Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ASSESSMENT GERIATRIC

SEORANG LAKI-LAKI USIA 71 TAHUN DENGAN


HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS TIDAK TERKONTROL

Disusun Oleh:

Riawanti 030.13.166

Tutut Fitriani 030.13.194

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS / KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 06 JANUARI 2020 – 14 MARET 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU no. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia yang
dimaksud dengan kelompok lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun atau lebih. Data demografi dunia menunjukkan peningkatan
populasi usia lanjut 60 tahun atau lebih meningkat tiga kali lipat dalam
waktu 50 tahun; dari 600 juta pada tahun 2000 menjadi lebih dari 2 miliar
pada tahun 2050. Jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia mencapai
peringkat lima besar terbanyak di dunia, yakni 18,1 juta pada tahun 2010
dan akan meningkat dua kali lipat menjadi 36 juta pada tahun 2025. Angka
harapan hidup penduduk Indonesia mencapai 67,8 tahun pada tahun 2000-
2005 dan menjadi 73,6 tahun pada tahun 2020-2025. Proporsi usia lanjut
meningkat 6% pada tahun 1950-1990 dan menjadi 8% saat ini. Proporsi
tersebut diperkirakan naik menjadi 13% pada tahun 2025 dan menjadi 25%
pada tahun 2050. Isu penting peningkatan populasi usia lanjut adalah
perlunya rencana strategis perawatan kesehatan usia lanjut untuk
meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup yang mengacu pada
konsep baru proses menua (aging).1,2,3
Masalah umum pada proses menua adalah penurunan fungsi fisiologis
dan kognitif yang bersifat progresif serta peningkatan kerentanan usia lanjut
pada kondisi sakit. Proses menua mengakibatkan penurunan fungsi sistem
organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan
sistem respirasi. Selain itu terjadi pula perubahan komposisi tubuh, yaitu
penurunan massa otot, peningkatan massa dan sentralisasi lemak, serta
peningkatan lemak intramuskular. Individu yang menunjukkan karakteristik
menua dikatakan mengalami usual aging, sedangkan individu yang tidak
atau memiliki sedikit karakteristik menua disebut successful aging (SA).2,4,5

1
Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom
geriatri yang meliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia,
depresi, infeksi, defisiensi imun, gangguan pendengaran dan penglihatan,
gangguan intelektual, kolon irritable, impecunity, dan impotensi.5,6
Makin meningkatnya harapan hidup makin kompleks penyakit
yang diderita oleh orang lanjut usia, termasuk lebih sering terserang
hipertensi. Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan
hipertensi sistolik terisolasi (HST), dan pada umumnya merupakan
hipertensi primer. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi
sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas
untuk orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko
utama untuk stroke, gagal jantung dan penyakit koroner, dimana
peranannya diperkirakan lebih besar dibandingkan pada orang yang
lebih muda. 7,8
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduanya.9
Dalam mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produktif
harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus
kehidupan sampai fase lanjut usia. Pembinaan mengenai pola hidup sehat,
olahraga teratur, dan juga aturan penggunaan obat secara mendetail di
kalangan warga. Salah satu jenis pelayanan kesehatan yang diterapkan
kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home visit. Salah satu kegiatan
pada pelaksanaan home visit adalah asesmen geriatri yang bertujuan untuk
mengevaluasi kesehatan secara komprehensif dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas kesehatan pasien lansia yang dikunjungi.2,3,10

2
BAB II
ASESMEN GERIATRI

I. Identitas Pasien
Nama : Tn. SN
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 71 tahun
Tempat, tanggal lahir : Yogakarta, 07 Juni 1948
Alamat : Ulujami Raya, Gg.Rajai No 10
RT 013 / RW 004 - Jakarta Selatan
Agama : Islam
Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Orang Terdekat : Ny.A
Jumlah Anak : 4 ( 1 laki-laki dan 3 perempuan)
Jumlah Cucu : 6
Jumlah Cicit : 0
Pembiayaan Kesehatan : BPJS

II. Riwayat Medis / Evaluasi Fisik


A. Riwayat Medis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 10
Februari 2020 pukul 14.00 – 16.00 WIB di rumah pasien.

1. Keluhan Utama
Pusing sejak kurang lebih satu minggu sebelum kunjungan
asesmen geriatri pertama.

2. Keluhan Tambahan
Lemas, sering buang air kencing, merasa haus terus
kurang lebih 1 bulan sebelum kunjungan asesmen geriatri
pertama.

3
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki berusia 71 tahun mengeluh
merasa pusing sejak kurang lebih satu minggu terus hilang
timbul sebelum kunjungan asesmen geriatri yang pertama.
Pusing dirasakan setiap hari. Pasien juga mengeluhkan sering
merasa lemas namun masih bisa beraktivitas, sering buang air
kencing terutama malam hari dan merasa haus terus kurang
lebih 1 bulan sebelum kunjungan asesmen geriatri pertama.
Pada tahun 2019, pasien mengaku sering merasa lemas,
berat badan menurun, sering merasa haus lalu pasien berobat
dan didiagnosis Diabetes Mellitus. Pada saat itu, hasil
pemeriksaan kadar gula darah 2 jam PP pasien adalah 213
mg/dL. Semenjak saat itu, pasien rutin mengonsumsi obat anti
diabetes oral. Pada saat yang sama, tekanan darah pasien
diperiksa dan hasilnya tinggi. Pasien juga didiagnosis hipertensi
dan rutin mengonsumsi obat anti hipertensi sejak saat itu. Pasien
rutin memeriksakan dirinya ke Puskesmas untuk mengontrol
penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi-nya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien terdiagnosis Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak
tahun 2019 awa. Pasien tidak memiliki riwayat alergi, penyakit
paru, jantung, dan ginjal.

Riwayat penyakit lainnya


Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat penyakit paru : disangkal
Riwayat alergi makanan/obat-obatan : disangkal

5. Riwayat pembedahan
Pasien tidak pernah menjalani prosedur pembedahan.

4
6. Riwayat Opname Rumah Sakit
Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.

7. Riwayat Kesehatan Lain


Tidak ada

8. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun
obat-obatan.

9. Riwayat Kebiasaan
Merokok
- Apakah anda merokok? Tidak
- Apakah orang terdekat atau di sekitar anda merokok?
Tidak
Minum alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol ? Tidak
Olahraga
Apakah anda melakukan olahraga ? Tidak
Konsumsi kopi
Apakah anda minum kopi? Iya, sehari satu kali di pagi hari

Kesimpulan: Pasien tidak merokok dan tidak ada orang terdekat


yang merokok. Pasien tidak minum minuman beralkohol. Pasien
tidak berolahraga. Pasien memiliki kebiasaan minum kopi sehari
satu kali di pagi hari.

5
10. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Tabel 1. Obat yang dikonsumsi dengan resep dokter.
Obat yang dikonsumsi Dosis dan pemakaian
Dengan resep dokter
Glimepirid 1 x 2 mg
Amlodipine 1 x 10 mg
Vitamin B Kompeks 1x1

11. Riwayat pendidikan dan sosio-ekonomi


Pasien merupakan lulusan SMA. Pasien merupakan
lulusan SMA. Pasien seorang wirasasta mempunyai kontrakan.

12. Pola konsumsi makanan lansia


FORMULIR 24 HOURS RECALL
(Catatan: asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun
pagi hingga tidur)

Nama Jumlah
makanan Bahan Jumlah
Waktu Jam
atau makanan Kalori
minuman URT

Nasi Putih Beras 1 centong 200kcal


Tempe Kedelaian 1 potong 100kcal
Makan
07.00 Tahu Kedelai 1 potong 120kcal
pagi
Bakwan Tepung, 2 potong 130kcal
sayuran
Nasi putih Beras 2 centong 400kcal
Makan
12.00 Ayam Daging 1 potong 210kcal
siang
Nasi putih Beras 1 centong 200kcal
Makan
20.00 Ayam Daging 1 potong 210kcal
malam
Tempe Kedelai 1 potong 100kcal

Total kalori : Makan pagi + makan siang + makan malam


: (200+100+120+130)+(400+210)+(200+210+100)
: 550+ 510 + 510
: 1670 kcal

6
13. Penapisan Depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang
paling dekat dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Tabel 2. Penapisan Depresi.
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
Pertanyaan penapisan
waktu sekali kadang sekali pernah
a. Berapa seringkah bulan yang
lalu masalah kesehatan anda
menghalangi kegiatan
anda(mis.pergi mengunjungi √
teman, aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan lalu

anda merasa gugup?
c. Berapa seringkah bulan lalu

anda merasa tenang dan damai?
d. Berapa seringkah bulan lalu

anda merasa sedih sekali?
e. Berapa seringkah bulan lalu

anda merasa bahagia?
f. Berapa seringkah bulan lalu

anda merasa begitu sedih sampai
serasa tak ada sesuatupun yang
mungkin menghiburnya?
g. Selama bulan lalu, berapa
seringnya perasaan depresi anda
mengganggu kerja anda sehari- √
hari?
h. Selama bulan lalu, berapa sering

anda merasa tak ada lagi sesuatu
yang anda harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu, berapa sering √
anda merasa tak diperhatikan
keluarga?
j. Berapa sering selama bulan lalu
anda merasa ingin menangis apa

saja?
k. Selama bulan lalu, berapa sering

anda merasa bahwa hidup ini
sudah tak ada gunanya lagi?

Kesimpulan: Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada


pasien ini dalam 1 bulan terakhir.

7
14. Status Fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental
Tabel 3. ADL dasar dan instrumental.
Bisa Perlu Tergantung
Komponen
No sendiri bantuan orang lain
ADL
sepenuhnya seseorang sepenuhnya
1. Mandi √

2. Ambulansi √

3. Tranfer √

4. Berpakaian √

5. Berdandan √

6. BAB / BAK √

7. Makan √

Sediakan
8. √
makan

9. Atur keuangan √

Atur minum
10. √
obat-obatan

11. Bertelepon √

Kesimpulan : pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari


sendiri, tidak mun pasien memiliki keterbatasan dalam ambulansi,
transfer, menyediakan makanan, dan mengatur keuangan.

8
b. Keterbatasan Fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda
membatasi kegiatan anda berikut ini?
Tabel 4. Keterbatasan fungsional.
>3 <3 Tak
No Aktivitas
bulan bulan Terbatasi
Berbagai pekerjaan berat
1. (mis. Angkat barang, lari) √

Berbagai pekerjaan sedang


(mis.menggeser meja /
2. almari, angkat barang √
belanjaan)

Pekerjaan ringan di rumah


3. yang biasa dikerjakan √

Mengerjakan pekerjaan (di


4. kantor / sehari-hari) √

Naik bukit / naik tangga


5. √
Membungkuk, berlutut,
6. sujud √

Berjalan kl.100 meter


7. √
Makan, mandi, berpakaian
8. √
ke WC

Kesimpulan: Pada pasien tidak didapatkan keterbatasan fungsional


dalam melakukan pekerjaan berat dan sedang di rumah dalam
melakukan pekerjaan berat dan sedang di rumah, naik bukit/tangga,
membungkuk, berlutut dan sujud dan berjalan kaki 100 meter selama
kurang dari tiga bulan.

9
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tabel 5. Pemeriksaan Tanda Vital.
Keadaan umum Keterangan
Tanda-tanda vital Baring Duduk Berdiri
Tekanan darah (mmHg) - 150/90 -
Nadi (kali/menit) 85 - -
Laju respirasi (kali/menit)
- 20 -
Status antropometrik 2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini
Berat badan (kg) 70 65 73
Tinggi badan (cm) 163 163 163
BMI (kg m-2) 26,3 24,4 27,4

2. Keadaan Kulit : Turgor kulit menurun


Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada

3. Pendengaran
Tabel 6. Pemeriksaan pendengaran.
Temuan fisik Ya Tidak
Dengar suara normal √ -
Pakai alat bantu dengar - √
Cerumen impaksi - √

4. Penglihatan
Tabel 7. Pemeriksaan penglihatan.
Temuan fisik Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata √ -
Dengan kaca mata - -
Terdapat katarak/tidak
Kanan - √
Kiri - √

10
5. Mulut
Tabel 8 Pemeriksaan mulut.
Buruk Baik
Higiene mulut √
Ada Tidak
Gigi palsu
Terpasang √
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan) √

6. Leher
Tabel 9. Pemeriksaan leher.
Temuan klinis Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √
Kel. tiroid √

Bekas luka pada tiroid : Tidak ada


Massa lain : Tidak ada
Kelainan Limfa : Tidak teraba membesar

7. Dada
Massa teraba : Tidak teraba massa
Kelainan Lain : Tidak ada

8. Paru-paru
Tabel 10. Pemeriksaan paru-paru.
Temuan klinis Kanan Kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
suara dasar Vesikuler Vesikuler
suara tambahan Ronkhi (-), Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)

11
9. Kardiovaskular
Tabel 11. Pemeriksaan Kardiovaskular
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler

- Bising Ya Tidak

- Gallop Ada Tidak

Lain-lain (jelaskan)
b. Bising Ada Tidak
● Karotis : Kiri √
Kanan √
● Femoralis : Kiri √
Kanan √
c. Denyut nadi perifer Ada Tidak
● A. dorsalis pedis
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)
● A. tibialis posterior
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)

d. Edema Tidak ada


● Pedal √
● Tibial √
● Sakral √

10. Abdomen
Hati membesar : Tidak ada
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/bruit : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/tidak : Tidak ada

12
11. Rektum/Anus
Tabel 12. Pemeriksaan rectum/anus.
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Massa di rectum TIDAK DIPERIKSA
Impaksi fekal

12. Genital/Pelvis
Tabel 13. Pemeriksaan genital/pelvis.
Ya Tidak

Massa

Nyeri tekan TIDAK DIPERIKSA

Lain-lain : -

13. Muskuloskeletal
Tabel 14. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Temuan Tak Tl.
Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
klinis ada Blkg
Deformitas

Gerak

terbatas

Nyeri

Benjolan / √
peradangan

Kesimpulan: Pada pasien tidak didapatkan deformitas, gerak


terbatas, nyeri, benjolan/peradangan

13
14. Neurologik / Psikologik
a. Status Mentalis
Tabel 15. Pemeriksaan status mentalis.
Pemeriksaan Baik Terganggu
Orientasi √
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit √
segera (mengulang)

b. Kuesioner pendek/portable tentang status mental:


Tabel 16. Status mental.
Pemeriksaan Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini ? √ -
Hari apakah hari ini ? √ -
Apakah nama tempat ini ? √ -
Berapakah nomor telpon rumah anda ? √ -
Berapakah usia anda ? √ -
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ? √ -
Siapa nama gubernur sekarang ? √ -
Nama gubernur sebelum ini ? √ -
Nama ibumu sebelum menikah ? √ -
20 dikurang 3 dan seterusnya √ -

Jumlah kesalahan:
0-2 Kesalahan : baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat

Kesimpulan: Pada pemeriksaan status mentalis dengan


menggunakan kuesioner pendek pasien dalam keadaan
baik.

14
c. Perasaan hati/afeksi : afek luas, suasana hati baik
d. Umum
Tabel 17. Pemeriksaan umum.
Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
- kekuatan √ -
- tonus √ -

Sensorik :
- tajam √ -
- raba √ -
- getaran √ -

Refleks
Serebral : - jari ke hidung √ -
- Tumit ke ujung kaki √ -
- Romberg √ -
Gerak langkah √ -

Kesimpulan: Tidak terdapat kelainan pada pasien

e. Tanda-tanda lain
Tabel 18. Tanda tanda lain.
Pemeriksaan Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Rigiditas cogwell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √

Kesimpulan: Pada pemeriksaan tanda-tanda lain tidak


ditemukan kelainan.

