Minipro Iship
Minipro Iship
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan
yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Di
ini tidak terkontrol, akan menyerang target organ, dan dapat menyebabkan serangan
jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa penelitian dilaporkan
bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali
lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestiveheart failure, dan 3
Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini
terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
pengobatan secara adekuat. Data dari The National Health and Nutrition
hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65
hipertensi di seluruh dunia adalah 13% atau sekitar 7,1 juta kematian. Sebagian
penyebabnya. Keadaan ini tentu sangat berbahaya yang menyebabakan kematian dan
tiga setelah penyakit stroke dan tuberkulosis mencapai 6,7% dari populasi kematian
31,7% (Riskesdas, 2007). Pada kelompok umur 25-34 tahun sebesar 7% naik
menjadi 16% pada kelompok umur 35-44 tahun dan kelompok umur 65 tahun atau
tekhnologi dan kondisi daerah (local area specific), memperkuat logistik dan
distribusi untuk deteksi dini faktor resiko penyakit jantung dan hipertensi,
membatasi lemak, olahraga teratur, tidak merokok dan tidak minum alkohol,
faktor pendorong meliputi sikap, perilaku petugas kesehatan, anggota keluarga dan
dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
tentang penyakit akan mengarah pada kemajuan berfikir tentang perilaku kesehatan
yang disertai dengan perilaku yang didasari pengetahuan yang cukup akan sangat
Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara
17-21%. Data secara nasional yang belum lengkap, sebagian besar penderita
B. RumusanMasalah
C. PertanyaanPenelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tengah.
E. ManfaatPenelitian
1. Bagi Peneliti
b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internsip
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Rawat Inap
3. Bagi Masyarakat
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
tindakan seseorang (over behavior). Dari hasil pengalaman serta penelitian terbukti
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh
yang baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang beruntun yaitu:
dirinya) hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
a. Tahu (Know)
kembali (recall), terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
b. Memahami (Comprehension)
secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis (Analysis)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (evaluation)
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
B. Sikap (Attitude)
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa batasan lain
and pro or conection tendencies will resepect to social object” (Krech et al, 1982).
“Attitude with situational and other dispositional variables guides and direct
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya bisa ditafsirkan terlebih dahulu dan
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-disposisi” tindakan atau
perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka
tingkah laku yang dibuka lebih dapat dijelaskan lagi bahwa sikap merupakan reaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap suatu
objek.
Dalam kegiatan lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan
Seperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkat, yakni:
1. Menerima (receiving)
stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat
2. Merespon (responding)
yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk
pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.
3. Menghargai (valuing)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko
suatu tindakan (overt behavior). Untuk terwujudnya suatu sikap agar menjadi suatu
1. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
3. Mekanisme (mecanism)
Apabila seorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktek
tingkat tiga.
4. Adaptasi (adaption)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan
E. Pengertian Hipertensi
dalam arteri. Istilah “tekanan darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari
peredaran darah sistemik di dalam tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, pada
populasi manula hipertensi di defenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg atau bila pasien memakai obat
anti hipertensi. Hipertensi (HTN) adalah peningkatan tekanan darah arteial abnormal
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu jantung menguncup
(sistole). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung
sistolik selalu lebih tinggi dari pada tekanan darah diastolik.tekanan darah manusia
selalu berayun-ayun antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak jantung.
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi di peroleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
akan di peroleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah di tulis
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik dalam
kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan
tekanan
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampao usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan bahkan menurun
drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi,
hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. Tekanan darah dalam kehidupan
seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Tekanan darah juga
diperngaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga
berbeda; paling tinggi di waktu pagi ahri dan paling rendah pada saat tidur malam
hari.
klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal,
prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 seperti yang terlihat pada tabel 1
and treatment of High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia
mmHg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmHg atau lebih atau
sedang memakai obat anti hipertensi. Pada anak-anak, definisi hipertensi yaitu
apabila tekanan darah lebih dari 95 persentil dilihat dari umur, jenis kelamin,
dan tinggi badan yang diukur sekurang-kurangnya tiga kali pada pengukuran
oleh hipertensi primer, maka secara umum yang disebut hipertensi primer. Meskipun
faktor tersebut antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
a. Faktor Keturunan
Dari data statistik terbukti seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
b. Ciri Perseorangan
tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita.
hitam hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan orang kulit putih.
c. Kebiasaan Hidup
konsumsi garam yang tinggi, kegemukan (makan berlebihan) stres dan pengaruh
lain.
1) Konsumsi garam yang tinggi
Dari data statistik ternyata dapat diketahui bahwa hipertensi jarang diderita oleh
suku bangsa atau penduduk dengan konsumsi garam yang rendah. Dunia
menurunkan tekanan darah dan pengeluaran garam (natrium) oleh obat diuretik
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat badan sebesar 20% atau lebih dari
berat badan ideal obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang
berlebihan dengan perhitungan IMT ≥ 27,0. Pada orang yang menderita obesitas
ini organ-organ tubuhnya dipaksa untuk bekerja lebih berat oleh sebab itu lebih
cepat merasa gerah dan kelelahan akibat dari obesitas para penderita cenderung
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktifitas saraf simpatis
menetap tinggi.
Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam rasa
takut) dapat merangsang belajar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah
akan meningkat, jika stress berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
patologis, gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag.
4) Pengaruh lain
dan bagian tubuh lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga merangsang
b) Minuman beralkohol
c) Olahraga
Bentuk latihan yang paling tepat untuk penderita hipertensi adalah jalan kaki,
2001).
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi
serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sering kali hipertensi disebut
khusus, gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan dan sakit kepala biasanya
b. Hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar
Jika timbul hipertensinya berat atau menahun dan tidak terobati, bisa timbul
gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Jantung berdebar-debar
4. Mual
5. Muntah
6. Sesak nafas
7. Gelisah
8. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
9. Telinga berdenging
2007).
H. Patosifisiologi
di hati selanjutnya oleh hormone, rennin akan diubah menjadi angiotensin 1, oleh
(peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
sedikit urin yang dieksresikan keluar tubuh sehingga menjadi pekat dan tinggi
ditingkatkan dengan cara menarik cairan di bagian intra seluler akibatnya volume
hormone steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal untuk mengatur
diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstra seluler yang
pada giliranya akan meningkatkan volume dan tekanan darah. (Astawan, 2005).
I. Penatalaksaan
membuat gaya hidup positif. Jika anda baru saja menemukan tekanan darah anda
tinggi atau tidak normal, tidak perlu khawatir ada 7 langkah untuk mengatasinya
antara lain:
a. Mengatasi Risiko
Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan berikut: apakah anda memiliki sejarah
Apakah anda makan makanan berkadar garam tinggi? Apakah anda cukup
olahraga atau apakah anda merokok? Jika jawaban anda ya pada salah satu
Apabila anda ingin terhindar dari risiko hipertensi jauhi makanan berlemak dan
mengandung garam.
Pola makan yang rendah potassium dan magnesium menjadi salah satu faktor
pemicu tekanan darah tinggi, buah-buahan dan sayur segar adalah sumber terbaik
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal Clinical Nutrition
ditemukan pria yang makan sedikitnya satu porsi perhari sereal dari jenis padi-
e. Tingkat aktifitas
Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan lebih rentan terhadap tekanan
darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk
tubuh dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Jika anda
menyandang tekanan darah tinggi, latihan aerobic sedang selama 30 menit sehari
selama beberapa hari setiap minggu dapat menurunkan tekanan darah. Jenis
latihan yang dapat mengontrol tekanan darah adalah : berjalan kaki, bersepeda,
tinggi, anda tidak perlu berolahraga seperti seorang atlet hanya 30 menit sampai
Sertakan keluarga dari teman menjadi kelompok pendukungn pada pola hidup
sehat dukungan dan partisipasi orang lain membuatnya lebih mudah dan lebih
asyik dalam menjalankan dietnya. Bagi setiap orang dukungan keluarga berhasil
dalam membuat perubahan gaya hidup untuk mencegah tekanan darah tinggi.
g. Berhenti merokok
Jika anda tidak merokok itu baik bagi anda, jika anda merokok berhenti sekarang
dan stroke.
kesehatanya kepada dokter yang sama agar dokter dapat mengikuti riwayat penyakit
mmHg pada trimester pertama dan ≥ 100 mmHg para trimester ketiga.
darah, apabila yang pecah adalah pembuluh darah otak keadaan ini dikenal
dengan stroke.
Pengobatan pada gagal ginjal dibedakan menjadi dua bagian besar yakni
Gaya hidup yang baik untuk menghindari terjangkitnya penyakit hipertensi dan
terlalu banyak seperti berenang, jogging (jalan kaki cepat), naik sepeda)
kismis, pisang, tomat, kentang dan biji bunga matahari dapat membantu
c. Pengaturan Makanan
dnegan mengurangi konsumsi lemak dan diet rendah garam dan diet rendah
kalori. Jumlah kalori yang diberikan pada diet rendah kalori disesuaikan dengan
berat badan.
terisolasi, infark miokard beta bloker (non ISA) inihibitor ACE (dengan
Bila tekanan darah tidak dapat diturunkan dalam satu bulan, dosis obat dapat
disesuaikan sampai dosis maksimal atau menambahkan obat golongan lain atau
mengganti obat pertama dengan obat golongan lain. Sasaran penurunan tekanan
darah adalah kurang dari 140/90 dengan efek samping minimal penurunan dosis obat
dapat dilakukan pada golongan hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik
garam (NaCl) dengan turunya kadar Na+ makan tekanan darah akan turun dan
Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga
dapat digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretic yang hemat kalium seperti
2. Alfa-Bloker
Alfa blocker adalah obat yang dapat memblokir reseptor alfa dan menyebabkan
vasodilatasi perifer serta turunya tekanan darah karena efek hipotensinya ringan
3. Beta-Blocker
kerjanya berdasarkan beta blocker pada jantung sehingga mengurangi daya dan
frekuensi kontrasi jantung. Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan
Obat yang bekerja sentral dapat mengurangi pelepasan non adrenalin sehingga
5. Vasodilator
daya tahan pembuluh perifer berkurang dan tekanan darah menurun seperti
6. Antagonis Kalsium
Mekanisme obat antagonis kalisum adalah menghambat pemasukan ion kalsium
ke dalam sel otot polos pembuluh dengan efek vasidilatasi dari turunya tekanan
7. Penghambat ACE
Obat penghambat ACE ini menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat
2 Bekerja netral
Clonidene 0,1 1,2 2x
Gufacine 1 3 1x
Methidopa 250 2000 2x
3 Penyakit alfa-1
Prozoin 1-2 20 2x
Doxazosin 1-2 15 1x
Terazosin 1-2 20 1x
4 Penyakit beta
Metoprolol 50 200 1x
Atenolol 25 150 1x
Propanolol 40 320 1x
Acebutolol 200 1200 1x
5 Vasodilator
Hydralazine 50 300 2x
Ecarazine HCL 30 120 2x
6 Penghambat ACE
Captopril 25-50 300 1-3x
Lisinopril 5 40 1x
Enalapril 2,5-5 40 1-2x
darah, beberapa ramuan sudah diteliti secara laboratories contoh yang berkhasiat
menurunkan tekanan darah: cincau hijau, daun dan buah alpukat, mengkudu
masak (pace), mentimun, daun seledri, daun selada dan bawang putih.
K. Pemeriksaan Penunjang
bertujuan menentukan adanya kerusakan jaringan dan faktor risiko lain atau mencari
penyebab hipertensi, biasanya diperiksa urinalisa, darah perifer lengkap, kimia darah,
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, dan
Diagnosis hipertensi tidak dapat ditegakan dalam satu kali pengukuran hanya
dapat ditetapkan setelah dua kali atau lebih pengukuran pada kunjungan yang
berbeda, kecuali terdapat kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis pengukuran
tekanan darah dilakukan dalam keadaan pasien duduk bersandar setelah beristirahat
selama 5 menit dengan ukurang pengukuran lengan yang sesuai (menutupi 80%
lengan) tensimeter dengan air raksa masih tetap dianggap alat pengukuran yang
terbaik.
riwayat dan gejala penyakit, penyakit yang berkaitan seperti penyakit jantung
efek samping terapi antihipertensi sebelumnya bila ada dan faktor psikososial
Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah dua kali atau
lebih dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan kontralateral
dikaji perbandingan berat badan dan tinggi pasien, kemudian dilakukan pemeriksaan
mencari bising carotid, pembesaran vena, atau kelenjara tiroid. (Arif Mansjoer dkk,
2001).
M. Komplikasi
komplikasi seperti terganggunya fungsi atau terjadi kerusakan organ otak, ginjal,
jantung dan mata. Kerusakan pada otak terjadi pembesaran otot jantung bagian kiri
yang berakhir pada kegagalan jantung. Kejadian ini biasanya ditandai dengan
penyaring racun dalam tubuh sekaligus sebagai produsen hormone yang dibutuhkan
tubuh, penderita yang mengalami komplikasi ginjal harus cuci darah setiap minggu
dengan biaya yang mahal sementara itu gangguan pada mata sering tidak disadari
sebagai akibat tekanan darah tinggi, kerusakan pada mata buta menyebabkan
kesadaran kejang dengan deficit neurology fokal ozotermia, mual dan muntah.
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna, tekanan yang tinggi
pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Hipertensi Pada Petugas Kesehatan diPuskesmas Rawat Inap Bandar Jaya, Lampung
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. EtikaPenelitian
persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini, hal ini dilakukan sebelum
1. Populasi Penelitian
(Notoatmodjo, 2002). Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka populasi dalam
Sampel adalah sebagian atau populasi yang diteliti. Pada penelitian ini
Puskesmas Bandarjaya.
Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti
2. Instrumen Penelitian
a. Pengolahan Data(editing)
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat di
sehingga jika terjadi kesalahan maka upaya perbaikan dapat segera dilaksanakan.
b. Pengkodean (Coding)
Pada penelitian ini digunakan analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan
terhadap setiap variabel dari hasil penelitian dalam analisa ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti yaitu variabel pengetahuan
G. DefinisiOperasional
4.1.2 Topografi
Tabel 2.1. Persebaran Penduduk
JUMLAH PERSEBARAN
NO KAMPUNG/KELURAHAN
PENDUDUK (%)
1 Onoharjo 5334 6.95
2 Nambahdadi 12299 16.02
3 Karang Endah 9204 11.99
4 Indra Putra Subing 6088 7.95
5 Bandarjaya Barat 23127 30.11
6 Adijaya 6880 8.96
7 Bandarjaya Timur 13825 18.03
Puskesmas Bandarjaya 76757 100.00
Sumber data : Gasbinsa PKM Bandarjaya
Dari tabel di atas dapat terlihat penyebaran penduduk yang tidak merata, 30
% terkonsentrasi di daerah perkotaan (Kel.Bandarjaya Barat)
Lain-lain
PNS/ABRI
5%
15%
Karywan/Buruh
Petani
10%
50%
Pedagang
20%
tekanan darah normal untuk usia 18-29 tahun, jumlah petugas kesehatan yang
Pada pertanyaan kedua tentang berapa nilai tekanan darah normal untuk usia
Pada pertanyaan ketigatentang berapa nilai tekanan darah normal untuk usia
lebih dari 50 tahun, jumlah petugas kesehatan yang mengetahui tekanan darah
1. 91,6% 8,4%
2 41,5% 58,5%
3. 24,9% 75,1%
4. 91,6% 8,4%
Berdasarkan hasil kuisioner pada pertanyaan kedua tentang upaya apa yang
harus dilakukan pada pasien pada skenario, jumlah petugas kesehatan yang
1. 83% 17%
2 83% 17%
3. 100% 0
BAB V
PEMBAHASAN
Hipertensi.
program Prolanis. Dari hasil jawaban pada kuisioner dapat diketahui bahwa
setelah dilakukan rerata dari hasil skor pada soal di kuisioner. Sisanya
berpengetahuan kurang yaitu sejumlah 37,6% dari skor rerata soal pada
kuisioner yang berjumlah 4 soal. Soal nomor 1-4 untuk mengetahui tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh petugas kesehatan sudah terilang cukup untuk
Jaya. Karena melebihi skor 50% sehingga sudah lebih dari setengah petugas
High Blood Preassure dari Amerika Serikat dan badan dunia WHO dengan
dewasa sampai lansia adalah ≤120/80 mmHg. Kenaikan tekanan darah 120-
kategori hipetensi derajat II. Pengetahuan dasar inilah yang harus dimiliki
secara langsung merekalah yang bertemu pasien pada saat awal skrining
sehingga sudah bisa tahu jika menemukan ketidak normalan tekanan darah
maka langsung berobat ke puskesmas untuk segera mendapatkan terapi dan
manajemen gizi pada hipertensi. Skrining awal sangat dibutuhkan pada saat
Oleh karena itu pengetahuan yang baik akan sangat dibutuhkan untuk edukasi
yang terlibat diantaranya otak, mata, jantung dan ginjal. Sedangkan hipertensi
Tengah.
komplikasi lanjutan yang bahkan akan berujung pada kematian. Dari jumlah
langsung aware dengan hasil tekanan darah atau kenaikan tekanan darah
pasien. Hal ini erat kaitannya dengan hipertensi yang termasuk emergency
maupun urgency. Kedua kasus ini harus ditatalaksana dengan tepat untuk
terhadap kasus hipertensi. Selain itu juga pasien yang didapatkan tekanan
darahnya 130/80 mmHg maka harus dilakukan edukasi mengenai gizi atau
diet tentang makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh atau makanan yang
harus dikurangi untuk menghindari naik nya tekanan darah. Pada kasus pre
namun dicoba dengan perubahan terhadap pola diet atau makanan. Kemudian
perkembangan dari manajemen diet. Setelah itu jika anka tekanan darah turun
maka dikatakan tatalakana berhasil namun bila tidak turun makan dicoba
dengan diet kembali. Apabila tekanan darah naik melebihi batas pre
A. Simpulan
Dari data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah diperoleh
program Prolanis. Dari hasil jawaban pada kuisioner dapat diketahui bahwa
Bandar Jaya.
bentuk upaya segera agar tidak terjadi komplikasi lanjutan yang bahkan
akan berujung pada kematian. Dengan hasil ini maka petugas kesehatan
B. Saran
kesehatan terdekat atau rumah sakit serta mengikuti kegiatan yang berkaitan
rutin.
3. Untuk Masyarakat
secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
Arora. 2008. 5 langkah mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi. Jakarta :
Bhauana Ilmu Populer.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media
Aesculapius: FKUI
Price, Sylvia Anderson & Wilson, Lorraine M. Patofisiologi: Konsep Klinis proses-
proses penyakit. Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC; 2006.