Sungguh indah setiap hari kulihat semburat cahaya memercah darimu. Siapa lagi yang lebih indah
darimu? Pelangi bahkan tak seindah dirinu. Kau tau kenapa si benang raja itu tidak seindah
dirimu, tentu karena dia melupakanku. Cantik memang, tapi jika hanya untuk sebentar maka
untuk apa. Tetap kaulah baskara. Baskara indah yang tak pernah melupakanku.
Bukankah aku nyata? Kau lihat, baskara bahkan tersenyum padaku, menandakan aku memang
makhluk yang nyata. Bahkan, manusia melihatku. Mereka, orang-orang bahkan mengenalku. Aku
juga pernah bersenda gurau dengan mereka. Baskara, benar aku nyata. Baskara bicaralah.