Anda di halaman 1dari 9

GAGAL NAFAS

DISUSUN OLEH:

Andi Muh Muslih Rijal


111 2020 2150
PENDAHULUAN

• Gagal nafas adalah suatu kondisi dimana sistem respirasi gagal


melakukan fungsi pertukaran gas yaitu pemasukan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida

• Secara menyeluruh, penyebaran frekuensi gagal napas tidak diketahui karena


gagal napas merupakan kumpulan gejala dari suatu penyakit dari pada proses
penyakit tunggal

• Kegagalan pernapasan dapat disebabkan oleh kelainan pada paru atau di luar paru,

• Sesak merupakan gejala yang sering muncul sedangkan penurunan status


mental adalah gejala akibat hipoksemia maupun hiperkapnia.
Pasien gagal nafas tipe hipoksemia disebabkan oleh kelainan yang
mempengaruhi parenkim paru meliputi:

● Jalan nafas
● Ruang alveolar
● Intersisiel
ETIOLOGI ● Sirkulasi pulmoner

Contoh penyakit: pneumonia bakterial, pneumonia viral, aspirasi isi


GAGAL lambung, ARDS, emboli paru, asma.

NAFAS Pasien gagal nafas tipe hiperkapnia sering disebabkan oleh kelainan yang
mempengaruhi komponen non- paru dari sistem pernafasan meliputi:

● Dinding dada
● Otot pernafasan atau kelemahan otot pernafasan

Contoh penyakit: Sindrom Guillan-Barre


01
Gagal nafas tipe I/hipoksemia/gagal oksigenasi

● Ditandai dengan penurunan PaO2 dan PaCO2 yang dapat normal atau menurun.
● Sering dijumpai dibandingkan gagal nafas tipe II atau hiperkapnea
● Hipoksemia menunjukkan PO2 yang rendah di dalam darah arteri (PaO2)

KLASIFIKASI ●

Dapat digunakan untuk menunjukkan PO2 pada kapiler, vena dan kapiler paru.
Istilah tersebut juga dipakai untuk menekankan rendahnya kadar oksigen darah atau berkurangnya saturasi
oksigen di dalam hemoglobin.

GAGAL
● Terjadinya hipoksemia terutama akibat: gangguan ventilasi/perfusi V/Q mismatch), gangguan difusi,
Pirau intrapulmomal

NAFAS 02
Gagal nafas tipe II/hiperkapnea/gagal ventilasi

● ditandai dengan retensi karbondioksida, yang mengakibatkan peningkatan PaCO2.


● biasanya disebabkan oleh hipoventilasi karena kelainan ekstrapulmoner.
● kelainan extrapulmoner disebabkan karena penekanan dorongan pernapasan sentral atau
gangguan pada respon ventilasi
Gejala hipoksemia:
● Sistem saraf pusat (kebingungan, gelisah, kejang)
● Sistem kardiovaskular (aritmia, hipotensi, atau
hipertensi)
MANIFESTA ● Sistem respirasi (dispneu, takipneu)

SI KLINIS Gejala hiperkapnia:


● Somnolen
● Letargi
● Perubahan status mental
Takipneu dan takikardi
● batuk yang tidak adekuat,
● penggunaan otot bantu nafas
● pulsus paradoksus ( bila hipoksemia berat)
PEMERIKSAA
Mioklonus dan kejang :
N FISIK ● gagal nafas kronik
● konstriksi arterior pulmoner
● Laboratorium
- analisa gas darah: untuk menilai berat-ringannya gagal napas dan
mempermudahkan pemberian terapi
PEMERIKSAA ● Pemeriksaan radiologi
N - radiografi dada: penting dilakukan untuk membedakan penyebab
terjadinya gagal napas
PENUNJANG - pulmonary function test : nilai forced expiratory volume in one second
(FEV1) dan forced vital capacity (FVC)
● Atasi hipoksemia:
- Nasal kanul arus rendah mengalirkan oksigen ke nasofaring dengan aliran
1-6 L/mnt, dengan FiO2 antara 0,24-0,44 (24 %-44%).
- Alat oksigen arus tinggi diantaranya ventury mask dan reservoir nebulizer
blenders dapat mengurangi resiko retensi CO2 dan memperbaiki
hipoksemia
- Sistem arus tinggi ini dapat mengirimkan sampai 40 L/mnt oksigen
TATALAKSANA melalui mask

GAGAL NAFAS ● Atasi hiperkapnea:


- perbaiki ventilasi Jalan napas (airway): pada semua pasien gangguan
DAN pernapasan harus dipikirkan dan diperiksa adanya obstruksi jalan napas atas

TERAPI SUPORTIF
 TERAPI SUPORTIF

● Bronkodilator (beta-adrenergikagonis/simpatomimetik).
● Antikolinergik/parasimpatolitik.
● Teofilin.
● Kortikosteroid.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai