Anda di halaman 1dari 15
Jurnal Inovast Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 “Analisis Penganggaran Modal Dalam Rangka Ekspansi Pada PT Telkomsel, Tok” Dedy N. Baramuli Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Abstrak Sogala Peluang yang bisa di dapat oleh perusahaan di masa-masa persaingan bisnis ‘yang semakin ketat sekarang ini harus bisa dimanfaatkan oleh pihak manajemen dengan baik. Salah satu cara untuk menanggapi peluang tersebut adalah dengan jalan memperluts usaha yang sudah ada supaya mendapatkan pasar yang lebih besar dengen jalan ekspansi. Berdasarkan {aporan rugi faba, perusahaan bisa melakukan Kegiatan periuasan usaha. Untuk menilai apakah tindakan perluasan usaha tersebut bisa dijalankan atou tidak, maka perlu dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang tersedia untuk menilai tindskan tersebut. Permasalahan yang ada sekarang yaitu apakah ekspansi PT Telkomsel, Tbk dapat memberikan pengembalian ‘yang baik sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dan stakeholders. Tiga keputusan dalam Manajemen Keuangan adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan deviden. Capital Budgeting adalah penanaman dana di pandang dari segi waktu, Metode atau alat analisis yang dipakai adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Modified Internal Rate of Return, Payback Period, Discounted Payback Period, dan Profitability Indeks (P).NVariabel yang digunakan adalah Ekspansi, Net Investment, Cash Flow (Proceeds), Discounted Cash Flow, dan Cost of Capital, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan investasiserbesar Rp 15.800.000.000,- ‘dengan cost of capital yang di pandang layak 25% di mana tencana proyeksinya adalah untuk 10 tahun, NPV yang akan di peroleh adalah Rp 3.001.700.000,-. IRR dan MIRR akan melebibi dari cost of capital yaitu 30,43% dan 27,32%. Konsep MIRR lebih kecil hasiinya sebab rmepergunakan Terminal Cash Fiow Perusabaan akan kembali modal pada tahun ke-3 bulan ke-4 ‘dengan mempergunakan payback dan tahun ke-6 bulan ke-10 dengan mempergunakan konsep «discounted payback period, Sementara PI menunjukkan angka lebih dari 1, yaitu 1,18 ‘adi kesimpulannya usulan investasi tersebut di terima, karena hasil pechitungan dengan slat analsisnya telah memenuli kriteria yang di syaratkan, Untuk itu disarankan bagi perusahoan ‘untuk melaksanakan ckspansi_ dengan tctap berpegang teguh pada prinsip-prinsip dalam fungsi ‘manajemen dan fungsi bisnis dan intuisi sebegai manusia. ‘Strategi yang dipakai oleh perusahsan yang sudah tidak sehat adalah dengan cara Sektor industri, perdagangan, dan jasa menjual sahamaya guna mendapatkan dana sebagai penopang ekonomi rakyat tidak bisa segar untuk mempertahankan usahanya. berbust banyak untuk ‘mengatasi ‘Perusahaan-perusahaan yang mengalami permasalahan ini. Bahkan banyak yang tidak kkasus tersebut biasanya dari pihak swasta. ‘tahan untuk bersaing dalam dunia bisa’ -Namun ada juga perusahaan dalam hal ini LPendabuluan 65 Jurnal Inovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 Perusthaan BUMN yang tidak mangalami ‘masalah ataa dalam hal ini dalam kondisi yang baik, Karena kebijakan pemerinta, hanis dijual sahamnya. Kebijakan-kebijakan dias memunculkan —hasil yang menguntungkan dan yang merugikan bagi Perusshaan, Yang rugi biasanya langusng ulung tiksr, sedangkan yang untung, ‘menggunaken keuntungan tersebut untuk banyak hal. Ada yang menggunekannya untuk meningkatkan kesejahterasn_pemilik saham dengan menaikkan laba per fember sahamnya, dan ada juga yang menggunakan keuntungan tersebut untuk kegiatan investasi ‘modal, kegiatan investasi modal ini terri dari pembuatan proyek baru, pergantian peralatan, dan ekspansi. Biasanya investasi ‘modal ini memertukan jangka wakty lebih dari satu tun atau bersifat jangke panjang. Kegiatan invesatasi modal terscbut memertukan teknik pengganggaran modal ‘yang tepat guna menghasilkan keuntungan ‘yang maksimal bagi perusahaan, ‘Ada banyak analisa untuk ‘enganggaran modal ini. Laporan keuangan sebagai daia mentah yang mutlak dan sangat dlibutubkan untuk analisa ini, Kemadian dari Japoran keuangan tersebut ita cari pereacean invesatasi modalnya seperti apa, dan berapa biaya yang akin dikorbankan untuk —mendaparkan keuntungan yang diharapken, Dalam hal ini para manajer sliberikan —Kelelussanaan untuk merencanakan invesiasi proyek, kemudian Jewat teknik analisa penganggoran modal diukur Kelayakan dari proyek tersebut sebelum — proyek —tersebut_ —terlanjur dillaksanskan. Memang pada dasaraya kita menggunakan alat-alat analisa yang dalam ‘metodenya menunjukan angkaangka yang pasti, namun haruslah dingat babwa dalam dalam ekonomi segala sesuatu yang divkur dengan alat analisa yang angks-angkanya Past, sebagai analis kita haus memasutkan ‘nsar intuisi didalamnya. Karena tidak selamanya dalam —perhitungan yang ‘erkunntifkasi itu dalam kenyataannya menghasikan 100% seperti itu. Penelitian dilskukan pada salah sata perwsahaan yang bergenkk di igang Perdagangan dan jasa yaitu PT.Telkomsel, ‘Tok. Keadaan Keuangan perusahaan pada ‘beberapa tahun terakhir dilihat dari laporan rugi-laba sebagai berikut Jurnal Inovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 2002, 2003, 2004, (dalam milyar rupiah). Laporan Rugi Laba PT Telkomsel Tbk Untuk Periode Yang Berakhir 2004 2003 2002 Opening Revenes msom asa 6.70698 Onerong Papen ue swat Operating come sau use ism ter income (Expenen) Net (nay OK s994) ety in Wet tacome of Ati Companion 180 2 2m Income Hore Incume Tus mad xmordinany om 2.9876 1860 tas02 Irwome Ta (Pspones)- Net mss) 13 0) arentiney om esr Gain om Dierenesin Valu frome Rearvreg Fansctin of ates under Coma Contest Stee ex ft orap 291,965 ams __s {eco Bare Minority Inert in Net Income ‘OFSutsidricsundPreaqusion cone 188820 ‘ost san Minny Intron Net Lo here) ‘OF Saakdrtes 23) Preacquition acon — Natta cong Berdasarkan abel diatas, depatlah ditarik kesimpolan bahwa peningkatan Iaba pada tahun 2003 yang sangat signifikan, tidak terjadi pada 2004, Sangat jelas pada tahun 2004 PT Telkomsel Tok mengalami ppenurunan taba bersih yang sangat besa. Namun demikian, bukan berarti penusahaan soot ini menjadi perusthaan yang ‘mempunyai tingkat kesehatan yang baruk. ‘Sebab yang perlu dilihat adalah peningkatan 6 secara signifikan dari tahun 2002 ke tahun 2003 terjdi Karena Iaporan keuangan pada ‘abun 2003 memasukan—unsur Ekstraordinary Item sedangkan pada tahun 2004 sudah tidak lagi. Pkstraordinary Hem ‘tu senditi adalah peaingkstan real dalam bentuk dant likuid sebagai basil dari ‘mergemya Satstindo, IM3 dan Bimagreha. Jack Kesimpulannya adalah tingkat kesehatan perusahaan PT Telkomse! Tbk pada tahun Jurnal Inovasi Manajemen Volune 5 Nomor 2 Agustus 2009 2004 masih baik karena menghesilkan laba dan masi mampu untuk —melakukan tindakan-tindakan investasi dalam rangka ‘meningkatkan nilaiperusabaan dan kesejahteraan pemegang sahamnya, Apalagi pada tchun 2003 setelah merger, PT ‘Telkomsel tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan yang berarti untuk melakukan Investasi aset dalam hal ini gedung dan peralatan-peralatan, Jadi saat ini penulis terarik untuk ‘menelitiapakah dengan laba yang dihasilkan oleh PT Telkomsel Tbk, keputusan investasi dapat diambil, Khususnya investasi untuk ‘memperluas usaha dengan jalan ekspansi. ‘Tentu ssja dengan memproyeksikan jumlah kkebutuban-kebutuhan — investasi_ dan ‘memperkirakan bessmya pendapatan dan Jaba yang nanti akan diperoleh. Untuk menilai kelayaken dari suatu pro royek investasi, diperluken tekaik analisa yang disebut dengan Penganggaran Modal (Capital Budegeting). Karena itu penulis ingin melakukan suatu penelitian dengan Judul “Analisis Peaganggaran Modal Dalam Rangka Ekspansi Pada PT Telkomsel, TBK”. Adapun tan penclitian adalah untuk mengetahui ckspansi PT Telkomsel, Tbk dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik sesual dengan yang dibarapkan perusahaan dan stakeholders. Yang menjadi manfat peneltian adalah 1. Dapat | memberikan tambahan pemahaman dalam —bidang euanganKhususnya tentang analisa capital budgeting; 2 Memecahkan —_permasalahan investasi khusunya—investas dalam rangka ekspansi yang dliadapi oleh perusahaan, sehinggs pihak-pihak yang. beckepentingan morasa puss 3. -Mengupayakaa agar masalah dalam investi bisa diminisisastkan supaya tidak timbul masalah yang besar. HL Landasan Teori ‘Ada hanyak pengertian atau definisi Manajemen Keuangan. Banyak ahli yang memberi definisi yang cukup berbeda akan tetapi intinya sama. Salah satunya adalah Van Hom din Marchowicz (1998:2) “Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan, pendansan, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.” Jurnal novasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 Menurut Suad Husnan (1998:3) dalam disiplin ilmu Manajemen Keuangan harus di pelajari tentang banyak hal yang, salah satunya adalah kepurusan Keuangan Keputusan keuangan terbagi atas tiga yaitu eputusin konsumsi, keputusan investasi, Kepuusan pendanaan. Sedangkan menurut Handoyo (1999;5) keputusan keuangan terbagi atas tiga yaitu keputusan investasi, eputusin pendanaan, dan kepurusan deviden. Penganggaran Modal atau Cupital Budgeting memiliki pengertian yang bberbeda-beda oleh para ablinamun intinya ‘dalsh sama. Syafanddin Alwi(1994:161) merjelaskan bahwn ——_setiap perusahaan yang melakukan fnvestasi baru dalam aktiva tetap selala dengan harapanbahwa perusahaan akan memperoleh embali dana yang tertanam dalam fnvestasi tersobut dalam jangka waku —tertenty yang telah perencanaan dan pengambilan eputusan mengenai pengeluaran ana yang melebiti jangka waktu satu tahun disebut sebagai Capital Budgeting, Menurut Van Home dan Wachowiez, Je (1994324) penganggaran modal adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, dan menyeleksi proyck-proyek investasi yang Pengembaliannya (arus kas) dibarapkan lebih dai satu tahun Dalam Investasi jangka panjang, unsur risiko harus diperhitungkan dengan baik. Husein Umar 2001;6) menjelaskan bahwa risiko harus dapat dikoniroVdikendalikan oleh manajemen perusthaan, Risiko ini terjadi Ketika saat perusahaan, mambangua pabrik baru, meluneurkan prodok baru, atau ‘membeli perusahaan lain. Menurt Gunawan Adisapurtro (1997;1) anggaran ada yang bersift variabel dan ada yang berdifat tetap. Dalam analisa penganggaran modal, aspek studi Kelayakan sangat dipertutan Menurut Suratman (2001;5) studi kelayskan proyek merupakan suatu studi untuk meni proyek yang akan dikerjakan di masa smendatang. Menurut Brigham dan Houston (2001;448) peramelan penjualan merupakan ‘unsur kunci dalam keputusan penganggaran ‘modal Teknik Penganggaran Modal yang dikemakan oleh Brigham dan Houston adalah 1, Periode Pemulihan (Payback Period) hua Inovasi Manajemen Volume 3 Nomor 2 Agustus 2009 Yang didefinisikan sebagai ekspektasi (barapan) —jumish tahun yang dipertukan untuk menutup investasi ‘val, adalah metode formal pertama yang digunakan untuk mengevaluasi Proyek penganggaran modal. Semakin pendck periode pemulihan, semakin baik hasilnya, Yang perla iperhatikan adalah bahwa pemutthan (payback) adalah jenis perhitungan impas atu breakeven dalam art tbahwa jika anus kas masuk berada ‘pada tingkat yang diharapkan sampai ‘tahun pemutthan, maka proyek itu skan impas. Kelemahan wama dani ‘metode pemulihan adalah bahwa ‘metode ini mengabsikan anus kes yang ibayarkan atau yang diterima setelah periode pemulihan. Walaupun metode pemlihan — memiliki —_beberapa kkesalahan serius dalam — kriteria peringkat, namun metode terscbut lama dana akan terikat dalam preyek. 2 Pemulihan Yang Didiskontokan (Discoveed Payback Period), Adalah —lamanya — waktu yang iburubkan tagiarus kas investasi yang didiskoniokan pada biaya modal investasi untuk menutup —biaya. Kelemahan wiama dari proyek ini sama dengan Payback Period, Nilai Sekarang Bersih (NPV) Setelah kelemahan metode pemulihan diketahai, orang mulei mencari cara untuk — memperbaiki—_keefektifan cevaluasi proyek. Salah satu metode seperti itt adalah Metode Nila Sckarang Bersih (Net Present Value), yang mengandalkan pada Teknik Arus Tentukan nilai sekarang. dari setiap amas kas, termasuk arus kas masuk dan amis kas heluar, yang didiskontokan Pada biaya modal proyek; Jumiahkan us kas yang iliskontokan ini, Hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek; Jka NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara —_jika sebaliknya, maka proyek tersebut itolak. Tika dua proyek dengan NPV Positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan sila NPV terbesar Iharus di pith. ‘Alasan rasional untuk metode NPV adalah elas. NPV aehesar sol smenyiratkan bahwa rus kas proyek Jural Inovasi Manajemen Volume 3 Nomor 2 Agustus 2009 ssidah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembatian ‘yang diperlukan alas modal tescbut. jika proyek memiliki NPV posi maka proyek terschut memaghasilkan Jebih banyak kas dari yang dibutubkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperiukan kepada pemegang saham dan kelebitan kas ini hanya akan bertambah kepada pemegang sahar perusahaar. [NPV adalah bel yang penting karena memberikan ukuran langsung _mengenai ountungan proyck bagi pemegang sabam, schingga kiia_memandang NPV sebagai ukuran tunggal trbaik profitabilites, Kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dari metode-metode ini adalah sebagai berikut: a. Ketergantungan dan Berdiri Se b. Peringkat masalah. 4. Pembagian/penjatahan Modal. IV. Pembahasan Sepeni yang suda cjeaskan datas, ada tiga langkah utama dalam analisis capital budesting,ysita n 1. Penyusunan rencana proyek investasi yang di usuikan dan proyeksi hasil ‘untuk beberapa tahun kemudian; 2 Anulisis Capital Budgeting, 3, Monitoring dan evaluasi_penilaian berkesinambungan terhadap_proyek ‘yang telah dilaksanakan, ‘Tapi untuk monitoring tidak dilakukan dalam penelitian ini, sehab hal tersebut bersifat future things. Maksudnya adalah monitoring secarakeseluruhan dan pengevaluasian dilaksanakan apabila proyek sudah berjalan. Kerena ini hanye bersifat penulisan saja, jadi tentunya tidak akan sampai pada langkah ketiga di alas. Rencana Investasi Untuk melakukan Ekspansi maka iperlukan perkiraan rencana dana untuk investasi. Dalam proyek ini dana investasi yang dibutubkan scbesar Rp 15,800.000.000,- yang terdiriatas Tanah dan binya pembebasan tanh sebesar_ Rp 300,000.000,- ; Pembuatan gedung sebesar 1.400,000.000,-; Pembelian kendaraan ‘operacional karyawan 7 bush dan kendaraan ‘operasional pimpinan 1 bush sebesar Rp 2,400.000.000,- ; Peralatan Kantor Rp 2300,000.000,- ;Perlengakapan Rp 3.000.000.000,- ; dan Modal kerja sebesar JurnalInovasi Manajemen Volume $ Nomor 2 Agusius 2009 Rp 6.400.000.000,~ dengan petkiraan Cost ‘of capital yang dipandang layak adalah 25%, ‘Analisis Capital Budgeting Bendasarkan — data-data datas, kemudian mencari tah apakah proyek investsi di atas layak atau tidak dengan ‘menggunakan slat analisis capital budgeting Cost of Capital dari proyek ini yang. di Pandang — layak adalah = 25%, Net Present Value PT Telkomsel Tbk Tahun 2005 ald 2014. (dalam jutaan rupiah) N ‘Cash Tn Flow DF PV Cash In Flow (PV of (Proceeds) 28% Proceeds) T Rpaa7az 0,800 Rpsaioe 2 Rp 4.6285 0.640 Rp 2.9622 3 Rp 49878 osi2 Rp2.551,2 4 Rp5.337,0 oaio Rp 2.1882 5 Rp 5.6913 0328 Rp 1.86.7 6 Rp 6.0456 0.262 Rp 1.5839 7 Rp 6.3999 0210 Rp 1.3440 8 Rp 6.154,1 0.168 Rp 1.1347 ° Rp7.1099 0.134 Rp 92,7 10 Rp7.4643 0,107 Rp 796.7 PV Cash Inflow = Rp 188017 ‘Net Investment - (Rp 15.800,0) NPV = Ro 3.0017 ‘Tabel diatas menunjukkan bahwa proyek tersebut sejauh ini dapat dijalankan karena ‘menghasilkan Net Present Value yang positif. Yang berarti Nilai Sckarang di waktu yang akan datang dapat melebihi jumlah investasi, Jurnal Inovasi Manajemen Volume 3 Nomor 2 Agustus 2009 Internal Rate of Return [NPY Positif dan Negatif Pada DF Tertentu Dengan Metode Trie! and Error (dalam jutsan rupiah) N] Proceeds | DF 30% | PV of Proceeds | DF3I% | PV of Proceed 1] Rpaaras | 0767] Rp 3.2869 | 07763} Rp 3261.2 2 Rp 4.6285 0592 Rp 2.740,1 0,583 Rp 2.6984 3 Rp aoe 0455 Rp2.2672 0.445, Rp2217,3 4] Rpsas7zo | 0350 | Rpi.so79 | 0340 | Rp18is6 5 Rp5.691,3 0,269 Rp 1.5310 0,259 Rp 1.474,0 6 | Rpeoass | o207 | eptasia | oo | Rp1.197,0 4 Rp 6.3999 0159 Rp 1.0176 0,151 Rp 966.4 8 Rp 6.7541 0123 Rp 830.8 ONS, Rp 776.7 9 | Rp7.1099 0094 Rp 6683 0,088 Rp 625,7 10] Rp 7.4643 0073 Rp 3449 0,067 Rp 500.1 ‘PV of Proceeds * Rpl6.006,1 Rpl5.531,4 ‘Net Investment =: (Rp15.800,0) Rp15.800,0 ‘NPV ¥ Rp 206,1 Rp 268.6 Dilanjutkan dengan Metoe Intepotast: DF 30% (+) ———* PV Rp 16.006,1 DF3I%() ——* PY @pI5s314) Selisin 1% PV (Selisit) Rp 474,7 DF27 (+) ———» PV Rp 16.006,1 ‘Net Investment (Rp 15.800,0) [NPV (selisit) Rp 206,1 Rp 206,1 Presentse Seti, = X 1% = o44i68948% Rp 4747 yang dicari = 30% + 0,434168048% = 30,43% IRR = 30,43% Jurnal Inovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 Dari Internal Rate of Retwn di otas ‘menunjukkan bahwe IRR > K. jadi dengan hasil dari slat analisis ini pun proyek dapat teria dan di jalankan, Hasil dari alat analisis ini juga ‘menunjukkan bahwa proyek dapat di terima, Sebad MIRR > K, sckalipun yang dliperhitungkan di sini hanya nilai sekarang ari nila terminal, Dengan meperhitunghan nilai terminal, eran perusahaan sudah terbebas dari risiko fluktuas! pengambilan ‘tau penjualan saham dari para investor. Seba metode MIR ini tidak memperhitungkan Cash in flow pada keselurunan tahun yang i proyeksi. Bea dengan metode IRR yang masih rmemperhitungkan hal terscbut. MIR sebesar 27.32% lebih besar dari cost of ‘capital yang di pandang layak dalam peneltian ini, yaitu 25% Selain itu Pembuktian bahwa dengan mempergunakan nila terminal NPV perusahaan akan menjadi ‘sama dengan nol, adalah terbukti, Hal itu ‘berdasarkan pembuktian di ates bahwa NPV nol berarti PV Cash Jn Flownya sama ‘dengan Net investment. Memang ada sedikit petbedaan dalam jumlsh basil (15.800 4 15,800,263), karena dalam pethitungan di atas tera beberapa kali pembulatan. 4 erdasarkan me‘ode Paytack Period, perusahzan akan kembsli modal pada tahun ketiga di bulan keempat. Hal itu beret Proyek tersebut juga dapat dijalankan, Tepainya pada tahun ketiga dan di bulan Kecmpat lewat beberapa hari. Masalah ‘embulatan disini menyebsbkan tidak dapat dlipastkannya hari yang di maksud di atas Topi karena metode ini hanya menggunakan Cash in lownya, atau dengan kata lain tidak memperiatikan nilei waktu uang, maka lebih baik lagi jika menggunakan cash in flow yang telah didiskontokan discounted cash inflow, Dari hasil Discounted Payback Period, perusahaan akan Kembali modal pada tahun Ketujuh, bulan kesepaluh, Meskipun hasilnya nanti lebih lama dari Payback Period, tapi dengan metode ini DProyek tetap dapat di terima, atau Jarnal Inovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 Profiuability Indeks 18801,70 1.189981 15,800.00 PL 09 PL nya menghasilkan angka lebih dari 1, yang menunjukkan hasil yang baik untuk sustu proyek. ‘Tabel 4.8 Hasil Analisis Capital Budgeting dalam Rangks Ekspansi PT Telkomsel, Tbk No] Teknik asi ‘Syarat | Kriteria Penilaian | Rekomendas Analisis. | Perbitungan v Kesimpulan TY] NPV Rp 18.80123, Rp Positif Tayak 2| RR 30.43% 15.800 IRR-K Laysk 3] MIRR 273% 25% MIRR>K Layak 4| Payback | 3 Tahun4305 | 25% | PB>UmurEkonomis| — Laysk s | Dise Balan 10 DPB > Umur Layak 6 | Payback | 6 Tahun 10,97 | Tahun Ekonomis Layak PL Balan 10 Ppt aie Tahun 1 ‘Sumber : Hasil Olahan Dats Berdasarkan abel diatas, mentnjukkan bahwa proyek investasi yang diajukan, layak ‘untuk di proses lebih lanjut atau dengan Kata Jain dijalankan. Hil ini tentunys mengacu pada riteria penilaian diatas yang ‘menunjukckan bahwa dari semua alat analisis ‘menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan analisa NPV, Nilai sekarang dari proyek 78 Jurnal Inovasi Manajemen Volume S Nomor 2 Agustus 2009 peda cost of capital 25% menunjukkan hasil PV of Proceeds Rp 18.801.230.000 angka tersebut lebih besar dari yang disyaratkan ‘atau dengan kata lain lebih hesar dari total investasi sebesar Rp. 15.800,000.000. Dari aralisis IRR_pun menanjukkan hasil yang pesitif, di mana IRR 30,43 %, lebih besar dari cost of capital 25%. Kemudian slat analisa yang lebih akurat dari IRR yaitu IRR yang dimodifikasi menunjukkan hesil yang positif juga. Di mana MIRR 27,32% masih lebih besar dari cost of capital 25%. Pemegang Saham perusahaan mempunyai kkemungkinan untuk meminta sahamnya dicaiskan dalam bentuk dana yang. likuid oleh perusatiaan pada waktu proyek sementamt dijalankan, maka dari itu penggunaan MIRR ini dikatakan lebih akurat dari IRR sebab metode ini hanya ‘melibatkan terminal value. Kemudian dati hasil metode Payback Period menunjukkan bbohwa perusahaan akan kembali modal pada tahun ketiga dan bulan yang Keempat. Hasil itu sangat batik, tapi jika nilai Cash In Flow idiskontokan, maka perusahaan akan kembali modal pada tahun keenam dan bbulan yang kesepuluh. Hasil ini tentunya ‘akan jaunt dari basil yang diperoleh jika (Cash In Flownya tidak didiskontokan. Akan tetapi dengan metode ini proyek tersebut ‘masih dapat diterima. Metede yang terakhir 16 adalah Indeks Kemampulabaan, Metode ini ‘menunjukkan hasil yang postif, sebab Profitability indeksaya (PL) dengan nilai 1.18 lebih besar dari 1. Jadi dengan metode ini, proyek dapat di terima dan dijalankan, Dari keseluruhan Metod: yang ipergunakan di ‘menunjukkan hasil yang positif, schingea proyek yang direneanakan dapat 6 terima dan dijalankan, Akan tetap, selin analisis dengan menggunskan alat-alat analisis yang imenghasitkan ila yang ‘erkuantifikasi, harus juga dipergunakan analisis dengan menggunakan iotuis-intuisi sebagai seorang manusia. Scbab tidak selamnya nila-nilsi yang terkuatifikasi seperti di ains akan seratus persen hasilnya sama dilapangan Dengan demikian sebagai manajer Keuangan dapatlah diketahui implikasinya bagi para statedolders teruama Pemodal atau pemegang saham untuk bis ‘mengambil keputusan investasinya dengan mempertandingkan IRR dan MIRR.diatas dengan Persentase Tingkat Keuntungan yang layake untuk suatu proyek invesasi di ‘masa datang (Ri) dengan memasuitkan unsur ‘ingkat keuntungan dari investasi yang bebas risiko (RO, dengan mempergurakan Beta (8) sebagai ukuran risiko dari suatu investa. Pengginean beta scbagai uasur ponent ‘las, semuanya Jurnal Inovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 risiko dikarcnakan beta umumnya. relatif stabil dari waktu ke waktu. Dengan dlemikian maka penggunaan beta di waktu yang lalu untuk penaksiran beta di masa yaang akan datang masih dapat dipergunakan, Untuk mencari tingkat keuntungan yang fayak dari investasi di masa yang akan datang, maka formula yang. dipergunakan adalah Ri = RE + (Rm-RD) Bi, RF disini adalah tingkat Keuntungan dari investasi yang bebas risiko yang kalau oi Negara Amerika Serikat mempengunakan Treasury Bills —sedangkan indonesia ‘mempergunakkan Sentifikat Bank Indonesia (SBI), SBI sast ini adalah 6%. Di mana Rmnya sebesar 12.5%, dan Bi adalah 59%, Dengan demikian Ri disini adalah: Ri= 0,06 + (0,125-0,06)0,59 = 0,098 atau 9.8%. Dengan demikian untuk —mendapatkan tingkat keuntungan investasi yang dengan risiko minimum, adalah dengan mempergunakan perseniase Ri tesebut sebagai biaya modal. Perbedaannya dengan MIRR 27,32% palagiterhadap IRR 30,43% memang cukup jauh, Namun pare investor sudah cukup mempercayai suatu proyek investasi yang direncanakan dengan mengacu pada alat-latanalisis distas seperti NPV, Payback Period, Discounted Payback Period, Profitability Indets, IRR dan MIRR. Karena dengan metode tesebut sudah cukup ‘untuk menentukan apakeh sustu proyek investasi yang direncanakan layak untuk dlijalankan atau tidak. V. Kesimputan Rerdasarkan hasil peaelitian diatas dapat dark kesimputan bahwa proyek Investasi yang diusulkan di atas dapat dlilaksanakan, Unsur kelayakan dari usulan proyek investasi tersebut di nila dengan menggunakan metode atau teknik Capital Budgeting. yang memiliki lat-alat analisis seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Modified Internat Rate of Return (MIR), Payback Period, Discounted Payback Period, dan Profitability Indeks (PD. Alot anal pertama NPV menunjukkan balwa usulan proyek invesiasi dapat di terima dan ilaksanaken. Sebab Net Investment Rp 15.800.000.000,- dengan biaya modal. yang ii pandang layak 25% akan menghasilkan PV Cash Inflow sebesar Rp 18.801.230.000,- yang akan menghasifkan Net Present Value yang posit sebesar Rp 3.001.700.000,-. Alst analisis yang kedua ‘adalah IRR. Di mana basil dari analisis int ‘menunjukkan bahwa usulan proyek investasi Jayak untuk dijalankan, Karena discount rate yang dapat menyamakan Present Value of Cash in flow adalah sebesar 30.43% atau Jural tnovasi Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agustus 2009 hasil dari IRR itu sendiri. Di mana 30.43% ini lebih besar dari biaya modal yang di pandang layak untuk investasi ini yaitu 25% ‘Alat analisis, MIRR juga menunjukkan kesimpulan yang sama yaitu usulan investasi tersebut adalah layak. Sebab, meskipun yang di pethitungkan adalsh Terminal Cash Flownya. yang juga menghasilkan tingkat diskonio dari MIRR ini lebih Kecil dari IRR yaitu 2732% namun hasil tersebut tetap lebih besar dari cost of capitalnya. Alat Analisis selanjutnya adalah Payback Period, ddimane perusahaan akan kembali modal pada tahun Ketiga dan bulan keempat. Rentang waktu pengembalian ini sangat baik arena rencana investasi ini selama 10 ‘uhun. Alat analisis Payback Period yang ‘mempergunakan arus kas diskonto atau yang biasa di scbut dengan Discounted Payback Period, tmeskipun—_menghasitkan pengembalian modal yang lebih lama dari Payback Period yaitu 6 tahun dan 10 bulan, namun tetap —sajajangka—_waktu pengembaliannya tidak melebihi rencana investasi. Dan alst analisa yang terakhir yaitu Profitablity Indeks (PI) menghasilkan kesimpalan bakwa proyek tersebut layak ‘untuk di jalankan karena PI nya lebih dari satu (I,t8> 1). ” Daftar Pustaka ‘Adi Sapitro. Gunawan dan Arsi Marwan 2004) Anggaran Perusahaan. Buku 1, BPFE. ‘Yogyakarta Alvi, Syafaruddin (1995), Alat-Alat Anatisa Dalam Pembelanjaan, (sisi revisi, Bagian —Penerbitan Universita Islam Indonesia, Yogyakarta Brigham F Eugen dan houston F Joel 2001) Mansjemen Kewangan, Jakoria Husnan, Suad (1998). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiva, UPP- ‘AMP YKPN. Yogyakarta Husnan, Sud (1998), Manajemen Keuangan —Teori_— dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek), Buku |, Fdisi Keempat, BPFE Yogyakarta Sead (1999). Manajemen Keuangan —teori dan Penerapan Keputusan Jangka Pendek), Buies 2, isi Keempat, BPFE Yogyakarta Handoyo, (1999), Manajemen Keuangan, Edisi — Keempat. — BPFE ‘Yogyakarta Mardiasmo (2002), Perpajakan. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakaria Sawir, Agnes (2003), Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Husnan, Jumma Inowast Manajemen Volume 5 Nomor 2 Agusius 2009 Gramedia Pusuka Uma, Jakana, Subiyanto, Ibnu (1998), Metode Penetitian Manajemen dan Akuntansi. Edisi 3, UPP_AMP YKPN, Yogyakarta Sugiyono (2003), Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung Suratman, (2001), Studi Kelayakan Proyek Teknik — dan Prosedur Penyusunan Laporan. 3&! Learning, Yogyakarta Umar, Husein, (2001), Manajemen Risiko Pendekatan Finansial Non- Finansial, PT Gramedia, Jakarta Van Hor, James dan Marchowir John Je (197), Prinsip-Prinsip Menajemen Keuangan, Buku 1 Salemba Empat, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai