan suspek tuberkulosis paru didahului dengan
mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri yang merupakan bentuk
konsistensi dalam menjamin keselamatan diri dan keselamatan pasien
2. Nasionalisme
Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang, perlu diminta persetujuan
kepada pasien atau keluarga pasien. Hal ini menunjukan sikap yang berlandaskan
14
sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
3. Etika Publik
Pemeriksaan pasien dengan melakukan anamnesis atau tanya jawab
dilakukan dengan ramah agar terjalin komunikasi yang baik.
4. Komitmen Mutu
Pemeriksaan fisik dilakukan kepada pasien secara efektif agar dapat
menegakkan diagnosa.
5. Anti Korupsi
Pemberian informasi yang jujur tentang pemeriksaan yang diperlukan
sangat dibutuhkan agar pasien dan keluarganya mengetahui pemeriksaan apa yang
akan dilakukan.
2.5.1.4 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Organisasi
Pemeriksaan pasien yang dilakukan secara profesional sesuai dengan visi
RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit yang
menyenangkan dan misi yang dicapai adalahmemberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas
2.5.1.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Penggalian informasi pasien dengan suspek tuberkulosis paru merupakan
wujud empati, ramah terhadap permasalahan kesehatan yang terjadi
15
pemeriksaan penunjang agar dapat menegakkan diagnosa kerja. Pemberitahuan
harus dilakukan dengan jujur dan sebelumnya perlu meminta persetujuan
karena bisa saja pemeriksaan penunjang memerlukan biaya tambahan yang perlu
dibayar oleh pasien atau keluarganya.
2.5.2.3 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Yang Dipergunakan
1. Akuntabilitas
Pemeriksaan pasien dengan suspek tuberkulosis paru didahului dengan
mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri yang merupakan bentuk
konsistensi dalam menjamin keselamatan diri dan keselamatan pasien.
2. Nasionalisme
Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang, perlu diminta persetujuan
kepada pasien atau keluarga pasien. Hal ini menunjukan sikap yang berlandaskan
sila keempat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
3. Etika Publik
Pemeriksaan pasien dengan melakukan anamnesis atau tanya jawab
dilakukan dengan ramah agar terjalin komunikasi yang baik.
4. Komitmen Mutu
Pemeriksaan fisik dilakukan kepada pasien secara efektif agar dapat
menegakkan diagnosa.
5. Anti Korupsi
Pemberian informasi yang jujur tentang pemeriksaan penunjang yang
diperlukan sangat dibutuhkan agar pasien dan keluarganya mengetahui apabila
diperlukan biaya tambahan.
2.5.2.4 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Organisasi
Pemeriksaan pasien yang dilakukan secara profesional sesuai dengan visi
RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit yang terpercaya,
menyenangkan dan misi yang dicapai adalahmemberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
2.5.2.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Pemeriksaan pasien dengan suspek tuberkulosis paru merupakan wujud
empati, ramahdan tanggap terhadap permasalahan program kesehatan yang
terjadi.
16
2.5.3 Identifikasi pasien berdasarkan diagnose
2.5.3.1 Tahapan Kegiatan
1. Menentukan pasien masuk rawat inap atau rawat jalan
2. Memberikan masker secara gratis pada pasien yang membutuhkan
3. Membuat jarak minimal 1 M antara tempat tidur pasien rawat inap
4. Memberikan pengobatan sesuai diagnosa
2.5.3.2 Uraian Kegiatan
Kegiatan identifikasi pasien ini dapat dilakukan setelah selesai melakukan
pemeriksaan pasien. Jadwal kegiatan ini sesuai dengan waktu yang diberikan selama
aktualisasi yaitu 23 Juli 2019 sampai dengan 22Agustus 2019. Identifikasi pasien
diawali dengan menentukan apakah pasien masuk rawat inap atau cukup dengan
rawat jalan saja. Hal ini dilakukan tanpa membeda-bedakan pasien berdasarkan
status sosial ekonomi atau hubungan kekeluargaan.
Memberikan masker pada pasien yang menderita suspek tuberkulosis paru atau
yang menderita infeksi penyakit paru lainnya juga diperlukan agar menurunkan
risiko penyebaran atau penularan infeksi lewat udara. Pemberian masker dilakukan
dengan sopan dan tidak meminta pasien atau keluarga pasien memberikan biaya
tambahan.
Selain memberikan masker, tempat tidur pasien yang menderita suspek
tuberkulosis paru di IGD harus diberikan jarak antar tempat tidur pasien tersebut
dengan pasien lainnya agar dapat mencegah penyebaran infeksi. Hal ini merupakan
tindakan sederhana yang dapat membantu meningkatkan mutu pelayanan.
Setelah melakukan semua tindakan tersebut, tenaga kesehatan (dokter)
bertanggung jawab memberikan pengobatan atau terapi yang sesuai dengan
diagnosa yang ditegakkan.
2.5.3.3 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Yang Dipergunakan
1. Akuntabilitas
Pada tahap akhir kegiatan identifikasi pasien, tenaga kesehatan memiliki
tanggung jawab untuk memberikan terapi yang sesuai dengan diagnosa penyakit
yang diderita oleh pasien.
