Anda di halaman 1dari 5

TEORI KEPRIBADIAN

”UPAYA MEMBANGUN KEPRIBADIAN POSITIF WANITA PECANDU


ROKOK MELALUI PENDEKATAN TEORI KONSEP DIRI”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Kepribadian


Dosen Pengampu : Dr. Henie Kurniawati S. Psi, M.A, Psi

KELOMPOK 2
Lilis Dwi Aryani (1817101071)
Miladia Zulfa (18171010)
Windi Astuti (18171010)

KELAS 4 BKI B

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2020
A. Deskripsi Kasus
Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia,
khususnya kaum laki-laki sedangkan kaum perempuan biasa menyirih.
Kebiasaan tersebut berlaku bagi masyarakat kelas ekonomi bawah dan kelas
ekonomi atas. Kebiasaan tersebut juga ditemukan di pesantren pesantren,
tempat pengajian, tempat kenduri. Bahkan di banyak kampung suatu kenduri
terasa tidak lengkap jika tidak ada sajian rokok. Banyak pula santri yang merasa
kurang lengkap jika bertemu sang Kiayi tanpa membawa beberapa bungkus
atau box rokok. Di kalangan anak muda, tidak merokok dianggap tidak normal..
Di masa lalu memang belum banyak kajian tentang bahaya merokok dan
bahaya bagi perokok pasif alias orang yang berada di dekat perokok dan turut
menghirup asap rokok. Bahkan orang tidak merasa tersinggung atau merasa
aneh jika seseorang merokok dan meniupkan asap yang keluar dari mulut atau
hidungnya kepada dirinya. Lain halnya jika orang tersebut meneguk air dan
menyemburkan air itu ke dirinya, maka ia akan naik pitam. Begitu tinggi
toleransi kepada perokok diberikan oleh masyarakat kita. Kini berbagai
penelitian menunjukan bahwa merokok sangat membahayakan diri perokok
(perokok aktif) dan orang di sekitarnya (perokok pasif).
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam saku. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memeringatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung
(walaupun pada kenyataannya pesan tersebut sering diabaikan). Namun
kenyataanya, masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi rokok. Walaupun
peringatan sudah tertera dibungkusnya.
Rokok sudah wajar di era saat ini, semua orang telah mengetahui apa
itu rokok, seperti apa bentuknya, dan dimana dijualnya. Rokok ini biasanya
dijual bebas di manapun, karena rokok legal penjualanya. Kita bias
menjumpainya di supermarket besar mapun toko kelontong pinggir jalan. Maka
dari itu pria dewasa sampai lanjut usia terkadang bebas mengepulkan asapnya
dimanapun mereka mau. Bahkan banyak dari kalangan anak anak dibawah
umur yang sudah mencoba rokok. Tren ini sudah menjamah hingga wanita juga,
yang menjadikan merokok ini bukan lagi rahasia. Di fenomena ini, perokok
bukan lagi hal yang tabu, pria maupun wanita, di ruang tertutup maupun
terbuka, di ruang pribadi maupun tempat umum.
Namun bahaya yang ditimbulkan oleh rokok ini sering di abaikan oleh
mereka, apalagi wanita yang sekarang sudah banyak yang merokok di tempat
umum. Mereka telah meninggalkan adat ke timuran yang dianut oleh Indonesia.
secara biologis wanita lebih rentan terhadap bahaya rokok dibandingkan pria.
Berat badan yang lebih rendah dan pembuluh darahyang lebih sempit menjadi
penyebab wanita lebih rentan terpapar risiko dalam merokok. Kerentanan
wanita terhadap bahaya rokok dibanding pria, tidak terbatas hanya pada wanita
perokok aktif, tetapi juga pada wanita perokok pasif. Bagi wanita, rokok dapat
menimbulkan penyakit jantung, kanker paru-paru, dan kanker payudara.
Merokok dapat juga menyebabkan gangguan pada kesuburan. Pada wanita
hamil, rokok dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan di bawah
rata-rata dan kelahiran premature atau kematian janin.1
Semakin meningkatnya pengkonsumsi rokok wanita, salah satunya di
tandai dengan semakin banyak bermunculan rokok-rokok yang memang
didesain untuk wanita. Rokok tersebut berbeda dari rokok yang biasanya, baik
itu dari kemasannya, warnanya bahkan dari bentuk rokok itu sendiri. Melalui
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan November tahun 2005
kepada 33 wanita dewasa muda, sebagian besar mengatakan bahwa rokok yang
memang diproduksi untuk wanita biasanya menunjukan nilai-nilai feminism
bahkan elegance yakni seperti rokok yang slim, Lights, dan umumnya rokok
putih. Selain itu biasanya rokok yang diperuntukkan bagi wanita menunjukan
kadar nikotin yang rendah/Lights. Namun pada kenyataannya ternyata masih

1
Rani Agias Fitri, sumber dan cara mengatasi rasa bersalah pada wanit perokok yang
memiliki anak balita ( Jakarta barat: HUMANIORA) Vol. 6, no. 1, Januari 2015, hal 12.
banyak wanita yang mengkonsumsi rokok jenis non-lights atau berkadar
nikotin yang lebih tinggi, ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan
peneliti pada November tahun 2005 yang menunjukkan bahwa dari 10 wanita
yang merokok kurang lebih 5 diantaranya mengkonsumsi rokok jenis non-
lights. Pada umumnya secara psikologis wanita cenderung lebih berhati-hati
dalam bertindak dan lebih selektif. Jika memang wanita berhati-hati dan lebih
selektif, maka tidak terkecuali dalam pemilihan jenis rokok. Ketika seorang
wanita sudah memutuskan untuk merokok, maka jenis rokokpun akan selektif
dipilihnya. Rokok dengan kadar nikotin lebih rendah/Lights seharusnya lebih
menarik, karena berarti juga kadar bahayanya lebih berkurang. Tetapi hal ini
bertentangan dengan hasil survey pada wanita dewasa muda pada tahun 2005,
dimana 50% dari wanita yang merokok masih mengkonsumsi rokok dengan
kadar nikotin yang lebih tinggi/Non-Lights.2
Lawrence Green (1980) mengatakan pengetahuan dan sikap seseorang
terhadap kesehatan merupakan salah satu faktor predisposisi yang
mempengaruhi perilaku seseorang.3
Menurut Harrell, Fredickckson, Pomerleau & Hoeksema Peningkatan jumlah
wanita perokok tersebut dipengaruhi oleh keuntungan yang diperoleh dengan
merokok. Bagi wanita, merokok dapat digunakan sebagai sarana mengontrol
berat badan dan emosi. Kenikmatan yang diperoleh dengan merokok akan
dirasakan segera dan berbeda dengan dampak negatifnya, yang dampak
tersebut akan dirasakan bertahun-tahun kemudian.
Menurut David & Zion Merokok berdampak buruk terhadap kesehatan. Para
perokok akan rentan terpapar kanker, terutama kanker paru, laring, faring,
esophagus, dan rongga mulut . Wanita perokok sendiri memiliki risiko yang

2
Karina M Brahmana, gambaran faktor faktor yang mempengaruhi wanita dewasa muda
dalam mengambil keputusan mengonsumsi rokok (jenis light\non light), 2009, hal, 91.
3
Septhin E. Mukuan, hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok bagi
kesehatan dengan tindakan merokok pelajar SMK Kristen kawangkoan, fakultas kesehatan
masyarakat universitas sam ratulangi, hal 2.
lebih besar daripada pria perokok. Hal ini terkait dengan perbedaan fisiologis
pada pria dan wanita. Wanita terpapar karsinogen dan racun lain dalam jumlah
yang lebih besar dari pria, meskipun keduanya merokok dalam jumlah yang
sama.4
Banyak sosiolog\psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negatif terhadap
berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan
sebagainya.Suatu sikap belum secara otomatis terwujud dalam suatu tindakan.
Untuk mewujudkan sikap menjadi perbuatan nyata dalam hal ini tindakan,
memerlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Istilah
adolescence atau remaja berasal dari kata-kata latin adolescere (kata Belanda,
adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolescence, seperti yang digunakan saat ini mempunyai arti
yang luas mencakup kematangan mental, emosional, spasial dan fisik. secara
psikologi masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat orang-
orang yang lebih tua, melainkan berada di dalam tingkatan yang sama.5

4
Rani Agias Fitri, gambaran disonansi kognitif pada wanita perokok dewasa muda
berpendidikan tinggi, (Jakarta barat : april 2013) vol. 4, no. 1, hal 548.
5
Septhin E. Mukuan, hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok bagi
kesehatan dengan tindakan merokok pelajar SMK Kristen kawangkoan, fakultas kesehatan
masyarakat universitas sam ratulangi, hal 2.

Anda mungkin juga menyukai