Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI

I. ETIKA BISNIS DAN CONTOH KASUS


Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan perilaku etis itu? Etika
merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah,
atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal
lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks social
menentukan apakah suatu perilaku tertentu diangap sebagai perilaku
yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan
perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-
norma sosal yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang benar dan baik. Perilaku tidak etis adalah
perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-normal
social dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang
biasanhya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang
dilakukan oleh managerial atau pemilik suatu organisasi.
Ketika perusahaan raksasa
telekomunikasi WorldCom
(sekarang bernama MCI) Contoh kasus, perilaku tidak. etis di perusahaan. Kali ini saya bagi
bangkrut pada tahun 2003 dan
menjadi yaitu periaku terhadap karyawan, perilaku terhadap
mencatat kerugian sebesar
$11 milliar, semua orang yang organisasi, dan perilaku terhadap agen ekonomi lainya.
berhubungan dengan akutansi
perusahaan tersebut ditahan.
SFO Scot Sullivan mengaku
bersalah atas tuduhan criminal Perilaku terhadap karyawan.
dan setuju untuk menjadi saksi
atas mantan bosnya, mantan Kategori ini meliputi materi seperti merekrut dan memecat,
CEO Bernard Ebbers, yang
menentukan kondisi upah dan kerja, serta memberikan privasi dan
dituduh atas beberapa
kejahatan penipuan saham, aspek. Pendoman etis dan hukum mengemukakan bawah keputusan
konspirasi, dan penipuan
kebijakan pengisian data. perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada
Sullivan tidak lagi dapat
berkerja sebagai akutan atau kemampuan karyawan melakukan pekerjaan. Manager yang
menjabat posisi apapun di
perusahaan terbuka, dan mendiskriminasi orang Amerika keturunan Afrika dalam perekrutan
pengadilan dapat membuat
tuntutan “solusi keuangan
menunjukan perilaku yang tidak etis dan melawan hukum. Tetapi
tambahan”- sanksi finansial bagaimana dengan manager yang merekrut teman atau sanak
yang harus dibayarkan kepada
investor yang ditipunya. kelurga ketika masih ada orang lain yang lebih memenuhi syarat?
Keputusan itu mungkin tidak melawan hukum, namun secara etis
tidak dapat diterima.

1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Contoh lain, upah dan kondisi kerja, walaupun diatur oleh undang-
undang, juga merupakan bidang yang kontroversial. Bayangkan
situasi diaman seorang manager membayar seorang pekerja kurang
dari selayaknya karena ia tahu bahwa karyawan itu harus bekerja
atau tidak bisa mengeluh lantaran takut diberhentikan.
Contoh lain, perilaku manajemen Enron, terhadap karyawan
perusahaan. Managemen tersebut mendorong karyawan
menginvestasikan dana pensiun dalam saham perusahaan dan
kemudian, ketika masalah finansial muncul, tidak mengizinkan
mereka menjual saham (walaupun penjabat puncak diizinkan untuk
menjual). Akhirnya, pembubaran perusahaan itu mengorbankan
ribuan karyawan.

Perilaku terhadap organisasi.


isu etis juga muncul dari perilaku karywan terhadap majikannya,
khususnya dalam kasus seperti konfik kepentingan, kerahasiaan, dan
kejujuran merugikan pihak majikannya. Sebagai contoh, kebanyakan
perusahaan memiliki kebijakan yang melarang bagian pembelian
menerima hadia-hadiah dari pemasok. Industri-industri yang bersaing
ketat-perangkat luank dan pakaian mode, misalnya-mempunyai
penjaga keamanan (safeguard) terhadap perancang yang menjual
rahasia perusahaan ke pesaing.
Masalah yang relative umum di bidang kejujuran umumnya mencakup
perilaku seperti mencuri pasokan, menggelembungkan laporan biaya,
dan menggunakan telepon kantor untuk melakukan panggilan jarak
jauh pribadi. Kebanyakan karyawan sebetulnya jujur, tetapi perilaku
karyawan yang tidak etis terhadap sebuah organisasi. Para manager
puncak tidak hanya menyalahgunakan asset perusahaan, tetapi
mereka sering menjerumuskan perusahaan pada usaha-usaha yang
berisiko demi kepentingan pribadi.

Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya.


Etika juag tampil dalam hubungan antara perusahaan dan
karyawannya dengan apa yang disebut agen kepentingan primer

2
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(primary agents of interest)-terutama pelanggan, pesaing, pemegang


saham, pemasok penyalur dan serikat buruh. Dalam menghadapi
agen-agen tersebut ada peluang terjadinya ambiguitas etis dalam
hampir setiap aktivitas-periklanan, laporan, keuangan, pemesanan,
dan pembelian, tawar-menawar dan perundingan, dan hubungan
bisnis lainnya.
Sebagai contoh, bisnis dalam industry farmasi mendapat kritik karena
tingginya harga obat. Mereka berargumentasi bahwa harga obat tinggi
karena harga itu harus menutup biaya program riset dan
pengembangan untuk mengembangkan obat-obat baru. Jalan keluar
masalah tersebut tampak jelas, menemukan keseimbangan yang
tepat antara penetapan harga yang wajar dan penipuan harga
(menanggapi kenaikan permintaan dengan kenaikan harga yang
melonjak). Tetapi seperti halnya etika, banyak perbedaan pandangan
tentang bagaimana keseimbangan yang tepat itu.

II. Von Der Embsee dan R.A. Wargley dalam artikelnya di advance
management journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar
dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis. Jelaskan dengan
memberikan contoh kasus?

Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis,


yaitu:
a. Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh
karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti
cara-cara yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, Dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
Contoh kasus saya mengambil kasus yang sedang booming yaitu
bisnis komplek perumahan atau yang sering kita kenal yaitu
perumahan clusters. Bisnis ini memang sangat menguntungkan

3
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

bagi para pembuatnya, mereka bisa saja merauk keuntungan


berjuta-juta dari hasil penjualan unit rumahnya.
Ada sisi positif dan ada pula sisi negative dari bisnis ini yaitu
dilihat dari segi positifnya mungkin bisa saja meramaikan atau
menghidupkan roda ekonomi di sekitarnya. Namun adapula sisi
negativenya yaitu semakin buruk daerah resapan air serta daerah
kawasan hijau yang ditebang disekitar situ dan tiap tahun semakin
banyak bisnis pembuatan kompek perumahaan ini yang mungkin
bisa merusakan lingkungan apabila tidak tertata dengan baik.

b. Individual Rights Approach


Setiap orang dalam tindakan dan kelakuaanya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku
tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan
terjadi benturan dengan hak orang lain.
Contoh kasus sebuah, Yayasan maju selalu menyelenggarakan
Pendidikan tahun ajaran baru sekolah mengenakn biaya sebesar
Rp. 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pengutan sekolah ini
diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga
setelah diterima, mereka harus membayarnya. Kemudian pihak
sekolah memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa
pungutan tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam
sekolah yang akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari
rabu-kamis. Dalam kaus ini yayasn dan sekolah dapat
dikatergorikan mengikuti transparasi.

c. Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Contoh kasus, Dr. Eni yang sedang bertugas di Poliklinik umum
suatu rumah sakit kedatangan seorang pasien bapak-bapak,
pasien berumur 40 tahun, dengan keluhan mual, muntah nyeri
pada ulu hati. Nyeri pada ulu hati yang dirasikan pasien tidak

4
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

disertai dengan nyeri dada. Pasien mengaku sering terlambat


makan dan pernah sebelumnya mengalami gejala yang sama.
Sementara keluhan sakit kepada dan demam disangkal oleh
pasien. Oleh Dr. Erni, Pasien diperiksa secara menyeluruh dan
pasien di diagnose menderita penyakit Gastritis, sehingga pasien
harus diterapi. Namun karena pasien hanya seorang supir taksi,
sehingga dr. Erni menganjurkan untuk tetap diterapi, namun
dengan menggunakan obat-obatan generic yang lebih terjangkau.
Pasien pun menyetujuinya, sehingga dr. Erni pun memberikan
resep obat untuk pasien kurang mampu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai