Disusun oleh:
Tutut Fitriani
030.13.194
Pembimbing :
dr.Elhamida Gusti,Sp.PD
Segala puji bagi Allah SWT saya panjarkan karena atas rahmat dan hidayah-Nya maka saya
dapat menyelesaikan referat dengan judul “Diabetes Mellitus Tipe 2”
Referat ini dibuat demi memenuhi tugas di kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
• dr., Sp.PD dokter pembimbimg yang telah menyediakan waktu untuk memberikan
masukan, saran dan kritik dalam penyusunan referat ini.
• Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan referat ini
Penulis menyaari bahwa referat yang telah dibuat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis menerima segala kritik dan saran yang diberikan dari semua pihak untuk
menyempurnakan referat ini. Demikian yang penulis dapat sampaikan, semoga refera ini dapat
bermanfaat.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN
REFERAT
Judul:
Tutut Fitriani
030.13.194
Pembimbing
Dr.
DAFTAR ISI
HALAMAN
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi
• Klasifikasi(5)
Pada diabetes tipe 1 (Dependent Insulin), lebih sering terjadi pada usia anak
dan remaja. Penderita dari diabetes tipe 1 mencakup sebanyak 5 – 10% dari
total penderita diabetes. Diabetes tipe 1 diakibatkan oleh destruksi sel β
pankreas oleh sistim imun. Pada diabetes mellitus tipe 1, kecepatan dari
destruksi sel β pankreas sangat bervariasi antar individu. Beberapa pasien
yang dengan penghancuran yang cepat dapat memiliki manifestasi klinis
ketoasidosis pada usia yang sangat muda, namun pada tingkat kecepatan
destruksi sel yang rendah sampai pada usia dewasa pun tidak pernah
mengalami ketoasidosis jika terkontrol.
Diabetes mellitus tipe lain dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti: defek
genetik sel β, penyakit seperti pankreatitis, tumor maupun obat-obatan yang
dapat memicu terjadinya diabetes seperti glukokortikoid, hormon tiroid.
Terdapat berbagai faktor risiko dari diabetes mellitus tipe 2 antara lain:
• Usia tua
• Riwayat Keluarga
• Sosioekonomi rendah
• Perokok
• Gejala Klinis(7)
• Patofisiologi(13)
Diabetes mellitus tipe 2 sering terjadi diakibatkan proses progresiv dari resistensi
insulin (pada hati, sel otot) dan disfungsi dari sel beta pankreas. Terdapat hubungan
antara diabetes mellitus tipe 2 dengan obsitas dikarenakan sebanyak 80% pernderita DM
Tipe 2 merupakan penderita obesitas khususnya obesitas sentral.
Lemak pada abdomen ,tidak seperti lemak subkutan,dimana lemak abomen lebih
resisten pada efek antilipolitik dari insulin yang menyebabkan pelepasan berlebih dari
asam lemak bebas. Tingginya kadar asam lemak bebas menyebabkan resistensi insulin
pada hepar dan sel otot yang akan menyebabkan peningkatan dari proses glukoneogenesis
di hepar dan inhibisi dari absorbsi glukosa yang dimediasi oleh insulin. Sebagai
tambahan, jika sel adiposit menjadi terlampau besar sel ini menjadi tidak dapat
menampung tambahan lemak lainnya. Sebagai alternatif, lemak akan disimpan di otot,
hepar dan sel pankreas yang akan semakin memperburuk keadaan resistensi insulin pada
organ-organ tersebut.
• Diagnosis
Atau
Atau
Tabel 2. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnosis DM
• Tatalaksana
Pada pasien DM yang baru terdiagnosis adalah mengubah pola hidup dan dapat
juga ditambahkan dengan penggunaan metformin.(8) Terlalu banyak makan dan jarang
dalam melakukan aktivitas fisik adalah dua faktor risiko utama untuk terjadinya DM tipe
2, sehingga tidaklah mengejutkan jika merubah gaya hidup seperti mengurangi asupan
kalori dan meningkatkan aktivistas fisik memiliki hasil yang bagus untuk mengontrol
kadar gula darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun perubahan gaya hidup
merupakan cara yang cukup aman dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk
dilakukan, tindakan merubah gaya hidup ini harus dilakukan bukan hanya pada saat
pasien pertama kali terdiagnosis DM namun sepanjang perjalanan penyakit DM pasien
juga harus tetap menjaga gaya hidup nya. Namun, kesuksesan jangka panjang dari
perubahan gaya hidup ini untuk mengontrol kadar gula darah pada pasien DM tipe 2
terbatasi oleh beberapa hal antara lain, karena kegagalan untuk menurunkan berat badan,
berat badan yang semakin bertambah seiring waktu, perburukan dari penyakitnya, atau
kombinasi dari beberapa faktor di atas sehingga mayoritas dari pasien akan
membutuhkan farmakoterapi untuk mengontrol kadar gula darah. Rekomendasi
penatalaksanaan DM menurut ADA adalah sebagai berikut:
Gambar1. Terapi antihiperglikemik pada DM tipe 2 (15)
Dipeptyl peptidase 4 (DPP-4), glucagon-like peptide-1 (GLP-1), sodium-glucose cotransporter-2
(SGLT2)
• Komplikasi
• Prognosis
• International Diabetes Fondation. IDF Diabetes Atlas. 7th ed. IDF 2015. Available at :
http://www.idf.org/idf-diabetes-atlas-seventh-edition.
• Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2013. Available
at:depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
• Zheng Y, Ley SH, Hu FB. Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes
mellitus and its complications. Nature Reviews Endocrinology 2017;14(2): 88 – 95