Anda di halaman 1dari 14

Rangkaian Arus Listrik Searah

Sumber tegangan dan arus, Resistor,Induktor, Kapasitor,


Rangakaian Seri dan Paralel

Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1. Riko Anggino Samosir
2. Dodi Boangmanalu
3. Fikri Hidayat

Dosen Pengampu : Drs.Adi Sutopo, M.T


Mata Kuliah : Rangkaian Arus Listrik Searah
Teknik Elektro Kelas B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK/ UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Medan, 20 februari 2020
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa atas berkatnya kita diberikan
kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan hingga saat ini.Terima kasih juga kami ucapkan
kepada bapak Drs, Adi Sutopo, M.T selaku dosen pangampu pada mata kuliah Rangkaian
Arus Listrik Searah ini.

Makalah ini dibuat demi memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rangkaian Arus Listrik
Searah, dan isinya adalah hasil diskusi kelompok kami.Kiranya makalah ini dapat memenuhi
kriteria penilaian dalam perkuliahan dan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi para pembaca.

Akhir kata kami sangat mengharapkan makalah ini dapat menjadi sumber refrensi
pembelajaran bagi kita semua, tak lupa juga kami mengatakan bahwa makalah ini tidaklah
sempurna oleh karena itu kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

Medan, 19 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4
Sumber Tegangan dan Arus ................................................................................................................ 4
1. Sumber tegangan listrik ....................................................................................................... 4
2. Elemen-elemen Listrik.......................................................................................................... 4
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 6
Resistor, Induktor, Kapasitor .............................................................................................................. 6
1. Resistor................................................................................................................................... 6
2. Induktor ................................................................................................................................. 8
Jenis-jenis Induktor (Coil) .................................................................................................................. 8
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah : ................................................................................................................................................ 8
Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya ............................................................................................. 9
3. Kapasitor ............................................................................................................................... 9
KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR) ................................................................ 10
KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR) ............................................................ 10
Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika ............................................................................... 11
BAB 3 ................................................................................................................................................... 12
Rangkaian seri dan Rangkaian Paralel .............................................................................................. 12
Rangkaian Seri .............................................................................................................................. 12
1. Rangkaian Paralel ............................................................................................................... 12
Contoh Soal Rangkaian Listrik dan Pembahasan ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14
BAB 1
Sumber Tegangan dan Arus

1. Sumber tegangan listrik


Tegangan listrik dapat dihasilkan dari beberapa jenis sumber energi, di antaranya dari energi
kimia (misalnya, aki an baterai), dari energi gerak (misalnya generator) dan energi matahari
(misalnya solar panel). Sumber tegangan listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu.
a) Sumber tegangan listrik arus searah atau DC (Direct Current)
Ada beberapa macam sumber tegangan listrik arus searah, misalnya sel Volta, elemen kering
(baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah. Elemen Volta, batu batrai dan
akumulator merupakan sumber arus searah yang dihasilkan oleh raksi kimia. Oleh karena itu,
elemen Volta, batu batrai dan akumulator sering disebut elektrokimia. Dikatakan
elektrokimia sebab alat tersebut mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
b) Sumber tegangan listrik arus bolak-balik atatu AC (Alternating Current), contoh
teganan arus AC adalah generator, dinamo sepeda dan listrik PLN.

2. Elemen-elemen Listrik
Sumber teganga mengeluarkan energi listrik berdasarkan perinsip pasangan logam disebut sel
atau elemen. Elemen dibedakan menjadi dua, yaitu elemen primer dan elemen
sekunder. Elemen primer adalah elemen yang setelah habis muatannya tidak dapat diisi
kembali. Elemen sekunder adalah elemen yang setelah habis muatannya dapat diisi kembali,
contohnya aki. Pada elemen Volta, batrai dan akumulator terdapat tiga bagian utama, yaitu:
 Anoda, elektroda positif yang memiliki potensial tinggi.
 Katoda, elektroda negatif yang memiliki potensial rendah.
 Larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik.
a. Elemen Volta
Elemen Volta dikembangkan pertama kali oleh fisikawan Italia bernama Allesandro Volta
(1790-1800) dengan menggunakan sebuah benjana yang diisi larutan asam sulfat (H2SO4)
dan dua logam tembaga (Cu) dan seng (Zn). Bagian utama elemen Volta yaitu:
1). Kutub positif (anoda) terbuat dari tembaga (Cu).
2). Kutub negatif (katoda) terbuat dari seng (Zn).
3). Larutan elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4)
b. Elemen Daniell
Elemen daniell merupakan hasil modifikasi dari elemen volta, yaitu dengan memperbaiki
penampilan dari elemen.Untuk mencegah menimbulkan polarisasi dari gas hidrogen,
elektroda dilindungin larutan tembaga sulfat(CuSo4) yang berfungsi sebagai depolarisator.
Depolisator(larutan tembaga sulfat) dipisahkan dari larutan elekteolit (asam sulfat encer)
dengan bejana berpori, sehingga ion-ion masih dapat melalui elektroda satu ke elektroda
lainnya dalam larutan elektrolit dan depolarisator .Elektroda positif (anoda) pada elemen
daniell terbuat dari benjana tembaga, sedangkan elektroda negatif (katoda) terbuat dari
batang seng.
c. Elemen Kering
Elemen Kering disebut juga baterai.Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclane.Bagian
utama elemen kering adalah:
 Kutub Positif terbuat dari karbon (C)
 Kutub negatif terbuat dari seng (Zn)
 Larutan Elektrolit terbuat dari ammonium Klorida (NH4CL)
 Dispolarisator terbuat dari mangan dioksida (MnO2)
Baterai disebut elemen kering, karena elektrolitnya merupakan campuran diantara serbuk
karbon, batu kawi, dan salmiak yang berwujud pasa( kering)
BAB 2
Resistor, Induktor, Kapasitor
1. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor
adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu
yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau
Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi
Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg
Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

A. Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi
atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur
dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi
yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau
nilai hambatannya.Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis
Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya
1/10W sampai 2W.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke
Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh
panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis
Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur
sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai
Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus
yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi
dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat
bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
2. Induktor
merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau
dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan
Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan
Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat
menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah
berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Simbol Induktor

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :

 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun
Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin tinggi
induktansinya.

Jenis-jenis Induktor (Coil)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :

 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya


 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk
Donat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis
lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam
diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang
dapat diputar-putar.
Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam
medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik (AC),
meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya diaplikasikan :

 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi


 Transformator (Transformer)
 Motor Listrik
 Solenoid
 Relay
 Speaker
 Microphone

3. Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)
adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu
sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun
Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang
digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi
pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)


1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada
umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam
Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.
KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)

Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak
berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-
ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika
yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi
sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

 Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik


 Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
 Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
 Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
 Sebagai Kopling
 Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
 Sebagai Penggeser Fasa
 Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan
Spul Antena dan Osilator)
BAB 3
Rangkaian seri dan Rangkaian Paralel

1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun secara
berderetan hanya melalui satu jalur aliran listrik. Contohnya adalah sebuah rangkaian yang
memiliki dua resistor, tapi hanya terdapat satu jalur kabel untuk mengalirkan listrik seperti
pada gambar dibawah ini.

Pada rangkaian seri, arus listrik yang mengalir besarnya sama tiap elemen dan dirumuskan
dengan:

Total hambatan resistor pada rangkaian seri merupakan penjumlahan masing-masing


hambatannya yang dirumuskan dengan:

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun


sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel.
Contohnya adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana terdapat satu
jalur kabel untuk setiap resistor seperti pada gambar dibawah ini.
Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan arus keluar.
Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama dengan besar
arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan:

Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel merupakan
jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan:

Contoh Soal Rangkaian Listrik dan Pembahasan

Diketahui I1=I2=2 Ampere, I3=I4=1,5 Ampere, R1=2 Ω, R2=8 Ω, R3=6 Ω, dan R4=4 Ω.
Berapa besar Voltase pada rangkaian tersebut?
a) 140 V
b) 7,29 V
c) 6,72 V
d) 2,86 V

Pertama, kita cari arusnya dengan Hukum Kirchoff 1:

Kemudian, total hambatan paralelnya dicari dengan:

Lalu, untuk mencari Voltase dipakai Hukum Ohm:

C
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
https://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-beserta-jenis-jenis-induktor/
https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-kapasitor/
https://www.studiobelajar.com/rangkaian-listrik/

Anda mungkin juga menyukai