Oleh :
Evryda Nugrahaini
11161015
2019
Rangkuman Jurnal “Peran dan fungsi manajemen keperawatan dalam manajemen
konflik”
Konflik merupakan kondisi yang muncul karena adanya perbedaan ide, nilai, perasaan,
antara dua orang atau lebih, konflik yang tidak segera ada pemecahan masalahnya akan dapat
menjadi sumber dari stress berkepanjangandan menciptakan suatu konflik yang baru dan akan
mempengaruhi keefektifan individu, kelompok, organisasi tersebut karena adanya perbedaan
pandangan maupun pemikiran karyawan yang ada didalamnya.Tetapi tidak semua konflik
berdampak negative, konflik dapat berdampak secara positif yaitu dapat meningkatkan
kedisiplinan jam dinas, hasil kerja meningkat, dan meningkatkan hubungan kerjasama antar
sejawat lebih produktif. Suatu konflik harus dikelola dengan baik karena jika tidak konflik daoat
menjadi isu dalam patient safety dan lingkungan pelayanan kesehatan.
Perawat merupakan SDM yang ikut mewarnai pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Perawat merupakan profesi yang memberikan pelayanan yang konstan dan terus menerus secara
24 jam kapada pasien setiap harinya, oleh karena itu pelayanan keperawatan memberi
konstribusi dalam menentukan kualitas pelayanan di rumah sakit, sehingga untuk meningkatkan
pelayanan rumah sakit harus juga disertai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan saalah satunya dengan peningkatan kinerja perawat. Keberadaan kepemimpinan
sangat dibutuhkan, terutama pemimpin yang ideal adalah bila mana tujuan dan keputusan sesuai
dengan misi dan visi yang di capai secara bersama dalam kelompok dan kemampuan untuk
mengelola konflik atau conflict manajemen.
Saat ini dunia keperawatan di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Bidang kesehatan telah menjadi industri dengan pertumbuhan yang luar biasa dan dengan
sendirinya kebutuhan akan tenaga perawat yang profesional dan kompeten di bidangnya
meningkat pula. Beberapa tantangan dalam manajemen keperawatan yang ada di Indonesia saat
ini terutama terletak pada masalah hukum dan peraturan mengenai keperawatan, beberapa di
antaranya:
1. Belum ada kejelasan mengenai hirarki kompetensi perawatan yang berlaku secara umum,
Contoh yang paling jelas adalah belum adanya peraturan yang baku tentang batas
kewenangan perawat lulusan D3 dan S1.
2. Tuntutan kompetensi dari perawat yang diangkat sebagai supervisor pun belum
didefinisikan secara khusus.
3. Hubungan kolaborasi dengan profesi lainnya (terutama dokter) juga belum distandarisasi.
Batasan antara wewenang perawat dan wewenang dokter seringkali kabur, sehingga
seringkali menyudutkan profesi perawat
Sumber daya manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja
pembangunan, yang, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource
pembangunan. Dalam kontek ini, harga dan nilai manusia ditentukan oleh relevansi kontruksinya
pada proses produk. Salah satu sumber daya yang penting dalam manjemen adalah sumber daya
manusia atau human resource. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua
tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya
teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan
suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah
manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan
manajemn itu sendiri.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum
yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Karena
sumber daya manusia dianggap semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan, maka
berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang sumber daya manusia (SDM)
dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya
manusia. Istilah “manajemen“ mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang
bagaimana harusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia (Veithzal Rival, 2005: 1).
Dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya
manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Dengan
memperhatikan peranan manajemen, maka pengertian manajemen adalah ilmu tentang upaya
manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien.
Sedangkan Werther dan Davis menyatakan bahwa tujuan manajemen sumber daya
manusia itu meliputi beberapa tujuan, antara lain