15
C. RISIKO JATUH
Tabel 19. Risiko jatuh.
No. Identifikasi Jawaban
1. Apakah ada jatuh selama satu tahun
Tidak
terakhir
2. Kekhawatiran akan jatuh Ya
3. Permasalahan jantung/Vaskular Tidak
4. Gangguan kognitif Tidak
5. Inkontinensia Tidak
6. Depresi Tidak
7. Masalah Motorik dan Sensoris Tidak
8. Permasalahn spesifik lainnya Tidak
9. Pengobatan psikoaktif Tidak
10. Pengobatan menggunakan sedasi Tidak
11. Pengobatan yang menyebabkan
Tidak
hipotensi
12. TUG test >12 detik Tidak
13. Visus <20/40 atau tidak pemeriksaan
Tidak
mata >1 tahun
14. Perubahan sistol lebih dari 20 mmHg
atau diastol lebih sama dengan dari
Ya
10 mmHg, atau pusing ketika
berpindah dari berbaring ke berdiri
Kesimpulan: Dari tabel di atas tampak pasien memiliki resiko jatuh
rendah

D. DATA LABORATORIK
Dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium dan menggunakan alat
pemeriksaan cepat
Tabel 20. Pemeriksaan darah
Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil
19/12/2020 Gula Darah Puasa 96 mg/dL
(alat pemeriksaan cepat) Gula Darah 2 jam PP 179 mg/dL

10/02/2020 Gula Darah 2 jam PP 254 mg/dL


(alat pemeriksaan cepat) Kolestrol 147 mg/dL

Kesimpulan: Berdasarkan hasil berdasarkan alat pemeriksaan cepat


pada tanggal 19/12/2020 didapatkan hasil kadar gula darah 2 jam PP
di atas normal. Pada tanggal 10/02/2020 dilakukan di rumah pasien,
didapatkan kadar gula darah 2 jam PP di atas nilai normal.

16
E. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAINNYA
Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan lainnya.

F. DAFTAR MASALAH & RENCANA PENANGANAN


Tabel 22. Daftar Masalah dan rencana penanganan

Indikator Problem
Aspek Diagnosis Perencanaan Pendekatan Komprehensif
Diagnostik
Biologis Pusing dan Hipertensi
Tekanan Darah  Pemantauan keadaan umum dan keluhan
Tinggi pasien.
 Menganjurkan pasien untuk kontrol rutin
ke puskesmas sebelum obat habis,
sehingga tekanan darah dapat tetap
terkontrol.
 Memberi edukasi mengenai gaya hidup
sehat meliputi makan makanan yang
bergizi, kurangi makanan yang banyak
mengandung garam.
Lemas, sering Diabetes Mellitus  Edukasi pola hidup yang baik dan benar
buang air terutama mengenai diet dan olahraga
kencing, merasa cukup.
haus terus  Menganjurkan pasien untuk kontrol rutin
ke puskesmas sebelum obat habis,
sehingga gula darah dapat tetap
terkontrol.
Psikologis Tes penapisan Baik  Memotivasi pasien untuk terus
depresi pada melakukan pengobatan sesuai anjuran
geriatri dan status dokter
mental, didapatkan:  Membangun kepercayaan diri pasien agar
tidak didapatkan pasien yakin bahwa dirinya dapat tetap
tanda – tanda hidup produktif dengan melakukan
kemungkinan sosialisasi dengan lingkungan (tetangga)
depresi pada pasien pasien
dalam 1 bulan  Meminta pasien/keluarganya untuk
terakhir konsultasi ke puskesmas apabila terjadi
perubahan suasana hati dan penurunan
daya ingat serta perubahan tingkah laku
Sosial  Melakukan tes Berdasarkan tes pasien  Memberikan edukasi kepada keluarga
ADL dasar dan memiliki keterbatasan pasien bahwa pasien perlu dipantau dan
instrumental dalam melakukan dibantu dalam melakukan pengobatannya
 Melakukan tes aktivitas sehari-hari  Edukasi kepada keluarga untuk
keterbatasan (ADL) dan tidak terdapat mendukung pasien dalam menjalani
fungsional keterbatasan fungsional aktivitasnya

17
G. LAPORAN KEGIATAN
Tanggal Masalah Kegiatan
10/02/2020 Hipertensi o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
& o Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 160/90
Diabetes mmHg, HR = 92 x/m, T : 36,5 ºC, RR : 20 x/m
Mellitus o GDS = 254 mg/dL
o Edukasi kepada mengenai penyakit Hipertensi
dan Diabetes Mellitus yang dialami oleh pasien
o Edukasi kepada untuk kontrol ke dokter sebelum
obat habis
o Edukasi kepada untuk mengkonsumsi obat-
obatan rutin sesuai dengan anjuran dokter
o Edukasi kepada keluarga untuk tetap
mendampingi pasien
o Edukasi kepada keluarga agar tetap berinteraksi
& memberikan dukungan kepada pasien agar
pasien aktif dan semangat
o Mengedukasi pasien dan keluarga pasien untuk
memperketat pola makan rendah garam dan
karbohidrat

11/02/2020 Hipertensi o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik


& o Memantau kondisi pasien secara berkala
Diabetes o Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 150/90
Mellitus mmHg, HR = 85 x/m, T : 36,2 ºC, RR : 20 x/m
o GDS = 242 mg/dL
12/02/2020 Hipertensi o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
& o Memantau kondisi pasien secara berkala
Diabetes o Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 150/80
Mellitus mmHg, HR = 105 x/m, T : 36,5 ºC, RR : 20 x/m
o GDS = 215 mg/dL
13/02/2020 Hipertensi o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
& o Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80
Diabetes mmHg, HR = 96 x/m, T : 36,4 ºC, RR : 20 x/m
Mellitus o GDS = 194 mg/dL
o Edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat
menjaga pola makan
o Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien
tentang penyakit pasien
o Edukasi kepada untuk kontrol ke dokter sebelum
obat habis
o Edukasi kepada untuk mengkonsumsi obat-
obatan rutin sesuai dengan anjuran dokter

18
Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, tekanan darah tinggi, gula darah
sewaktu di atas nilai normal.

Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)


Dari Aspek Biopsikososial
o Melakukan anamnesis dan pemeriksaan tentang masalah kesehatan yang
dialami pasien.
o Memberikan informasi dan edukasi tentang masalah kesehatan pasien agar
pasien mengetahui masalah yang dialami.
o Memberikan tes tentang Geriatric Depression Scale dan status mental untuk
mengetahui gangguan depresi dan gangguan kognitif.
o Edukasi kepada keluarga pasien agar tetap berinteraksi & memberikan
dukungan kepada pasien agar pasien aktif dan semangat.
o Edukasi keluarga pasien jika terdapat masalah kesehatan kembali agar segera
dibawa ke fasilitas kesehatan.
o Edukasi pasien dan keluarga pasien agar pasien tetap bersosialisasi keluarga
dan kepada tetangga sekitar.

Pengkajian Fisik
o Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mengetahui tentang masalah
kesehatan yang dialami.
o Memberikan informasi tentang keadaan fisik pasien bahwa masalah pusing,
lemas, sering buang air kencing terutama malam hari dan merasa haus
disebabkan oleh Hipertensi dan Diabetes Mellitus
o Memberikan saran pada pasien dan keluarga untuk menjaga pasien agar tetap
berinteraksi dan aktif.
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa pola makan pasien perlu
diawasi dengan ketat.

19
Pengkajian Psikologis
o Memberikan tes tentang Geriatri Depression Scale dan status mental untuk
mengetahui terdapat gangguan depresi dan adanya gangguan kognitif.
o Meminta pasien/keluarganya untuk menghubungi apabila terjadi perubahan
suasana hati dan penurunan daya ingat serta perubahan tingkah laku yang
signifikan, karena lansia rawan mengalami depresi.

