Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PKWN

- Tantangan
Masalah Komunitas Adat : Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Sebuah bangsa terdiri atas berbagai macam etnis atau suku yang hidup bersama dalam suatu
daerah dan saling berinteraksi satu sama lain. Fakta tersebut disajikan di Negara Indonesia yang
menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat pluralitas atau heterogenitas etnis yang
sangat beraneka ragam. Mereka membentuk sebuah komunitas adat yang memiliki identitas
budaya yang berbeda satu sama lainnya.

Yang harus diketahui dari fakta lapangan yang terjadi di Indonesia, baik dengan cara melihat
secara langsung maupun dengan berbagai pemberitaan di media massa, dapat kita diketahui
dengan nyata bahwasannya pluralitas yang terjadi di Indonesia memiliki sebuah ancaman atau
tantangan, yang berupa “konflik”. Konflik ini sering terjadi dikarenakan terdapat cara pandang
tertentu dalam suatu etnis yaitu primordialisme dan juga etnosentrisme, yang diwujudkan dalam
bentuk stereotip terhadap suku bangsa lain, ini merupakan bentuk sikap egois dan ingin menang
sendiri yang dapat mengarahkan masyarakat yang hidup dalam suatu etnis untuk terus
berprasangka buruk terhadap suku bangsa/etnis lain sehingga mudah terprovokasi dan
memunculkan konflik adat.

Terdapat banyak sekali konflik antar suku atau antar komunitas adat yang terjadi di Indonesia.
Disini saya menuliskan dua kasus yang cukup terkenal. Yang pertama adalah kasus yang terjadi di
daerah Sambas, Kalimantan Barat pada tahun 1999, yaitu konflik antara suku Melayu (Sambas)
dengan suku Madura. Konflik ini menyebabkan sekitar 1800 tempat tinggal hancur, banyak nyawa
melayang dan kerugian materi atau infrastruktur yang tidak terhitung, bahkan konflik ini
menyebabkan suku Madura terusir dari wilayah tersebut.

Kedua adalah kasus konflik antar etnis yang sering terjadi di Provinsi Lampung. Karena pada
dasarnya, Provinsi Lampung merupakan daerah tujuan transmigrasi sehingga tidak
mengherankan bahwa di wilayah ini sering terjadi konflik antar etnis. Koflik antar suku yang
paling tertanam dan masih teringat hingga sekarang adalah konflik yang terjadi antara suku Bali
Nuraga dengan etnis Lampung asli di daerah Kalianda Kabupaten Lampung Selatan pada 27
Oktober 2012 sampai dengan 29 Oktober 2012. Dari pemetaan Kepolisian Daerah (Polda)
Lampung, ada 112 titik potensi konflik di Lampung sejak 2012 hingga sekarang, 68 di antaranya
terdapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Dijabarkan bahwa terdapat 18
potensi konflik suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), 22 potensi konflik sumber daya alam
(SDA), dan 4 potensi konflik terkait batas wilayah (Lampungpost.co).

Konflik antar suku yang berlarut-larut merupakan suatu pelanggaran HAM dan merupakan
bencana bagi negara. Hal ini merupakan salah ancaman bagi terciptanya integrasi nasional di
Indonesia. Mengapa hal ini menjadi ancaman?. Pertama-tama kita harus memahami, apa makna
dari integrasi itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “integrasi” bermakna sebagai
pembauran hingga menjadi kesatuan. Kata “kesatuan” mengisyaratkan berbagai macam elemen
yang berbeda satu sama lain mengalami proses pembauran. Jika pembaruan telah mencapai
suatu perhimpunan, maka gejala perubahan ini dinamai integrasi.

Anda mungkin juga menyukai