Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH : KEPERAWATAN ANAK 2020

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
Nomor Dokumen: Nomor Revisi:
PRODI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO
Jl. Pahlawan 173 A Sidoarjo
Telp (031) 8921789 Fax (031) 8967700

INSTRUKSI KERJA
Tanggal Terbit: Halaman:
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI

ANAMNESA

Tujuan 1. Untuk mengetahui status kesehatan bayi


2. Untuk menentukan keadaan fisik bayi dalam keadaan normal maupun abnormal
3. Untuk mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga

Ruang Lingkup Lingkungan yag tenang dan pencahayaan cukup, suhu ruangan yang baik
Petugas Perawat
Alat dan Bahan 1. Tempat tidur pemeriksaan
2. Stetoskop
3. Thermometer
4. Pita meter (metlin)
5. Timbangan bayi
6. Sarung tangan
7. Penunjuk waktu/jam
8. Handuk kecil
9. Perlak atau pengalas
10. Pakaian bayi
11. Senter
12. Kapas
13. Flannel/selimut bayi
14. Bengkok
15. Pengukur tinggi badan
16. Lampu sorot
Instruksi Kerja 1. Jelaskan kepada ibu /keluarga maksud dan tujuan
dilaksanakan pemeriksaan.
(Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan
pemeriksaan fisik pada bayi)
2. Lakukan anamnesis.
(Lakukan anamnesis riwayat dari ibu meliputi
factor genetic, factor lingkungan, social, factor
ibu dan perinatal, serta factor neonatal).
3. Siapkan alat dan bahan.
(Susun alat secara ergonomis untuk
memudahkan dalam bekerja).
4. Pastikan suhu ruangan tetap hangat.
(Memastikan ruangan tempat pemeriksaan
hangat. AC dan kipas angin tidak boleh
dihidupkan).
5. Cuci tangan.
a. Lepaskan perhiasan yang dipakai di tangan
b. Cuci tangan 6 langkah dengan menggunakan
sabun pada air mengalir
c. Keringkan tangan dengan handuk (pribadi)
bersih dan kering
12. Periksa kepala.
(Periksa ubun-ubun, sutura/molase,
pembengkakan atau daerah yang mencekung,
ukur lingkar kepala).

13. Ukur lingkar lengan atas.


(Ukuran dilakukan pada pertengahan lengan
bayi).

14. Periksa telinga.


a. Periksa hubungan letak mata dan kepala.
Tatap wajahnya, bayangkan sebuah garis
melintasi kedua matanya.
b. Bunyikan bel/suara, apabila terjadi reflex
terkejut maka pendengarannya baik, apabila
tidak terjadi reflex kemungkinan mengalami
gangguan pendengaran.
15. Periksa mata
a. Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas.
b. Buka mata bayi dan lihat apakah ada tanda
infeksi atau pus serta kelainan lain pada
mata.

16. Periksa hidung dan mulut.


a. Apakah bayi dapat bernafas dengan mudah
melalui hidung atau ada hambatan.
b. Lakukan pemeriksaan pada bibir dan langit-
langit, reflex isap, dinilai dengan mengamati
pada saat bayi menyusui. Perhatikan adanya
kelainan kongenital seperti labiopalatoskizis
17. Periksa leher.
(Amati apakah ada pembengkakan atau benjolan
serta amati juga pergerakan leher).
18. Periksa dada.
a. Periksa bentuk dada, putting, bunyi nafas,
dan bunyi jantung.
b. Ukur lingkar dada dari daerah dada ke
punggung kembali ke dada (pengukuran
dilakukan melalui kedua puting susu)
19. Periksa bahu, lengan dan tangan.
a. Sentuh telapak tangan bayi dengan jari anda
dan hitung jumlah jari tangan bayi.
b. Bayi akan mengenggam tangan anda kuat-
kuat sehingga tubuhnya terangkat naik.

20. Periksa system saraf, adanya reflex Moro.


(Pemeriksa bertepuk tangan, jika terkejut bayi
akan membuka telapak tangannya seperti akan
mengambil sesuatu).

21. Periksa perut bayi.


(Perhatikan bentuk, penonjolan sekitar tali pusat,
perdarahan tali pusat, dan benjolan di perut bayi).

22. Periksa alat kelamin.


a. Untuk bayi laki-laki, periksa apakah kedua
testis sudah berada dalam skrotum dan penis
berlubang di ujungnya.
b. Untuk bayi perempuan periksa labia mayora
dan minora, apakah vagina dan uretra
berlubang
23. Periksa tungkai dan kaki.
(Perhatikan bentuk, gerakan, dan jumlah jari).

24. Periksa punggung dan anus bayi.


(Letakkan bayi dalam posisi telungkup, raba
sepanjang tulang belakang untuk mencari ada
tidaknya kelainan. Periksa juga lubang anus).

25. Periksa kulit bayi.


(Perhatikan verniks kaseosa [tidak perlu
dibersihkan karena menjaga kehangatan tubuh],
warna kulit, pembengkakan, bercak hitam dan
tanda lahir).

26. Rapikan alat.


(Lakukan dengan hati-hati dan cepat serta tetap
menjaga kehangatan bayi).
27. Jelaskan kepada ibu/keluarga tentang hasil
pemeriksaan dan beri konseling.
(Jelaskan mengenai hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan dan berikan konseling tentang menjaga
kehangatan bayi, pemberian ASI, perawatan tali
pusat, dan tanda-tanda bahaya).
28. Bereskan alat-alat.
(Setelah selesai mengguanakn alat dirapikan
kembali).
29. Cuci tangan.
(Cuci tangan dengan cara tujuh langkah)
30. Lakukan pendokumentasian.
(Lakukan pencatatan tentang tindakan dan hasil
pemeriksaan).
Indikator 1. Keadaan Umum
 Ukuran tubuh secara keseluruhan proporsional
 Gerakan aktif
 Warna kulit dan bibir kemerahan
2. Tanda-tanda Vital
 Pernafasan: 40-60x/menit
 Nadi (Laju jantung): 120-160x/menit
 Suhu: 36,5-37,5ᴼC
3. Antopometri
 BB: 2500-4000gram
 PB: 44,2-55,6cm
 LILA: 11-15cm
 Lingkar Kepala:
- Circumferentia Suboccipito Bregmantica: 32 cm
- Circumferentia Fronto Occipitalis: 34 cm
- Circumferentia Mento Occipitalis: 35 cm
 Tidak terdapat pemengkakan/cekungan pada ubun-ubun
4. Telinga
 Sejajar
 Peka terhadap rangsangan suara (refleks terhadap suara)
5. Mata
 Tidak ada infeksi atau pus
 Tidak ada kelainan
 Bentuk simetris
6. Hidung dan Mulut
 Tidak terdapat cuping hidung saat bernafas
 Tidak ada hambatan ketika bernafas
 Bibir dan langit-langit refleks menghisap ketika menyusu
 Tidak terdapat kelainan kongenital (labiopalatoskizis)
7. Leher
 Tidak ada benjolan atau pembengkakan
 Dapat bergerak menoleh ke kiri dan ke kanan
 Leher simetris
 Pergerakan baik saat menoleh
 Tidak ada keterbatasan gerak
8. Dada
 Bentuk dada simetris
 Puting menonjol/keluar
 Bunyi nafas normal ketika di aukultasi
 Bunyi jantung normal ketika di auskultasi
 Lingkar dada: 30-38cm
9. Bahu, Lengan dan Tangan
 Jumlah jari tangan normal: 5 jari
 Bahu simetris
 Bayi dapat menggenggam kuat sehingga tubuh bayi terangkat
10. Refleks Syaraf dan Reflek Moro
 Bayi dapat membuka tangan saat terkejut
11. Abdomen
 Tidak ada benjolan di sekitar abdomen dan tali pusat
 Tidak ada infeksi pada tali pusat
12. Alat Kelamin
 Pada laki-laki
- Testis berada dalam skrotum
- Terdapat lubang di ujung penis
 Pada perempuan
- Labia mayora dan labia minora simetris
- Terdapat lubang di uretra dan vagina
 Tidak terdapat anda-tanda infeksi pada kelamin
13. Tungkai dan Kaki
 Gerakan aktif
 Jumlah jari normal: 5 jari
14. Punggung dan Anus
 Tidak terdapat kelainan pada tulang belakang saat diraba (kifosis, lordosis,
skeliosis)
 Terdapat lubang di anus
 Tidak ada tanda-tanda infeksi di sekitar anus
15. Kulit
 Warna kulit kemerahan
 Terdapat verniks caseosa (pada bayi baru lahir)
 Bercak hitam/tanda lahir/toh: normal

Rekaman Mutu Format Pengkajian pada Bayi


Referensi Wahyuni, Sari. 2011. ASUHAN NEONATUS, BAYI, DAN BALITA : PENUNTUN BELAJAR
PRAKTIK KLINIK. Jakarta: Penerbit EGC.

VERIFIKASI

Ketua Penanggung Jawab


Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo Mata Kuliah Keperawatan Anak
Suprianto,S.Kep.,Ns,M.Psi Alfi Maziyah, SST, M.Tr.Kep
NIP. 197306161998031002
LAMPIRAN

IBU menyetujui BAYI


pemeriksaan dan telah JENIS KELAMIN…
mendapat penjelasan TANGGAL LAHIR…
Hari/Jam…
lengkap…..
Usia genetasi

Tanggal… Waktu…. Nama….


Usia… Paritas… Data scan… Temuan lab…
Riwayat Keluarga/Riwayat Medis
Riwayat Obstetri Persalinan/Pelahiran
Riwayat Sosial
Resusitasi Apgar
Berat badan Lingkar kepala
Makan
Kebutuhan khusus keluarga sudah diketahui/dibahas
Temuan penting
rujukan

Anda mungkin juga menyukai