Status Fungsional
o Memberikan tes tentang ADL untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien
dalam kehidupan sehari hari.
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa walaupun pasien masih
dapat beraktivitas, namun pasien perlu dipantau dalam sehari-hari.

Status Nutrisi
o Melakukan anamnesis tentang konsumsi makan penderita formulir 24 hour
recall untuk mengetahui pola makn pasien.
o Memberikan edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat mengatur pola
makan dengan baik dan benar.
o Memberikan edukasi tentang diet rendah garam dan karbohidrat guna
mengontrol Hipertensi dan Diabetes Melitus pada pasien.

Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut


o Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien jika pasien tetap
menjaga kesehatan, meningkatkan aktivitas sehari hari, mengurangi faktor
risiko jatuh dan gizi seimbang dengan baik sehingga kehidupan pasien lebih
baik.

20
Comprehensive Geriatric Assessment
Aspek Biopsikososial
Dari aspek biopsikososial pasien memiliki pusing, lemas, sering buang air kencing
terutama malam hari dan merasa haus. Tidak terdapat masalah dalam keluarga
atau tetangga.

Pengkajian Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui tentang masalah kesehatan yang
dialami pasien

Pengkajian Psikologis
Tidak terdapat masalah pada psikologis dan gangguan kognitif pada pasien.

Status Fungsional
Pasien tidak mempunyai keterbatasan dalam melakukan beberapa aktivitas sehari-
hari.

Status Nutrisi
Pasien mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan gizi
seimbang dan keadaan pasien. Didapatkan pasien makan 3x sehari tanpa adanya
snack di antara jam makan. Jenis bahan makanan yang dikonsumsi pasien tinggi
karbohidrat sehingga Hipertensi dan Diabetes Mellitus pasien tidak terkontrol.

Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut


Memotivasi pasien dan keluarga pasien untuk senantiasa berpikir positif dan
semangat untuk hidup sehat dengan cara menjaga kesehatan, meningkatkan
aktivitas sehari hari,dengan baik sehingga kehidupan pasien lebih baik dan sehat.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Mukherjee PK, Nema NK, Venkatesh P, Debnath PK. Changing scenario for
promotion and development of Ayurveda – way forward. Journal of
Ethnopharmacology. 2012;143(2):424-34.
2. Kementrian Kesehatan RI. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.
Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta;2013; pg.1-5
3. Badan Pusat Statistik [Internet]. Data untuk perencanaan pembangunan dalam
era desentralisasi; 2013 [diakses Juni 2019]. Diunduh dari: http://www.
datastatistik-indonesia.com.
4. Abikusno N. Older population in Indonesia: trends, issues and policy
responses. Bangkok: YNFPA Indonesia, 2007
5. Chodzko-Zajko, Ringel, Miller R. Biology of aging and longevity. In: Halter
BJ, Ouslander JG Tiinneti ME, Studenski S, Higj KP, Asthana K, editors.
Hazzard’s geriatric medicines and gerontology. 6th ed. New York: McGraw-
Hill Health Professions Divisons; 2009.
6. Warner HR, Sierra F, Thompson LV. Biology of aging. In: Fillit HM,
Rockwood K, Woodhouse K, editors. Brocklehurst’s textbook of geriatric
medicine and gerontology. 7th ed. New York: Saunders; 2010.
7. The Sixth Report of the Joint National Committee on prevention,
detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. NIH
publication No. 98-4080 November 1997
8. Kaplan NM. Hypertension in the elderly. London: Martin Dunitz; 1999.
9. American Diabetes Association: Standards of medical care in diabetes–2008.
Diabetes Care. 2008;31 (Suppl.1):S12-54.
10. Nigel Mackman, Rachel E. Tilley and Nigel S. Key. Role of the Extrinsic
Pathway of Blood Coagulation in Hemostasis and Thrombosis. American
Heart Association. Arterioscler Thromb Vasc Biol 2007;27;1687-1693.

22
DOKUMENTASI

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai