Anda di halaman 1dari 113

.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:

LEMBAR PENGESAHAN

PERSETUJUAN

DISUSUNOLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH


URAIAN
Tim Direksi Teknis PPK
.......
..... .....
NAMA

JABATAN Direksi ......

13 - Februari - 20 – Februari 2017


TANGGAL 2017

RENCANA MUTU
KONTRAK
PELAKSANAAN PEKERJAAN
........

UNIT PENERIMA
1. SNVT Pelaksanaan .....

2. PPK Kegiatan .....

3. Direksi Teknis
1
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:

STATUS DOKUMEN
EDISI : 1 EDISI : 2 EDISI :

Nomor : 01/RMK/02/2017 Nomor : Nomor :

Tanggal : 14 Februari
Tanggal : Tanggal :
2017

2
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:

SEJARAHDOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN

3
.PELAKSANAAN PEKERJAAN
...........
Halaman: dari
No.Dok :01/RMK/02/2017 Tgl Diterbitkan :14
No.Revisi : Edisi - 1 Februari 2017 Paraf
:

4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................1

SEJARAHDOKUMEN..............................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................4

1. LATAR BELAKANG.......................................................................5

2. INFORMASI KEGIATAN..............................................................10

3. SASARANMUTU...........................................................................16

4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI......................17

5. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB 18

6. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN..........................41

7. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN..................................94

8. JADWALPERALATAN.................Error! Bookmark not defined.

9. JADWALPERSONIL......................................................................18

10. JADWAL ARUS KAS....................................................................97

11.

RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,E
VALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN.................................103

12. DAFTAR KRITERIA PENERIMAAN........................................109

13. DAFTAR INDUK DOKUMEN DAN REKAMAN.......................25

5
1. LATAR BELAKANG

Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit pelaksana kegiatan


adalah wajib dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Mutu
Dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Dengan diterbitkannya Peraturan
Menteri tersebut, maka diharapkan unit pelaksana kegiatan dapat bekerja
secara lebih Profesional dan mempertanggung jawabkan hasil kegiatan
tersebut kepada System. Dalam System manajemen mutu semua tahapan
pekerjaan harus ditata dan diatur dalam suatu rangkaian proses kerja yang
baku, tetapi tetap harus fleksibel menyesuaikan kondisi dan bentuk
pengendaliannya, serta dipastikan telah memenuhi semua persyaratan, yaitu
sudah memenuhi spesifikasi teknis, peraturan perundangan dan persyaratan
lainnya.

Penerapan SMM pada prinsipnya adalah “Write what you do and Do what you
write”. Dengan mengidentifikasi semua proses kegiatan pada satu unit
kegiatan serta penugasan personil-personil yang sudah terseleksi memiliki
kompetensi yang cukup untuk melaksanakan proses tersebut. Mereka harus
mampu bekerja secara mumpuni pada masing-masing proses kerja yang
menjadi tanggungjawabnya, karena dalam rangkaian tahapan pekerjaan
tersebut mereka harus bekerja sesuai tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
masing-masing dan mengupayakan tidak terjadi kesalahan, yang dapat
menjadikan tertundanya proses kerja selanjutnya.

Untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, maka


penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat tentang
keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi.Syarat-syarat tersebut kemudian diaplikasikan dalam bentuk ystem
manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

6
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka
diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-
persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu
berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam
pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat
teknis yang tercantum dalam kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja
konstruksi antara PPK Irigasi dan Rawa I Balai Wilayah Sungai Sulawesi II -
Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi II – Prov. Gorontalo dengan Penyedia Jasa PT. Laleva Indah Lestari.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup
prosedur jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai
acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara
melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang
disyaratkan dalam dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak).

Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu


suatu pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu
penyimpangan, maka dengan adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat
diketahui dari awal dan kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta
kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang
diharapkan.

7
KATA PENGANTAR

Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Irigasi dan Rawa I dengan PT.
Laleva Indah Lestari mengenai pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) sebagai Kontraktor Pelaksana PT. Laleva Indah
Lestari berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan oleh Kontraktor, termasuk metoda pelaksanaan,
sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari
Laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan
dapat digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Gorontalo, 14 Februari 2017


PT. LALEVA INDAH LESTARI

MELINDA MERLYN RUMUI


Direktur

8
TUJUAN
Rencana Mutu Kontrak ini dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur
jaminan mutu dan tujuan mutu kontrak serta hal-hal lainnya yang timbul dalam
proses pelaksanaan.
Tujuan rencana Mutu Kontrak ini untuk menentukan arah pengendalian proses
pelaksanaan pekerjaan sehingga diharapkan dapat memperoleh produk yang
bermutu sesuai perencanaan dan dokumen kontrak.

Pedoman ini diterapkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan untuk memantau


dan menilai spesifikasi teknis kontrak, sehingga dimungkinkan adanya
prosedur tambahan untuk mendukung rencana mutu.

2. INFORMASI KEGIATAN

2.1. Uraian Pengadaan


Nama Pekerjaan : Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan
Kiri (Lanjutan)

Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo.

9
Nama Pengguna Jasa : Balai Wilayah Sungai Sulawesi-II. SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Sulawesi-II Propinsi Gorontalo. Kegiatan
Irigasi & Rawa I

Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari

2.2. Data Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

a. Pengguna Jasa

Nama Satker : Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan


Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II Prov.
Gorontalo

Kegiatan : PPK Irigasi dan Rawa I

Alamat Kantor : Jl. KH. Notu Badu No. 71 Limboto – Gorontalo

No. Tlp/Fax : 0435-

b. Penyedia Jasa

Nama Penyedia Jasa : PT. Laleva Indah Lestari

Alamat Penyedia Jasa : Jl. Tulukabessy RT. 003 Rw. 01


Siriamau Ambon

Tlp/Fax : 0911-347976/(0911) 347499

2.3. Data Kontrak


Nomor Kontrak : HK.02.03/PJPA-IRWA I/BWSSII/2017/01

Tanggal Kontrak : 30 Januari 2017

Nomor SPMK :
10
Tanggal SPMK : 30 Januari 2017

Nilai Kontrak : Rp 28.803.948.000,-(Dua puluh delapan milyar


delapan ratus tiga juta sembilan ratus empat puluh
delapan ribu rupiah)

Sumber Dana : APBN Murni

Tahun Anggaran : 2017

Jangka Waktu Pelaksanaan : 240 (dua ratus empat puluh) hari


kalender ditambah Masa Pemeliharaan selama 180 (
seratus delapan puluh ) hari kalender.

(Dari tanggal 30 Januari 2017 s/d 26 September


2017)

LOKASI
PROYEK

Proyek Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (lanjutan) ini terletak di


Kecamatan
Randangan Kab. Pohuwato Provinsi Gorontalo.

11
Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo

DESKRIPSI PEKERJAAN

A.      UMUM
Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan)
mencangkup Pengadaan dan pemasangan bangunan Jaringan Irigasi sesuai
dengan prosedur mutu (kualitas), Pekerjaan volume (kuantitas), pengendalian
waktu pelaksanaan, metode kerja, dan pengetasan hasil Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kab. Pohuwato yang
akan dilaksanakan/dikerjakan oleh pelaksana pekerjaan di Kab. Pohuwato.

12
2.4. Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari:

A. PEKERJAAN SALURAN UTAMA


A.1. Pekerjaan Saluran.
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
4. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 5~7 Km
5. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 7~9 Km
6. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 9~10 Km
7. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 10~12 Km
8. Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 12~4 Km
9. Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50~1 Km
10.Perkerasan Jalan Innspeksi t : 20 Cm
11.Linning Beton K-175
12.Bekisting Untuk Dilatasi Saluran Non Exposed
13.Pasangan Batu Kali 1 : 4
14.Plesteran 1 : 3
15.Siaran 1 : 2
16. Sambungan Beton

A.2. Pekerjaan Bangunan


1. Galian tanah biasa (A)
13
2. Timbunan tanah kembali dipadatkan (A)
3. Pasangan batu kali 1 : 4
4. Plesteran 1 : 3
5. Siaran 1 : 2
6. Beton K - 175
7. Beton K - 100
8. Bekisting Non Exposed
9. Bekisting Exposed
10.Pembesian
11.Perancah

B. PEKERJAAN PEMBUANGAN
1. Pembersihan dan Stripping/Kosrekan (A)
2. Galian Tanah Biasa (A)
3. Timbunan/Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)

C. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP


1. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,30 H : 0,35
2. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,35 H : 0,40
3. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,40 H : 0,35
4. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,45 H : 0,40
5. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,50 H : 0,50
6. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,55 H : 0,40
7. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,60 H : 0,50
8. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,65 H : 0,60
9. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,70 H : 0,60
10.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,80 H : 0,60
11.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,90 H : 0,60
14
12.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 0,95 H : 0,70
13.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,10 H : 0,55
14.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,30 H : 1,00
15.Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja B : 1,40 H : 1,25

3. SASARANMUTU
a) Terselenggaranya kegiatan pekerjan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan) tepat biaya, tepat mutu, tepat waktu serta tertib
administrasi, dengan senantiasa memonitor setiap kegiatan dan
mengevaluasi hambatan-hambatan dan kendala-kendala yang mungkin dan
telah muncul agar tidak mempengaruhi kegiatan utama.
b) Melaksanakan kegiatan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri
(Lanjutan) dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip
Tepat Waktu, Mutu dan Tertib Administrasi.

4. PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI


Persyaratan teknis dan Administrasi untuk pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) adalah sebagai
berikut :

 Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa (SPPBJ)


 Surat Perjanjian (Kontrak)
 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

15
 Syarat-syarat umum kontrak (BAB IX).
 Syarat-syarat khusus kontrak (BAB X).
 Spesifikasi teknis Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan).
 Gambar Pelaksanaan Supervisi Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (lanjutan).

16
5. STRUKTUR ORGANISASI TUGAS & TANGGUNG JAWAB

5.1. Organisasi Kerja Pemilik Proyek


DISESUAIKAN

Gambar 5.1 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Keterangan :

: Garis Instruksi

: Garis Koordinasi

17
Uraian Tugas Unsur Pengguna Jasa

5.1.1 Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PJPA

 Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai


sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO.
 Melaksanakan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
serta petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan
anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun pinjaman luar
negeri (PLN).
 Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan
pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya.
 Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat,
penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama
yang cepat.
 Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya
penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data.
 Meningkatkan efisiensi.

5.1.2 Pejabat Pembuat Komitmen

 Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di


bagian pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah
ditetapkan dalan DIP dan PO.
 Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masing-
masing tolak ukur dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian
pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP dan PO yang
bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya.

18
 Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya
batas anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang
disamakan.
 Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan
yang dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan
pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan
perundang-undangan yang berlaku.
 Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana
kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan
yang berlaku.
 Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan
yang dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
 Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas
kepada pengguna anggaran.

5.1.3 Kaur Teknik

 Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka


menengah dan program tahunan serta revisinya.
 Menyiapkan usulan proyek-proyek baru.
 Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta
membantu memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan
dilakukan dan membantu menangani permasalahan yang terjadi.
 Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang
mencakup studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan,

19
kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan
dillaksanakan.
 Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang
diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan.
 Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di
atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

5.1.4 Kaur Administrasi Umum

 Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan


peraturan pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber
daya manusia (SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum.
 Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi
proyek.
 Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan
administrasi umum di bagian pelaksana kegiatan.
 Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya
manusia.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian.
 Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang
organisasi dan kepegawaian.
 Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan
kantor.
 Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan
laporan keuangan secara periodik dan neraca tahunan.
 Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern.

20
 Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).
 Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di
atas kepada pengguna anggaran.

5.1.5 PUMK

 Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran


sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.
 Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan
membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap
kwitansi.
 Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti
pembukuan.
 Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran /
penerimaan yang sah.
 Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis
kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang
ditetapkan.
 Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas
kepada pengguna anggaran.

5.1.6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan

 Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis


dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
 Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin.
 Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi
terkait di wilayah pekerjaan.
 Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan
secara berkala dengan penyedia jasa.
21
 Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
 Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu
dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
 Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi
Pekerjaan dibantu oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan
Surat Keputusan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Prov.
Gorontalo.
 Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa I.

5.1.7 Pengawas Lapangan

 Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan


pekerjaan.
 Melaksankan evaluasi terhadap kebenaran laporan progress fisik
pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa.
 Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan
instansi terkait di wilayah pekerjaan.
 Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan
secara berkala dengan penyedia jasa.
 Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
 Melakukan berbagai testing termasuk Pengadaan Material Batu, Pasir,
Kerikil, serta melakukan pengujian Mutu beton dengan peralatan yang
ada dengan penyedia jasa.
22
 Melaporkan kepada Korlap/Direksi Pekerjaan dan Pejabat Pembuat
Komitmen Irigasi dan Rawa I.
 Melaksakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

5.2. Organisasi Kerja Penyedia Jasa ( PT Laleva Indah Lestari ).

Struktur Organisasi Penyedia Jasa


Berisi bagan organisasi penyedia jasa PT. Laleva Indah Lestari yang akan
melaksanakan dan penyelesaikan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan), seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Direktur

Divisi Operasional

Kepala Proyek

Site Manajer

Kepala Pelaksana

Pelaksana Lap. Pelaksana Mesin Pelaksana Adm Pelaksana SMM Pelaksana SMK3 Pelaksana MK

23
Logistik Operator Juru Ukur Mekanik
Mandor

Gambar 5.2 : Organisasi Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Irigasi


Randangan Kiri (Lanjutan)

Uraian Tugas Unsur Penyedia Jasa

5.2.1 DIREKTUR

 Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa.


 Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.
 Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai
rencana pelaksanaan pekerjaan.
 Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna
mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
 Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila
terjadi.
 Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun
kuantitas.

5.2.2 DIVISI OPERASIONAL

Mengelola dan mengkoordinasikan serta melakukan pembinaan terhadap


pelaksanaan proyek dalam hubungannya dengan Pimpinan pada Kantor
Pusat, Divisi Bagian Teknik Pusat dan Struktur proyek Cabang, agar
Project dapat berjalan sesuai dengan rencana baik yang menyangkut biaya,

24
mutu, waktu dan Administrasi serta membantu kelancaran proses Tender
dan hubungan dengan masalah Teknis.
Tanggung Jawab

1. Memantau Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek khususnya


masalah teknis, termasuk fasilitas pendukung sesuai rencana yang
diterapkan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan teknis proyek sampai dengan proses
penyerahan.
3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
4. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu, waktu dan Admnistrasi proyek.
Tugas
1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas
pendukung sesuai rencana yang telah diterapkan.
Bertugas menyelesaikan tersusunnya RAP beserta Tim Penyusun RAP.
Secara periodik memacu dan memotivasi tenaga ahli proyek agar bisa
bekerja sesuai rencana.
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai
dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Selalu mengusulkan dan mencari alternatif – alternatif metode kerja yang
lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan.
2. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang berkaitan
dengan penanganan proyek sampai dengan proses penyerahan.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan administrasi tekins
proyek.

25
- Mengarahkan kegiatan – kegiatan penilaian hasil dan kemajuan
pelaksanaan.
- Memonitoring susunan laporan penyelesaian proyek.

3. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.


- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek
secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan biaya, bahan dan Peralatan
proyek.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek
secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan
bila terjadi penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.

5.2.3 KEPALA PROYEK/PROJECT MANAGER.


26
Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek agar dapat berjalan
sesuai dengan rencana, baik menyangkut biaya, mutu, waktu dan
Administrasi serta membantu kelancaran proses penagihan.
Bertanggung jawab kepada : Divisi Operasinal
Membawahi : Site Manager/Quantity Engineer
Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas pendukung
sesuai rencana yang diterapkan.
Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses
penagihan.
Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.

1. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan proyek, termasuk fasilitas


pendukung sesuai rencana yang diterapkan.
2. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pelaksanaan proyek.
3. Menyelenggarakan rapat – rapat mingguan proyek guna menjabarkan
rencana pelaksanaan dan monitoringnya.
4. Aktif dalam rapat yang diadakan oleh Konsultan dan Direksi, Pemberi
Tugas dan mengusulkan hal – hal yang menguntungkan perusahaan.
5. Mengadakan hubungan dan pendekatan – pendekatan secara positif
terhadap masyarakat sekeliling proyek dan penguasa setempat maupun
Konsultan / Direksi agar mendukung kelancaran pekerjaan.
6. Terselenggaranya pengadministrasian kegiatan – kegiatan yang
berkaitan dengan penanganan proyek sampai dengan proses penagihan.
7. Mempersiapkan dan memproses Berita Acara tepat pada waktunya
sesuai kemajuan proyek guna terlaksananya penagihan.

27
8. Tersedianya metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai jadual pelaksanaan yang telah ditetapkan.
9. Membuat schedule bahan, alat, sumber daya manusia dan lain – lain.
10. Mengkoordinasikan dan memonitor persediaan bahan, alat dan
tenaga sesuai rencana.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan – kegiatan pelaksanaan
pengadaan dan pendistribusian bahan dan alat.
- Melakukan pengecekan kegiatan pengusulan dan pemakaian bahan, alat
dan tenaga.
4. Tersedianya rencana kebutuhan biaya proyek secara periodik.
- Memimpin dan mengarahkan kegiatan penyusunan cashflow proyek
secara rutin dan pendistribusian biaya.
- Melakukan pengecekan kegiatan penggunaan keuangan proyek.
5. Terlaksananya pengendalian biaya, mutu dan waktu proyek.
- Mencatat semua hasil pekerjaan yang telah dilakukan / dilaksanakan.
- Membandingkan realisasi pekerjaan dengan rencana yang ditetapkan.
- Melakukan dan atau mengarahkan tindakan perbaikan atas pekerjaan
bila terjadi penyimpangan.
- Memantau dan mengarahkan proses kegiatan pekerjaan proyek guna
mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.
- Memimpin rapat koordinasi kegiatan proyek termasuk dengan para
Subkontraktor.
- Membuat rencana Anggaran Proyek (RAP) dan kegiatan perencanaan
(Action Plan) review Doc. Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan dan
Menghitung kembali.
- Menangani Tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi & Kontrak)
b. Administrasi Keuangan, Personalia & Umum.
28
c. Operasionala Lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety
Plan).
- Membina Hubungan Kerja dengan :
a. Pengguna Jasa
b. Konsultan Supervisi
c. Mitra Kerja
d. Supplier
e. Sub Kontraktor
f. Mandor
g. Tokoh Masyarakat dan pemuda di lingkungan lokasi pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat mingguan dan bulanan internal maupun external.
- Mengadakan Evaluasi terhadap :
a. Progres Fisik (Harian, Mingguan, Bulanan)
b. Biaya
c. Quality/Quantity
d. Waktu/Schedules
e. Standard
- Membuat rencana tindak lanjut / Corrective Action terhadap
penyimpangan yang terjadi.
- Membina bagian administrasi, Engineering dan pelaksanaan guna
peningkatan kinerjanya dalam mendukung visi Perusahaan.

5.2.4. SITE MANAJER

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan proyek dalam hubungannya


dengan Owner yang dilapangan, Pengawas lapangan dan staff proyek
yang ada dibawahnya agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik yang
29
menyangkut biaya, mutu dan waktu serta membantu kelancaran proses
penagihan.

5.2.5 KEPALA PELAKSANA

Mengkoordinasikan semua pekerjaan dengan pengawas


pekerjaan (direksi pekerjaan) guna kesuksesan
pelaksanaan pekerjaan.
Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan, jadwal waktu
pekerjaan, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Merencanakan pengadaan jumlah peralatan, material, bahan
dan tenaga kerja serta pengaturannya di lapangan.
Melakukan evaluasi pekerjaan dan membuat perhitungan
MC 0% dan MC 100% bersama koordinator pelaksanaan
(direksi pekerjaan) dan pengawas lapangan dan
memonitoring pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Mengarahkan dan memantau proses kegiatan guna
menghasilkan pekerjaan yang diharapkan.
Bertanggung jawab pada seluruh hasil pekerjaan agar
terselenggaranya pengendalian mutu, waktu, biaya dan
kuantitas pekerjaan sesuai dengan kontrak.

30
Bertanggungjawab seluruh masalah administrasi kegiatan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai
proses penagihan (keuangan).
Melakukan diskusi dengan koordinator pelaksanaan (direksi
pekerjaan) untuk evaluasi kemajuan pekerjaan.
Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.
Melakukan koordinasi dengan seluruh team/personil
pelaksana pekerjaan.

5.2.6 PELAKSANA LAPANGAN

 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan memberi instruksi kepada


mandor mengenai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
 Menjaga dan mengamankan serta merencanakan tempat penyimpanan
peralatan, bahan dan material sesuai kebutuhan dalam menunjang
terlaksananya pekerjaan.
 Menghitung kemajuan pekerjaan, hasil opname setiap hari bersama
pengawas lapangan.
 Membuat laporan harian dan mingguan bersama pengawas lapangan.
 Memantau proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil
pekerjaan sesuai kontrak dan syarat teknis dengan prosedur pelaksanaan
yang ditentukan.
 Membuat atau menghitung volume pekerjaan yang terpasang, MC 0%,
MC 100% dan gambar pelaksanaan bersama pengawas lapangan.
 Melakukan pengambilan gambar pelaksanaan (dokumentasi) untuk
setiap kegiatan yang dilaksanakan.

31
5.2.7. PELAKSANA MESIN

 Melakukan perencanaan sistem mekanikal yang berdasar kepada


perhitungan kebutuhan rencana.
 Melakukan analisa dan perhitungan kebutuhan mengenai peralatan
maupun material mekanikal.
 Melakukan koordinasi dengan kepala proyek dan tem leader.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan Mekanikan.
 Menjamin keselamatan bagi operator yang bekerja dibawahnya.
 Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
 Melakukan pengawasan pekerjaan perbaikan mesin-mesin dan peralatan
kepada kepala pelaksana.

5.2.8 PELAKSANA ADMINISTRASI/KEUANGAN

 Mempersipkan rencana anggaran lapangan kepada project manager.


 Mempersiapkan pembayaran tagihan-tagihan dari pekerjaan, peralatan,
bahan dan lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan.
 Membuat laporan keuangan kepada direktur.
 Mempersiapkan pembayaran mingguan kepada pekerja sesuai laporan
opname di lapangan.
 Membuat surat menyurat, administrasi kontrak, perijinan dan lain
sebagainya.
 Mempersiapkan administrasi penarikan termijn kepada pengguna jasa.

5.2.9 PELAKSANA SMM


 Memastikan bahwa sistem mutu di proyek berjalan dengan baik dan
efektif.
32
 Menentukan proses selanjutnya apakah bisa dilaksanakan.
 Menganalisa dan melaporkan semua permasalahan yang menyangkut
pelaksanaan sistem mutu di proyek.
 Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan.
 Melaksanakan pengawasan dan atau pengetesan barang
 Memelihara bukti – bukti kerjanya
.
5.2.10PELAKSANA SMK3
 Membuat rencana kesehatan dan keselamatan kerja yang dibebankan
kepada seluruh jajaran yang terlibat di dalam proyek.
 Berkoordinasi dengan Kepala Proyek untuk menyediakan peralatan
keselamatan kerja.
 Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terkait penggunaan peralatan
keselamatan kerja di lapangan.
 Melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja dan
seluruh jajaran yang terlibat di dalam proyek.
5.2.11PELAKSANA MANAJEMEN KONSTRUKSI

1. Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan


metode konstruksi yang benar atau tidak
2. Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari
Bawahannya secara tertulis
3. MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak
sesuai dengan kesepakatan
4. Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan
mengundang konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor. 
5. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam
menyampaikan segala sesuatu di proyek
33
6. Menyampaikan progres pekerjaan kepada Kepala Proyek langsung
7. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan
spesifikasi kontrak atau tidak.
8. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan
oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu.
9. Melakukan perubahan kontrak yang diajukan
10. Memeriksa gambar shop drawing sebelum dimulai pelaksanaan
pekerjaan.
11. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan agar
memenuhi syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja,
lingkungan, mutu, dan pengamanan)
12. Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan
yang harus dikerjakan namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat
schedule. 

5.2.12LOGISTIK

 Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari
beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk
memilih harga bahan termurah dan memenuhi standard kualitas yang
telah ditetapkan.
 Melakukan pembelian barang atau alat ke supplier atau toko bahan
bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa
mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.
 Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah
di datangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol
dengan baik jumlah bahan/material yang di datangkan dan yang
digunakan/pemakaiannya.

34
 Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk
menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.
 Melakukan pencatatan keluan dan masuknya barang yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.
 Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu
material tersebut diperlukan.
 Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format
perusahaan yang telah disetujui pihak Direksi pekerjaan.
 Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material
setelah melalui kontrol mutu bahan oleh Quality Control perusahaan
dan Direksi pekerjaan.
 Berkoordinasi dengan pelaksana/kepala pelaksana dan bagian teknik
proyek mengenai jumlah dan schedule pengadaan bahan/material yang
dibutuhkan pada masing-masing waktu pelaksanaan pekerjaan.

5.2.13OPERATOR ALAT BERAT


 Mengoperasikan jenis dan kapasitas Alat Berat sesuai dengan ISO
yang dimiliki.
 Dilarang meninggalkan kabin operator selama Alat beroperasi
 Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap kemampuan kerja
Alat Berat serta merawat kondisinya termasuk juga alat-alat piranti
keselamatannya dan alat perlengkapan lainnya yang berkaitan dengan
bekerjanya alat tersebut.
 Operator bertanggungjawab penuh terhadap alat yang dioperasikannya.
 Melaporkan kepada atasan jika terjadi kerusakan atau gangguan-
gangguan lain pada Alat Berat dan alat-alat perlengkapannya.
Operator harus mengisi buku pemeriksaaan harian dan buku
pengoperasian harian selama Alat beroperasi.
35
5.2.14SURVEYOR
a. Bertanggungjawab terhadap data-data survey yang dibuat dan
bekerjasama dengan pihak owner dalam joint survey.
b. Melakukan pencatatan hasil kerja.
c. Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran.
d. Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran.
e. Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru.
f. Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai.
g. Mempersiapkan data yang berhubungan dengan data aktual pekerjaan.
h. Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan.
i. Kontrol terhadap alat yang dipakai.
j. Check dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di site.
k. Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang
berhubungan dengan data survey

5.2.15MEKANIK
a. Melaksanakan tugas-tugas khusus secara langsung berdasarkan order dari
kepala pelaksana
b. Sebagai mekanik yang melaksanakan pekerjaan perbaikan mesin-mesin
alat berat dan harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada
kepala pelaksana.
c. Melaksanakan pembelian suku cadang mesin-mesin berdasarkan order
dari kepala pelaksana.
d. Pengendalian pemakaian suku cadang agar dapat sehemat mungkin.
e. Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para montir didalam
melaksanakan tugasnya.

36
f. Mengajukan permintaan suku cadang mesin-mesin motor yang
diperkirakan sudah rusak(aus) kepada dirut sehingga tidak merembet
kesuku cadang lainnya.

Melakukan pemeliharaan segala macam mesin-mesin Peralatan agar tidak


mudah rusak.

STRUKTUR ORGANISASI KETERKAITAN PENGGUNA JASA &


PENYEDIA JASA
Selama Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan
Kiri (Lanjutan) akan selalu berkoordinasi dengan direksi pekerjaan untuk
memaparkan rencana rinci bagian pekerjaan tersebut

PENYEDIA JASA PENGGUNA JASA

SATKER SNVT PJPA


SULAWESI II GORONTALO

DIREKTUR PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PT. LALEVA INDAH LESTARI IRIGASI & RAWA I

KAUR
TEKNIK/ADM
KEPALA KOORDINATOR LAPANGAN
PROYEK DIREKSI PEKERJAAN

ADMIN/KEU

KEPALA
PELAKSANA
PENGAWAS LAPANGAN

PELAKSANA

MANDOR 37
11. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan
alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

38
S
T
A A
R
T

SOSIALISASI PENYEDIAAN LISTRIK DAN AIR KERJA

MOBILISASI:
1.MOBILISASI ALAT
2.MOBILISASI MATERIAL PENYEDIAAN PERANGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
3.MOBILISASI TENAGA

PEMBUATAN JALAN KERJA


PENGUKURAN AWAL (MC. 0)

PEMBERSIHAN AREA LOKASI PROYEK

PENGHITUNGAN VOLUME MC. 0 DAN PENGGAMBARAN

PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN GUDANG MATERIAL BERKOORDINASI DENGAN KONSULTAN PENGAW

PENANDATANGANAN KONTRAK

PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

PEMBUATAN RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI


F
I
N
A I
S
H

39
BAGAN ALIR
KEGIATAN PELAKSANAAN PROYEK

MULAI

MOBILISASI PERSIAPAN ACCESS ROAD

SURVEY/ PENGADAAN
BAHAN/MATERIAL
PROJECT ROAD
PENGUKURAN

MUTUAL CHECK
(Awal) PEKERJAAN / PERINTISAN / STRIPPING
KONSTRUKSI & KOSREKAN

Galian Tanah Biasa Timbunan Tanah LINNING BETON


Borrow Area (A) BEKISTING
(A) K-175

PAS. BATU KALI


PLESTERAN 1 : 3 SIARAN 1 : 2
1:4

BUILDING WORK
MUTUAL CHECK

Timbunan Tanah Perkerasan Jalan Pemasangan Pintu


Kembali (A) Inspeksi t : 20 Cm Bagi/Sadap

MUTUAL CHECK
AKHIR

SELESAI

40
Gambar A.1.1
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)

Pembersihan &
Stripping/Kosrekan (A)

SELESASI

41
Gambar A.1.2
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A)

SELESASI

42
Gambar A.1.3
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Atau Urugan Tanah Kembali Dipadatkan (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Timb.


Tanah Kembali Dipadatkan
(A)

Timbunan Tanah Kembali


dipadatkan (A)

SELESASI

43
Gambar A.1.4
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 5-7 Km (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

44
Gambar A.1.5
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 7-9 Km (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

45
Gambar A.1.6
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 9-10 Km (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

46
Gambar A.1.7
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 10-12 Km (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

47
Gambar A.1.8
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area Jarak 12-14 Km (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Embakment

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

48
Gambar A.1.9
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Buangan Tanah Hasil Galian Jarak 50 m-1 Km (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Buangan Tanah Hasil Galian
Jarak 50 m-1 Km (A)

Pembuangan dengan Dump


Truck (A)

SELESASI

49
Gambar A.1.10
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Perkerasan Jalan Inspeksi t : 20 Cm (A)
MULAI

TES LABORATORIUM
Quarry Stock Pile

TRIAL EMBAKMENT

CEK MATERIAL TERHADAP DATA LAB.

Kadar Air > Kadar Air >

Penjemuran Pembasahan

OK

OK OK
Perkerasan Sirtu

Pemadatan Ulang TES KEPADATAN

Dibuang Bila Terlalu


Basah/Kering

OK

SELESAI

50
Gambar A.1.11
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Lining Beton K - 175
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Lining


Beton K-175

Pemasangan Beton Linning K.


175

SELESASI

51
Gambar A.1.12
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Bekisting Untuk dilatasi Saluran Non Exposed
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting untuk Dilatasi Non
Exposed

Pemasangan Bekisting untuk


dilatasi saluran Non Exposed
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

52
Gambar A.1.13
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pas.


Batu Kali 1 : 4

Pemasangan Pasangan Batu


Kali 1 : 4 sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

53
Gambar A.1.14
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3

Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

54
Gambar A.1.15
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Siaran


1:2

Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

55
Gambar A.1.16
PEKERJAAN SALURAN
BAGAN ALIR
Sambungan Beton
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Sambungan Beton

Pemasangan Sambungan
Beton sesuai gambar/dimensi

SELESASI

56
Gambar A.2.1
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Galian Tanah Biasa (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A) sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

57
Gambar A.2.2
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Tanah Kembali (A)

Timbunan Tanah Kembali (A)


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

58
Gambar A.2.3
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pasangan Batu Kali 1 : 4
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pas.


Batu Kali 1 : 4

Pemasangan Pas. Batu Kali 1 :


4 sesuai gambar/dimensi

SELESASI

59
Gambar A.2.4
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Plesteran 1 : 3
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Plesteran 1 : 3

Pemasangan Plesteran 1 : 3
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

60
Gambar A.2.5
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Siaran 1 : 2
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Siaran


1:2

Pemasangan Siaran 1 : 2
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

61
Gambar A.2.6
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.175
MULAI

SURVEY/PE
NGUKURAN

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Beton


K.175

Pemasangan Beton K.175


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

62
Gambar A.2.7
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Beton K.100
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Beton


K.100

Pemasangan Beton K.100


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

63
Gambar A.2.8
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Non Exposed
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Non Exposed

Pemasangan Bekisting Non


Exposed sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

64
Gambar A.2.9
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Bekisting Exposed
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Bekisting Exposed

Pemasangan Bekisting
Exposed sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

65
Gambar A.2.10
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Pembesian
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembesian

Pemasangan Pembesian
sesuai gambar/dimensi

SELESASI

66
Gambar A.2.11
PEKERJAAN BANGUNAN
BAGAN ALIR
Perancah
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Perancah

Pemasangan Perancah sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

67
Gambar B.1
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Pembersihan & Stripping/Kosrekan (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan (A)

Pembersihan sesuai
gambar/dimensi

SELESASI

68
Gambar B.2
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Galian tanah Biasa (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Galian


Tanah Biasa (A)

Galian Tanah Biasa (A) sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

69
Gambar B.3
PEKERJAAN PEMBUANGAN
BAGAN ALIR
Timbunan atau Urugan Tanah Kembali dipadatkan (A)
MULAI

SURVEY

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan
Timbunan Kembali

Timbunan Tanah Kembali (A)


sesuai gambar/dimensi

SELESASI

70
Gambar C.1 -15
PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/SADAP
BAGAN ALIR
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Bang. Bagi Sadap
MULAI

Pengadaan
Bahan sesuai
Spek

REQUEST RENCANA KERJA


DAN PENGAJUAN GAMBAR

Tidak

PERSETUJUAN

Ya

Pelaksanaan Pekerjaan Pintu


Bang. Bagi/Sadap

Pemasangan Pintu sesuai


gambar/dimensi

SELESASI

71
DOKUMEN ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN MASING-MASING
ITEM PEKERJAAN
METODE PELAKSANAAN
Dalam rangka untuk Acuan dalam pelaksanaan pekerjaan untuk proyek
pembangunan jaringan irigasi Randangan kiri (lanjutan) Kabupaten Pohuwato,
maka metode pelaksanaan yang akan kami gunakan.
Sebagai pelaksana pada Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi
Randangan Kiri (Lanjutan), Kabupaten Pohuwato, kami akan melakukan beberapa
hal. Yang pertama yaitu segera menghubungi pihak direksi / pengawas lapangan
yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen Irigasi dan Rawa I pada Balai
Wilayah Sungai Sulawesi II untuk berkoordinasi tentang persiapan apa saja yang
harus dilaksanakan.
Persiapan – persiapan awal seperti penyiapan administrasi yang meliputi
kontrak pekerjaan dan penyerahan Surat Perintah Kerja serta Penyerahan lapangan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen, harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
melangkah ke pelaksanaan kegiatan. Setelah hal tersebut sudah dilaksanakan maka
kami akan melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan persetujuan direksi pekerjaan
yang telah ditunjuk oleh Pejabat Pembuat komitmen.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

72
a). Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat
Penyerahan Lapangan (SPL) dari pihak pemilik proyek, kami akan
menghubungi / berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan untuk
melakukan sosialisasi / penyuluhan kepada masyarakat disekitar lokasi
proyek.
b). Selanjutnya kami juga akan membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK)
yang merupakan pengendali suatu kegiatan pekerjaan di lapangan.
RMK tersebut harus mendapatkan pengesahan / persetujuan dari
Kepala SNVT Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air Sulawesi II.
c). Pembersihan lapangan / lokasi meliputi pembersihan area kerja alur,
area pasangan batu kali maupun yang dilewati oleh alat berat dari
pepohonan, sampah, atau bahan lain sehingga tidak menggangu
pelaksanaan pekerjaan serta pembuatan jalan kerja alat berat.
Pembersihan lapangan ini merupakan pekerjaan yang sangat
penting pada tahap awal karena pekerjaan ke depan sangat bergantung
pada pekerjaan pembersihan lapangan ini.
d). Membangun kantor lapangan / direksi keet berikut kelengkapannya.
Direksi keet ini nantinya akan menjadi tempat yang digunakan untuk
kegiatan operasional semua pekerjaan di lapangan, di dalamnya
merupakan tempat semua staf pelaksana lapangan untuk
melakukan koordinasi dan pekerjaan. Di dalamnya tersapat beberapa
fasilitas antara lain meja tulis, kursi, papan tempel gambar kerja,
grafik – grafik pelaksanaan pekerjaan dan data – data lainnya. Serta
menyediakan buku direksi, buku tamu, buku monitoring cuaca,
material dan tenaga.
e). Membuat akses jalan sementara meliputi jalan – jalan yang diperlukan
untuk mendatangkan alat – alat berat, jalan kerja maupun jalan menuju

