PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
RENCANA MUTU
KONTRAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN
........
UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....
3. Direksi Teknis
1
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:
STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :
Tanggal : 14 Februari
Tanggal : Tanggal :
2017
2
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:
SEJARAHDOKUMEN
3
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................1
SEJARAHDOKUMEN..............................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................4
1. LATAR BELAKANG.......................................................................5
2. INFORMASI KEGIATAN..............................................................10
3. SASARANMUTU...........................................................................16
9. JADWALPERSONIL......................................................................18
11.
RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,E
VALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN.................................103
5
1. LATAR BELAKANG
Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what you
write”. Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit
kegiatan serta penugasan personil-personil yang sudah terseleksi memiliki
kompetensi yang cukup untuk melaksanakan proses tersebut. Mereka harus
mampu bekerja secara mumpuni pada masing-masing proses kerja yang
menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian tahapan pekerjaan
tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat
menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya.
6
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka
diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-
persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu
berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam
pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat
teknis yang tercantum dalam kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja
konstruksi antara PPK Irigasi dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II -
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia Jasa PT. Laleva Indah Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup
prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai
acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara
melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang
disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak).
7
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT.
Laleva Indah Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah
Lestari berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan,
sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari
Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan
dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
8
TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur
jaminan mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam
proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang
bermutu sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.
2. INFORMASI KEGIATAN
9
Nama Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Sulawesi-II. SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi-II Propinsi Gorontalo. Kegiatan
Irigasi & Rawa I
a. Pengguna Jasa
b. Penyedia Jasa
Nomor SPMK :
10
Tanggal SPMK : 30 Januari 2017
LOKASI
PROYEK
11
Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo
DESKRIPSI PEKERJAAN
A. UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
mencangkup Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai
dengan prosedur mutu (kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian
waktu pelaksanaan, metode kerja, dan pengetasan hasil Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kab. Pohuwato yang
akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab. Pohuwato.
12
2.4. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari:
B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
3. SASARANMUTU
a) Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta tertib
administrasi, dengan senantiasa memonitor setiap kegiatan dan
mengevaluasi hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang mungkin dan
telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan utama.
b) Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip
Tepat Waktu, Mutu dan Tertib Administrasi.
15
Syarat-syarat umum kontrak (BAB IX).
Syarat-syarat khusus kontrak (BAB X).
Spesifikasi teknis Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan).
Gambar Pelaksanaan Supervisi Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (lanjutan).
16
5. STRUKTUR ORGANISASI TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
17
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa
18
Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya
batas anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang
disamakan.
Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan
yang dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan
pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan
perundang-undangan yang berlaku.
Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana
kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan
yang berlaku.
Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan
yang dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas
kepada pengguna anggaran.
19
kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan
dillaksanakan.
Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang
diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan.
Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di
atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
20
Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).
Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di
atas kepada pengguna anggaran.
5.1.5 PUMK
Direktur
Divisi Operasional
Kepala Proyek
Site Manajer
Kepala Pelaksana
Pelaksana Lap. Pelaksana Mesin Pelaksana Adm Pelaksana SMM Pelaksana SMK3 Pelaksana MK
23
Logistik Operator Juru Ukur Mekanik
Mandor
5.2.1 DIREKTUR
24
mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran proses Tender
dan hubungan dengan masalah Teknis.
Tanggung Jawab
25
- Mengarahkan kegiatan – kegiatan penilaian hasil dan kemajuan
pelaksanaan.
- Memonitoring susunan laporan penyelesaian proyek.
27
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan
tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat
dan tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek
secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan
bila terjadi penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan
(Action Plan) review Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan
Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
28
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety
Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
- Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap
penyimpangan yang terjadi.
- Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna
peningkatan kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.
30
Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai
proses penagihan (keuangan).
Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi
pekerjaan) untuk evaluasi kemajuan pekerjaan.
Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil
pelaksana pekerjaan.
31
5.2.7. PELAKSANA MESIN
5.2.12LOGISTIK
Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari
beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk
memilih harga bahan termurah dan memenuhi standard kualitas yang
telah ditetapkan.
Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan
bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
di datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol
dengan baik jumlah bahan/material yang di datangkan dan yang
digunakan/pemakaiannya.
34
Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.
Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu
material tersebut diperlukan.
Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format
perusahaan yang telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material
setelah melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan
dan Direksi pekerjaan.
Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik
proyek mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material yang
dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.
5.2.15MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari
kepala pelaksana
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin
alat berat dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada
kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam
melaksanakan tugasnya.
36
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang
diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet
kesuku cadang lainnya.
KAUR
TEKNIK/ADM
KEPALA KOORDINATOR LAPANGAN
PROYEK DIREKSI PEKERJAAN
ADMIN/KEU
KEPALA
PELAKSANA
PENGAWAS LAPANGAN
PELAKSANA
MANDOR 37
11. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan
alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
38
S
T
A A
R
T
MOBILISASI:
1.MOBILISASI ALAT
2.MOBILISASI MATERIAL PENYEDIAAN PERANGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
3.MOBILISASI TENAGA
PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN GUDANG MATERIAL BERKOORDINASI DENGAN KONSULTAN PENGAW
PENANDATANGANAN KONTRAK
39
BAGAN ALIR
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK
MULAI
SURVEY/ PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL
PROJECT ROAD
PENGUKURAN
MUTUAL CHECK
(Awal) PEKERJAAN / PERINTISAN / STRIPPING
KONSTRUKSI & KOSREKAN
BUILDING WORK
MUTUAL CHECK
MUTUAL CHECK
AKHIR
SELESAI
40
Gambar A.1.1
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)
SELESASI
41
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
42
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
43
Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
44
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
45
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
46
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
47
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Embakment
OK
SELESAI
48
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 m-1 Km (A)
SELESASI
49
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)
MULAI
TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile
TRIAL EMBAKMENT
Penjemuran Pembasahan
OK
OK OK
Perkerasan Sirtu
OK
SELESAI
50
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
51
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting untuk Dilatasi Non
Exposed
SELESASI
52
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
53
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
54
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
55
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Sambungan Beton
Pemasangan Sambungan
Beton sesuai gambar/dimensi
SELESASI
56
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
57
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Tanah Kembali (A)
SELESASI
58
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
59
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3
Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
60
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
61
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175
MULAI
SURVEY/PE
NGUKURAN
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
62
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
63
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Non Exposed
SELESASI
64
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Exposed
Pemasangan Bekisting
Exposed sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
65
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembesian
Pemasangan Pembesian
sesuai gambar/dimensi
SELESASI
66
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Perancah
SELESASI
67
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan (A)
Pembersihan sesuai
gambar/dimensi
SELESASI
68
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
69
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI
SURVEY
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Kembali
SELESASI
70
Gambar C.1 -15
PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP
BAGAN ALIR
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Bang. Bagi Sadap
MULAI
Pengadaan
Bahan sesuai
Spek
Tidak
PERSETUJUAN
Ya
SELESASI
71
DOKUMEN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN MASING-MASING
ITEM PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka untuk Acuan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk proyek
pembangunan jaringan irigasi Randangan kiri (lanjutan) Kabupaten Pohuwato,
maka metode pelaksanaan yang akan kami gunakan.
Sebagai pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan), Kabupaten Pohuwato, kami akan melakukan beberapa
hal. Yang pertama yaitu segera menghubungi pihak direksi / pengawas lapangan
yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa I pada Balai
Wilayah Sungai Sulawesi II untuk berkoordinasi tentang persiapan apa saja yang
harus dilaksanakan.
Persiapan – persiapan awal seperti penyiapan administrasi yang meliputi
kontrak pekerjaan dan penyerahan Surat Perintah Kerja serta Penyerahan lapangan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
melangkah ke pelaksanaan kegiatan. Setelah hal tersebut sudah dilaksanakan maka
kami akan melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan persetujuan direksi pekerjaan
yang telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat komitmen.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
72
a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat
Penyerahan Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan
menghubungi / berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk
melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi
proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK)
yang merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan.
RMK tersebut harus mendapatkan pengesahan / persetujuan dari
Kepala SNVT Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II.
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur,
area pasangan batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari
pepohonan, sampah, atau bahan lain sehingga tidak menggangu
pelaksanaan pekerjaan serta pembuatan jalan kerja alat berat.
Pembersihan lapangan ini merupakan pekerjaan yang sangat
penting pada tahap awal karena pekerjaan ke depan sangat bergantung
pada pekerjaan pembersihan lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya.
Direksi keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk
kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya
merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk
melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa
fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja,
grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya. Serta
menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca,
material dan tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan
untuk mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju
73
direksi keet atau daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami
selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan
sesuai petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat
sedemikian rupa supaya dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat
setempat agar berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan.
Mobilisasi ini dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal
sampai selesai pekerjaan. Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :
Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan = 1 orang
listrik
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang
- Pelaksana SMM = 1 Orang
- Pelaksana SMK 3 = 3 orang
- Pelaksana Manajemn Konstruksi = 1 Orang
- Surveyor = 2 orang
- Logistik = 2 Orang
Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp = 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit
- Water Tank Truck, 4000 Ltr, = 2 unit
74
- Vibrator Roller, 5 Ton = 1 unit
- Vibrator Roller, 8 Ton = 1 unit
- Grider 135 Hp, = 1 unit
- Theodolith = 1 Set
- Waterpass = 1 Set
Pengadaan Bahan :
- Semen PC
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan
76
77
dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan
oleh Direksi.
Galian tanah untuk saluran ini akan dibuat kemiringan pada sisi-
sisinya untuk menghindari tanah yang longsor. Kemiringan yang rusak
atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu
pekerjaan lain.
Pelaksana pekerjaan harus selalu standby untuk mengarahkan
Operator excavator dalam bekerja serta memantau kedalaman galian.
Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk
tumbunan kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk
tanah yang tidak memenuhi syarat dibuang ke tempat pembuangan
dengan persetujuan direksi pekerjaan.
Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar
kerja dan perhitungan dalam pembuatan MC – 0%.
79
sehingga mencapai kepadatan maksimum seperti ditentukan oleh
Direksi.
Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil
kepadatan mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap lapis harus
diuji kepadatannya sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang
dibutuhkan untuk lapis - lapis selanjutnya.
Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus
memperhitungkan kebutuhan tanah timbunan akibat adanya
penyusutan tanah dengan cara menambah ekstra ketinggian
secukupnya.
Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan
selalu dilakukan pengujian perlayer untuk memastikan hasil kepadatan
maksimal dengan cara pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan
dengan menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang
mempunyai sifat kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat
sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan
disaringan no. 200
Peralatan yang digunakan untuk uji sand cone
80
I. PROSEDUR
1. Pelaksanaan di loboratorium
a. Penentuan berat isi pasir
§ Isi botol dengan pasir secukupnya
§ Timbang berat container (w) dan hitung volumenya
§ Letakkan botol dalam keadaan terbalik di atas container sehingga
corong menempel pada bagian atas kontainer
§ Buka kran secar perlahan sehingga pasir dalam botol mengalir
bebas ke dalam kontainer
§ Setelah kontainer penuh,tutup krandan botol diangkat
b. Menentukan berat pasir dalam corong
§ Botol diisi dengan pasir secukupnya dan ditimbang beserta corong
(w3)
§ Letakkan botol terbalik di atas plat kaca yang kering dan bersih
§ Kran dibuk perlahan hingga pasir memenuhi corong
§ Semua hasil dicatat
2. Pelaksanaan di lapangan
a. Isi botol dengan pasir secukupnya lalu timbang dan catat
b. Ember plastik ditimbang lalu catat beratnya
c. Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa
d. Letakkan plat corong pada permukaan yang telah dikokohkan
keempat sisinya dengan paku
e. Gali lubang sedalam 10 – 15 cm membentuk permukaan
corong.
f. Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g. Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah
digali lalu kran dibuka hingga pasir memenuhi lubang galian
h. Timbang botol berisi sisa pasir
81
i. Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan
berat pasir dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam
corong yang telah ditimbang di laboratorium.
Buangan Tanah Hasil Galian
Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat
dilaksanakan pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan
lokasi pembuangan sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump
truk menuju kelokasi pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar
selalu diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.
82
Perkerasan Jalan Inspeksi
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material
sirtu yang digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh
direksi pekerjaan maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu
yang bersih tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya,
dimana sirtu yang didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh
direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui
oleh direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang
sesuai dan disetujui oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus
dilakukan uji kepadatan agar memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.
83
Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar
dan agregat halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar
maka jumlah takaran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan
perbandingan berat sesuai komposisi yang ditentukan didalam mix desain
perbandingan berat masing-masing agregat.
Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang
kapasitasnya cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap
pencampuran dengan pencampuran berikutnya harus diatur waktunya,
sehingga tidak tersendat-sendat harus terus menerus sampai mencapai volume
yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang pemakaiannya bilamana menurut
direksi teknis kapasitasnya kurang. Setiap beton mollen yang tidak memuaskan
keadaanya, harus segera diperbaiki dengan efektif kalau tidak, harus diganti,
beton mollen tidak boleh diisi melebihi kapasitasnya. Pengadukan dilakukan
terus sampai tercapai pencampuran yang merata dan hasil warna yang seragam
dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu pengadukan tidak boleh
kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan kecuali air, direksi
teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum pengadukan bilamana
pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal menghasilkan
kekentalan yang seragam.
86
Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan
kapasitas alat yang digunakan.
Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer
dengan ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4
(empat) bagian pasir menurut perbandingan volume dan air
secukupnya.
Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh
kurang dari 2 (dua) menit.
Setelah mortar siap dilaksanakan pemasangan batu dengan
ketentuan sebagai berikut :
Pasangan batu tidak boleh dikerjakan pada waktu hujan.
Pasangan batu satu dengan lainnya tidak boleh bersinggungan,
antara batu satu dengan yang lainnya berjarak 1,5 cm diisi
dengan spesi atau berdasarkan petunjuk direksi pekerjaan.
Dalam setiap 1 m3 pasangan batu kali mengandung
sekurang – kurangnya 1,1 m3 batu belah.
Bersamaan itu pula dengan berjalanya pekerjaan
pasangan dilaksanakan timbunan ronga bekas galian yang ada
disekitar pasangan batu tersebut harus ditimbun kembali dengan
tanah bekas galian dan dipadatkan tahap demi tahap sampai
benar benar rata dengan elevasi sebelumnya.
Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis mengikuti pasangan
batu dan dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui oleh
direksi pekerjaan.
88
D. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/ SADAP
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.30 h=0.35
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.35 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.40 h=0.35
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.45 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.50 h=0.50
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.55 h=0.40
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.60 h=0.50
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.65 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.70 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.80 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.90 h=0.60
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.95 h=0.70
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.10 h=0.55
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.30 h=1.00
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.40 h=1.25
89
12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
90
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA
91
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL
92
JADWAL PENGGUNAAN ALAT
93
13. JADWAL ARUS KAS ( buat sesuai dengan perencanaan cash flow
proyek, mulai penerimaan termijn terakhir )
94
14. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,E
VALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN
PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang
ditemukan PPK. Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
jasa untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu.
Penyedia jasa bertanggung atas perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu
ditetapkan “ Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring,
95
Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian “ atas pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan penyedia jasa.
96
KRITERIA PENERIMAAN
Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka 1 Gambar pelaksanaan
direksi bersama-sama panitia Titik Nol Pekerjaan
peneliti pelaksanaan kontrak dan
penyedia jasa melakukan
pengukuran dan pemeriksaan
detail lapangan untuk setiap mata
pembayaran.
2 Pengukuran perlu diulang bila ada
tambahan pekerjaan atau lokasi
pekerjaan pindah ke lokasi yang
baru.
Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai
yaitu mulai dari sosialisasi, foto dari 0% sampai dengan 100%.
0% dan pengambilan gambar
97
harus diambil satu arah.
Barak Kerja
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi 1 Aman dan layak untuk menyimpan
keet sebaiknya dilakukan sebelum dokumen lapangan dan berteduh.
alat dimobilisasikan.
Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat
mengakomodir semua hasil mewakili kondisi lapangan.
pengukuran dan perhitungan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara
teknis dan anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.
Gambar Pelaksanaan
98
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Bangunan Lama.
dipertanggung jawabkan secara
teknis dan anggaran.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di 2 Gambar Perencanaan.
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja 1 Amandement dituangkan pada BA
dan hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik
volume maupun harganya.
Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan 1 .
di lapangan sesuai dengan yang Pelaksana 2 : S1 Teknik
ada dalam dokumen kontrak. Sipil SKA Ahli Muda Ahli Teknik
Rawa dan Pantai Pengalaman ( 7 )
Tujuh Tahun.
99
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA
ditugaskan dilapangan terlebih Pengalaman ( 8 ) Delapan Tahun.
dahulu harus mendapat Surveyor : SMK Pengalaman
persetujuan dari pengendali ( 5 ) Lima Tahun.
kegiatan / direksi. Quality : S1 Pengalaman ( 6 )
Enam Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman
( 6 ) Enam Tahun.
100
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di 1 Peralatan minimal yang harus
lapangan sesuai dengan yang ada disediakan adalah :
dalam dokumen kontrak dan siap Excavator = 4 unit
operasi (kondisi baik). Bulldozer = 2 unit
Dump Truck = 47 unit
Concrete Vibrator = 4 unit.
Concrete Mixer = 20 unit
Water Pump = 4 unit
Kendaraan Roda 4 = 1 unit
Kendaraan Roda 2 = 2 unit
Pick UP = 1 unit
Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih
dahulu harus mendapat
persetujuan dari pengendali
kegiatan / direksi.
Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai 1 Tidak ada bahan digunakan
dengan spesifikasi teknis.
Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1 Pekerjaan Perintisan dan
Pembersihan/Stripping Pembersihan dengan
dikerjakan dengan menggunakan menggunakan alat berat
Alat berat jenis Bulldozer dan alat Dan menggunakan alat
2 bantu lain 2
101
dengan menggunakan parang,
pacul sekop dan
Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) 1
dilakukan dengan menggunakan
alat jenis Excavator
2
Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah dari 1 Alat yang digunakan dalam
borrow area dilakukan dengan pelaksanaan pekerjaan timbunan
menggunakan alat tanah adalah jenis excavator,
2 dumptruck, vibro dan water tank
Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan
dengan cara sand cone
Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1 Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara pelaksanaan pekerjaan concrete
menggunkan concrete mixer mixer
2 Pengujian sampel beton
dilakukan setiap volume beton
300 M3
102
103
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-1 I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari 1
Pekerjaan yang rusak akibat Alam
atau alat berat
Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak 1 Amandemen kontrak harus dibuat
dilakukan apabila pengguna jasa bila terjadi perubahan harga
memberikan perintah secara kontrak akibat adanya perubahan
tertulis kepada penyedia jasa pekerjaan dan perubahan
untuk melaksanakan perubahan pelaksanaan pekerjaaan.
kontrak atau penyedia jasa
mengusulkan perubahan kontrak,
dimana adanya gambar dan
kondisi lapangan tidak cocok
dengan kenyataannya.
As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara 1 As built drawing termasuk final
detil sehingga material konstruksi report dibuat sebanyak 4 ganda.
dapat divisualisasikan secara
jelas.
104
Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan 1 Foto pelaksanaan yang harus
dalam album dan disusun didokumentasikan adalah :
berurutan mulai pekerjaan yang kondisi 0%
pertama sampai pekerjaan akhir. Pembersihan Lokasi dengan Alat
Galian Tanah dengan Alat
Pasangan Batu Kali Campuran
1:3
Pek. Plesteran
Pekerjaan Siaran
Pekerjaan Beton bertulang 1 : 2 :
3
Timbunan Tanah
Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan 1 Masa pemeliharaan selama 180
penyedia jasa harus tetap ber- hari kalender.
tanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan.
105
pemeriksa yang di tuangkan untuk masa pemeliharaan dan di
dalam wujud BA Pemeriksaan buat berita acara rangkap 10 ganda
Pekerjaan dan apabila terjadi di tanda tangani oleh tim
kerusakan pada bangunan pihak pemeriksa, direksi, penyedia dan
penyedia jasa telah memperbaiki penguna jasa.
kerusakan pada bangunan tersebut
maka dapat di serahkan untuk
kedua kalinya..
106
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN
Dalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal-hal yang dilakukan
mencakup meliputi jenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang
dipakai, penanggung jawab
DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan
Kiri (Lanjutan), diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan
(Terlampir).
CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang
ditugaskan oleh Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk
Check List (Request).
107
15. DAFTAR INDUK DOKUMEN.
DiuraikanDokumenacuanyangdigunakanolehtimpelaksanakegiatanbesertaac
uanyang berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan
substansi kegiatan.
1. Jenis rekaman
2. Cara penomoran rekaman
2. Pengendalian Rekaman
3. Standar map/ file penyimpanan
Rekaman adalah tanda bukti kalau suatu tahapan proses kerja/ pengujian/
pengukuran dan sejenisnya telah dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan.
110
1. Pengiriman dokumen
111
pekerjaan, termasuk pekerjaan
Cacat Mutu yang harus diperbaiki.
112
BAB ...
PENUTUP
[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]
Diketahui/Disetujui:
PPK
[Jabatan/NIP]
113