2. Nasionalisme
Dalam mengambil keputusan terhadap pasien harus berdasarkan kondisi
serta dasar teori ilmu kesehatan, tidak melakukannya berdasarkan status sosial
17
ekonomi atau hubungan kekeluargaan. Hal ini menunjukan sikap yang
berlandaskan sila ke-2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Etika Publik
Ketika berkomunikasi dengan pasien termasuk memberikan masker harus
dilakukan dengan sikap yang sopan. Ini menunjukan rasa menghargai terhadap
pasien.
4. Komitmen Mutu
Setiap tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan infeksi yaitu
dengan membuat jarak tempat tidur adalah suatu tindakan yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan.
5. Anti Korupsi
Pemberian barang terhadap pasien yang sudah diatur sejak awal tidak perlu
meminta pembayaran maka tindakan tersebut tidak boleh memungut biaya .
2.5.3.4 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Organisasi
Identifikasi pasien berdasarkan diagnosa yang dilakukan secara profesional
sesuai dengan visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit
yang terpercaya, menyenangkan dan misi yang dicapai adalahmemberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2.5.3.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Identifikasi pasien berdasarkan diagnosa adalah bentuk tindakan kompeten
yang sesuai dengan kebutuhan dalam mengatasi permasalahandi daerah atau
situasi kondisi setempat.
19
2.5.4.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan pemberian edukasi adalah jenis kegiatan yang dilakukan dengan
ramah atau kegiatan yang memberikan pelayanan dengansenyum, sapa, salam,
sopan dan santun.
2.5.5 Penyediaan tempat tertutup untuk pembuangan lendir batuk atau muntah
2.5.5.1 Tahapan Kegiatan
1. Memberitahukan penyediaan barang tersebut kepada kepala ruangan (KEPRU)
IGD dan staf
2. Menyiapkan bahan yang diperlukan
3. Menyediakan alat tersebut bagi pasien yang membutuhkan
4. Mengajarkan cara penggunaan dan pembuangan cairan tersebut kepada pasien dan
keluarganya
2.5.5.2 Uraian Kegiatan
Penyediaan tempat tertutup dilakukan untuk mencegah penularan infeksi lewat
udara akibat meludah di tempat terbuka. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
terhadap risiko penyebaran infeksi. Kegiatan ini dimulai dengan memberitahukan
dan meminta pendapat atau masukanserta kerja sama yang baik dari Kepala
Ruangan IGD dan stafnya.
Setelah melakukan koordinasi, dilakukan persiapan dengan mendapatkan
bahan berkualitas untuk digunakan sebagai tempat atau wadah pembuangan lendir
batuk atau muntah. Apabila wadah tersebut sudah tersedia, maka selanjutnya
disediakan bagi pasien yang membutuhkan.
Setelah menyediakan wadah, perlu diajarkan kepada pasien maupun
keluarganya bagaimana cara menggunakan dan membuang lendir atau cairan dalam
wadah tersebut. Cairan tersebut tidak boleh dibuang pada tempat umum, tetapi harus
dibuang pada ruangan khusus yaitu ruang ‘spool hoek’. Hal ini harus selalu
diingatkan pada pasien maupun keluarganya karena sudah menjadi kebiasaan yang
salah yaitu membuang cairan lendir batuk atau muntah di kloset. Tahap kegiatan ini
merupakan bentuk integritas dalam mengurangi risiko penyebaran infeksi.
20
2.5.5.3 Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar Yang Dipergunakan
1. Akuntabilitas
Salah satu tahap kegiatan yaitu mengajarkan cara penggunaan dan
pembuangan cairan ke tempat khusus merupakan bentuk integritas dalam
mengurangi risiko penyebaran infeksi.
2. Nasionalisme
Meminta pendapat atau masukan merupakan bentuk pengamalan sila ke
empatyaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.
3. Etika Publik
Kerja samayang dilakukan dengan tenaga medis lainnya di IGD (KEPRU
dan stafnya) dapat memberikan hasil yang lebih baik.
4. Komitmen Mutu
Bahan yang disiapkan (tempat/wadah pembuangan lendir muntah) adalah
bahan yang berkualitas agar tidak mudah rusak atau bertahan lama.
5. Anti Korupsi
Penyediaan tempat atau wadah tersebut secara gratis merupakan bentuk
kepedulian terhadap adanya risiko penyebaran infeksi.
2.5.5.4 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Organisasi
Penyediaan tempat tertutup untuk pasien membuang lendir batuknya adalah
langkah efektif menurunkan penyebaran infeksi lewat udara. Hal ini sesuai dengan
visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit yang
modern dan misi yang dicapai adalahmemberikan pelayanan yang berkualitas.
2.5.5.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Penyediaan tempat tertutup untuk pembuangan lendir batuk atau muntah
merupakan cerminan ikhlas yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan tulus tanpa pamrih.
22
5. Anti Korupsi
Sikap bertanggung jawab menyediakan gambar dan pamflet yang
diperlukan dengan dana pribadi tanpa meminta biaya tambahan dari pihak
manapun.
2.5.6.4 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi Organisasi
Menyediakan pamflet cara mencuci tangan dan etika batuk merupakan bagian
dari komitmen kepada kepuasan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi RSUD
Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit yang terpercaya dan
misi yang dicapai adalahmembeerikan pelayan kesehatan yang berkualitas.
2.5.6.5 Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan penyediaan pamflet cara mencuci tangan dan etika batuk adalah
bentuk kegiatan yang mencerminkan kompeten.
