PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insulin atau keduanya. Diantara penyakit degenerative, diabetes adalah salah satu
2010).
tubuh hormon insulin bertanggung jawab dalam mengatur kadar glukosa darah. Hormon
ini diproduksi dalam pankreas kemudian dikeluarkan untuk digunakan sebagai sumber
energi. Apabila di dalam tubuh kekurangan hormone insulin maka dapat menyebabkan
Hal ini disebabkan karena berbagai faktor diantaranya faktor lingkungan dan faktor
gaya hidup seseorang yang mulanya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dari alam
menjadi konsumsi makanan yang cepat saji. Makanan cepat saji berisiko menimbulkan
obesitas sehingga seseorang berisiko DM tipe 2. Orang dengan obesitas memiliki risiko 4
kali lebih besar mengalami DM tipe 2 daripada orang dengan status gizi normal (WHO,
2017). Penyakit DM tipe 2 dapat juga menimbulkan infeksi. Hal ini terjadi karena
1
hiperglikemia di mana kadar gula darah tinggi. Kemampuan sel untuk fagosit menurun.
Infeksi yang biasa terjadi pada penderita DM tipe 2 adalah infeksi paru (Wijaya, 2015).
Data dari berbagai studi global menyebutkan bahwa penyakit DM adalah masalah
kesehatan yang besar. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah penderita diabetes
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 menyebutkan sekitar 415 juta orang dewasa memiliki
diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di tahun 1980an. Apabila tidak ada tindakan
pencegahan maka jumlah ini akan terus meningkat tanpa ada penurunan. Diperkirakan pada
Laporan ini diambil berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita
masyarakat tentang Diabetes mellitus terutama masalah gejala awal dan pengobatan
mellitus sejak 1 tahun yang lalu. Pasien telah menjalani pengobatan rutin kontrol
ke dokter swasta obat tetapi hasil pemeriksaan gula darah masih selalu melebihi
normal.
Mengingat kasus DM sering kita jumpai dan merupakan urutan keempat dari
peningkatan dari tahun 2017 ke 2018 maka dipilihlah kasus ini sebagai kasus
kunjungan.
2
Diharapkan dari kunjungan ini, dapat diketahui lingkungan, perilaku pasien
Dari kunjungan ini juga diharapkan dapat direncanakan dan pemberian motivasi
pada pasien dan keluarga terhadap upaya kesembuhan penyakitnya. Oleh karena
3
Konsep hidup sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih
digunakan secara luas dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai dasar
suatu intervensi yang akan dilakukan di masyarakat. Menurut H.L Blum ada
Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor
sehat dari H.L Blum merupakan suatu konsep yang masih digunakan secara luas
dalam identifikasi dan pembahasan masalah sebagai dasar suatu intervensi yang
akan dilakukan di masyarakat. Menurut H.L Blum ada empat faktor utama yang
dari faktor perilaku/gaya hidup (life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi,
politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
4
dan masyarakat sekitar dengan memperhatikan beberapa factor lingkungan,
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
di masyarakat.
pasien.
tidak menular, apabila penyakit menular agar tidak menular minimal kepada
Manfaat home visite ini bagi pelayanan kesehatan adalah sebagai sumber
diabetes mellitus sehingga bisa dicarikan solusinya yang tepat dan efisien.
5
BAB II
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
B. Anamnesis
Badan lemas sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh sering gringgingen
pada kedua kaki dan tangannya. Pasien juga merasa sering haus sehingga banyak minum.
Pasien mengeluh saat tidur malam hari sering terbangun karena buang air kecil kurang
lebih 7 kali. Selain itu pasien juga mengeluh akhir-akhir ini sering merasa lapar dan
sering mengantuk.
Pasien mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis sejak 1 tahun yang
lalu.Pasien rutin kontrol 1 bulan sekali untuk kontrol tiap obat habis dan rutin cek lab di
6
- Riwayat kolestrol : ada riwayat kolesterol tinggi
- Riwayat Diabetes mellitus : ada, diketahui sejak kurang lebih 1 tahun yang
lalu
Disangkal
e. Riwayat Pengobatan :
f. Riwayat Kebiasaan :
masih berusia 6 tahun. Pasien tinggal di rumah bersama istri, anak yang laki
dan menantunya. Pasien dan suaminya sudah tidak bekerja sehingga anak dan
h. Riwayat Gizi :
Pasien dalam sehari makan 3 kali, dengan nasi dan lauk pauk seperti sayur,
tempe, tahu, ayam dan ikan. Semenjak sakit pasien mengurangi konsumsi Nasi
C. Anamnesis Sistem
7
b. Kepala : sakit kepala tidak ada, pusing tidak ada, rambut kepala
pendengaran
g. Tenggorokan : nyeri telan tidak ada dan tidak ada pembesaran tonsil
h. Pernafasan :
Irama : teratur
i. Kadiovaskuler :
Akral : hangat
j. Gastrointestinal :
8
Minum : jumlah : 1500 cc/hari
Mulut :
k. Genitourinaria :
Urine :
nocturia
l. Neuropsikiatri :
Kekuatan otot : 5 5
5 5
9
Warna kulit : Normal tidak ada icterus, sianosis, kemerahan, pucat
Turgor : baik
o. Ekstremitas :
Bawah : baik
D. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda Vital
c. Status gizi :
BB : 45 kg
TB : 150 cm
d. Kulit
10
Warna : Sawo matang, ikterik (-), sianosis (-)
e. Mata
f. Hidung
g. Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-),lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi
h. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-/-), sekret (-/-), pendengaran menurun (-/-), cuping
i. Tenggorokan
j. Leher
k. Thoraks
PSL D
11
A: S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-).
Pulmo :
P : sonor/sonor
l. Abdomen :
o. Pemeriksaan Neurologik
Fungsi motorik
p. Pemeriksaan Psikis
12
Kesadaran : kualitatif tidak berubah ; kuantitatif compos mentis
Afek : appropriate
Psikomotor : normoaktif
arus : koheren
Insight : baik
D. Pemeriksaan Penunjang
E. Resume
Pasien Ny.S umur 60 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan badan lemes sejak 3
hari yang lalu. Pasien juga mengeluh sering gringgingan pada kedua kaki dan tangannya.Pasien
juga merasa sering haus sehingga banyak minum. Pasien mengeluh saat tidur malam hari sering
terbangun karena buang air kecil kurang lebih 7 kali. Selain itu pasien juga mengeluh akhir-
akhir ini sering merasa lapar dan sering mengantuk. Pasien mengatakan bahwa berat badannya
turun.
Riwayat diabetes sejak 1 th yang lalu. Riwayat kolesterol dan asam urat tinggi.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, status gizi kesan
normal. Tanda vital TD: 130/70 mmHg, N: 88 x/menit, RR: 20x/menit, S: 36,7 0C. Pemeriksaan
13
F. Penatalaksanaan
mendapatkan penanganan.
f. Peran serta kegiatan social tingkat RT, tetap jaga warung semampunya.
2. Medika Mentosa
Glimepiride 1 x 1 mg ac
G. Follow Up
P : Non Medikamentosa:
Medikamentosa
Glimepiride 1 x 1 mg
14
Tanggal 10 Juni 2019
P : Non Medikamentosa:
Medikamentosa
Glimepiride 1 x 1 mg
15
BAB III
PATIENT MANAGEMENT
keluarga
ekonominya.
berolah raga, tidur teratur dan cukup, kurangi minum kopi, kurangi
asupan garam, minum obat yang teratur dan tidak boleh terputus.
16
b. Terapi Farmakologis
Pendekatan terapeutik
hidup sehat baik terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari
sehari.
terjadinya diabetes mellitus bagi anggota keluarga dan tentunya pasien sendiri.
17
BAB IV
A. Faktor Keluarga
1. Struktur keluarga
X X
X X
Keterangan Simbol:
: Pasien
: Meninggal
18
: Laki-laki
: Perempuan
Suami Istri
Anak
Gambar IV.1 Diagram Pola Hubungan Interaksi antara Tn. S dan Anggota
Hubungan antara pasien dengan istri dan anak perempuannya terjalin dengan
baik. Interaksi antara ayah dan anak, ibu dan anak dan sebaliknya berjalan dengan
baik dalam suatu harmoni hubungan keluarga yang baik pula. Interaksi suami
dengan istri dua arah dalam khususnya penyelesaian masalah terkait keluarga.
D. Pertanyaan Sirkuler
19
Membawa ke tempat pelayanan kesehatan.
Jawab :
Jawab :
Dibutuhkan ijin suami pasien, karena ia sebagai yang merawat pasien. Namun
Jawab :
Jawab :
Tidak ada.
Jawab :
Tidak ada
Jawab :
Tidak ada
Kesimpulan : Keluarga pasien selalu mendukung semua hal yang positif dan tidak
20
E. Fungsi Keluarga
1. ADAPTATION
Selama ini pasien dekat dengan suaminya. Bila ada masalah pasien selalu
2. PARTNERSHIP
kontrol ke Praktek dokter swasta pasien diantar oleh anak dan menantunya.
Anak perempuan pasien dan menantunya tinggal dalam satu rumah dengan
pasien.
3. GROWTH
teratur minum obat serta menjaga pola makan. Ny. S tidak pernah dilarang oleh
senam dipuskesmas
4. AFFECTION
ada di dalam rumah tersebut cukup baik dan selalu diberikan support apapun
21
5. RESOLVE
Ny. S merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan
bersama istri, anak, dan cucunya serta kegiatan yang dilakukan dilingkungan
Score
FAKTOR TEORI TEMUAN
2 1 0
keterbukaan di dalam
keluarga tersebut
(Notoatmodjo, 2003).
kesehatan, didiskusikan
bersama bagaimana
22
pemecahannya
(Notoatmodjo, 2003).
seperti kemarahan,
perhatian dll
bagi keluarganya
(Notoatmodjo, 2003).
Total Score 9
Kriteria :
23
Skore 6 – 7 : Permasalahan keluarga lebih ringan dan memerlukan intervensi
intervensi
Total poin dari APGAR keluarga Ny. S adalah 9. Hal ini menunjukkan
bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Ny. S dan keluarganya dalam
keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.
(1) Social (sosial) yaitu kualitas keterlibatan Ny. S berserta keluarga pada
(2) Cultural (budaya) yaitu kualitas kebanggaan Ny. S dan keluarga terhadap
budaya yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku sesuai tata krama adat
(3) Relgious (Agama) yaitu kualitas ibadah pda keluarga Ny. S ditunjukkan
24
(4) Economi (ekonomi) yaitu penggolongan masyarakat menurut derajat
menurut tingkat pendidikan terakhir yang umum diraih oleh kepala keluarga.
(6) Medical (medis) yaitu derajat pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
Tabel 2. Screem
banyak keterbatasan.
25
yang tidak didapatkan dari beribadah khusus yang tidak tercampur dengan
sehari-hari.
Keterangan :
Patologi : - artinya tidak ada tekanan (masalah) antara Ny. S dan keluarga
menyangkut SCREEM
Hasil Analisis
26
mungkin menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang diabetes mellitus
sehingga tidak menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.
F. Faktor Lingkungan
sebuah jalan kecil. Rumah tidak memiliki pintu pagar dan tembok penyekat antara
rumah sebelahnya, memiliki teras yang sempit. Lantai rumah sudah beberapa
ruangan sudah terpasang keramik dan beberapa ruangan terbuat dari semen.
Dinding rumah di bagian ruang tamu, kamar tidur dan dapur terbuat dari tembok
dan sudah di cat. Atap rumah sudah dilengkapi plafon. Rumah terdiri dari ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi yang memiliki fasilitas jamban.
Pencahayaan secara umum dinilai sudah baik, baik di dalam kamar maupun di
ruangan lain dalam rumah. Jendela ada 4 buah, terletak di bagian depan rumah dan
di masing masing kamar. Di depan rumah terdapat teras yang berukuran 1x2 m.
Lantai rumah semua tersusun rapi dengan kramik. Ventilasi dan penerangan rumah
cukup gelap. Atap rumah tersusun dari genteng yang ditutup langit-langit. Setiap
cukup. Sumber air untuk kebutuhan sehari - harinya keluarga ini menggunakan air
27
b. Denah Rumah
M
U
KAMAR KAMAR S K
T R TIDUR TIDUR M
H
E . O
T D
R L
A
A A A
M P
S U
U
R
G. LINGKUNGAN KELUARGA
a. Sosial
menengah ke bawah. Pasien penghasilannya berasal dari diri sendiri dan istrinya
dampak akut yang dapat ditimbulkan bila tekanan darah tidak terkontrol.
b. Ekonomi
Dari segi perumahan dan pemukiman dan fasilitias umum yang tersedia
ke bawah.
Ny. S merupakan Ibu dengan dua anak, dimana pasien semenjak 1 tahun
terakhir ini sehari-hari hanya di rumah saja dan tidak bekerja. Anak pasien sudah
menikah,. Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik. Suami, anak perempuan
28
dan menantunya memberikan perhatian terhadap pasien terutama terhadap
penyakitnya. Ny.S jarang olahraga.namun, Ny.S sudah teratur untuk minum obat.
d. Pelayanan kesehatan
dengan puskesmas.
1. Aspek pelayanan
diantaranya adalah :
beserta komplikasinya.
fasilitas kesehatan pasien harus membayar seperti pasien bukan peserta BPJS.
kontrol penyakitnya.
29
BAB V
Dari hasil analisis mengenai karakteristik perilaku pasien dan keluarga yang terdapat
lingkungan (fisik, sosial dan ekonomi) dan faktor pelayanan kesehatan, maka dapat
dirumuskan sebagai temuan masalah yang terkait dengan Tn. S serta masyarakat sekitar
A. Temuan Masalah
penyakitnya.
2. Faktor Perilaku
3. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan fisik
30
b. Lingkungan sosial/budaya
pasien
5. Faktor Genetik
31
B. Analisis
Tehnik analisis menurut konsep blum menyatakan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi
oleh 4 (empat) faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan
(gambar IV.1)
1. Faktor Lingkungan
32
pasien diabetes mellitus karena biasanya tingkat pendidikan rendah
diabetes mellitus. Pola hidup yang tidak sehat dan teratur dari masyarakat
akan menjadi arus yang membawa kebiasaan pasien dimana dia tinggal
komplikasinya.
2. Faktor Perilaku
kurang. Pendidikan Ny. S hanya hingga jenjang SD, hal ini menyebabkan
minum obat dan gaya hidup yang tidak sehat seperti tidak berolah raga,
maka masalah perilaku pasien yang kurang menahan diri terhadap kebiasaan
3. Faktor Keturunan
Tidak diketahui.
33
C. Pembahasan
Pola hidup dapat dikatakan sebagai suatu Mpdel yang menjadi kebiasaan yang
a. Pola Makan
,dan kombinasi makanan yang dimakan. Makana cepat saji (umumnya kaya
protein dan lemak serta kaya akan serat,sayur dan mineral merupakan salah satu
Aktifitas fisik adalah gerakan tubuh yang disebabkan oleh kontraksi otot
34
Aktifitas fisik lebih dari 60 menit setiap hari seperti menyelesaikan
c. Rutinitas olahraga
yaitu gerakan tubuh yang disebabkan oleh kontraksi otot untuk menghasilkan
dilakukan dalam periode waktu tertentu misalnya 60 menit sehari setiap 2 hari
a. Farmakologi
menjadi 5 golongan :
35
2).Terapi insulin
dikontrol.
edukasi yaitu yang menyangkut (1) tingkat pendidikan yang rendah , (2) Tingkat
pemahaman tentang penyakit DM yang masih rendah ,(3) Pola makan yang
berobat ke puskesmas, (5) tidak peduli pentingnya kartu BPJS Kesehatan dan
36
informasi sehingga dengan adanya pengetahuan tersebut dapat
berdampak pada misalnya pemilihan jenis makan yang tidak tepat dan
b. Mengubah sikap
37
pola makan dan kebiasaan –kebiasaan buruk lain yang tidak sesuai
juga merupakan ilustrasi apa yang terjadi pada masyarakat di sekitar kediaman
seperti tersebut dia atas kemungkinan juga terbiasa seperti dilakukan masyarakat
hidup, pola makan yang tidak sehat serta belum terbiasanya menjaga kesehatan
sebelum sakit adalah kebiasaan tidak baik yang masih banyak dijumpai di
kunjungan rumah (home visit )seperti kunjungan rumah ke pasien Ny. S tersebut
38
b. Waktu disesuaikan dengan kegiatan sasaran,misalnya saat pertemuan
di RT yang bersangkutan.
39
BAB VI
A. Kesimpulan
Hasil resume anamnesis dan pemeriksaan fisik sampai pada kesimpulan bahwa
nuclear family dengan interaksi antar anggota keluarga cukup baik dan dalam
perkembangan penyakitnya.
b. Tidak ada faktor keturunan dari penyakit diabetes mellitus yang diderita Ny.S.
menengah ke bawah.
Faktor resiko dari pasien Ny. S sebagai penderita diabetes mellitus adalah
sebagai berikut :
40
b. Perilaku pasien : pola hidup cenderung mempercepat terjadinya komplikasi
B. Saran
Pasien dianjurkan untuk olahraga atau latihan fisik ringan teratur setiap hari
Kontrol gula darah dan tekanan darah secara rutin ke puskesmas atau sarana
Tidak stres fisik maupun psikologis (banyak pikiran) dalam menghadapi suatu
masalah.
Penderita Diabetes mellitus sebaiknya kontrol secara teratur dan tidak putus
2. Kuratif
Glimepiride 1 x 1mg
41
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK. Ilmu penyakit Dalam. Jakarta : Pusat
2012.h.519-21
42
LAMPIRAN
43
44