HORDEOLUM INTERNA
Oleh :
Arief Budiman, S.Ked
NIM. 1708436521
Pembimbing:
dr. Efhandi Nukman, Sp.M
TINJAUAN PUSTAKA
2. PALPEBRA
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat
menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea
dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata;
palpebra inferior menyatu dengan pipi.
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam
terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan
fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa (konjungtiva pelpebrae).
1. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis,
longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
3. Jaringan Areolar
Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis
subaponeurotik dari kujlit kepala.
4. Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa
padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan
penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak
atas dan 20 buah di kelopak bawah).
5. Konjungtiva Palpebrae
Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva
palpebra, yang melekat erat pada tarsus.
Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka.
Fisura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5
cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam.
Punctum Lacrimal2.
Anatomy of upper and lower eyelids.2
2.2 HORDEOLUM
2.2.1 DEFINISI HORDEOLUM
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata, yang
biasanya merupakan infeksi Staphylococcus. Bila kelenjar Meibom yang terkena,
timbul pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Sedangkan
hordeolum eksterna yang lebih kecil dan lebih superfisial adalah infeksi kelenjar
Zeiss dan Moll.1
2.2.2 EPIDEMIOLOGI
Data epidemiologi internasional menyebutkan bahwa hordeolum
merupakan jenis penyakit infeksi kelopak mata yang paling sering ditemukan
pada praktek kedokteran. Insidensi tidak bergantung pada ras dan jenis kelamin.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, angka kejadian
paling banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Hordeolum dapat timbul pada
satu kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi
kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll.3
2.2.3 ETIOLOGI
Hordeolum biasanya merupakan infeksi dari bakteri Staphylococcus pada
kelenjar sebasea.1
2.2.4 PATOGENESIS
Hordeolum eksternum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss
atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom yang
terletak di dalam tarsus. Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini memberikan reaksi
pada tarsus dan jaringan sekitarnya. Hordeolum eksternum atau radang kelenjar
Zeis atau Moll akan menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak.
Pada hordeolum eksternum nanah dapat keluar dari pangkal rambut. Hordeolum
interna akan memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal.
Hordeolum interna biasanya akan berukuran lebih besar dibanding dengan
hordeoulum eksternum.1
2.2.5 GEJALA1
1. Bengkak pada kelopak atas atau bawah
2. Rasa sakit
3. Merah
4. Lunak
5. Keropeng pada tepi kelopak
6. Rasa panas
7. Gatal
8. Rasa silau
9. Mata berair
10. Berkedip tidak enak
11. Rasa kelilipan
12. Penglihatan terganggu
2.2.7 PROGNOSIS
BAB III
LAPORAN KASUS
RAHASIA
STATUS BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. HSI Pekerjaan : Pelajar
Umur : 12 tahun Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Pemeriksaan : 24/06/2019
Alamat : KM 04 Perawang, Provinsi Riau.
3.1 ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan pada kelopak mata kiri bawah sejak 1 minggu lalu.
Riwayat pengobatan
Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada dan merupakan pengobatan yang
pertama.
Gambar
KESIMPULAN/RESUME :
Perempuan usia 12 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada
kelopak mata kiri bawah sejak 1 minggu lalu, berukuran seperti biji kacang hijau,
berwarna kemerahan, dan sejajar dengan bulu mata. Terasa mengganjal, silau dan
mata mudah berair, saat berkedip kurang nyaman dan gatal, terganggu ketika
melihat kebawah.
Pada pemeriksaan mata kiri didapatkan visus 20/70 dengan koreksi, mata
kiri visus 20/20 dengan koreksi. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan benjolan
pada kelopak mata kiri bawah.
3.4 PENATALAKSANAAN
● Non Farmakologi :
▪ Kompres dengan air hangat sebanyak 3 kali sehari selama
10 menit tiap kalinya
● Farmakologi :
o Cendo floxa 6x/sehari
o Cendo citrol 6x/sehari
o Cloramfenikol salep 3x/sehari
3.5 PROGNOSIS
OS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad kosmetikum : bonam
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan V, Balai Penerbit FK UI,
Jakarta. 2008.
2. Susan r. Carter, M.D., Eyelid Disorders: Diagnosis and Management
University of California, San Francisco, School of Medicine, San
Francisco, California. Am Fam Physician. 1998 Jun 1;57(11):2695-2702.
3. Panicharoen C, Hirunwiwatkul P. Current pattern treatment of hordeolum
by ophthalmologists in Thailand. J Med Assoc Thai. 2011;94(6):721-4
4. Riordan, Paul E. , Whitcher, John P. Vaughan & Asbury Oftalmologi
Umum, Edisi 17, Jakarta: EGC. 2009.