Anda di halaman 1dari 6

KASUS

A. ILUSTRASI KASUS
Ibu muda 30 tahun mengeluh nyeri pada daerah epigastrium rasanya mual dan mau
muntah. Nyeri agak mereda apabila dimasuki makanan. Ibu tersebut sudah menikah
selama 5 tahun dan belum mempunyai anak. Sakitnya sudah sejak 4 tahun yang lalu,
dan kambuh apabila ada persoalan keluarga. Pemeriksaan fisik normal hanya terasa
nyeri tekan pada epigastrium.
B. IDENTITAS MASALAH
Anamnesa : Nyeri epigastrium, mual, dan mau muntah.
Pemeriksaan Fisik : Nyeri tekan epigastrium.
C. TUJUAN TERAPI
Diagnosis sementara : Gastritis Kronis.
1. Simtomatis : Menghilangkan gejala pada pasien seperti mual dan ingin
muntah.
2. Kausatif : Menghilangkan penyebab yang mendasari keluhan pasien.
D. P-TREATMENT
Advice (nasihat) kepada pasien
1. Menasehati agar tidak terlambat makan, karena jika perut kosong akan
menyebabkan peningkatan asam lambung yang dapat mengiritasi lambung
sehingga akan menyebabkan nyeri pada ulu hati dan gejala mual serta ingin
muntah.
2. Menasehati agar tidak mengkonsumsi makanan pedas, asam, dan minum
minuman yang mengandung kafein (kopi) karena makanan dan minuman tersebut
dapat menyebabkan asam lambung meningkat.
3. Menasehati agar menghindari atau berhenti jika pasien sedang mengkonsumsi
obat golongan NSAID dan kortikosteroid.
4. Menasehati sebisa mungkin untuk menjauhi stress dalam menghadapi masalah-
masalah yang terjadi karena stress dapat menyebabkan peningkatan asam
lambung.
5. Menasehati untuk selalu berlapang dada, sabar, dan bijaksana dalam menghadapi
masalah dalam hidupnya.
Drug (obat)

Obat gastritis untuk menetralkan dan menghambat produksi asam lambung serta
proteksi mukosa lambung :

1. Antasida adalah obat yang mempunyai kemampuan menetralkan atau


mengikat asam lambung sehingga dapat mengurangi iritasi mukosa lambung
akibat asam lambung yang berlebih. Contoh dari antasida adalah antasida doen
yang mengandung alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida. Dosis
antasida doen adalah satu tablet atau satu sendok takar (5 ml) mengandung
200 mg aluunium hidoksida dan 200 mg alumunium hidroksida. 1-2 tablet
sebelum makan (kunyah dahulu) maksimal 4x/hari.
2. Antagonis reseptor H2 adalah obat yang bekerja dengan memblok reseptor
histamin pada sel parietal sehingga sel parietal tidak dapat dirangsang untuk
mengeluarkan asam lambung. Contoh antagonis reseptor H2 yang sering
digunakan adalah ranitidin. Dosis oral pada ranitidin adalah 2x150 mg/hari
(pagi dan malam) atau 1x300 mg/hari sesudah makan atau sebelum tidur
selama 4-8 minggu.
3. Proton Pump Inhibitor (PPI) dapat menghambat asam lambung dengan
menghambat kerja enzim (K+H+ATPase) yang akan memecah K+H+ ATP
menghasilkan energi yag digunakan untuk mengeluarkan asam HCL dari
kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. PPI merupakan penghambat
sekresi asam lambung yang lebih kuat dibanding dengan AH2 dan biasanya
digunakan pada pasien dengan gastritis yang bersifat kronis. Contoh PPI
adalah Omeprazole, Lansoprazole, Pantoprazol, Esomeprazole. Keunggulan
omeprazole dari yang lainnya adalah kadar obat dalam plasma membutuhkan
waktu yang lebih cepat, selain itu lebih murah dan mudah didapat. Kapsul 20
mg dan Injeksi (vial) 40 mg. Dosis : dosis awal omeprazole oral adalah 1x20
mg/hari selama 4-8 minggu dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/hari pada kasus
berat atau kambuh.
4. Sucralfat adalah obat yang bekerja membentuk lapisan pada dasar tukak
sehingga melindungi tukak dari pengaruh agresif sintesis. Selain itu sucralfat
juga membantu sintesa prostaglandin, menambah sekresi bikarbonat dan
mukus, meningkatkan daya tahan dan perbaikan mukosa. Dosis sucralfat
adalah 4x1 g/hari (2 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam) selama 4-6
minggu. Maksimal 8 g/hari. Larutan suspensi 4x2 sendok teh/hari. Kandungan
larutan suspensi adalah 500 mg/5 ml.
5. Analog prostaglandin adalah obat yang dapat mengurangi sekresi asam
lambung, menambah sekresi mukus, bikarbonat, dan meningkatkan aliran
darah mukosa serta meningkatkan daya tahan dan perbaikan mukosa. Contoh
analog prostaglandin adalah misoprostol. Dosis misoprostol adalah 4x200
mcg/hari.
P-DRUG
KELOMPOK EFIKASI SAFETY SUITABILITY COST
OBAT
Antasida Doen menetralkan atau Gangguan Kontaindikasi : Pasien Tablet
mengikat asam lambung saluran cerna, yang hipersensitif kunyah :
sehingga dapat gangguan terhadap magnesium Rp.
mengurangi iritasi absorbsi fosfat, dan alumunium. 10.000/strip
mukosa lambung akibat hipermagnesemi Perhatian : pada pasien Sirup :
asam lambung yang a (bila gangguan ginjal. Rp. 4200 –
berlebih. dikonsumsi oleh Sediaan dan dosis : Rp. 8000
pasien gagal satu tablet atau satu
ginjal) sendok takar (5 ml)
mengandung 200 mg
aluunium hidoksida dan
200 mg alumunium
hidroksida. 1-2 tablet
sebelum makan
(kunyah dahulu)
maksimal 4x/hari.
Ranitidin obat yang bekerja dengan Reaksi Kontraindikasi : Tablet :
memblok reseptor hipersensitivitas, pasien yang Rp.300/tab
histamin pada sel parietal gangguan hipersensitif terhadap
sehingga sel parietal hematologik ranitidine atau H2 Ampul :
tidak dapat dirangsang (pansitopenia), reseptor antagonis Rp. 13.000/
untuk mengeluarkan konstipasi, lainnya. ampul
asam lambung. diare, mual, Perhatian : gangguan
muntah, nyeri ginjal dan hati,
perut, sakit kehamilan, menyusui.
kepala. Sediaan :
Tablet 150 mg, 300 mg
Injeksi ampul 25 mg/ml
Dosis :
2x150 mg/hari atau
1x300 mg/hari
Omeprazole dapat menghambat asam Urtikaria, mual, Kontraindikasi : Tablet : Rp.
lambung dengan muntah, Pasien yang 600/tab
menghambat kerja enzim konstipasi, hipersensitifitas
(K+H+ATPase) yang kembung, nyeri terhadap omeprazole. Injeksi :
akan memecah K+H+ abdomen, lesu, Perhatian : Pasien (vial) : Rp.
ATP menghasilkan parastesia, nyeri dengan penyakit hati, 91.800/ vial
energi yag digunakan otot dan sendi, kehamilan, menyusui.
untuk mengeluarkan pandangan Sediaan obat :
asam HCL dari kabur, edema Kapsul 20 mg dan
kanalikuli sel parietal ke perifer, Injeksi (vial) 40 mg.
dalam lumen lambung. Perubahan Dosis : dosis awal
PPI merupakan hematologik omeprazole oral adalah
penghambat sekresi asam (eosinofilia, 1x20 mg/hari selama 4-
lambung yang lebih kuat trombositopenia, 8 minggu dapat
dibanding dengan AH2 leukopenia), ditingkatkan menjadi 40
dan biasanya digunakan gangguan fungsi mg/hari pada kasus
pada pasien dengan hati, depresi, berat atau kambuh.
gastritis yang bersifat mulut kering.
kronis.
Sucralfat bekerja membentuk Konstipasi, Kontaindikasi : Pasien Tablet :
lapisan pada dasar tukak diare, mual, yang hipersensitifitas Rp.
sehingga melindungi gangguan terhadap sucralfat. 1500/tab
tukak dari pengaruh pencernaan, Perhatian : Gangguan
agresif sintesis. Selain itu mulut kering, ginjal, kehamilan, Suspensi :
sucralfat juga membantu ruam, reaksi menyusui. Rp. 25.000
sintesa prostaglandin, hipersensitivitas, Sediaan :
menambah sekresi sakit kepala. Tablet 500 mg
bikorbinat dan mukus, Larutan suspensi 500
meningkatkan daya tahan mg/5 ml
dan perbaikan mukosa. Dosis :
Dosis sucralfat adalah
4x1 g/hari (2 jam
sebelum makan dan
sebelum tidur malam)
selama 4-6 minggu.
Maksimal 8 g/hari.
Larutan suspensi 4x2
sendok teh/hari.

