Anda di halaman 1dari 12

KARAKTERISTIK PELAKU MOBILITAS

DI KELURAHAN SUNGAI PIRING KECAMATAN BATANG TUAKA


KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROPINSI RIAU

Oleh:
Laila Marshelly *,Paus Iskarni**, Febriandi**
*Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Geografi**Dosen Jurusan Geografi UNP
Email: ilarizani86@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang : :(1) Karakteristik pelaku
mobillitas kepala keluarga laki-laki, (2) Karakteristik pelaku mobillitas kepala
keluarga perempuan, (3) Karakteristik pelaku mobillitas istri, (4) Karakteristik
pelaku mobillitas anak.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sungai Piring Kecamatan Batang Tuaka
Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Penetapan sampel adalah masyarakat
yang ada di Kelurahan Sungai Piring dengan menggunakan teknik proporsional
random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 Kepala
Keluarga. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara pengisian angket oleh
responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan
persentase, tabulasi menggunakan spss.
Hasil penelitian ini menemukan: (1) Karakteristik pelaku mobilitas kepala keluarga
laki-laki berumur 19-60 tahun, jenis pekerjaan dominan adalah petani, tingkat
pendidikan umumnya tamat SD. Alasan melakukan mobilitas karena pekerjaan,
tujuan mobilitas adalah ladang. Jenis mobilitas adalah mobilitas harian dan
mingguan, dengan durasi 5-10 jam, menggunakan sepeda, sepeda motor, jalan
kaki, mobil dan kapal, (2) Karakteristik pelaku mobilitas kepala keluarga
perempuan berumur 41-50 tahun, pekerjaan paling dominan adalah IRT,tingkat
pendidikan umumnya tamat SD. Alasan melakukan mobilitas untuk membeli
kebutuhan sehari-hari, tujuan mobilitas pasar. Jenis mobilitas adalah mobilitas
harian dan mingguan, dengan durasi 2-8 jam, menggunakan sepeda, sepeda motor
dan jalan kaki, (3) Karakteristik pelaku mobilitas istri berumur 20-60 tahun,
pekerjaan paling dominan adalah IRT, tingkat pendidikan umumnya tamat SD.
Alasan melakukan mobilitas untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tujuan
mobilitas adalah pasar. Jenis mobilitas adalah mobilitas mingguan, dengan durasi
2-9 jam, menggunakan sepeda, sepeda motor dan jalan kaki, (4) Karakteristik
pelaku mobilitas anak berumur 7-40 tahun, pekerjaan paling dominan pelajar,
dengan tingkat pendidikan umumnya masih SD dan SMP. Alasan melakukan
mobilitas karena pendidikan, dimana tujuan mobilitas adalah sekolah. Jenis
mobilitas adalah mobilitas harian, dengan durasi 4-10 jam, menggunakan sepeda,
sepeda motor dan jalan kaki.
Kata kunci: Mobilitas

PENDAHULUAN yang diinginkan. Secara umum, tujuan


Pembangunan pada hakikatnya adalah yang ingin dicapai adalah terciptanya
suatu proses kemajuan dan perbaikan terus peningkatan kesejahteraan masyarakat
menerus menuju kepada tercapainya tujuan secara lebih adil dan merata. Berbagai
yang diinginkan. Secara umum, tujuan macam upaya pemerintah untuk

Vol 5. No.2Oktober 2016 1


meningkatkan kesejahteraan masyarakat mempermudah orang-orang untuk bekerja
antara lain dengan melakukan dan bersekolah (ejournal.ip.
pembangunan sarana dan prasarana fisik. fisip.umul.ac.id)
Salah satu pembangunan fisik adalah Beberapa faktor pendorong
dengan melakukan pembangunan di penduduk untuk melakukan mobilitas
bidang transportasi, dimana sarana dan adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup,
prasarana transportasi akan mendukung pekerjaan, pendidikan dan pelayanan
dan menunjang pembangunan secara fisik. kesehatan, karena pada daerah asal
Pembangunan transportasi dapat terdapat keterbatasan sarana (pendidikan,
digunakan sebagai sarana untuk lapangan kerja, kesehatan) untuk
mengembangkan dan memajukan daerah memenuhi kebutuhan penduduk. Biasanya
terpencil agar dapat menjadi maju. Melalui masyarakat desa akan melakukan mobilitas
pengembangan saran dan prasarana menuju kota terdekat. Salah satu contoh
transportasi diharapkan daerah dan yaitu Kelurahan Sungai Piring. Penduduk
penduduknya dapat berkembang. di Kelurahan Sungai Piring melakukan
Pengembangan sarana dan prasarana mobilitas menuju kota Tembilahan.
transportasi dapat dilakukan dengan Kelurahan Sungai Piring merupakan
pembangunan jalan baru maupun ibu kota Kecamatan Batang Tuaka yang
memperbaiki kondisi jalan yang sudah ada. terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir.
Jalan adalah prasarana transportasi Walaupun merupakan pusat kecamatan
darat yang meliputi segala bagian jalan, akses menuju dan dari kelurahan sungai
termasuk bangunan pelengkap dan piring masih sulit untuk dijangkau. Untuk
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi keluar dar kelurahan Sungai Piring menuju
lalu lintas, yang berada pada permukaan desa dan kecamatan lain hanya ada satu
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah jalan. keadaan jalan tersebut sudah rusak
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas dan sulit untuk dilalui. Keadaan jalan
permukaan air, kecuali jalan kereta api, tersebut tentu saja memperlama waktu
jalan lori, dan jalan kabel (Undang-undang perjalanan, serta memperbesar biaya
Nomor 34 Tahun 2006 tentang trasnportasi. Hal ini tentu saja akan
jalan).Jaringan jalan merupakan salah satu berpengaruh pada karakteristik pelaku
faktor yang berpengaruh terhadap mobilitas di Kelurahan Sungai Piring.
kelancaran pelayanan umum. Tersedianyan
prasarana jalan baik kualitas maupun KAJIAN PUSTAKA
kuantitas sangat menentukan mudah
Mobilitas
tidaknya suatu daerah untuk dijangkau
(tingkat aksesibilitas). Selain itu Mobilitas adalah suatu perpindahan
tersedianya prasarana transportasi berupa atau kepergian secara teratur ke suatu
jalan dan alat angkut merupakan salah satu tempat untuk bekerja dan dalam satu hari
pendorong mobilitas penduduk. Karena sudah kembali ke rumah, perpindahan
dengan adanya prasarana transportasi yang semacam ini disebut juga kepergian ulang
lengkap masyarakat bisa lebih mudah alik atau commuting (Pardoko,1986:9).
untuk akses keluar daerah untuk Menurut (Tukiran,2002) mobilitas
meningkatkan ekonomi dan penduduk adalah perpindahan penduduk

Vol 5. No.2Oktober 2016 2


dari suatu daerah ke daerah lain atau dari Faktor-faktor pendorong mobilitas:
satu tempat ke tempat lain, misalnya a. Faktor ekonomi
perpindahan penduduk dari desa ke kota Mobilitas penduduk diantaranya terjadi
dan sebaliknya, perpindahan penduduk karena ketimpangan pembangunan dan
dari provinsi satu ke provinsi lain, dari ketidakmerataan berbagai fasilitas
pulau satu ke pulau lain, dan dari negara sosial ekonomi antara satu wilayah
satu ke negara lain. Faktor yang dengan wilayah lain. Hal ini sebagai
menyebabkan seseorang melakukan mana dikemukakan oleh Tadoro yang
mobilitas antara lain, yaitu: ekonomi, dikuti dalam Mantra(1985:18) bahwa
politik, sosial dan budaya, keamanan, motif utama seseorang melakukan
agama dan bencana alam. migrasi adalah ekonomi.
Menurut (Ida Bagoes Mantra,2003) b. Faktor kekerabatan
mobilitas adalah proses gerak penduduk
Keputusan individu dalam menentukan
dari satu wilayah menuju wilayah lain
daerah tujuan dipengaruhi oleh
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
informasi yang diterima tentang daerah
menurut (Sumaatmadja, 1981:147) bahwa:
tujuan. Informasi tersebut biasanya
“Mobilitas adalah pergerakan
diperoleh dari sanak/keluarga yang
penduduk dari satu tempat ke tempat lain,
sebelumnya telah melakukan mobilitas.
baik untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
c. Faktor pendidikan
maupun kebutuhan sosial lainnya. Tingkah
laku manusia dalam bentuk perpindahan Volume migrasi dalam satu wilayah
tadi, erat hubungannya dengan faktor- tertentu berkembang sesuai denga
faktor geografi pada ruang yang tingkat perkembangan dari
bersangkutan. Faktor-faktor tersebut keanekaragaman dalam satu wilayah.
meliputi faktor fisis dan non fisis. Bentuk Keanekaragaman dalam satu wilayah
permukaan bumi, elevasi, vegetasi dan merupakan daya tarik bagi penduduk
keadaan cuaca merupakan faktor fisis yang dari berbagai jenis pendidikan dan
mempengaruhi gerak perpindahan yang tingkat pendidikan. Semakin tinggi
dilakukan manusia. Alat transportasi, tingkat pendidikan semakin maju
kegiatan ekonomi, biaya transportasi, motivasi penduduk untuk pergi
kondisi jalan dan kondisi sosial budaya kedaerah lain.
setempat merupakan faktor non fisis yang d. Faktor fasilitas transportasi
mendorong manusia untuk beranjak dari Peningkatan jalan desa dapat
tempat asalnya.” meningkatkan pendapatan desa.,
Mobilitas dapat diartikan sebagai mendorong dan memperluas
tingkat kelancaran perjalanan, dan dapat komersialisasi pertanian serta
diukur melalui banyaknya perjalanan meningkatkan produksi pertanian.
(pergerakan) dari satu lokasi ke lokasi lain Dengan demikian orang-orang desa
sebagai akibat tingginya tingkat akses akan semakin sering melakukan
antara lokasi-lokasi tersebut (Fidel Miro, perjalanan ke kota dengan ongkos
2002:22) murah. Migrasi desa kota akan semakin
meningkat, karena integrasi desa kota
semakin baik.

