Anda di halaman 1dari 5

Efektivitas Terapi Applied Behavior Analysis (Aba)...

Mareyke Jessy, Noviana Diswantika

JURNAL CAKRAWALA PENDAS


Media Publikasi pada Bidang Pendidikan Dasar
p-ISSN: 2442-7470 | e-ISSN: 2579-4442
Volume 5 Nomor 2 Edisi Juli 2019
______________________________________________________________________

EFEKTIVITAS TERAPI APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA)


TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS AUTISME

Mareyke Jessy1, Noviana Diswantika2


1,2
Jurusan Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Bandar Lampung
Email: 1farraakuan@gmail.com

Abstrak
Anak dengan spektrum autis memiliki perkembangan yang cukup berat. Namun mereka
memiliki hak yang sama layaknya anak yang normal lainnya. Perkembangan anak autis tidak
sma dengan anak lainnya, mereka sering membentuk pola tertentu dan membutuhkan
konsistensi yang tinggi. Anak autis membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam
mengoptimalkan kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas
terapi ABA (Apllied Behavior Therapy) untuk meningkatkan bahasa anak autis, dan
perkembangan bahasa anak autis setelah memperoleh terapy ABA. Sebelum metode ABA
diterapkan, kemampuan kemampuan rata-rata anak untuk berbicara dengan satu jenis
kosakata membutuhkan beberapa kali latihan dengan hasil yang kurang baik, namun setelah
diberikan tindakan, maka kemampuan bahasa rata-rata anak autis mengalami peningkatan.

Kata kunci : ABA (Applied Behavior Therapy), Bahasa, Autisme

Abstract
Children with autism spectrum have a fairly heavy development. But they have the same rights
as other normal children. The development of autistic children is not high school with other children,
they often form certain patterns and require high consistency. Autistic children need support from various
parties in optimizing their abilities. This study aims to describe the effectiveness of ABA (Apllied
Behavior Therapy) therapy to improve the language of autistic children, and the language development
of autistic children after obtaining ABA therapy. Before the ABA method is applied, the ability of the
average ability of children to speak with one type of vocabulary requires several exercises with poor
results, but after being given action, the average language ability of an autistic child increases.

Keywords: ABA (Applied Behavior Therapy), Language, Autism

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 105


Efektivitas Terapi Applied Behavior Analysis (Aba)... Mareyke Jessy, Noviana Diswantika

Pendahuluan gangguan yang mempengaruhi kehidupan


Anak merupakan harta yang paling anak-anak. PDD muncul pada awal masa
berharga bagi setiap orangtua, yang harus kanak-kanak, dan gangguan dalam interaksi
dijaga, disayangi, dan diberi perhatian yang sosial adalah aspek utama dari semua
khusus terutama jika anak masih berada gangguan dalam kategori ini. Aspek utama
pada masa tumbuh kembang anak, yaitu dan menonjol dalam autisme adalah “sejak
antar usia lahir sampai 8 tahun. Di masa masa kanak-kanak ia tidak mampu
inilah anak berada pada fase keemasan atau berinteraksi dengan orang-orang dengan
yang sering kita sebut dengan golden age, cara yang normal”. Menurut definisi
karena di usia ini 80% otak anak autisme ditandai oleh gangguan yang dapat
berkembang dengan baik. Seperti halnya menghambat beberapa tahap
yang dikatakan oleh Hurlock (dalam perkembangan pada anak, termasuk
Artanti tahun berapa) bahwa interaksi sosial dan hubungan,
perkembangan anak pada usia awal keterampilan, dan adanya perilaku
mempengaruhi perkembangan anak stereotip, minat atau kegiatan. Gejala-gejala
selanjutnya. lain dalam anak autis termasuk gangguan
Tumbuh kembang anak dapat bicara dan bahasa (termasuk echolalia,
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni keterlambatan bahasa, dan pembalikan kata
faktor genetik dan faktor lingkungan ganti), suasana hati yang labil dan
(Wong, dalam Rahmawati, 2008). Faktor mempengaruhi respon yang salah terhadap
lingkungan secara garis besar dibagi rangsangan sensorik; semua aspek ini
menjadi faktor lingkungan prenatal dan dimulai sebelum usia 3 tahun (Wong,
faktor lingkungan postnatal. Faktor Odom, Hume, Cox, Fettig, & Kucharzyk,
lingkungan prenatal yang berpengaruh 2015).
terhadap tumbuh kembang anak yakni gizi Suatu layanan yang diberikan bagi
ibu pada saat hamil. Gizi ibu yang kurang anak autis harus disesuaikan dengan
dapat menghambat pertumbuhan otak janin metode yang tepat sehingga dapat di
(Soetjiningsih, 2002). Ada juga anak yang terapkan secara langsung. Beberapa metode
memang memiliki permasalahan dalam tersebut antara lain metode Lovaas atau
tumbuh kembang karena anak tersebut Applied Behavior Analysis (ABA) dan metode
mengalami gangguan fisik. Salah satu Son-Rise. Jessica Kingley (Kingley, 2006)
gangguan perkembangan yang serng mengemukakan “Applied Behavior Analysis
dikeluhkan oleh para orangtua serta kerap (ABA) adalah ilmu yang menerapkan
ditemui di sekitar kita ialah autisme. prinsip-prinsip yang diperoleh secara
Autisme merupakan suatu kumpulan eksperimental perilaku sosial untuk
sindrom yang mengganggu saraf. Kondisi meningkatkan perilaku yang signifikan.
ini dapat mengganggu perkembangan anak, ABA mengambil apa yang kita ketahui
diagnosanya diketahui dari gejala-gejala tentang perilaku dan menggunakannya
yang tampak dan ditunjukan dengan untuk membawa perubahan positif
adanya penyimpangan perkembangan (Applied). Perilaku yang didefinisikan dalam
(Prasetyono, 2008). istilah diamati dan terukur untuk menilai
Kata autis berasal dari bahasa perubahan dari waktu ke waktu (Behavior).
Yunani “autos” yang berarti sendiri. Perilaku dianalisis dalam lingkungan untuk
Autisme adalah gangguan spektrum. Ini menentukan faktor apa yang
berarti orang-orang yang menyandang autis mempengaruhi perilaku (analisis). Pada
tidak hanya memiliki gejala-gejala yang penerapan metode Lovaas atau Applied
berbeda, tetapi intensitasnya juga beragam Behavior Analysis (ABA) ini anak diajarkan
(Bonnice, 2009). Berdasarkan penelitian menjadi disiplin karena kurikulumnya
yang dilakukan oleh Barke EJ, BrandeisD,, dimodifikasi dari aktivitas sehari hari dan
dkk 2013 (dalam Shah-mansouri, 2017) dilaksanakan secara konsisten. Metode
autisme diklasifikasikan dalam kategori Lovaas atau Applied Behavior Analysis (ABA)
Pervasive Developmental Disorders ini memiliki ciri terukur, terarah dan
(PDDs). Gangguan dalam kategori ini terstruktur sehingga memudahkan disetiap
melibatkan sekelompok masalah dan pemantauan dan perkembangannya. Fokus

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 106


Efektivitas Terapi Applied Behavior Analysis (Aba)... Mareyke Jessy, Noviana Diswantika

penanganannya terletak pada pemberian Bahasa adalah media yang sangat


penguatan yang positif setiap kali anak penting dengan suara yang sempurna. Kita
merespon dengan benar dan sesuai dengan dapat berbicara tanpa menulis, tetapi tidak
instruksi yang diberikan. dapat menulis tanpa berbicara (setidaknya
untuk diri kita sendiri). Anak-anak normal
Metode Penelitian memperoleh bahasa secara mudah dan
Metode yang digunakan dalam dapat mengikuti pembelajaran bahasa.
penelitian ini yaitu metode kualitatif Namun, beberapa anak berkebutuhan
dengan model studi kasus. Pada kasus ini khusus karena berbagai alasan mengalami
peneliti melakukan observasi terhadap anak kesulitan dalam memperoleh bahasa dan
berkebutuhan khusus, yaitu autis dengan pembelajaran bahasa. Padahal bahasa
mengukur tingkat perkembangan bahasa adalah salah satu aspek terpenting bagi
nya. Metode penelitian studi kasus adalah manusia untuk dapat mengekspresikan diri,
metode yang meneliti suatu kasus atau bersosialisasi, memperoleh pengetahuan
fenomena tertentu yang ada dalam dalam pendidikan dan digunakan dalam
masyarakat yang dilakukan secara komunikasi dengan lingkungan. Anak
mendalam untuk mempelajari latar harus memiliki pengalaman berbicara yang
belakang, keadaan, interaksi yang terjadi. cukup agar bahasa anak dapat berkembang
Studi kasus dilakukan pada suatu kesatuan lebih baik, dengan penguasaan bahasa yang
sistem yang bisa berupa suatu program, lebih luas maka mutu percakapan anak
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok akan meningkat pula.
individu yang ada pada keadaan atau Pemahaman yang jelas tentang
kondisi tertentu. Studi kasus akan anak berkebutuhan khusus autis merupakan
memahami , menelaah, dan kemudian dasar yang penting untuk dapat
menafsirkan makna yang didapat dari menyelenggarakan layanan bantuan yang
fenomena yang diteliti tersebut. Peristiwa tepat bagi mereka. Dengan kecerdasan yang
dalam penelitian ini yaitu efektivitas terapi dimiliki di bawah rata-rata anak normal,
applied behavior analysis terhadap anak berkebutuhan khusus autis mengalami
perkembangan bahasa anak berkebutuhan kesulitan dalam hal menyesuaikan diri
khusus autisme. dengan lingkungan dan kurang cakap
dalam hal-hal yang abstrak. terdapat
Hasil Dan Pembahasan perbedaan yang besar antara anak autis
Anak penyandang autis yang satu dengan yang lainnya.
mempunyai gangguan dalam bidang Metode ABA (Applied Behvior
interaksi sosial, yaitu tidak tertarik untuk Analysis) dipilih sebagai teknik dalam
bermain bersama teman, lebih suka mengembangkan bahasa anak berdasarkan
menyendiri, tidak ada atau sedikit kontak pertimbangan bahwa :
mata atau menghindar untuk beratapan, 1) Komunikasi dua arah yang aktif
senang menarik tangan orang lain untuk 2) Sosialaisasi ke dalam lingkungan yang
melakukan apa yang diinginkan (Ayes, umum
1998). Adanya gangguan pada dalam 3) Menghilangkan atau meminimalkan
interaksi sosial pada anak autis dapat perilaku yang tidak wajar
mempengaruhi aspek dalam belajar dan 4) Mengajarkan perilaku yang akademik
perilaku (Handojo, 2009). Apabila kelainan 5) Kemampuan bantu diri atau bina diri
ini berlanjut sampai dewasa, maka akan dan keterampilan lain
menimbulkan dampak yang fatal, misalnya Hasil penelitian menunjukkan
tidak dapat meminta bantuan pada orang efektivitas metode ABA dapat diketahui
lain karna adanya keterbatasan dalam melalui respon positif oleh terapis. Namun
kemampuan interaksi sosial, tidak memiliki respon positif ini diperoleh setelah beberapa
kesempatan berkarya atau memiliki kali pertemuan yang tingkat
pekerjaan, sehingga pada akhirnya tidak pembelajarannya disesuaikan dengan
akan mampu untuk memnuhi kebutuhan kondisi anak. Berdasarkan rangsangan
hidup atau kesehatannya. metode ABA yang diberika kepada anak
autis didapatkan gambaran bahwa setiap

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 107


Efektivitas Terapi Applied Behavior Analysis (Aba)... Mareyke Jessy, Noviana Diswantika

rangsangan yang diberikan terapis mengucapkan “silahkan masuk” secara


ditanggapi oleh anak autis dan dinilai jelas dan tegas, dan kemudian anak pun
dalam bentuk penghargaan untuk kemajuan mengikuti instrusi tersebut. Dalam
perolehan perkembangan bahasanya. memberikan instruksi, kalimat pendek nan
Menurut Cahucad (1983) setiap anak sederhana digunakan agar anak mudah
membentuk bahasa berdasarkan untuk memahami maksudnya. Percakapan
kemungkinan kekuatan neuron motoriknya. yang berlangsung dengan anak menyiratkan
Ia harus membentuk bahasa untuk dirinya penguasaan motorik sensorik agar anak
sendiri. dengan belajar bicara maka anak mampu mengenali suara yang sidengarnya,
akan belajar memiliki kesadaran berbahasa. mampu mengendalikan semua reaksi yang
Perkembangannya sedikit tetapi harus terus memungkinkan pelafalan bunyi yang
berkembang. Perkembangan bahasa diinginkan. Oleh karena itu tidak
dimulai dari usia 3 tahun dan secara mengherankan apabila kemajuan bahasa
bertahap akan menjadi sempurna ditahun- berkaitan dengan kemampuan motorik
tahun berikutnya. anak.
Dalam penelitian terungkap Namun dalam pelaksanan terapi
bahwa pelaksanaan program terapi anak ini ada beberapa hal yang menjadi
autis meliputi penentuan penggunaan hambatan, diantaranya anak yang
metode, media jenis terapi dan tentunya hiperaktif, anak sulit untuk fokus, kesulitan
pelaksanaan program tersebut. Ketika anak bicara, dan perilaku anak yang tidak
sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan terarah. Penggunaan metode ABA yang
terapi, kemudian proses terapi dimulai efektif menunjuk pada pengertian memiliki
sesuai dengan kebutuhan dasar anak. pengaruh yang baik dalma membangun
Terapi ini berupa terapi perilaku dan pemahaman melalui aksen-aksen visual.
wicara. Terapi perilaku merupakan terapi Dengan hal ini perkembangan bahasa anak
yang bertujuan untuk menghilangkan atau akan meningkat.
meminimalkan perilaku yang tidak wajar
pada penderita autisme. Penerapannya Kesimpulan
harus dilakukan dengan penuh kesabaran Autisme merupakan spektrum
dan ketelatenan. Terapi perilaku dengan sindroma kelainan neurologis yang tidak
metode ABA ini lebih ditakankan pada bisa disembuhkan. Dengan kelainan
pelatihan kontak mata, motorik kasar, utamanya yaitu adanya gangguan pada
mengikuti instruksi sederhana, mengetahui trias komunikasi, imajinasi, dan interaksi
anggota tubuh, melihat gambar, sosial. Dengan menggunakan teknik ABA
mencocokan, serta untuk melatih dan berbagai modifikasinya anak dengan
kemampuan anak mengenai warna, bentuk, gangguan autis bisa ditingkatnya
huruf, dan angka (Lembaga Terapan kemampuannya untuk berkomunikasi dan
Autisme Indonesia, 2000). Terapi ini berbahasa. Namun penanganan nya
biasanya dimulai dengan hal yang membutuhkan kesungguhan agar
sederhana dan paling dasar, yaitu melatih perkembangan yang diinginkan dapat
kontak mata, kemampuan dilanjutkan meningkat. Kondisi yang ditampilkan tiap
dengan kemampuan melatih kemampuan anak juga berbeda dari satu anak dengan
motorik kasar sederhana, misalnya anak lainnya, tentu hal ini akan
mengangkat gelas atau cangkir. Anak dapat berpengaruh pada hasil akhir yang
diberi bnatuan dengan menjaga nya dari didapatkan, tergantung pada kuantitas dan
arah belakang anak. Apabila anak telah kualitas autisme anak, intensitas
mampu melakukannya dengan baik, maka penanganan sejak dini, kemampuan anak
tidak lupa ia akan diberikan imbalan dalam berkomunikasi serta konsistensi pola
kepada anak sebagai reinforcement. Pada asuh anak dalam keluarga.
terapi wicara, tidak diberikan secara
langsung, namu saat pemberian instruksi Daftar Pustaka
ketika proses terapi berlangsung. Misalnya Artanti, P. Y. (2012). Studi Deskriptif
ketika terapis mempersilahkan anak-anak Terapi Terhadap Penderita Autisme
untuk masuk ke ruang terapi, terapis akan Pada Anak Usia Dini di Mutia

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 108


Efektivitas Terapi Applied Behavior Analysis (Aba)... Mareyke Jessy, Noviana Diswantika

Center Kecamatan Bojong Lovaas, O. (2003). Teaching Individuals with


Kabupaten Purbalingga. Indonesian Developmental Delays : Basic
Journal Of Early Childhood Education Intervention Techniques. Texas: Pro-Ed.
Studies , 44-48.
Movahedzadeh, B., & Shah-mansouri, M.
Bonnice, S. (2009). Anak yang Tersembunyi J. (2017). Effectiveness of Applied
Pemuda Autis (Terjemahan Oleh Moses Behavior Analysis In The Self-Help
Aries Romawan dan Imam Setiadji). Skills and Stereotyped Behaviors of
Sleman: KTSP. Children with Autism pectrum
Disorder in Isfahan. Social
Chaer, A. (2003). Psikolinguistik (Kajian Determinant of Health , 141-147.
Teoritik). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pamoedji, G. (2007). Seoutar Autisme.
Chauchard, P. (1983). Bahasa dan Pikiran. Jakarta: Gramedia.
Translate by A. Widyamartaya.
Yogyakarta: Saunders Company. Prasetyono. (2008). Serba-Serbi Anak Autis.
Jogjakarta: DIVA Press.
Danim, S., & Khairil. (2010). Psikologi
Pendidikan (Dalam Persepektif Baru). Scariano, M., & Grandin, T. (1986).
Bandung: Alfabeta. Emergence : Labeled Autistic.

(1994). Diagnostic and Statistical Manual of Soendari, R., & Wismiati. (2010). Sentra
Mental Disorder. Washington DC: Persiapan. Jakarta: Pustaka Al-Fallah.
Anerican Psychiatri Association.
Watson, J. (1914). Behavior : An Introduction
Dunlap, G., Carr, E. G., Horner, R. H., to Comparative Psychology. new York:
Zarcone, J. R., & Schwartz, I. (2008). Henry Holt and Company.
Positive Behavior Support and
Applied Behavior Analysis : A Wong, C., Odom, S., Hume, K., Cox, A.,
Familian Alliance. Sage Publications , Fettig, A., & Kucharzyk, S. (2015).
682-698. Evidence-Based Practices For
Children, Youth and Young Adults
Handojo, Y. (2009). Autisme Pada Anak. with Autism Spectrum Disorder : A
Jakarta: PT Buana Ilmu Populer Comprehensif Review. J Autism Dev
Kelompok Gramedia. Disorder , 51-66.

Hardiani, R. S., & Rahmawati, S. (2012). Yuliantina, I. (2014). Peningkatan


Metode ABA (Applied Behavior Kemampuan Bahasa Awal Melalui
Analysis) : Kemampuan Alat Permainan Edukatif. Jurnal
Bersosialisasi Terhadap Kemampuan Pendidikan Anak Usia Dini , 111-118.
Interaksi Sosial Anak Autis. Jurnal
Keperawatan Soedirman , 1-9. .

Kentjono, D. (1990). Dasar-Dasar Linguistik


Umum. Fakultas Sastra Universitas
Indonesia.

Kingley, J. (2006). Applied Behavior Analysis.


Jakarta: Gramedia.

Leaf, R., & McEachin, j. (1999). A Work in


Progress : Behavioural Management
Strategis and Curriculum for Intensive
Behavioural Treatment of Autism. new
York: DRL Books.

Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5 No 2 Edisi Juli 2019| 109

Anda mungkin juga menyukai