Anda di halaman 1dari 1

TUGAS INDIVIDU 2 TOKSIKOLOGI

Nama : Annisa Rahmawati


Nim : 1901119
Kelas : Toksikologi/3C

1. Siapa yang pertama kali meletakkan konsep dasar pada bidang toksikologi, dimana konsep
tersebut sampai saat ini masih relavan dan mendasari teori hubungan toksin dari reseptor?
-jawab-
Paracelcius adalah nama samaran dari Philippus Aureolus Theophratus Bombast von
Hohenheim (1493-1541) ialah toksikolog besar, yang pertama kali meletakkan konsep dasar
dasar dari toksikologi. Dalam postulatnya menyatakan: “Semua zat adalah racun dan tidak ada
zat yang tidak beracun, hanya dosis yang membuatnya menjadi tidak beracun”. Pernyataan ini
menjadi dasar bagi konsep hubungan dosis reseptor dan indeks terapi yang berkembang
dikemudian hari.

2. Jelaskan hubungan konsep diatas dengan hubungan dosis, reseptor, dan efek!
-jawab-
Telah dipostulatkan oleh Paracelcius, bahwa sifat toksik suatu tokson sangat ditentukan
oleh dosis (konsentrasi tokson pada reseptornya). Artinya kehadiran suatu zat yang berpotensial
toksik di dalam suatu organisme belum tentu menghasilkan juga keracunan. Misal insektisida
rumah tangga (DDT) dalam dosis tertentu tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi
manusia, namun pada dosis tersebut memberikan efek yang mematikan bagi serangga. Hal ini
disebabkan karena konsentrasi tersebut berada jauh dibawah konsentrasi minimal efek pada
manusia. Namun sebaliknya apabila kita terpejan oleh DDT dalam waktu yang relatif lama,
dimana telah diketahui bahwa sifat DDT yang sangat sukar terurai dilingkungan dan sangat
lipofil, akan terjadi penyerapan DDT dari lingkungan ke dalam tubuh dalam waktu relatif lama.
Karena sifat fisikokimia dari DDT, mengakibatkan DDT akan terakumulasi (tertimbun) dalam
waktu yang lama di jaringan lemak. Sehingga apabila batas konsentrasi toksiknya terlampaui,
barulah akan muncul efek toksik. Efek atau kerja toksik seperti ini lebih dikenal dengan efek
toksik yang bersifat kronis.

Anda mungkin juga menyukai