Vol 5. No.2Oktober 2016 3


Pola mobilitas penduduk secara garis Tabel 1. Batasan Ruang dan Waktu
besar ada dua : dalam mobilitas Penduduk
a. Mobilitas penduduk tidak permanen Bentuk Batasan Batas
Mobilitas Wilayah Waktu
Mobilitas penduduk tidak permanen
adalah perpindahan penduduk dari satu Ulang alik Dukuh/ Enam jam
daerah ke daerah lain yang tidak (Commuting) Dusun atau lebih
bertujuan untuk menetap, hanya bersifat dan kembali
sementara. Perpindahan penduduk yang pada hari
bersifat sementara disebut mobilitas yang sama
serkuler. Mobilitas serkuler terdiri atas :
1) Mobilitas ulang alik alik adalah Menginap Dukuh/ Lebih dari
gerak penduduk dari daerah asal Dusun satu hari,
menuju ke daerah tujuan dalam batas tetapi kurang
waktu tertentu dan kembali ke dari enam
daerah asal pada hari itu juga. bulan
2) Mobilitas bermusim. Perpindahan
Menetap Dukuh/ Enam buan
penduduk secara bermusim dan
Dusun atau lebih
bersifat sementara, misalnya para
menetap di
buruh tani yang selama kegiatan
daerah
pertanian di pedesaan mereka tinggal
tujuan
di desa dan ketika tidak ada kegiatan
pertanian mereka tinggal di tempat Sumber : Mantra (2013)
lain.
b. Mobilitas penduduk permanen Transportasi
Mobilitas penduduk permanen disebut Transportasi berasal dari kata Latin
juga migrasi. Migrasi adalah Transportare, Trans artinya seberang, antar
perpindahan penduduk dari suatu atau kesebelah dan portare artinya
tempat ke tempat lain melampaui batas mengangkut. Jadi transportasi itu menurut
negara atau batas administrasi untuk asal kata ini berarti mengangkut ke
tujuan menetap. Migrasi dapat seberang. Artinya suatu kegiatan yang
dibedakan menjadi dua yaitu memindahkan barang atau orang dari satu
1) Migrasi internasional, adalah tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin,
perpindahan penduduk dari satu 1987).
negara ke negara lain. Meliputi M.Siregar mengemukakan
imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. pandangan yang sama bahwa
2) Migrasi nasional, adalah pengangkutan diartikan sebagai usaha
perpindahan penduduk dari satu pemindahan barang dan manusia dari
daerah ke daerah lain dalam satu tempat asal ke tempat tujuan. Lebih luas
wilayah negara. Pola migrasi Siregar melihat terdapat tiga hal penting
nasional adalah urbanisasi, dalam transportasi yaitu:
transmigrasi, ruralisasi. a. Barang atau muatan
b. Kendaraan
c. Jalan sebagai prasarana

Vol 5. No.2Oktober 2016 4


M.E.Eliot Hurst (1974) penelitian ini adalah seluruh rumah tangga
mengemukakan bahwa transportasion is yang berada di Kelurahan Sungai Piring
measure of the relation between areas yang berjumlah 1026 rumah tangga.
(transportasi adalah suatu kegiatan yang Sampel dalam penelitian ini diambil
menghubungkan antara daerah dengan dengan teknik proportionalrandom
daerah lain). Hurst juga mengemukakan sampling dimana jumlah populasi dalam
bahwa kegiatan transportasi muncul penelitian ini sebanyak 82 kk.
karena ada tiga fakto geografis antara lain: Jenis data yaitu, data primer berupa
a. Jarak (distance) data yang diperoleh dari observasi
b. Melengkapi kebutuhan lapangan dan pengisian angket. Data
(complementary) skunder berupa data yang diperoleh
c. Kesempatan untuk intervensi melalui buku – buku perpustakaan, karya
(intervening opportunity) ilmiah, Badan Pusat Statistik, dan Kantor
Peranan utama transportasi adalah Lurah, Kantor Camat, Dinas Bina Marga.
menunjang mobilitas baik barang atau Teknik pengumpulan data dengan
manusia yang merupakan bagian dari melakukan wawancara, observasi
kehidupan, samakin baik sistem lapangan dan pengisian angket. Analisa
transportasi semakin baik pula kehidupan data yang digunakan untuk menganalisa
penduduk. Mobilitas penduduk dan data dalam penelitian ini adalah dengan
persebarannya mempengaruhi peningkatan teknik prosentase ( P=f/N x 100)
sarana dan prasarana transportasi.
Sehingga dengan alat yang sangat modern HASIL DAN PEMBAHASAN
orang berusaha membangun jalan-jalan Karakteristik pelaku mobilitas Kepala
baru baik di daerah maupun di kota. Keluarga Laki-laki
Sistem transportasi merupakan Rentang umur adalah 19 tahun
gabungan elemen-elemen atau komponen- sampai 60 tahun. Yang didominasi oleh
komponen : umur 41 tahun sampai 50 tahun Pekerjaan
a. Prasarana (jalan dan terminal) pelaku mobilitas kepala keluarga laki-laki
b. Sarana (kendaraan) adalah petani, pedagang, nelayan, pegawai
c. Sistem pengoperasian (yang negeri sipil, dan wiraswasta. Dimana
mengkoordinasikan komponen sarana pekerjaan yang paling dominan adalah
dan prasarana (Miro, 2002:15). sebagai petani.
Ini berarti bahwa pengembangan Tabel 1. Karakteristik umur pelaku
sistem transportasi untuk mendukung mobilitas untuk laki-laki
kelancaran moilitas manusia antara tata No Kepala Keluarga
Umur
guna lahan dalam memenuhi kebutuhan f %
kehidupan ekonominya adalah 1 19-30 6 8
mengembangkan salah satu komponen 2 31-40 28 37,3
elemen tersebut . 3 41-50 29 38,7
4 51-60 12 16
Jumlah 75 100
METODE PENELITIAN Sumber: Olahan data primer
Jenis penelitian Deskriptif
Kuantitatif. Populasi yang diambil pada

Vol 5. No.2Oktober 2016 5


Tabel 2. Karakteristik pekerjaan pelaku Tabel 4. Tujuan mobilitas
mobilitas untuk laki-laki Kepala
N
Kepala Pendidikan Keluarag Lk
N o
Pekerjaan Keluaraga Lk f %
o 1 Ladang 41 54,7
f %
1 Nelayan 3 4 2 Bengkel 3 4
2 Petani 41 54,7 3 Concong 3 4
3 Pedagang 10 13,3 4 Kantor/dinas 1 1,3
4 PNS 9 12 5 Sekolah 8 10.7
5 Pekerja Lepas 1 1,3 6 Kilang padi 3 4
6 Wiraswasta 11 14,7 7 Puskesmas 2 2,7
Jumlah 75 100 8 Tembilahan 14 18,6
Sumber: Olahan data primer Jumlah 75 100
Sumber: Olahan data primer
Tingkat pendidikan pelaku mobilitas
Jenis mobilitas yang dilakukan
sebagai kepala keluarga beragam yaitu
adalah mobilitas harian dan moilitas
tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan
minguan. Hal ini karena untuk kepala
tamat PT. Tingkat pendidikan paling
keluarga yang bekerja sebagai petani dan
dominan adalah tamat SD.
PNS mereka umumnya melakukan
Tabel 3. Karakteristik pendidikan pelaku
mobilitas hampir setiap hari, sedangkan
mobilitas untuk laki-laki
yang bekerja sebagai pedagang dan
Kepala
N nelayan melakukan mobilitas hanya 3-4
Pendidikan Keluarag Lk
o kali dalam seminggu.
f %
1 Tamat SD 46 61,3 Tabel 5. Jenis mobilitas yang dilakukan
2 Tamat SMP 4 5,3 Kepala Keluarga
N
3 Tamat SMA 15 20 Jenis Laki-laki
o
4 Tamat PT 10 13,4 f %
Jumlah 75 100 1 Harian 58 77,3
Sumber: Olahan data primer 2 Mingguan 17 22,7
Jumlah 75 100
Alasan kepala keluarga laki-laki Sumber: Olahan data primer
melakukan mobilitas adalah untuk
pekerjaan, pendidikan dan memenuhi Durasi mobilitas kepala keluarga
kebutuhan seharu-hari. laki-laki dalam melakukan mobilitas yaitu
Dimana arah tujuan mobilitasnya selama 5 jam sampai 10 jam,
menuju ladang, bengkel, dinas menggunakan transportasi berupa sepeda,
pemerintahan, sekolah, kilang padi, sepeda motor, mobil, kapal dan jalan kaki.
puskesmas dan Tembilahan. Arah tujuan Durasi yang paling dominan yaitu sekitar
mobilitas paling dominan adalah 10 jam. Hal ini karena umumnya kepala
ladang/kebun, karena pekerjaan kepala keluarga yang bekerja sebagai petani
keluarga laki-laki umumnya adalah petani berada di ladang/kebun mereka selama 10
jam.

Vol 5. No.2Oktober 2016 6


Tabel 6. Sarana Transportasi yang SD, tamat SMP, tamat SMA, dan tamat
digunakan PT. Dimana tingkat pendidikan dominan
Kepala adalahtamat SD.
N
Pendidikan Keluarag Lk Tabel 9. Karakteristik pendidikan pelaku
o
f % mobilitas untuk Perempuan
1 Jalan kaki 20 26,7 Kepala
2 Sepeda 9 12 No Pendidikan Keluarga Pr
3 Sepeda motor 40 53,3 f %
4 Mobil 3 4 1 Tamat SD 5 83,3
5 Kapal 3 4 2 Tamat SMP - -
Jumlah 75 100 3 Tamat SMA - -
Sumber: Olahan data primer 4 Tamat PT 1 16,7
Jumlah 6 100
Karakteristik Pelaku Mobilitas Kepala Sumber: Olahan data primer
Keluarga Perempuan Alasan kepala keluarga perempuan
Dalam penelitian ini karakteristik melakukan mobilitas adalah untuk
pelaku mobilitas sebagai kepala keluarga pekerjaan dan memenuhi kebutuhan
perempuan, dilihat dari umur berada pada sehari-hari.
rentang umu 41 tahun sampai 50 tahun. Tabel 10. Karakteristik pelaku mobilitas
Tabel 7. Karakteristik umur pelaku Kepala
N
mobilitas untuk Perempuan Pelaku Keluarga Pr
o
No Kepala Keluarga f %
Umur 1 Pekerjaan 4 66,7
F %
1 19-30 - - 2 Pendidikan - -
2 31-40 - - Membeli
3 2 33,3
3 41-50 6 100 kebutuhan
4 51-60 - - Jumlah 6 100
Jumlah 6 100 Sumber: Olahan data primer
Sumber: Olahan data primer Arah tujuan mobilitas kepala
Dengan jenis pekerjaan sebagai ibu keluarga perempuan adalah ladang, pasar
rumah tangga, pedagang, PNS dan petani. dan sekolah, dimana tujuan mobilitas yang
Pekerjaan paling dominan yaitu sebagai paling dominan adalah ke ladang/kebun.
ibu rumah tangga. Tabel 11. Tujuan pelaku mobilitas
Tabel 8. Karakteristik pekerjaan pelaku Kepala
mobilitas untuk Perempuan No Tujuan Keluarga Pr
No Kepala Keluarga f %
Umur 1 Ladang 2 33,3
F %
1 IRT 2 33,3 2 Pasar 2 33,3
2 Pedagang 1 16,7 3 Tembilahan 1 16,7
3 PNS 1 16,7 4 Sekolah 1 16,7
4 Petani 2 33,3 Jumlah 6 100
Jumlah 6 100 Sumber: Olahan data primer
Sumber: Olahan data primer Jenis mobilitas yang dilakukan
Tingkat pendidikan pelaku mobilitas kepala keluarga perempuan adalah
kepala keluarga perempuan yaitu tamat mobilitas mingguan dan harian. Karena

Vol 5. No.2Oktober 2016 7


kepala keluarga perempua yang bekerja Tabel 14. Karakteristik umur
sebagai PNS dan petani akan melakukan N Istri
Umur
mobilitas setiap hari, sedangkan yang o f %
bekerja sebagai ibu rumah tangga 1 20-30 13 18
2 31-40 38 52,8
melakukan mobilitas 1-2 kali seminggu
3 41-50 12 16,7
untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
4 51-60 9 12,5
Durasi mobilitas yang dilakukan Jumlah 72 100
kepala keluarga perempuan berkisar antara Sumber: Olahan data primer
2 sampai 7 jam. Biasanya durasi mobilitas Jenis pekerjaan istri yang melakukan
2 jam dilakukan penduduk yang bekerja mobilitas yaitu sebagai ibu rumah tangga,
sebagai ibu rumah tangga untuk membeli pegawai negeri sipil, pedagang, pegawai
kebutuhan sehari-hari ke pasar. swasta, petani dan wiraswasta. Dimana
Tabel 12. Durasi waktu mobilitas pekerjaan istri yang paling dominan adalah
sebagai ibu rumah tangga.
Kepala Tabel 15. Karakteristik pekerjaan
N
Durasi Keluarga Pr N Istri
o Pekerjaan
f % o f %
1 2 jam 2 33,3 1 Ibu RT 52 72,2
2 6 jam 1 16,7 2 PNS 3 4,2
3 7 jam 2 33,3 3 Pedagang 3 4,2
4 8 jam 1 16,7 4 Pegawai Swasta 5 7
Jumlah 6 100 5 Petani 7 9,7
Sumber: Olahan data primer 6 Wiraswasta 2 2,7
Sarana transportasi yang digunakan Jumlah 72 100
kepala keluarga perempuan untuk Sumber: Olahan data primer
melakukan mobilitas adalah jalan kaki, Tingkat pendidikan istri yang
sepeda dan sepeda motor. Dimana sarana melakukan mobilitas yaitu mulai dari
transportasi yang dominan digunakan tamat SD, tamat SMP, tamat SMA, dan
adalah dengan berjalan kaki. tamat PT. Pendidikan istri yang melakukan
Tabel 13. Sarana transportasiyang mobilitas paling dominan adalah tamat SD.
digunakan Tabel 16. Pendidikan terakhir
Kepala Keluarga N Istri
N Sarana Pendidikan
Perempuan o f %
o Transportasi
f % 1 Tamat SD 43 59,8
1 Jalan kaki 2 33,3 2 Tamat SMP 15 20,9
2 Sepeda 1 16,7 3 Tamat SMA 10 13,8
3 Sepeda motor 2 33,3 4 Tamat PT 4 5,5
4 Mobil 1 16,7 Jumlah 72 100
Jumlah 6 100 Sumber: Olahan data primer
Sumber: Olahan data primer Alasan istri melakukan mobilitas
Karakteritik Pelaku Mobilitas Istri karena alasan pekerjaan dan membeli
kebutuhan sehari-hari. Alasan yang paling
Dalam penelitian ini karakteritik istri
dominan adalah untuk membeli kebutuhan
yang melakukan mobilitas berada pada
sehari-hari. karena pekerjaan istri yang
rentang usia 20 tahun sampai 60 tahun.
paling dominan adalah sebagai ibu rumah
Dengan rentang usia dominan adalah 31
tangga
tahun sampai 40 tahun.
Vol 5. No.2Oktober 2016 8
Tabel 17. Alasan Melakukan mobilitas Durasi mobilitas yang dilakukan istri
N Istri berkisar antara 2 jam hingga 9 jam. Durasi
Alasan
o f % yang paling dominan adalah selama 2 jam.
1 Pekerjaan 20 27,7 Tabel 20. Durasi mobilitas
2 Pendidikan - - Istri
Membeli No Jenis
3 52 72,3 f %
kebutuhan 1 2 jam 38 52,7
Jumlah 72 100 2 2,5 jam 2 2,8
Sumber: Olahan data primer 3 3 jam 6 8,3
Arah tujuan istri yang melakukan 4 4 jam 2 2,8
mobilitas beragam. Mulai dari menuju 5 6 jam 7 9,7
ladang/kebun, pasar, puskesmas dan 6 7 jam 10 13,8
sekolah. Dimana arah tujuan mobilitas 7 8 jam 5 6,9
paling dominan menuju pasar, hal ini tentu 8 9 jam 2 2,8
saja karena umumnya alasan istri Jumlah 72 100
melakukan mobilitas untuk membeli Sumber: Olahan data primer
kebutuhan sehari-hari. Transportasi yang digunakan adalah
Tabel 18. Tujuan Melakukan mobilitas jalan kaki, sepeda dan sepeda motor.
N Istri Dimana istri sebagai pelaku mobilitas
Tujuan lebih banyak melakukan mobilitas dengan
o f %
1 Kantor lurah 1 1,4 berjalan kaki.
2 Ladang 7 9,7 Tabel 21. Alasan Melakukan mobilitas
3 Pasar 48 66,7 N Istri
Alasan
4 Puskesmas 2 2,8 o f %
5 Sekolah 8 11,1 1 Jalan kaki 58 80,5
6 Tembilahan 6 8,3 2 Sepeda 4 5,5
Jumlah 72 100 3 Sepeda motor 10 14
Sumber: Olahan data primer Jumlah 72 100
Jenis mobilitas yang dilakukan istri adalah Sumber: Olahan data primer
mobilitas mingguan dan harian. Jenis Karakteritik Pelaku Mobilitas Anak
mobilitas yang paling dominan adalah Karakteritik pelaku mobilitas anak dilihat
mobilitas mingguan. Hal ini karena untuk dari rentang umur, anak yang melakukan
membeli kebutuhan sehari-hari yang mobilitas berumur 7 tahun sampai 40
lengkap pasar nya hanya ada satu kali tahun. Rentang umur yang paling dominan
dalam seminggu. Jadi istri yang bekerja adalah pada rentang umur 7 tahun sampai
sebagai ibu rumah tangga pasti melakukan 18 tahun. Hal ini karena anak pada usia
minimal mobilitas sekali dalam seminggu. segitu adalah anak usia sekolah.
Tabel 19. Jenis mobilitas Tabel 22. Umur Melakukan mobilitas
Istri Anak
No Jenis No Umur
f % f %
1 Harian 18 25 1 7-12 25 37,9
2 Mingguan 54 75 2 13-18 29 43,9
Jumlah 72 100 3 19-40 12 18,2
Sumber: Olahan data primer Jumlah 66 100
Sumber: Olahan data primer

Vol 5. No.2Oktober 2016 9


Tingkat pendidikan anak yang Arah tujuan mobilitas beragam,
melakukan mobilitas beragam mulai dari mulai dari menuju sekolah, kampus,
masih SD hingga masih kuliah dan tamat ladang dan dinas sosial. Namun
SD hingga tamat PT, yang paling dominan didominasi oleh anak yang melakukan
adalah masih SD dan masih SMP. mobilitas menuju sekolah.
Tabel 23. Pendidikan pelaku mobilitas Tabel 26. Tujuan mobilitas
Anak Anak
Pendidikan Pendidikan
f % f %
1 SD 22 33,3 1 SD 22 33,3
2 SMP 22 33,3 2 SMP 22 33,3
3 SMA/SMK 10 15,1 3 SMA/SMK 10 15,1
4 Kuliah 1 1,5 4 Kuliah 1 1,5
5 Tamat SD 5 7,5 5 Tamat SD 5 7,5
6 Tamat SMP 1 1,5 6 Tamat SMP 1 1,5
7 Tamat SMA 2 3 7 Tamat SMA 2 3
8 Tamat PT 3 4,5 8 Tamat PT 3 4,5
Jumlah 66 100 Jumlah 66 100
Sumber: Olahan data primer Sumber: Olahan data primer
Jenis pekerjaan anak yang Jenis mobilitas paling dominan
melakukan mobilitas adalah sebagai adalah mobilitas harian . hal ini karena
pelajar, petani, nelayan, mahasiswa, anak yang pergi sekolah umumnya
pegawai swasta dan pegawai honor. melakukan mobilitas hampir setiap hari.
Tabel 24. Pekerjaan pelaku mobilitas Tabel 27. Alasan Melakukan mobilitas
Anak Anak
No Pekerjaan No Umur
f % f %
1 Nelayan 1 1,5 1 Harian 62 93,9
2 Guru honor 1 1,5 2 Mingguan 4 6,1
3 Pelajar 54 75 Jumlah 66 100
4 Mahasiswa 1 1,5 Sumber: Olahan data primer
5 Pegawai swasta 3 4,1 Durasi mobilitas umunya melakukan
6 Petani 5 6,9 mobilitas 4 sampai 5 jam. Sedangkan yang
7 Wiraswasta 1 1,5 masih SMP dan SMA melakukan
Jumlah 66 100
mobilitas hingga 6-7 jam.
Sumber: Olahan data primer
Tabel 28. Pekerjaan pelaku mobilitas
Alasan anak melakukan mobilitas
Anak
adalah untuk pekerjaan dan pendidikan, No Pekerjaan
f %
tapi didominasi anak yang melakukan 1 4 jam 4 6
mobilitas karena alasan pendidikan 2 5 jam 11 16
Tabel 25. Alasan Melakukan mobilitas 3 6 jam 7 10,6
Anak 4 7 jam 32 48,4
No Umur
f % 5 8 jam 4 6
1 Pendidikan 55 83,3 6 9 jam 4 6
2 Pekerjaan 11 16,7 7 10 jam 4 6
Jumlah 66 100 Jumlah 66 100
Sumber: Olahan data primer Sumber: Olahan data primer

Vol 5. No.2Oktober 2016 10


Sarana transportasi yang digunakan sampai 8 jam. Jenis mobilitas yang
oleh anak untuk melakukan mobilitas yaitu dilakukan adalah mobilitas hariandan
dengan berjalan kaki, menggunakan mingguan. Mobilitas dilakukan
sepeda dan sepeda motor. Tapi dengan menggunakan sepeda, sepeda
kebanyakan anak hanya berjalan kaki motor dan jalan kaki.
menuju sekolah, hal ini karena sekolah 3. Karakteristik istri pelaku mobilitas
yang dituju tidak terlalu jauh dari tempat adalah berada pada usia 20 sampai 60
tinggal mereka. tahun, dengan jenis pekerjaan sebagai
Tabel 29. Sarana Transportasi mobilitas ibu rumah tangga, PNS, pegawai
Anak swasta, petani dan wiraswasta.
No Umur
f % Dimana tingkat pendidikan mulai dari
1 Jalan kaki 43 65,1 tamat SD hingga tamat PT. Mobilitas
2 Sepeda 13 19,7
dilakukan karena alasan pekerjaan dan
3 Sepeda motor 9 13,6
memenuhi kebutuhan sehari-hari. arah
4 Kapal 1 1,6
Jumlah 66 100 tujuan mobilitas adalah sekolah,
Sumber: Olahan data primer puskesmas, pasar, dan ladang. Dengan
SIMPULAN surasi mobilitas selama 2 jam sampai
9 jam. Sarana transportasi yang
Berdasarkan penelitian yang telah
digunakan yaitu jalan kaki, sepeda dan
dilakukan tentang karakteritik pelaku
sepeda motor. Dimana mobilitas yang
mobilitas di Kelurahan Sungai Piring,
dilakukan adalah jenis mobilitas
didapat kesimpulan sebagai berikut:
harian dan mingguan.
1. Karakteristik pelaku mobilitas kepala
4. Karakteristik anak sebagai pelaku
keluarga laki-laki adalah berada pada
mobilitas adalah berada pada rentang
rentang usia 20-60 tahun, dengan jenis
usia 7 tahun sampai 40 tahun, bekerja
pekerjaan dominan sebagai petani,
sebagai pelajar, petani, nelayan,
tingkat pendidikan umunya tamat SD.
pegawai swasta dan guru honor.
Mobilitas dilakukan karena alasan
Tingkat pendidikan anak yang
pekerjaaan, menuju ladang/kebun
melakukan mobilitas masih SD hingga
dengan durasi 5-10 jam sehari.
masih Kuliah dan tamat SD hingga
Menggunakan sepeda, sepeda moor,
Tamat PT. Alasan anak melakukan
mobil atau berjalan kaki. Jenis
mobilitas adalah karena pekerjaan dan
Mobilitas yang dilakukan adalah
pendidikan. Arah tujuan mobilitas
mobilitas harian dan mingguan.
anak adalah sekolah, ladang, dinas
2. Karakteristik pelaku mobilitas kepala
sosial dan kantor camat. Durasi
keluarga perempuan adalah berada
mobilitas selama 4–10 jam. Jenis
pada rentang usia 41-50 tahun.
mobilitas yang dilakukan adalah
Dengan jenis pekerjaan sebagai IRT,
mobilitas harian dan mingguan.
PNS, petani dan pedagang. Dimana
Dimana sarana transportasi yang
tingkat pendidikan umumnya tamat
digunakan adalah jalan kaki, sepeda
SD. Mobilitas dilakukan karena
dan sepeda motor.
alasan pekerjaan dan memenuhi
kebutuhan sehari-hari, menuju ladang,
pasar, dan sekolah dengan durasi 2
Vol 5. No.2Oktober 2016 11
DAFTAR PUSTAKA.

Hurst, Eliot M. E.1974. Geography 222 : Issues in Economic Geography; Course Notes:
Issues and Landscapes. Washington, D.C.] : Distributed by ERIC Clearinghouse
Kamaluddin, Rustian, 1987. Beberapa aspek pembangunan nasional dan pembangunan
daerah. Jakarta: Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
Mantra, Ida Bagoes.2013. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Miro, Fidel. 2002. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana dan Praktisi.
Jakarta: Erlangga
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Sumaatmadja , N.(1981). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan.
Bandung : Alumni
Sumardi,Mulyanto. 1982.Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok.Jakarta: CV. Rajawali
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung : ITB
Tika, Pabundu. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Tukiran. 2002. Mobilitas penduduk Indonesia : tinjauan lintas disiplin. Jogjakarta : Pusat
Studi Kependudukan dan Kebijakan, Universitas Gadjah Mada
UU No.34 tahun 2006 tentang Jalan

Vol 5. No.2Oktober 2016 12

Anda mungkin juga menyukai