23
2.6 MATRIKS RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
KETERKAITAN KONTRIBUSI
TAHAPAN OUTPUT/ PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN SUBSTANTIF MATA TERHADAP VISI
KEGIATAN HASIL ORGANISASI
PELATIHAN MISI ORGANISASI
Mencuci tangan Terhindarnya Dalam melakukan Penggalian informasi
sebelum dan sesudah bakteri atau virus pemeriksaanpasien, kita harus pasien yang dilakukan
pada saat sebelum konsisten dalam menjamin secara profesional Pemeriksaan pasien
Penggalian pemeriksaan
dan sesudah keselamatan diri sendiri dengan sesuai dengan visi dengan suspek
informasi pasien tuberkulosis paru
1. pemeriksaan pasien mencuci tangan RSUD Arjawinangun
suspek merupakan wujud
Terjalin Melakukan tindakan meminta yaitu terwujudnya
tuberkulosis paru Melakukan sambung organisasi yaitu Empati
kepercayaan antara persetujuanmengenai pelayanan rumah
rasa dengan pasien dan Ramah
pasien dengan penggalian informasi yang akan sakit
pemeriksa dilakukan dengan ramah. yangMenyenangkan
24
Melakukan anamnesis dengan dan misi yang dicapai
ramah dan adalahMeningkatkan
Terkumpulnya Selanjutnyamemberikan Kualitas Pelayanan
Melakukan tanya informasi tentang informasi yang jujur dan Medis.
jawab (anamnenesis) penyakit yang di meminta
derita pasien persetujuanmengenai
pemeriksaan penunjang yang
akan dilakukan.
Menggunakan alat Terhindarnya resiko Pemeriksaan pasien
Menggunakan alat pelindung
pelindung diri penularan suatu yang dilakukan secara
diri.
infeksi penyakit profesional sesuai
Melakukan Terkumpulnya dengan visi RSUD Pemeriksaan pasien
pemeriksaan tubuh informasi tentang Arjawinangun yaitu
Pemeriksaan Pemeriksaan fisik yang efektif. dengan suspek
atau pemeriksaan penyakit yang di terwujudnya
pasien dengan tuberkulosis paru
2. fisik derita pasien pelayanan rumah
suspek merupakan wujud
Selanjutnyamemberikan sakit yang Terpercaya organisasi yaitu Empati,
tuberkulosis paru
Dan Menyenangkan Ramah Dan Tanggap
Terkumpulnya informasi yang jujur dan
Membuat pengantar dan misi yang dicapai
informasi penunjang meminta
pemeriksaan adalahMeningkatkan
untuk diagnose persetujuanmengenai
penunjang Kualitas Pelayanan
pasien pemeriksaan penunjang yang
akan dilakukan. Medis.
Identifikasi pasien diawali Identifikasi pasien Identifikasi pasien
dengan menentukan apakah merupakan wujud berdasarkan diagnosa
Menentukan pasien Teridentifikasi
Identifikasi pasien pasien masuk rawat inap atau tanggung jawab adalah bentuk
masuk rawat inap pasien berdasarkan
3. berdasarkan rawat jalan tanpa membeda- tenaga kesehatan dalam tindakan organisasi
atau rawat jalan diagnose
diagnose bedakan status sosial ekonomi memberikan pelayanan. yaitu kompeten Yang
atau hubungan kekeluargaan. Hal ini sesuai dengan Sesuai Dengan
Memberikan masker Terhindarnya resiko Setelah itu pasien diberikan visi RSUD Kebutuhan Dalam
25
secara gratis pada penularan suatu masker dengan sopan dan Arjawinangun yaitu Mengatasisuatu
pasien yang infeksi penyakit tanpa memungut biaya. terwujudnya Permasalahan
26
disampaikan. menyenangkan dan
Tercapainya misi yang dicapai
peningkatan Pasien dan keluarganya adalahMemberikan
pengetahuan dalam diberikan motivasi untuk Pelayanan Yang
Memberikan edukasi
memahami memohon kesembuhan dari Berkualitas
penularan infeksi Tuhan Yang Maha Esa.
dan pencegahannya
Tercapainya
peningkatan
kemampuan dan Tahap terakhir yang dilakukan
pengetahuan pasien adalah Evaluasi menggunakan
Melakukan evaluasi
dan keluarganya beberapa pertanyaan dengan
dalam memahami bahasa yang santun.
penularan infeksi
dan pencegahannya
Memberitahukan Memberitahukan dan meminta Penyediaan tempat
penyediaan barang pendapat atau masukan dan tertutup untuk pasien
tersebut kepada kerja sama yang baik dari membuang lendir Penyediaan tempat
kepala ruangan KEPRU IGD beserta stafnya batuknya adalah tertutup untuk
Penyediaan
(KEPRU) IGD dan mengenai penyediaan tempat langkah efektif pembuangan lendir
tempat tertutup Tersedianya tempat
staf pembuangan lendir batuk. menurunkan batuk atau muntah
untuk tertutup untuk
5. Menyiapkan bahan Menyiapkan bahan berkualitas penyebaran infeksi merupakan cerminan
pembuangan pembuangan lendir organisasi Ikhlas
yang diperlukan yang diperlukan. lewat udara. Hal ini
lendir batuk atau batuk atau muntah YaituMemberikan
Menyediakan alat Kepedulian terhadap risiko sesuai dengan visi
muntah Pelayanan Kepada
tersebut bagi pasien penyebaran infeksi maka perlu RSUD Arjawinangun Masyarakat Dengan
yang membutuhkan disediakan tempat tersebut bagi yaitu terwujudnya Tulus Tanpa Pamrih
pasien yang membutuhkan. pelayanan rumah
Mengajarkan cara Mengajarkan cara penggunaan sakit yang Modern
27
penggunaan dan dan pembuangan cairan yang dan misi yang dicapai
pembuangan cairan benar kepada pasien dan adalahMemberikan
tersebut kepada keluarganya merupakan bentuk Pelayanan Yang
pasien dan integritas dalam mengurangi Berkualitas
keluarganya risiko penyebaran infeksi.
Penyediaan pamflet diawali
dengan melakukan konsultasi
Tersedianya materi Menyediakan pamflet
Melakukan dan komunikasi yang baik
penyuluhan dalam cara mencuci tangan
konsultasi dengan dengan KEPRU IGD. Setelah
bentuk pamflet cara dan etika batuk
kepala ruangan IGD itu bertanggung jawab dengan
mencuci tangan dan merupakan bagian dari
dana pribadi menyiapkan
etika batuk komitmen kepada
gambar dan informasi yang Kegiatan penyediaan
kepuasan masyarakat.
diperlukan dengan efisien. pamflet cara mencuci
Hal ini sesuai dengan
Penyediaan Sumber informasi yang tangan dan etika batuk
Menyiapkan gambar digunakan adalah sumber yang visi RSUD
pamflet cara adalah bentuk
6. dan informasi yang terpercaya yaitu Arjawinangun yaitu
mencuci tangan Tersedianya pamflet kegiatan yang
diperlukan tentang PERMENKES RI No.27 terwujudnya
dan etika batuk cara mencuci tangan mencerminkan
cuci tangan dan Tahun 2017 tentang Pedoman pelayanan rumah
dan etika batuk organisasi yaitu Nilai
etika batuk Pencegahan dan Pengendalian sakit yang Terpercaya
infeksi di fasilitas pelayanan Kompeten
dan misi yang dicapai
kesehatan.
adalahMemberikan
Tercapainya
Menempelkan peningkatan Penempelan pamflet dengan Pelayanan Yang
pamflet tersebut di kemampuan dan prinsip yang adil yaitu mudah Berkualitas
lokasi yang mudah pengetahuan dilihat oleh semua orang, bukan
dilihat masyarakat dalam hanya tenaga medis.
hidup sehat
28
2.7 MATRIKS JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Penggalian informasi
1 pasien suspek
tuberkulosis paru
2 Pemeriksaan Pasen
Ssuspek TB Paru
3 Identifikasi Pasen
Berdasarkan Diagnosa
4 Pemberian Edukasi Dan
Sosialisasi
Penyediaan Tempat
5 Tertutup Untuk
Membuang Lender Dahak
Atau Untah
Penyediaan Pamphlet
6 Cara Cuci Tangan Dan
Batuk
29
BAB III
30
Tahapan Kegiatan Dokumentasi dan Nilai Dasar
1. Mencuci Tangan
Sebelum Dan
Sesudah
Pemeriksaan
2. Menggunakan
alat pelindung
diri
Akuntabilitas
Sebelum melakukan suatu tindakan pemeriksaan terhadap pasien kita
harus konsisten dalam menjamin keselamatan diri sendiri dengan
menggunakan alat perlindungan diri berupa masker.
3. Sambung Rasa
Dengan Pasien
31
Nasionalisme
Melakukan tindakan meminta persetujuanmengenai penggalian
informasi.
Etika Publik
Pengenalan diri yang akan dilakukan dengan ramah.
Nasionalisme
Meminta persetujuan mengenai penggalian informasi yang akan
dilakukan.
Anti Korupsi
Memberikan informasi yang jujurmengenai penggalian informasi
yang akan dilakukan.
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi
Organisasi :
Penggalian informasi pasien yang dilakukan secara profesional sesuai
dengan visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan
rumah sakit yang menyenangkan dan misi yang dicapai
Kontribusi Terhadap adalahmemberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
Organisasi
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Penggalian informasi pasien dengan suspek tuberkulosis paru
merupakan wujud empati, ramah terhadap permasalahan
kesehatan yang terjadi
Dampak apabila tidak dilaksanakan
1. Tidak mencuci tangan dan alat perlindungan diri menyebabkan
kerugian untuk diri sendiri maupun pasien yaitu dapat terjadi
penyebaran infeksi.
2. Pengambilan keputusan sepihak tanpa menanyakan pendapat orang
Analisis Dampak lain yang berkepentingan dapat menyebabkan konflik
3. Anamnesis atau tanya jawab tidak ramah akan menyebabkan
kesulitan mendapatkan informasi yang sebenarnya.
4. Informasi yang diberikan kepada pasien harus jujur dan apa
adanya. Apabila informasi tidak sesuai akan menyebabkan konflik
dan kerugian pada pasien dan keluarganya.
32
3.1.2. Pemeriksaan Pasien Dengan Suspek Tuberkulosis Paru
1. Melakukan
pemeriksaan
tubuh atau Nilai-nilai dasar ANEKA
pemeriksaan
fisik Nasionalisme
Sebelum melakukan pemeriksaan perlu diminta persetujuan kepada
pasien atau keluarga pasien
Etika Publik
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan dengan ramah.
Komitmen Mutu
Pemeriksaan fisik dilakukan kepada pasien secara efektif agar dapat
menegakkan diagnosa.
33
2. Membuat
pengantar Nilai-nilai dasar ANEKA
pemeriksaan
penunjang Nasionalisme
Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang, perlu diminta
persetujuan kepada pasien atau keluarga pasien.
Etika Publik
Pemberian informasi dilakukan dengan ramah agar terjalin
komunikasi yang baik
Anti Korupsi
Pemberian informasi yang jujur tentang pemeriksaan penunjang yang
diperlukan pasien
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi
Organisasi :
Pemeriksaan pasien yang dilakukan secara profesional sesuai dengan
visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan rumah sakit
yang menyenangkan dan misi yang dicapai adalahmemberikan
Kontribusi Terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Organisasi
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Pemeriksaan pasien dengan suspek tuberkulosis paru merupakan
wujud empati, ramah dan tanggap terhadap permasalahan
program kesehatan yang terjadi.
Dampak apabila tidak dilaksanakan
1. Pengambilan keputusan sepihak tanpa menanyakan pendapat orang
lain yang berkepentingan dapat menyebabkan konflik
2. Pemeriksaan fisik pasien yang dilakukan tanpa sikap yang baik
(tidak ramah) akan menyebabkan kesulitan mendapatkan hasil
emeriksaan.
Analisis Dampak
3. Pemeriksaan fisik pasien yang tidak efektif akan memberikan hasil
yang tidak sesuai dan berdampak pada kesulitan menegakkan
diagnosa penyakit.
4. Informasi yang diberikan kepada pasien harus jujur dan apa
adanya. Apabila informasi tidak sesuai akan menyebabkan konflik
dan kerugian pada pasien dan keluarganya.
34
3.3.3 Identifikasi Pasien Berdasarkan Diagnose
1. Menentukan
pasien masuk
rawat inap atau
rawat jalan
Nilai-nilai dasar ANEKA
Nasionalisme
Identifikasi pasien tanpa membeda-bedakan status sosial ekonomi
atau hubungan kekeluargaan
Etika Publik
Identifikasi pasien sikap yang sopan. Ini menunjukan rasa menghargai
terhadap pasien.
35
Nilai-nilai dasar ANEKA
2. Memberikan
masker secara Nasionalisme
gratis pada Sebelum memberikan barang, perlu diminta persetujuan kepada
pasien yang pasien atau keluarga pasien.
membutuhkan
Etika Publik
Pemberian informasi dan barang dilakukan dengan ramah agar terjalin
komunikasi yang baik
Anti Korupsi
Pemberian barang terhadap pasien yang sudah diatur sejak awal tidak
perlu meminta pembayaran maka tindakan tersebut tidak boleh
memungut biaya
Komitmen Mutu
Tindakan untuk mencegah penularan infeksi yaitu dengan memberikan
masker adalah suatu tindakan yang dapat meningkatkan
mutupelayanan.
3. Membuat jarak
minimal 1 M
antara tempat
tidur pasien Nilai-nilai dasar ANEKA
Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan, perlu diminta persetujuan kepada
pasien atau keluarga pasien.
Etika Publik
Pemberian informasi dalam melaksanan tindakan dilakukan dengan
sikap yang sopan. Ini menunjukan rasa menghargai terhadap pasien.
36
Komitmen Mutu
Tindakan untuk mencegah penularan infeksi yaitu dengan membuat
jarak tempat tidur adalah suatu tindakan yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan.
4. Memberikan
pengobatan Nilai-nilai dasar ANEKA
sesuai diagnosa
Akuntabilitas
Tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab untuk memberikan terapi
yang sesuai dengan diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien.
Etika Publik
Pemberian informasi dilakukan dengan ramah agar terjalin
komunikasi yang baik
Anti Korupsi
Pemberian informasi yang jujur tentang pengobatan yang diperlukan
pasien
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi
Organisasi :
Identifikasi pasien berdasarkan diagnosa yang dilakukan secara
profesional sesuai dengan visi RSUD Arjawinangun yaitu
terwujudnya pelayanan rumah sakit yang terpercaya,
menyenangkan dan misi yang dicapai adalahmemberikan pelayanan
Kontribusi Terhadap
kesehatan yang berkualitas.
Organisasi
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Identifikasi pasien berdasarkan diagnosa adalah bentuk tindakan
kompeten yang sesuai dengan kebutuhan dalam mengatasi
permasalahandi daerah atau situasi kondisi setempat.
Dampak apabila tidak dilaksanakan
1. Apabila tidak bertanggung jawab memberikan pengobatan yang
sesuai diagnosa maka akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan
seperti ketidakcocokan pengobatan bahkan hal yang fatal yaitu
Analisis Dampak kematian.
2. Mengambil keputusan dengan mengutamakan hubungan
kekeluargaan atau status ekonomi yang tinggi menyebabkan
ketidakpuasan pasien, konflik, dan bila kondisi pasien gawat hal ini
juga berdampak fatal yaitu kematian.
37
3. Pemberian masker dengan sikap yang tidak sopan akan
menyebabkan pasien tidak mau menggunakannya, ketidak puasan
bahkan bisa menyebabkan pertengkaran.
4. Tindakan yang diambil tanpa mempertimbangkan peningkatan
mutu pelayanan akan berdampak pada kualitas pelayanan yang
menurun yaitu risiko tinggi penyebaran infeksi.
5. Masker yang diberikan dengan memungut biaya akan
menyebabkan ketidakpuasan pasien karena masker tersebut adalah
salah satu fasilitas yang didapatkan untuk pasien yang
membutuhkan secara gratis.
1. Menyiapkan
materi edukasi
38
Akuntabilitas
Kejelasansumber materi edukasi merupakan hal yang perlu
diperhatikan agar penyampaian edukasi sesuai dengan teori terbaru dan
sesuai standar.
Komitmen Mutu
Materi edukasi yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat
dalam peningkatan kesehatan kepada pasien maupun keluarganya.
Etika Publik
Materi edukasi yang sopan dan santun agar terjalin komunikasi yang
baik
Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan, perlu diminta persetujuan kepada
pasien atau keluarga pasien.
Etika Publik
Pemberian informasi dalam melaksanan tindakan dilakukan dengan
sikap yang sopan. Ini menunjukan rasa menghargai terhadap pasien.
Komitmen Mutu
Tindakan pemberian edukasi adalah suatu tindakan yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan
3. Memberikan
edukasi
Etika Publik
Pemberian informasi edukasi dilakukan dengan sikap yang sopan. Ini
menunjukan rasa menghargai terhadap pasien.
Komitmen Mutu
Tindakan untuk mencegah penularan infeksi yaitu dengan memberikan
informasi edukasi adalah suatu tindakan yang dapat meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
Etika Publik
Melakukan evaluasi melalui pertanyaan-pertanyaan dengan bahasa
yang santun merupakan bentuk komunikasi yang baik.
Anti Korupsi
Pemberian informasi yang jujur tentang pengobatan yang diperlukan
pasien
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi
Organisasi :
Kegiatan pemberian edukasi yang dilakukan secara profesional sesuai
dengan visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya pelayanan
rumah sakit yang terpercaya, menyenangkan dan misi yang dicapai
Kontribusi Terhadap adalahmemberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Organisasi
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Kegiatan pemberian edukasi adalah jenis kegiatan yang dilakukan
dengan ramah atau kegiatan yang memberikan pelayanan
dengansenyum, sapa, salam, sopan dan santun.
40
Dampak apabila tidak dilaksanakan
1. Pengambilan informasi dari sumber yang tidak jelas akan
menyebabkan kesalahan dalam menyampaikan informasi yang
benar.
2. Apabila tidak diberikan motivasi untuk meminta dan memohon
kesembuhan pada Tuhan Yang Maha Esa maka pasien dan
keluarganya hanya akan berharap kesembuhan ditangan tenaga
medis dan cenderung putus asa dengan sakit yang diderita.
3. Evaluasi setelah memberikan edukasi dengan bahasa yang tidak
Analisis Dampak
santun akan menyebabkan pasien atau keluarganya tidak puas,
tidak mau menjawab bahkan akan menyebabkan pertengkaran.
4. Apabila pasien tidak merasa puas dengan edukasi yang diberikan
maka informasi yang diberikan tidak akan dipahami dengan baik.
Hal ini akan menyebabkan kurangnya pemahaman tentang risiko
penyebaran infeksi.
5. Penentuan yang tidak adil akan menyebabkan risiko penyebaran
atau penularan infeksi yang tidak dapat diturunkan karena sikap
yang tidak objektif.
3.3.5 Penyediaan Tempat Tertutup Untuk Pembuangan Lendir Batuk Atau Muntah
1. Memberitahukan
penyediaan
barang tersebut
kepada kepala
ruangan
(KEPRU) IGD
dan staf
Etika Publik
Kerja sama yang dilakukan dengan tenaga medis lainnya di IGD
(KEPRU dan stafnya) dapat memberikan hasil yang lebih baik.
2. Menyiapkan
bahan yang Nilai-nilai dasar ANEKA
diperlukan
Komitmen Mutu
Bahan yang disiapkan (tempat/wadah pembuangan lendir muntah)
adalah bahan yang berkualitas agar tidak mudah rusak atau bertahan
lama.
Anti Korupsi
Penyediaan tempat atau wadah tersebut secara gratis merupakan
bentuk kepedulian terhadap adanya risiko penyebaran infeksi.
3. Menyediakan
alat tersebut bagi Nilai-nilai dasar ANEKA
pasien yang
membutuhkan Akuntabilitas
Salah satu tahap kegiatan yaitu mengajarkan cara penggunaan dan
pembuangan cairan ke tempat khusus merupakan bentuk integritas
dalam mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Komitmen Mutu
Bahan yang disiapkan (tempat/wadah pembuangan lendir muntah)
adalah bahan yang berkualitas agar tidak mudah rusak atau bertahan
lama.
42
Anti Korupsi
Penyediaan tempat atau wadah tersebut secara gratis merupakan
bentuk kepedulian terhadap adanya risiko penyebaran infeksi.
4. Mengajarkan
cara penggunaan
dan pembuangan Nilai-nilai dasar ANEKA
cairan tersebut
kepada pasien Akuntabilitas
dan keluarganya Salah satu tahap kegiatan yaitu mengajarkan cara penggunaan dan
pembuangan cairan ke tempat khusus merupakan bentuk integritas
dalam mengurangi risiko penyebaran infeksi.
Komitmen Mutu
Memberikan informasi edukasi adalah suatu tindakan yang dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Etika Publik
Melaksanan tindakan dilakukan dengan sikap yang sopan. Ini
menunjukan rasa menghargai terhadap pasien.
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi Dan Misi
Organisasi :
Penyediaan tempat tertutup untuk pasien membuang lendir batuknya
adalah langkah efektif menurunkan penyebaran infeksi lewat udara.
Hal ini sesuai dengan visi RSUD Arjawinangun yaitu terwujudnya
pelayanan rumah sakit yang modern dan misi yang dicapai
Kontribusi Terhadap
adalahmemberikan pelayanan yang berkualitas.
Organisasi
Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi :
Penyediaan tempat tertutup untuk pembuangan lendir batuk atau
muntah merupakan cerminan ikhlas yaitu memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan tulus tanpa pamrih.
Dampak apabila tidak dilaksanakan
1. Tidak adanya integritas maka hasil yang diperoleh tidak akan
sesuai. Penurunan risiko penularan infeksipun akan sulit terjadi.
2. Bekerja tanpa meminta pendapat teman kerja yang lain akan
Analisis Dampak
mendapatkan hasil yang tidak maksimal. Hal ini menunjukan sikap
egois yang dapat menyebabkan konflik di lingkungan kerja.
3. Apabila tidak melakukan kerja sama maka akan menyebabkan
kesulitan bagi diri sendiri dan hasil yang diperolehpun tidak akan
43
maksimal.
4. Tempat yang digunakan tidak berkualitas maka tempat atau wadah
tersebut mudah rusak dan bisa menyebabkan penyebaran infeksi.
5. Apabila tidak ada rasa peduli maka tindakan yang dilakukan akan
berdampak pamrih dan berharap adanya keuntungan pribadi.
1. Melakukan
konsultasi
dengan kepala
ruangan IGD Nilai-nilai dasar ANEKA
Nasionalisme
Meminta pendapat atau masukan merupakan bentuk pengamalan
sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Etika Publik
Kerja sama yang dilakukan dengan tenaga medis lainnya di IGD
(KEPRU dan stafnya) dapat memberikan hasil yang lebih baik.
44
2. Menyiapkan
gambar dan
informasi yang Nilai-nilai dasar ANEKA
diperlukan
tentang etika Akuntabilitas
batuk dan cuci Penggunaan sumber informasi yang terpercaya dapat memberikan
tagan gambaran yang jelas dan aplikasinya akan sesuai standar yang
diterapkan.
Komitmen Mutu
Menyiapkan informasi yang diperlukan dengan efisien agar berjalan
dengan cepat dan tidak membuang-buang waktu.
Anti Korupsi
Sikap bertanggung jawab menyediakan gambar dan pamflet yang
diperlukan dengan dana pribadi tanpa meminta biaya tambahan dari
pihak manapun.
3. Menempelkan
pamflet tersebut
di lokasi yang Nilai-nilai dasar ANEKA
mudah dilihat
Akuntabilitas
Salah satu tahap kegiatan yaitu mengajarkan cara etika batuk dan
bersin dengan benar merupakan bentuk integritas dalam mengurangi
risiko penyebaran infeksi.
Komitmen Mutu
Bahan yang disiapkan adalah bahan yang berkualitas agar tidak
mudah rusak atau bertahan lama.
45
Anti Korupsi
Penyediaan pamflet tersebut secara gratis merupakan bentuk
kepedulian terhadap adanya risiko penyebaran infeksi.
46
dana dalam menerapkan sumberdaya tempat sampah khusus untuk wadah ludah pasien
dengan infeksi tuberculosis paru
3.2.2 Pemecahan masalah
Dalam menangani permasalah keterbatasan jumlah pasien dengan infeksi
tuberculosis paru yang datang ke Instalasi Gawat Darurat pada saat masa iplementasi
kegiatan, saya sebagai peserta diklat latsar berkordinasi kepada kepala instalasi dan
pelayanan medis untuk memperoleh jadwal tambahan jaga di shift siang atau pun shif
malam.
Pasien dan keluarga harus di evaluasi secara berkala dalam melaksanakan
penerapan penggunaan masker dan etika dalam batuk untuk mengurangi resiko
penularan infeksi tuberculosis paru. Dilakukan konsultasi dan koordinasi dengan team
penanggulngan penyakit menular dan infeksi di rumah sakit dalam melaksanakan
penyediaan wadah atau tempat untuk lender, dahak ataupun darah dari pasien.
47
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Pelatihan dasar CPNS dilakukan bertujuan untuk membentuk karakter dasar PNS.
Aktualisasi dan habituasi yang dilakukan akan mendorong peningkatan kinerja selama
masa pelatihan dasar maupun dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga dapat
menjadi pelayan publik yang berkualitas.
Peningkatan pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan membantu mengurangi
atau mengatasi permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Salah satu permasalahan yang terjadi di IGD RSUD
Arjawinangun adalah tingginya risiko penularan infeksi tuberkulosis paru.
Setiap permasalahan dalam bidang kesehatan dapat ditangani melalui pelayanan
berdasarkan empat aspek yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Terdapat
enam kegiatan inisiatif yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di IGD
yaitu penggalian informasi penyakit pasien, pemeriksaan pasien dengan suspek
tuberkulosis paru, identifikasi pasien berdasarkan diagnosa, pemberian edukasi atau
sosialisasi, penyediaan tempat tertutup untuk pembuangan lendir batuk atau muntah serta
penyediaan pamflet cara mencuci tangan dan etika batuk.
Kegiatan tersebut sesuai dengan aspek pelayanan yaitu promotif, preventif, dan
kuratif. Selain itu kegiatan tersebut dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan yang
berlandaskan nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi). Selain nilai ANEKA, kegiatan yang dilakukan harus memberikan
kontribusi terhadap visi misi organisasi dan penguatan nilai organisasi.
4.2 SARAN
Sebagai tindak lanjut kegiatan aktualisasi dan habituasi, maka dapat disampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
48
4.2.1 Bagi peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III
Sebagai pelayan publik yang profesional harus tetap mempertahankan sikap dan
disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
selama melaksanakan tugas dan fungsinya, bukan hanya saat mengikuti kegiatan
pelatihan dasar CPNS, namun tetap dipertahankan secara berkesinambungan dalam
memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat.
4.2.2 Bagi RSUD Arjawinangun.
1. Setiap PNS dalam bidang kesehatan harus menerapkan nilai-nilai dasar PNS dalam
setiap tugas dan tanggung jawab, tidak lupa memegang teguh kode etik dan kode
perilaku sehingga didapatkan hasil pelayanan yang memuaskan masyarakat.
2. Untuk tetap profesional dalam menjalankan tugas, setiap tenaga kesehatan harus
memiliki kompetensi yang baik dan perlu mengikuti seminar, workshop, atau
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya guna meningkatkan dan memperbarui ilmu
berdasarkan teori-teori terbaru. Hal ini dapat memberikan peningkatan kualitas
pelayanan.
49
ACTION PLAN DALAM SATU TAHUN
2019 2020
NO KEGIATAN
sep okt nov des jan feb mar apr mei jun jul ags
Ket
Dilaksanakan Kegiatan :
50
DAFTAR PUSTAKA
51
FORMULIR PENGENDALIAN COACH
Paraf
No Tanggal Kegiatan Output
Coach
Coach
52
FORMULIR PENGENDALIAN MENTOR
Paraf
No Tanggal Kegiatan Output
Mentor
Mentor
53
LAMPIRAN
54
DAFTAR NAMA PASIEN DENGAN SUSPEK INFEKSI TUBERKULOSIS PARU
BULAN JULI :
NO NAMA TANGGAL PERIKSA KETERANGAN
1 Tn. Gusana / 38 th 31-07-2019 13.20 Dirawat
2 Tn. Kadimah / 73 th 29-07-2019 19.37 Dirawat
3 Tn. Muklasin / 29 th 26-07-2019 13.40 Dirawat
4 Ny. Marni / 53 th 24-07-2019 19.39 Dirawat
5 Sdr. Adi / 19 th 24-07-2019 11.52 Dirawat
6
55
DAFTAR NAMA PASIEN DENGAN SUSPEK INFEKSI TUBERKULOSIS PARU
BULAN AGUSTUS :
NO NAMA TANGGAL PERIKSA KETERANGAN
1 Ny. Sutirih / 68 th 23-08-2019 16.41 Dirawat
2 tn. Abdul hadi / 31 th 22-08-2019 11.26 Dirawat
3 An. Saskia / 7 th 21-08-2019 13.06 Rawat jalan
4 Tn. Wadini / 57 th 20-08-2019 08.33 Dirawat
5 Ny. Sutiha / 54 th 19-08-2019 10.25 Dirawat
6 Ny. Muslih / 69 th 17-08-2019 13.40 Dirawat
7 Nn. Lia Amalia / 16 th 17-08-2019 09.00 Dirawat
8 Ny. Astini / 51 th 12-08-2019 14.08 Rawat jalan
9 Ny. Titin / 28 th 09-08-2019 13.59 Rawat jalan
10 Ny. Ono / 60 th 09-08-2019 11.52 Dirawat
11 Ny. Ratimah / 37 th 07-08-2019 19.18 Dirawat
12 Ny. Darini / 58 th 07-08-2019 11.40 Dirawat
13 Sdr. Riyanto / 21 th 06- 08-2019 13.20 Dirawat
14 Tn. Samaun / 66 th 05-08-2019 22.30 Dirawat
15 Tn. Maskuri / 45 th 03-08-2019 22.54 Dirawat
16
17
18
56
LAMPIRAN
57
DAFTAR EVALUASI EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA PASIEN TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENULARAN INFEKSI TUBERKULOSIS
58
LAMPIRAN
59
EVIDANCE SAAT MELAKSANAKAN IMPLEMENTASI KEGIATAN PADA MASA
HABITUASI
EVIDANCE KETERANGAN
60
Konsultasi dengan Team
Penanggulangan Penyakit
Infeksi (PPI)
Menyediakanketerangan pada
bahan yang digunakan sebagai
tempat pembuangan sisa lendir
batuk atau muntah. Sesuai
standart WHO arahan dari pihak
PPI RSUD Arjawiangun
61
Data pasien dengan suspek
tuberculosis paru yang dilakukan
perawatan
62
LAMPIRAN
63
STANDART OPERATIONAL PELAKSANAAN PELAYANAN MEDIS DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RSUD ARJAWINANGUN
64
65