METODE PENELITIAN
Hewan uji yang dipakai adalah 27 ekor tikus putih galur wistar (Rattus
bulan dengan berat kira-kira 150-250 gram yang kemudian dibagi menjadi
(t-1) (n-1) ≥ 15
Keterangan:
t = kelompok perlakuan
(t-1) (n-1) ≥ 15
(3-1) (n-1) ≥ 15
2n-2 ≥ 15
2n ≥ 17
n ≥ 8,5
Pada setiap kelompok tikus akan diberikan paparan yaitu luka insisi
diberikan Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) pada daerah luka insisi
200 hingga 250gram. Pemilihan usia 2 bulan karena rentang umur tersebut
mewakili usia dewasa pada tikus. Pemilihan jenis kelamin jantan dilakukan
mencit betina. Tikus yang digunakan dalam percobaan ini adalah tikus yang
kesehatann umum baik dengan ciri-ciri mata bersinar, bulu tidak berdiri, dan
diikutsertakan.16
Kriteria Inklusi:
a. Tikus Jantan
b. Umur 2 bulan
Kriteria Ekslusi:
variabel yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah Ekstrak Bawang
melihat ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat atau
diameter luka mengecil dan luka tersebut sudah menutup sampai pada
lapisan dermis.
Cepat : Jika luka menutup lebih cepat atau sama dengan control
positif (+)
3.8.1. Alat
1. Sarung Tangan
4. Tabung reaksi
5. Rak tabung
9. Erlenmeyer 1000ml
10. Vial
11. Handscoen
12. Tissue
16. Timbangan
17. Autoklaf
18. Rotavapor
3.8.2. Bahan
2. Aquades
3. Etanol
(Rattus Norvegicus).
daerah punggung tikus putih yang telah dibuat luka insisi. Masing-masing
makroskopik dari tikus yang diberikan larutan aquades saja dan Ekstrak
tikus yang diberikan ekstrak buah Bawang Putih (Allium Sativum) masa
larutan aquades.
kertas lalu diikat dengan tali dan disterilkan dalam autoklaf suhu
b. Alat bedah minor diikat dengan satu tali dan di sterilkan juga
dalam autoklaf.
kemudian dikeringkan.
mengering.
4 liter pelarut.
diaduk.
6. Setelah 1x24 jam, buka aluminium foil kemudian aduk kembali
kecil.
terlarut.
digunakan.
permukaan kulit tikus. Pada kulit yang mengalami luka sayat tersebut
Analisis Data
yang terbuat dari kertas karena penggaris kertas dapat mengikuti bentuk
program statistical program for social sains for windows (SPSS). Data di uji
normalitas dengan uji one way anova karena subjek penelitian kurang dari
percobaan ini perlu dilakukan dengan tata cara dari etika yang baik, yaitu
kerjanya dievaluasi oleh Komisi Etik Penggunaan Hewan. Oleh karena itu,
perlu selaras tata caranya dan memenuhi kriteria etika penggunaan hewan
percobaan.18
(Reduction)
1. Suwiti NK. Deteksi Histologik Kesembuhan Luka Pada Kulit Pasca Pemberian
Daun Mengkudu (Morinda Citrofilia Linn). Vet Udayana. 2010;2(1):1–9.
2. Berkelanjutan PK. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) XXI 2013. 2013;
3. Kim, M.Y., S.W. Choi, and S. K. Chung. 2002.
Antioxidativeflavonoidsfromthegarlic (Alliumsativum L.) shoot. Food
ScienceandBiotechnology 9 (4): 199-203.
4. Jesse, J. Mohseni, and N. Shah. 1997. MedicalAttributesofAlliumsativum –
Garlic. http://wilkes1.wilkes.edu/ ~kklemow/Allium.html
5. Yuhua, W.F.D, Eddy S., BukuPintar : Terapi Jahe Dan Bawang Putih,
Taramedia& Restu
6. Tim Redaksi, 2007. Manfaatbawangputihumbiseribukhasiat. Majalah Nikah
7. Vol 5 No17: 15-16
8. Pizorno, J.E. and M.T. Murray. 2000. A Textbookof Natural Medicine:
Alliumsativum. Edisi ke-2. Washington: BastyrUniversity.
9. Barnett S,Anthony. 2002. The Story of Rats: Their Impact on Us an Our Impact
on Them. Crows Nest NSW:Allen & Unwin
10. Black, M. J. & Hawks, H .J., 2009. Medical surgical nursing : clinical
management for continuity of care, 8th ed. Philadephia : W.B. Saunders
Company
11. Budi Santoso, Hieronymus.1988. Bawang Putih. Yogyakarta : Kanisius.
12. Falabella, A, F & Kirsner, R, S. (2005). Wound healing. Boca Raton: Taylor and
SalembaMedika
15. Syamsiah, I.S., dan Tajudin. 2003. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih. Jakarta
:Agromedia Pustaka.
Kedokteran EGC;2016