HIPERTENSI
Disusun Oleh :
P27220017010
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
Waktu : 09.00-09.30
G. Evaluasi
1. Jelaskan definisi hipertensi dengan benar!
(tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg)
2. Jelaskan penyebab hipertensi dengan benar!
(Penyebab hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi
essensial (pirmer) dan non essensial (sekunder). Hipertensi
essensial tidak diketahui penyebabnya (idiopatik), terjadi pada
90% penderita hipertensi, kombinasi faktor gaya hidup seperti
jarang bergerak dan pola makan)
Massa, NM. et al. 2016. Watermelon extract reduces blood pressure but
does not change sympathovagal balance in prehypertensive and
hypertensive subject. The Journal of Blood Pressure. 25(49). 244-
248.
Nurafif, A.H & Hardhi, K. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan
keperawatan berdasarkan diagnose medis & NANDA NIC-NOC.
Yogyakarta: Mediaction Publishing.
Pusdatin. 2016 . Hipertensi. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Sukarmin, Elly N, Gayatri D. 2013. Penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi melalui brisk walking exercise. Jurnal Keperawatan
Indonesia. 16(1). 33-39.
Townsend, R.R. 2010. 100 tanya jawab mengenai tekanan darah tinggi
(hipertensi). Jakarta Barat: Indeks.
LAMPIRAN MATERI
HIPERTENSI
A. Definisi
Pengukuran tekanan darah pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaaan cukup tenang/istirahat dan
hasilnya lebih dari 140/90 mmHg disebut hipertensi (Pusdatin, 2016).
Hipertensi merupakan salah satu gangguan pada pembuluh darah
yang tidak disebabkan oleh ketegangan pembuluh darah (Towsend,2010).
Menurut Sylvia A price dalam Nurafif (2015) hipertensi tidak
hanya menyebabkan penyakit jantung, tetapi dapat menyebabkan penyakit
lain seperti, penyakit ginjal dan kelainan saraf.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit
kardiovaskuler aterosklerotik, gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal
(Smeltzer, 2013).
Dari beberapa definisi didatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipertensi adalah salah satu penyakit silent killer dimana hasil pada dua
kali pengukuran tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, bila tidak segera
ditangani bisa menimbulkan komplikasi seperti gagal jantung, gagal ginjal,
stroke dan kelainan saraf.
B. Etiologi
Penyebab hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi
essensial (pirmer) dan non essensial (sekunder). Hipertensi essensial tidak
diketahui penyebabnya (idiopatik), terjadi pada 90% penderita hipertensi,
kombinasi faktor gaya hidup seperti jarang bergerak dan pola makan
sering dikaitkan sebagai penyebab hipertensi jenis ini. Hipertensi non
essensial yang diketahui penyebabnya. Sekitar 5-10 % penderita hipertensi
karena penyakit ginjal dan 1-2% penderita karena kelainan hormonal dan
pemkaian obat tertentu seperti pil KB (Pusdatin, 2016).
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu, tidak ada
gejala dan gejala yang lazim. Tidak ada gejala yang spesifik selain
penentuan tekanan arteri oleh pemeriksa tekanan darah. Gejala yang lazim
adalah gejala yang sering dikeluhkan pasien saat memriksakan diri ke
pelayanan kesehatan seperti mengeluh pusing di bagian tekuk, sering
kelelahan, sesak nafas, mual, muntah, dan epistaksis (Nurafif, 2015).
D. Faktor Resiko
Faktor resiko yang tidak dapat diubah atau di kontrol adalah
genetik, usia, jenis kelamin, riwayat keluarga. Faktor resiko yang dapat
diubah berasal dari gaya hidup seperti kebiasaan merokok, konsumsi
garam dan lemak jenuh, pemakaian jelantah, konsumsi minuman
beralkohol, obesitas, inaktivitas, dan stress (Pusdatin, 2016).
E. Komplikasi
Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi seperti Penyakit
Jantung Koroner (PJK), gagal ginjal, dan stroke (Pusdatin, 2016).
F. Pencegahan
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi
diantaranya, menjaga berat badan ideal (sesuai IMT), berolahraga secara
rutin 2-3 jam setiap minggu, konsumsi makanan rendah lemak dan kaya
serat (roti, biji-bijian, beras merah, buah, dan sayur), kurangi garam
dengan mebatasi satu sendok the setiap hari, berhenti merokok karena
merokok dapat menyempitkan arteri, konsumsi kafein sesuai anjuran yaitu
kurang dari empat cangkir sehari (Bolivar, 2013).
G. Cara menurunkan hipertensi