Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

A. DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS

Lingkungan strategis tingkat internasional yang paling dominan dalam


mendorong perubahan struktur perekonomian dan tatanan masyarakat kabupaten
Sumba Tengah dimasa mendatang yang mempengaruhi arah kebijakan dan
sasaran pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan adalah : a).
Liberalisasi pasar global dan ketidak adilan perdagangan internasional; b).
Perubahan system dan manajemen produksi; c). Perhatian pada perwujudan
ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan dan kelestarian lingkungan; d).
Kemajuan pesat dalam penemuan dan pemanfaatan teknologi tinggi. Dilain pihak,
lingkungan strategis tingkat nasional dan lokal yang dominan berpengaruh arah
kebijakan dan sasaran pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan
dimasa mendatang adalah: (a). Penduduk dan pola permintaan pangan dan bahan
baku; (b). Kelangkaan dan degradasi kualitas SDA; (c). Karakteristik pertanian dan
pedesaan; (d). Manajemen pembangunan : otonomi daerah dan partisifasi
masyarakat; dan (e). Perkembangan IPTEK nasional. Berbagai faktor tersebut perlu
dicermati dalam menyusun kebijakan dan rencana strategis pembangunan
pertanian, perkebunan dan kehutanan kedepan.
Lingkungan strategis SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Pada tataran lingkungan
internal, SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai suatu entitas
budaya dan pemerintahan memiliki sub sistem, terdiri dari sub sistem sosial,
budaya, ekonomi dan politik. Telaah terhadap lingkungan internal memberi informasi
berupa kekuatan dan kelemahan. Pada tataran lingkungan eksternal,SKPD Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan adalah bagian suatu sistem, berada di
bawah suprasistem aras Kabupaten Sumba Tengah. Telaah terhadap lingkungan
eksternal memberi informasi berupa peluang dan ancaman.
Dari sudut pandang manajerial, keputusan tentang rumusan strategi dan arah
kebijakan Pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan adalah hasil dari
analisis lingkungan eksternal dan internal tersebut. Bagian berikut ini akan
mendeskripsikan substansi lingkungan internal dan eksternal SKPD Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai dasar untuk merumuskan strategi
dan arah kebijakan pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan.

Renstra SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 15


4.1. Lingkungan Strategis Internal
4.1.1. Unsur Kekuatan (Strengths):
Faktor – faktor kekuatan internal yang dapat mendorong pada kemajuan dan kelancaran
organisasi adalah :
1. Kelembagaan dan OTDA ( Dukungan Perangkat Hukum);
2. Tersedianya Anggaran dan Pembiayaan;
3. Adanya sumberdaya aparatur;
4. Peningkatan Eselonisasi jabatan;
5. Loyalitas pegawai yang cukup baik;
6. Tersedia metode dan tenaga penyuluh lapangan pertanian dan kehutanan yang
memadai;
7. Meningkatnya gaji dan tunjangan aparat secara bertahap.
4.1.2. Unsur Kelemahan (Weakness):
berdasarkan hasil analisis internal Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
memiliki beberapa kelemahan yang dapat menghambat kelancaran organisasi dalam
mencapai tujuan. Kelemahan – kelemahan tersebut adalah :
1. Mindset dan mental model;
2. Rendahnya pemahaman aparatur terhadap peraturan/perundang-
undangan;
3. Kualitas dan kuantitas aparat yang terbatas;
4. Rendahnya tatakelola yang baik ( Good Governance);
5. Motivasi kerja aparat dan stake holder yang terbatas;
6. Kinerja aparatur kurang optimal;
7. Sarana dan prasarana kurang memadai.

4.2. Lingkungan Eksternal


4.2.1. Faktor Peluang (opportunities):
Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Sumba Tengah seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan
masyarakat adalah :
1. Pertambahan jumlah penduduk;
2. Adanya kebijakan pembangunan Sumba Tengah (pembangunan ekonomi rakyat
yang berbasis pertanian);
3. Tersedianya sumber daya lahan dan iklim yang mendukung;
4. Meningkatnya peluang pasar
5. Adanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah;
6. Masih adanya budaya yang menempatkan tokoh masyarakat sebagai tokoh
panutan di desa;

Renstra SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 16


7. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
4.2.2. Faktor Tantangan / Ancaman (Threats):
Tantangan adalah hal – hal yang dapat menghambat kepada keberhasilan program
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yaitu :
1. Kualitas sumber daya manusia pertani dan kelembagaan yang masih terbatas;
2. Lambatnya kaderisasi pelaku pembangunan pertanian;
3. Degradasi SDA dan Pemanasan global;
4. Tingkat penerapan teknologi belum optimal;
5. Tuntutan pelayanan kepada masyarakat semakin tinggi;
6. Masalah hama/penyakit tanaman yang sering menyerang tanaman petani seperti
: hama putih palsu, tikus, dll.
7. Iklim yang tidak menentu (sulit diprediksi) dengan curah hujan semakin sedikit.
8. Terbatasnya modal dan sarana kerja petani.

4.3. Analisis Stratejik dan Analisis Pilihan Stratejik


Berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal di atas maka analisis stratejik dan
analisis pilihan stratejik dapat di lihat pada tabel 1.
Tabel 1. Matriks Asumsi Stratejik.

Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)

 Dengan peraturan yang ada, maka  kualitas dan kuantitas SDM yang
dapat dijadikan dasar untuk terbatas kita dapat meningkatkan
menentukan regulasi/kebijakan bagi kerjasama dan kedisiplinan;
pelaku pembangunan pertanian,  Optimalisasi kinerja aparatur
perkebunan dan kehutanan dan mendorong motivasi pengelolaan
lembaga profesi; pembangunan secara baik;
 Dengan tersedianya anggaran dan  Stakeholders terganggu karena
pembiayaan maka fungsi sebagai lemahnya pemahaman hukum;
fasilitator dapat terlaksana dalam  Mengoptimalkan sarana dan
rangka pemenuhan kebutuhan pokok prasarana penunjang agar hasil
masyarakat tani; pertanian, perkebunan dan kehutanan
 Dengan kualitas SDM yang ada, dapat mempertahankan ketahanan
fungsi sebagai motivator dapat pangan dan kesejahteraan petani;
terlaksana dalam rangka  Kurangnya pemahaman terhadap
pembangunan pertanian, perkebunan peraturan/perundang-undangan yang
dan kehutanan; berlaku sehingga mengganggu
 Dengan adanya peningkatan kestabilan dalam melaksanakan
eselonisasi maka struktur organisasi strategi pembangunan;

Renstra SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 17


kepemerintahan dapat berjalan  Rekayasa teknologi tidak akan
dengan optimal; optimal karena tidak terkoordinasi
 Dengan meningkatnya pendapatan dengan baik;
personil dapat memacu kerja sama  loyalitas personil terhadap kegiatan
dan kedisiplinan yang kondusif mengakibatkan keterlambatan dalam
terhadap pelaksanaan tupoksi; meningkatkan kinerja.
 Dengan Loyalitasnya personil
terhadap pelaksanaan kegiatan
dalam pencapaian target sasaran
yang cukup baik;
 Adanya ketersedian metode dan
penyuluh lapangan dapat berfungsi
merubah karakter masyarakat tani
pedesaan;
 Rekayasa budidaya dan teknologi
dilindungi oleh undang – undang dan
perangkat hukum.

Opportunities (Peluang) Treats (ancaman/tantangan)

 Adanya pertambahan jumlah  Dengan adanya peraturan akan


penduduk. menciptakan iklim usaha yang
 Kebijakan pembangunan yang kondusif;
berbasis pertanian;  Mengadakan pelatihan – pelatihan
 Sumberdaya lahan dan iklim yang profesi dan perbaikkan
sangat mendukung; kelembagaan kemasyarakatan;
 Terbukanya peluang pasar terhadap  Dengan sumberdaya kualitas dan
produk pertanian, perkebunan dan kuantitas pembangunan pertanian,
kehutanan; perkebunan dan kehutanan bukan
 Kepercayaan masyarakat petani menjadi ancaman;
terhadap pemerintah karena sasaran  Degradasi sumber daya alam dan
pembangunan memihak pada pemanasan global;
masyarakat tani;  Iklim yang tidak menetu sulit untuk
 Adanya regulasi yang mengatur diprediksi;
segmen pembangunan yang  Terbatasnya modal dan sarana
berbasis pertanian dan menciptakan bukan lagi ancaman karena
iklim usaha yang kondusif; adanya dukungan pembiayaan.
 Adanya komunitas kelompok yang
saling memberi inspirasi dalam

Renstra SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 18


kegotong royongan.

4.4. Faktor – faktor Kunci Keberhasilan (FKK)


Agar peluang keberhasilan mencapai Visi dan Misi lebih besar, maka diperlukan faktor
kunci keberhasilan yang merupakan strategi organisasi yang dapat menjebatani antara
misi dengan tujuan dan sasaran, sehingga renstra lebih mudah dikomunikasikan dan
diterapkan. Atas dasar anlisis stratejik dan analisa pilihan stratejik maka ditetapkan 7
(tujuh) Faktor Kunci Keberhasilan yaitu :
1. Sumberdaya manusia dan sumber daya alam yang tersedia;
2. Regulasi yang berpihak pada masyarakat tani;
3. Peluang yang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan produksi dan
produktivitasnya dengan didukung oleh pendanaan yang berpihak pada
masyarakat tani;
4. Lingkungan kondusif yang mendukung pembangun pertanian, perkebunan
dan kehutanan;
5. Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pembangunan
pertanian, perkebunan dan kehutanan;
6. Penguasaan teknologi yang mendukung pertanian, perkebunan dan
kehutanan;
7. Koordinasi, sinkronisasi, kolaborasi dan sinergitas seluruh stakeholders.

B. ARAH KEBIJAKAN

Untuk dapat mewujudkan Strategi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan


tersebut di atas, maka telah disepakati rumusan arah kebijakan teknis terakumulasi
dalam arah kebijakan RPJM Kabupaten Sumba Tengah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan sumber daya petani dan aparat petani
melalui pendidikan dan pelatihan secara formal;
2. Meningkatkan penguatan kapasitas kelembagaan petani dan
pelaku agribisnis;
3. Membangun system agribinis tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan hasil hutan kayu dan non kayu;
4. Membangun dan merenovasi sarana dan prasarana pendukung
pertanian.

Renstra SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 19

Anda mungkin juga menyukai