Misoprostol mengurangi sekresi asam Gangguan Kontaindikasi : Hamil Tablet :


lambung, menambah saluran cerna atau sedang Rp
sekresi mukus, (diare, nyeri merencanakan 140.000/tab
bikarbonat, dan abdomen), sakit kehamilan, riwayat
meningkatkan aliran kepala, ruam hipersensitifitas
darah mukosa serta kulit, perdarahan terhadap misoprostol.
meningkatkan daya tahan abnormal pada Perhatian : Hipotensi
dan perbaikan mukosa. vagina, dapat mencetuskan
peningkatan komplikasi yang berat
kontraksi uteru Sediaan :
Tablet 200 mcg
Dosis : 4x200 mcg/hari

P-Drug

1. Omeprazole untuk menghambat produksi asam lambung dengan cara menghambat


kerja enzim (K+H+ATPase) yang akan memecah K+H+ ATP menghasilkan energi yag
digunakan untuk mengeluarkan asam HCL dari kanalikuli sel parietal ke dalam lumen
lambung. Dengan dosis awal omeprazole oral adalah 1x20 mg/hari.
2. Sucralfat membentuk lapisan pada dasar tukak sehingga melindungi tukak dari
pengaruh agresif sintesis. Selain itu sucralfat juga membantu sintesa prostaglandin,
menambah sekresi bikorbinat dan mukus, meningkatkan daya tahan dan perbaikan
mukosa. Dosis sucralfat adalah 4x1 g/hari (2 jam sebelum makan dan sebelum tidur
malam) selama 4-6 minggu. Maksimal 8 g/hari. Larutan suspensi 4x2 sendok teh/hari.

RESEP

dr. Dita Merry Diah Vanony


SIP. 21804101049

Alamat: Praktek:
Jl. MT Haryono No. 193 Hari Senin-Jumat
Telepon: Pukul:
081234567890 18.00-21.00

Malang, 01 Februari 2018

R/ Omeprazole caps 20mg No. VII


S. 1.d.d.capsI.1 hour ante coenam

R/ Sucralfat syr 500mg/5ml fl. No. I


S. 3.d.d.cthII.2 hour ante coenam hora somni

Pro : Ny. L
Usia : 30 tahun
Alamat : Malang

Anda mungkin juga menyukai