73
direksi keet atau daerah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kami
selaku pelaksana pekerjaan.
f). Pembuatan papan nama proyek dengan bahan, ukuran dan penempatan
sesuai petunjuk direksi pekerjaan. Papan nama ini akan kami buat
sedemikian rupa supaya dapat dengan mudah dibaca oleh semua orang.
g). Membuat papan peringatan untuk memberi tanda pada masyarakat
setempat agar berhati hati.
h). Memobilisasi personil, alat dan bahan bakar ke lokasi Pekerjaan.
Mobilisasi ini dilakukan pada saat pekerjaan berlangsung dari awal
sampai selesai pekerjaan. Mobilisasi dalam Pembangunan Jaringan
Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten Pohuwato, meliputi :

 Mobilisasi Personil
- Kepala Proyek = 1 orang
- Kepala Pelaksana = 1 orang
- Pelaksana lapangan = 2 Orang
- Pelaksana mesin dan = 1 orang
listrik
- Pelaksana Administrasi Teknik = 1 orang
- Pelaksana SMM = 1 Orang
- Pelaksana SMK 3 = 3 orang
- Pelaksana Manajemn Konstruksi = 1 Orang
- Surveyor = 2 orang
- Logistik = 2 Orang

 Mobilisasi Peralatan
- Buldozer, 215 Hp = 2 Unit.
- Exapator 0.93 m3 = 4 Unit
- Dump Truck, 5 Ton, = 47 Unit
- Concrete Mixer 0,30 m3 = 21 unit
- Water Tank Truck, 4000 Ltr, = 2 unit
74
- Vibrator Roller, 5 Ton = 1 unit
- Vibrator Roller, 8 Ton = 1 unit
- Grider 135 Hp, = 1 unit
- Theodolith = 1 Set
- Waterpass = 1 Set

 Pengadaan Bahan :
- Semen PC
- Pasir
- Kerikil/Split
- Batu Kali
- Sirtu
- Tanah Timbunan
- Kayu Balok
- Kayu Papan
- Multiplex
- Paku Biasa
- Besi Beton
- Kawat Beton
- Aspal
- Dan lain Lain sesuai kebutuhan Lapangan

i). Selanjutnya dilakukan pekerjaan pengukuran menggunakan alat ukur waterpass


dan theodolite, kami melakukan pengukuran (setelah mendapatkan titik
referensi) untuk membuat MC-0%. Pengukuran dimaksudkan untuk mencari
ukuran, dimensi dan kedalaman pekerjaan pengerukan nantinya. Dari hasil
pekerjaan pengukuran akan diperoleh data ukur, setelah data ukur disetujui
direksi pekerjaan kemudian dilakukan penggambaran construction drawing
atau gambar kerja. Setelah gambar construction drawing disetujui direksi /
pengawas, kemudian kami melakukan perhitungan volume untuk mendapatkan
Addendum MC-0%. Setelah Adendum MC-
75
0% disetujui direksi pekerjaan / pemilik proyek, kami segera melaksanakan
pekerjaan fisik dilapangan.

j). Selama pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri


Lanjutan Kabupaten Pohuwato, berjalan dilaksanakan pekerjaan Administrasi
dan Dokumentasi. Pekerjaan ini antara lain meliputi pembuatan request
pekerjaan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, chek list, lembar
kerja, daftar simak dan kelengkapan administrasi lainnya yang diminta pihak
pemilik proyek. Sementara untuk pekerjaan dokumentasi akan dilakukan dengan
cara mengambil gambar saat sebelum pekerjaan dimulai (0%), selanjutnya saat
pelaksanaan pekerjaan mencapai bobot (50%) dan pada saat pekerjaan selesai
(100%). Dalam pengambilan titik pemotretan kami akan selalu berkoordinasi
dengan direksi pekerjaan mengenai titik-titik pengambilan gambar. Titik
pengambilan gambar tersebut tidak berubah / tetap sehingga akan terlihat
progres kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Setelah serangkaian pekerjaan persiapan diatas terlaksana, maka langkah kerja


dan metode pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan Kiri (Lanjutan) Kabupaten
Pohuwato, adalah sebagai berikut

PEKERJAAAN JARINGAN UTAMA


A.1 PEKERJAAN SALURAN

76

Perintisan dan pembersihan


 Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membersihkan lokasi dari segala
sesuatu yang dapat menghambat pekerjaan nantinya.
 Pekerjaan perintisan dan pembersihan (clearing dan grubbing)
mencakup penebangan semak-semak dan pohon, pembongkaran akar-
akar pohon, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah yang dipadatkan
kemudian membakar atau membuang ke luar areal pekerjaan.
 Pekerjaan Kosrekan ini dilakukan untuk merapikan tanah yang sudah
dilakukan pekerjaan perintisan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua
bidang areal pekerjaan dimana akan dilakukan pekerjaan timbunan.
 Setelah lahan bersih maka areal yang akan ditimbun tersebut dikupas
dengan
mengunakan buldoser, besaran kupasan dengan tebal ± 20 cm atau
sesuai spesifikasi teknik dengan persetujuan direksi pekerjaan.
 Hasil kupasan dibuang dikanan kiri lokasi yang tidak mengganggu
pekerjaan.

Galian Tanah Biasa (A)

 Untuk pekerjaan galian tanah biasa digunakan dengan alat berat


excavator di laksanakan pada pekerjaan galian untuk bangunan
dengan metode kerja sebagai berikut :
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian
berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilaksanakan
dengan mengunakan alat berat berupa Excavator.
 Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan batas – batas dan kedalaman
yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan

77
dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan
oleh Direksi.
 Galian tanah untuk saluran ini akan dibuat kemiringan pada sisi-
sisinya untuk menghindari tanah yang longsor. Kemiringan yang rusak
atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
 Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak menggangu
pekerjaan lain.
Pelaksana pekerjaan harus selalu standby untuk mengarahkan
Operator excavator dalam bekerja serta memantau kedalaman galian.
 Hasil galian dibuang disekitar lokasi yang akan dipergunakan untuk
tumbunan kembali, dimana dipilih tanah yang memenuhi syarat, untuk
tanah yang tidak memenuhi syarat dibuang ke tempat pembuangan
dengan persetujuan direksi pekerjaan.
 Begitu seterusnya sampai pekerjaan selesai sesuai dengan gambar
kerja dan perhitungan dalam pembuatan MC – 0%.

Timbunan / Urugan Tanah Kembali Dipadatkan

 Pekerjaan timbunan atau urugan tanah kembali dipadatkan


dilaksanakan dengan metode kerja sesuai dengan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan,
 Timbunan tanah dilaksanakan dengan cara dump truck yang
menumpah material timbunan kemudian dihampar oleh buldozer.
Kemudian dipadatkan dengan menggunakan Vibro roller.
 Pemadatan dilakukan secara lapis demi lapis dan dipadatkan
dengan mengunakan Vibroroler dan stamper, semua pelaksanaan
timbunanan tanah ini dilaksanakan dengan ketentuan dan spesikasi dan
persetujuan direksi pekerjaan,

 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 5 – 7 Km


 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 7 – 9 Km
 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 9 – 10 Km
 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 10 – 12 Km
 Timbunan Tanah dipadatkan dari Borrow Area 12 – 14 Km
78
 Sebelum dilakukan pekerjaan ini langkah pertama yang dilakukan
adalah membuat patok profil yang menandakan batas permukaan dari
timbunan nantinya. Setelah itu maka dapat dilaksanakan pekerjaan
timbunan tanah yang didatangkan dari borrow area dengan jarak, 5 – 7
Km, 7 – 9 Km, 9 – 10 Km, 9 -10 Km, 10 – 12 Km, 12 – 14 Km, dengan
mengunakan dump truck.

 Bahan untuk timbunan ini menggunakan tanah pilihan yang homogen ,


bersih dan bebas dari lumpur , humus , akar - akar dan bahan organik
lain.
 Bahan - bahan hasil galian dari borrow dimana tanah tersebut sudah
diadakan pengujian dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
 Pembuatan tanggul / timbunan dipadatkan menurut profil dan ukuran
yang seperti yang ditunjukan dalam gambar dalam atau yang ditetapkan
oleh Direksi.
 Bahan untuk Konstruksi tanggul / timbunan harus dihamparkan
menurut ketebalan 30 cm dan kemiringan 1 : 25 atau seperti ditunjukan
dalam gambar.
 Bahan material yang dipergunakan harus dihamparkan lapis demi lapis
menggunakan Bulldozer mendatar selebar tanggul / timbunan ,
ditambah masing - masing 40 cm diluar profil lereng tanggul timbunan
rencana untuk kemudahan dalam pekerjaan.
 Sebelum penghamparan bahan - bahan tersebut dilakukan, Pengawas
dapat menentukan agar terlebih dahulu menyiapkan lapisan awal torehan
sedalam sekitan 2 cm
 Seluruh lebar hamparan bahan tanggul / timbunan tersebut harus
dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai dan disetujui oleh Direksi,

79
sehingga mencapai kepadatan maksimum seperti ditentukan oleh
Direksi.
 Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan hasil
kepadatan mencapai 95% atau yang disetujui Direksi. Setiap lapis harus
diuji kepadatannya sehingga nanti akan didapat berapa lintasan yang
dibutuhkan untuk lapis - lapis selanjutnya.
 Untuk mencapai timbunan yang direncanakan, maka harus
memperhitungkan kebutuhan tanah timbunan akibat adanya
penyusutan tanah dengan cara menambah ekstra ketinggian
secukupnya.
Dalam pelaksanaan timbunan tanah dipadatkan dari borrow area akan
selalu dilakukan pengujian perlayer untuk memastikan hasil kepadatan
maksimal dengan cara pengujian sandcone.
Sand cone test dilakukan untuk pemeriksaan kepadatan tanah dilapangan
dengan menggunakan pasir ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang
mempunyai sifat kering, bersih, keras tidak memiliki bahan pengikat
sehingga dapat mengalir bebas.
Pasir Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no. 10 dan tertahan
disaringan no. 200
Peralatan yang digunakan untuk uji sand cone

1.            Alat untuk mencari volume lubang tanah,antar lain :


·                Botol transparan kapasitas 4 ltr
·                Corong kerucut Ø 16.51 cm dengan kran
·                Pelat ukuran 30.48 x 30.48 cm dengan lubang Ø 16.51 cm di
tengahnya
·                 Empat buah paku ukuran 5”
2.          Timbangan dengan ketelitian 1 gr
3.           Palu,sendok,kuas,pahat
4.           Peralatan pemeriksaan kadar air diantaranya krus dan oven
5.           Pasir ottawa lolos saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200
6.           Kontainer dan ember plastik

80
       I.      PROSEDUR
1.      Pelaksanaan di loboratorium
a.       Penentuan berat isi pasir
§  Isi botol dengan pasir secukupnya
§  Timbang berat container (w) dan hitung volumenya
§  Letakkan botol dalam keadaan terbalik di atas container sehingga
corong menempel pada bagian atas kontainer
§  Buka kran secar perlahan sehingga pasir dalam botol mengalir
bebas ke dalam kontainer
§  Setelah kontainer penuh,tutup krandan botol diangkat
b.      Menentukan berat pasir dalam corong
§  Botol diisi dengan pasir secukupnya dan ditimbang beserta corong
(w3)
§  Letakkan botol terbalik di atas plat kaca yang kering dan bersih
§  Kran dibuk perlahan hingga pasir memenuhi corong
§  Semua hasil dicatat
2.      Pelaksanaan di lapangan
a.       Isi botol dengan pasir secukupnya lalu timbang dan catat
b.      Ember plastik ditimbang lalu catat beratnya
c.       Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa
d.      Letakkan plat corong pada permukaan yang telah dikokohkan
keempat sisinya dengan paku
e.       Gali lubang sedalam 10 – 15 cm membentuk permukaan
corong.
f.       Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g.      Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah
digali lalu kran dibuka hingga pasir memenuhi lubang galian
h.      Timbang botol berisi sisa pasir
81
i.        Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan
berat pasir dalam (lubang + corong) dengan berat pasir dalam
corong yang telah ditimbang di laboratorium.
 Buangan Tanah Hasil Galian
Setelah hasil galian telah menumpuk banyak maka selanjutnya dapat
dilaksanakan pembuangan hasil galian yang tidak dapat digunakan, dengan
lokasi pembuangan sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
Pembuangan dilaksanakan dengan excavator yang menumpah ke dump
truk menuju kelokasi pembuangan yang sudah disetujui oleh direksi pekerjaan.
Pada saat truck membawa hasil galian menuju lokasi buangan agar
selalu diperhatikan jalan akses jangan sampai mengganggu warga sekitar.

82
 Perkerasan Jalan Inspeksi
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, pihak direksi harus memeriksa material
sirtu yang digunakan apakah sudah benar dan siap untuk perkerasan.
Setelah medan jalan yang akan dilaksanakan telah siap dan disetujui oleh
direksi pekerjaan maka dapat mendatangkan material dilokasi pekerjaan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan material sirtu dan sirtu
yang bersih tidak tercampur oleh bahan organik sampah atau yang lainya,
dimana sirtu yang didatangkan dilokasi pekerjaan telah disetujui oleh
direksi pekerjaan.
Material tersebut harus diuji terlebih dahulu di laboratorium dan disetujui
oleh direksi.Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan alat pemadat yang
sesuai dan disetujui oleh direksi pekerjaan. Setiap pemadatan harus
dilakukan uji kepadatan agar memenuhi ketentuan kepadatan maksimum.

 Lining Beton K 175


 Bekisting Untuk Dilatasi Saluran Non Expose
Untuk Pekerjaan Lining beton K 175, beton dan bekisting dikerjakan dengan
metode dan tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :

Pelaksanaan cor beton K – 175 dapat dilaksankan dengan ketentuan sesuai


dengan spesifikasi teknis.
Beton yang digunakan adalah beton yang termasuk untuk pekerjaan structural
secara umum. Proporsi beton memakai mix desain campuran (sesuai mutu beton
yang akan digunakan), jika terjadi perubahan campuran, maka penyedia jasa
akan mengajukan proporsi yang tepat dan mendapat persetujuan direksi teknis,
bahan-bahan yang dipakai seperti semen Portland dan koral/kerikil yang telah
ditentukan.

83
Pada pelaksanaan pencampuran bahan-bahan beton untuk agregat kasar
dan agregat halus serta semen pada penggunaan beton mollen kapasitas besar
maka jumlah takaran/perbandingan komposisi dilaksanakan berdasarkan
perbandingan berat sesuai komposisi yang ditentukan didalam mix desain
perbandingan berat masing-masing agregat.

Bahan-bahan adukan beton akan diaduk didalam beton mollen mekanis yang
kapasitasnya cukup. Jumlah beton mollen harus diatur sedemikian rupa,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengecoran. Pengadukan setiap
pencampuran dengan pencampuran berikutnya harus diatur waktunya,
sehingga tidak tersendat-sendat harus terus menerus sampai mencapai volume
yang dikehendaki. Kapasitas beton mollen yang dipakai harus mendapat
persetujuan direksi teknis, dan akan dilarang pemakaiannya bilamana menurut
direksi teknis kapasitasnya kurang. Setiap beton mollen yang tidak memuaskan
keadaanya, harus segera diperbaiki dengan efektif kalau tidak, harus diganti,
beton mollen tidak boleh diisi melebihi kapasitasnya. Pengadukan dilakukan
terus sampai tercapai pencampuran yang merata dan hasil warna yang seragam
dan kekentalan yang sama. Bagaimanapun waktu pengadukan tidak boleh
kurang dari 1½ menit, setelah semua bahan dimasukkan kecuali air, direksi
teknis mempunyai hak untuk menambah waktu minimum pengadukan bilamana
pemasukan bahan dan jalannya pengadukan gagal menghasilkan
kekentalan yang seragam.

Untuk kelengkapan pengecoran harus disediakan alat untuk mengangkut


material ketempat beton mollen dengan menggunakan gerobak sorong,
kemudian ditakar dengan bak volume yang dibuat dari kayu yang kuat. Dalam
hal pekerjaan yang tidak bisa ditunda diadakan pekerjaan lembur, maka
kontraktor harus menyediakan kain terpal/plastic untuk menutup bidang
pengecoran, apabila turun hujan, sehingga pelaksanaan pengecoran tidak
84
terganggu. Demikian pula untuk keperluan lembur malam harus disiapkan
lampu-lampu sorot yang terang kearah pekerjaan pengecoran berlangsung.
Guna menjaga mutu beton K175 untuk linning saluran akan selalu dilakukan
pengambilan sample beton per 300 M3 volume beton sebanyak 9 sample
berbentuk silinder dimana masing-masing akan digunakan untuk pengujian
strength test pada hari ke tiga sebanyak 3 sample hari ke tujuh sebanyak 3
sample dan hari ke 28 sebanyak 3 sample,
Sample – sample tersebut sebelum dimasukkan ke dalam silinder akan
dlakukan slump test terlebih dahulu guna mengetahui kadar air
beton/kelecakan beton yang berhubungan dengan mutu beton.
Peralatan uji Slump Test yang akan digunakan adalah kerucut abrams dengan
ukuran diameter atas 10 Cm dan diameter bawah 20 cm serta tinggi 30 cm
tongkat baja dengan apanjang 60 cm dan diameter 16 mm.
Kerucut abrams diletakkan pada bidang rata dan datar namun tidak menyerap
air (menggunakan plat baja) Kemudian adukan beton dimasukkan dalam 3
lapis yang kira-kira sama tebalnya dan setiap lapis ditusuk 25-30 kali dengan
menggunakan tongkat baja supaya adukan yang masuk dalam kerucut lebih
padat.

 Pasangan Batu (1:4), Batu Kali


 Siaran (1 : 2)
 Plesteran (1 : 3)

Langkah kerja pekerjaan ini adalah sebagai


berikut :
 Mempersiapkan alat
meliputi :
 Beton Molen (concrete mixer)
 Pompa Air
 Ember
85
 Sendok Semen
 Peralatan bantu lainnya.

86
 Alat dan bahan tersebut diatas yang digunakan setelah mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan terutama mengenai kondisi dan
kapasitas alat yang digunakan.
 Melaksanakan pengadukan mortar menggunakan concrete mixer
dengan ketentuan sebagai berikut :
Adukan mortar terdiri atas 1 (satu) bagian Portland semen dan 4
(empat) bagian pasir menurut perbandingan volume dan air
secukupnya.
Semua bahan yang berada didalam concrete mixer tidak boleh
kurang dari 2 (dua) menit.
Setelah mortar siap dilaksanakan pemasangan batu dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Pasangan batu tidak boleh dikerjakan pada waktu hujan.
 Pasangan batu satu dengan lainnya tidak boleh bersinggungan,
antara batu satu dengan yang lainnya berjarak 1,5 cm diisi
dengan spesi atau berdasarkan petunjuk direksi pekerjaan.
 Dalam setiap 1 m3 pasangan batu kali mengandung
sekurang – kurangnya 1,1 m3 batu belah.
 Bersamaan itu pula dengan berjalanya pekerjaan
pasangan dilaksanakan timbunan ronga bekas galian yang ada
disekitar pasangan batu tersebut harus ditimbun kembali dengan
tanah bekas galian dan dipadatkan tahap demi tahap sampai
benar benar rata dengan elevasi sebelumnya.
 Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis mengikuti pasangan
batu dan dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui oleh
direksi pekerjaan.

Bersamaan itu pula setelah pekerjaan pasangan batu berjalan


sedemikian panjang maka selanjutnya dilaksanakan pekerjaan Siaran 1Pc
: 2Ps dan plesteran 1Pc : 3Ps. Pekerjaan plesteran dan siaran dilaksanakan
sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk direksi pekerjaan. Adapun langkah
kerja pekerjaan plesteran adalah sebagai berikut :
87
a. Mempersiapkan alat dan bahan; bahan yang digunakan adalah
bahan dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan sebagai
bahan plesteran serta telah mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan.
b. Melaksanakan pengadukan adukan dengan metode yang telah
mendpat persetujuan dari direksi pekerjaan, dengan campuran 1
Pc : 3 Ps untuk plesteran campuran 1 Pc : 2 Ps untuk siaran.
c. Sebelum dilaksanakan siaran dan plesteran, permukaan yanag
akan disiar dan diplester terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran
dan dikeruk serta dibasahi secukupnya agar terjadi ikatan yang
kuat antara bidang plester dan siar dengan bidang pasangan batu.
d. Tebal plesteran adalah 2-3cm sedangkan untuk tebal siaran adalah
1-2 cm.

88
D. PEKERJAAN PINTU BANGUNAN BAGI/ SADAP
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.30 h=0.35
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.35 h=0.40
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.40 h=0.35
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.45 h=0.40
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.50 h=0.50
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.55 h=0.40
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.60 h=0.50
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.65 h=0.60
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.70 h=0.60
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.80 h=0.60
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.90 h=0.60
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=0.95 h=0.70
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.10 h=0.55
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.30 h=1.00
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Baja b=1.40 h=1.25

89
12. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

90
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA

91
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN/MATERIAL

92
JADWAL PENGGUNAAN ALAT

93
13. JADWAL ARUS KAS ( buat sesuai dengan perencanaan cash flow
proyek, mulai penerimaan termijn terakhir )

94
14. RENCANADANMETODAVERIFIKASI,VALIDASI,MONITORING,E
VALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaaan terhadap


pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa.Apabila
diperlukan PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa.

PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang
ditemukan PPK. Atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
jasa untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu.

Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintah penyedia jasa untuk


melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi
Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya biaya pengujian
tersebut.
Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap
sebagai Peristiwa Kompensasi, yaitu pemberian ganti rugi oleh PPK kepada
penyedia.

Penyedia jasa bertanggung atas perbaikan Cacat Mutu selama masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan

Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya Cacat Mutu tersebut perlu
ditetapkan “ Rencana dan Metoda Verifikasi, Validasi, Monitoring,

95
Evaluasi, Inspeksi dan Pengujian “ atas pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan penyedia jasa.

A. Pemeriksaan Barang/ Material datang ( Incoming Material ) :

B. Proses Kegiatan Pelaksanaan

96
KRITERIA PENERIMAAN

1.1 Pekerjaan Persiapan


Sosialisasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-1 A.SD-1
1 Sosialisasi kepada Masyarakat 1  Kesepakatan
dilakukan oleh pengguna jasa,  Berita Acara Sosialisasi
penyedia jasa, aparat desa dan  Foto
Aparat terkait. Bila semua pihak
sepakat, maka dibuatkan berita
acara kesepakatan. Penentuan titik
Nol dan pengambilan foto
dokumentasi 0%.
2 Bila ada pihak yang keberatan
maka harus dipindahkan ke lokasi
yang lain dan dilakukan prosedur
sosialisasi di lokasi yang baru.

Uitzet
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-2 A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka 1  Gambar pelaksanaan
direksi bersama-sama panitia  Titik Nol Pekerjaan
peneliti pelaksanaan kontrak dan
penyedia jasa melakukan
pengukuran dan pemeriksaan
detail lapangan untuk setiap mata
pembayaran.
2 Pengukuran perlu diulang bila ada
tambahan pekerjaan atau lokasi
pekerjaan pindah ke lokasi yang
baru.

Dokumentasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-3 A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai
yaitu mulai dari sosialisasi, foto dari 0% sampai dengan 100%.
0% dan pengambilan gambar
97
harus diambil satu arah.

Barak Kerja
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-4 A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi 1 Aman dan layak untuk menyimpan
keet sebaiknya dilakukan sebelum dokumen lapangan dan berteduh.
alat dimobilisasikan.

Ganti Rugi Tanaman


Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Pembebasan tanaman untuk lokasi 1 Lokasi Pekerjaan yang akan dilalui
kerja sebaiknya dilakukan
sebelum alat dimobilisasi dan
dengan harga yang wajar.
2 Pembuatan Spoil Bank Material 2 Ukuran Spoil Bank untuk material
harus secepatnya dilakukan disesuaikan dengan kondisi
dilapangan

Foto 0%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-5 A.SD-5
1 Gambar pelaksanaan harus 1 Tidak berskala tetapi dapat
mengakomodir semua hasil mewakili kondisi lapangan.
pengukuran dan perhitungan.
2 Gambar pelaksanaan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara
teknis dan anggaran.
3 Gambar pelaksanaan dipasang di
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.

Gambar Pelaksanaan

98
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-7 A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Bangunan Lama.
dipertanggung jawabkan secara
teknis dan anggaran.
2 Gambar pelaksanaan dipasang di 2 Gambar Perencanaan.
lapangan/direksi keet dan mudah
dilihat.

Mutual Check Awal (MC–0%)


Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-8 A.SD-8
1 Hasil pengukuran dan perhitungan 1 Pekerjaan tambah tidak boleh
detail kondisi lapangan untuk melebihi 10% dari harga kontrak.
setiap mata pembayaran
digunakan untuk menetapkan
kuantitas awal.
2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan 2 Pelaksanaan MC–0% dilakukan
oleh tim mutual check yang oleh tim mutual check yang
dibentuk oleh pengendali dibentuk oleh pengendali kegiatan,
kegiatan, bersama penyedia jasa. bersama penyedia jasa.

Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
A.SP-9 A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja 1 Amandement dituangkan pada BA
dan hasil MC-0%. perubahan yang terjadi baik
volume maupun harganya.

Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-1 B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan 1 .
di lapangan sesuai dengan yang Pelaksana 2 : S1 Teknik
ada dalam dokumen kontrak. Sipil SKA Ahli Muda Ahli Teknik
Rawa dan Pantai Pengalaman ( 7 )
Tujuh Tahun.

99
Adm. Teknik : S1 Teknik Sipil
Pengalaman ( 6 ) Enam Tahun.
2 Nama tenaga tambahan yang akan Adm. Umum : SMA
ditugaskan dilapangan terlebih Pengalaman ( 8 ) Delapan Tahun.
dahulu harus mendapat Surveyor : SMK Pengalaman
persetujuan dari pengendali ( 5 ) Lima Tahun.
kegiatan / direksi. Quality : S1 Pengalaman ( 6 )
Enam Tahun.
Logistik : SMK Pengalaman
( 6 ) Enam Tahun.

100
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-2 B.SD-2
1 Peralatan yang digunakan di 1 Peralatan minimal yang harus
lapangan sesuai dengan yang ada disediakan adalah :
dalam dokumen kontrak dan siap  Excavator = 4 unit
operasi (kondisi baik).  Bulldozer = 2 unit
 Dump Truck = 47 unit
 Concrete Vibrator = 4 unit.
 Concrete Mixer = 20 unit
 Water Pump = 4 unit
 Kendaraan Roda 4 = 1 unit
 Kendaraan Roda 2 = 2 unit
 Pick UP = 1 unit
 Generator Set = 1 unit
2 Peralatan tambahan yang akan 2
digunakan dilapangan terlebih
dahulu harus mendapat
persetujuan dari pengendali
kegiatan / direksi.

Mobilisasi Material
Standar Prosedur Standar Disain
No No
B.SP-3 B.SD-3
1 Meterial yang digunakan sesuai 1  Tidak ada bahan digunakan
dengan spesifikasi teknis.

Pelaksanaan
Perintisan dan Pembersihan/Stripping (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Perintisan dan 1  Pekerjaan Perintisan dan
Pembersihan/Stripping Pembersihan dengan
dikerjakan dengan menggunakan menggunakan alat berat
Alat berat jenis Bulldozer dan alat  Dan menggunakan alat
2 bantu lain 2

Sekelompok tenaga kerja


membersihkan akar-akar kayu

101
dengan menggunakan parang,
pacul sekop dan

Pelaksanaan
Galian Tanah Biasa (A)
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Galian tanah biasa (A) 1 
dilakukan dengan menggunakan
alat jenis Excavator
2

Pelaksanaan
Pekerjaan Timbunan Tanah dari Borrow Area
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Timbunan tanah dari 1  Alat yang digunakan dalam
borrow area dilakukan dengan pelaksanaan pekerjaan timbunan
menggunakan alat tanah adalah jenis excavator,
2 dumptruck, vibro dan water tank
 Pekerjaan timbunan akan selalu
dilakukan pengujian kepadatan
dengan cara sand cone

Pelaksanaan
Pekerjaan Linning Betok K-175
Standar Prosedur Standar Disain
No No
C.SP-1 C.SD-1
1 Pekerjaan Beton K-175 Linning 1  Alat yang digunakan dalam
dilakukan dengan cara pelaksanaan pekerjaan concrete
menggunkan concrete mixer mixer
2  Pengujian sampel beton
dilakukan setiap volume beton
300 M3

102
103
Finishing
Pemulihan Lokasi
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-1 I.SD-1
1 Pemulihan lokasi terdiri dari 1 
Pekerjaan yang rusak akibat Alam
atau alat berat

Mutual Check Akhir (MC–100%)


Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-3 I.SD-3
1 Mutual check akhir (MC–100%) 1 Dari hasil mutual check 100%
dilakukan oleh tim mutual check dengan gambar terpasang / as built
yang dibentuk oleh pengguna jasa drawing sekaligus dasar
/ pengendali kegiatan untuk pembayaran volume pekerjaan
mendapatkan pekerjaan yang yang selesai dikerjakan.
sebenarnya.

Amandement
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-4 I.SD-4
1 Prosedur amandemen kontrak 1 Amandemen kontrak harus dibuat
dilakukan apabila pengguna jasa bila terjadi perubahan harga
memberikan perintah secara kontrak akibat adanya perubahan
tertulis kepada penyedia jasa pekerjaan dan perubahan
untuk melaksanakan perubahan pelaksanaan pekerjaaan.
kontrak atau penyedia jasa
mengusulkan perubahan kontrak,
dimana adanya gambar dan
kondisi lapangan tidak cocok
dengan kenyataannya.

As Built Drawing
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-5 I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara 1 As built drawing termasuk final
detil sehingga material konstruksi report dibuat sebanyak 4 ganda.
dapat divisualisasikan secara
jelas.

104
Foto 100%
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-6 I.SD-6
1 Foto pelaksanaan harus disajikan 1 Foto pelaksanaan yang harus
dalam album dan disusun didokumentasikan adalah :
berurutan mulai pekerjaan yang  kondisi 0%
pertama sampai pekerjaan akhir.  Pembersihan Lokasi dengan Alat
 Galian Tanah dengan Alat
 Pasangan Batu Kali Campuran
1:3
 Pek. Plesteran
 Pekerjaan Siaran
 Pekerjaan Beton bertulang 1 : 2 :
3
 Timbunan Tanah

PHO / Penyerahan Pertama


Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-7 I.SD-7
1 Telah diperiksa oleh tim 1 Hasil pekerjaan harus sesuai
pemeriksa yang di tuangkan dengan dokumen kantrak.
dalam wujud BA Pemeriksaan
Pekerjaan selesai untuk yang
pertama
Di buat BA Serah Terima I antara
Penyedia dan pengguna jasa.

Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-8 I.SD-8
1 Selama masa pemeliharaan 1 Masa pemeliharaan selama 180
penyedia jasa harus tetap ber- hari kalender.
tanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan.

FHO / Penyerahan Kedua


Standar Prosedur Standar Disain
No No
I.SP-9 I.SD-9
1 Telah diperiksa oleh tim 1 Telah dilakukan pemeriksaan

105
pemeriksa yang di tuangkan untuk masa pemeliharaan dan di
dalam wujud BA Pemeriksaan buat berita acara rangkap 10 ganda
Pekerjaan dan apabila terjadi di tanda tangani oleh tim
kerusakan pada bangunan pihak pemeriksa, direksi, penyedia dan
penyedia jasa telah memperbaiki penguna jasa.
kerusakan pada bangunan tersebut
maka dapat di serahkan untuk
kedua kalinya..

106
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN
Dalam rencana pemeriksaan dan pengetesan hal-hal yang dilakukan
mencakup meliputi jenis inspeksi, frekunesi, kriteria penerimaan, alat yang
dipakai, penanggung jawab

DAFTAR MONITORING KERJA


Daftar yang memuat jumlah kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana
pekerjaan di mana kegiatan tersebut berhubungan dengan kegiatan
pengendalian mutu (kualitas) yang meliputi kegiatan antara lain check list,
inspeksi, dan test serta Action Plan.

DAFTAR PERALATAN
Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Randangan
Kiri (Lanjutan), diperlukan peralatan guna melaksanakan pekerjaan
(Terlampir).

CHECK LIST
Sebelum pekerjaan dilakukan harus mendapatkan ijin dari pengawas yang
ditugaskan oleh Kepala Satuan Kerja/PPK dan dituangkan dalam bentuk
Check List (Request).

AUDIT MUTU PEKERJAAN


Audit mutu pekerjaan setiap saat dilakukan oleh Pengawas Mutu dari
kontraktor pelaksana pekerjaan.

107
15. DAFTAR INDUK DOKUMEN.
DiuraikanDokumenacuanyangdigunakanolehtimpelaksanakegiatanbesertaac
uanyang berupa standar atau peraturan perundangan yang terkait dengan
substansi kegiatan.

No Prosedur Isi Prosedur mengatur tentang :


1. Status dokumen
2. Cara penomoran dokumen
1. Pengendalian Dokumen 3. Periode review dokumen
4. Pengiriman dokumen

1. Jenis rekaman
2. Cara penomoran rekaman
2. Pengendalian Rekaman
3. Standar map/ file penyimpanan

1. Buat short list vendor/ sub


kontraktor
2. Minta company profile-nya
3. Tinjauan kantor/ work shop/ atau
peralatannya
3. Seleksi vendor/ sub kontraktor
4. Seleksi vendor/ sub kontraktor
sesuai yang di-inginkan perusahaan
5. Buat daftar vendor/ sub kontraktor
terseleksi (approved list)

4. Pemeriksaan Barang datang 1. Bawa check list keberterimaan


barang sesuai dengan ketentuan
dalam spesifikasi dan ketentuan
perusahaan.
2. Buat berita Acara penerimaan
108
barang, termasuk barang cacat yang
dikembalikan ke vendor.

2. Bawa check list keberterimaan


pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam spesifikasi dan ketentuan
perusahaan.
2. Buat Laporan Hasil Inspeksi
5. Pemeriksaan tahapan pekerjaan
pekerjaan, termasuk pekerjaan
Cacat Mutu yang harus diperbaiki.

1. Buat perbandingan antara rencana


dan realisasi kinerja vendor/ sub
kontraktor
2. Kumpulkan data penolakan barang/
pekerjaan Cacat Mutu
6. Evaluasi vendor/ sub kontraktor 3. Tetapkan toleransi penyimpangan
yang masih dapat diterima
4. Putuskan apakah vendor/ sub
kontraktor masih dapat meneruskan
pekerjaan atas diberhentikan

7. Rapat Tinjauan Manajemen 1. Standar undangan RTM


(RTM) Proyek 2. Standar agenda RTM
3. Daftar hadir RTM
4. Risalah RTM , a.l. :
a. Laporan Cacat Mutu/ Non
conformance product
109
b. Rencana Perbaikan
5. Laporan CLOSING perbaikan
Cacat Mutu/ non conformance
product.

1. Pembentukan Tim Audit Internal


2. Program Audit ( lokasi, proses kerja
yang di-audit, auditee dan jadwal
audit), dilakukan 6 bln. 1 x.
3. Surat Tugas Audit
8. Internal Audit Proyek
4. Daftar check list audit di setiap
bagian/ unit kerja
5. Laporan Cacat Mutu/ non
conformance product.

16.DAFTAR INDUK REKAMAN.

Rekaman adalah tanda bukti kalau suatu tahapan proses kerja/ pengujian/
pengukuran dan sejenisnya telah dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan.

No Prosedur Minimal, Rekaman yangdisimpan:


1. Pengendalian Dokumen

110
1. Pengiriman dokumen

Rekaman yang perlu disimpan dalam


Standar map/ file penyimpanan adalah
a. l. :
1. Pemeriksaan/ pengujian barang/
material :
a. Tanah urug pilihan
b. Kawat bronjong
c. Geotextile sheet
2. Pengendalian Rekaman
d. GCL
e. Gebalan rumput
2. Pemeriksaan tahap pekerjaan :
a. Pengukuran elevasi/ survai/
setting out
b. Pemadatan tanggul
c. Mutu beton

1. Proses Seleksi vendor/ sub


kontraktor sesuai yang di-inginkan
perusahaan
3. Seleksi vendor/ sub kontraktor
2. Daftar vendor/ sub kontraktor
terseleksi (approved list)

1. Buat berita Acara penerimaan


4. Pemeriksaan Barang datang barang, termasuk barang cacat yang
dikembalikan ke vendor.

5. Pemeriksaan tahapan pekerjaan 1. Buat Laporan Hasil Inspeksi

111
pekerjaan, termasuk pekerjaan
Cacat Mutu yang harus diperbaiki.

1. perbandingan antara rencana dan


realisasi kinerja vendor/ sub
kontraktor
6. Evaluasi vendor/ sub kontraktor
2. Keputusan apakah vendor/ sub
kontraktor masih dapat meneruskan
pekerjaan atau diberhentikan
1. undangan RTM
2. Daftar hadir RTM
3. Risalah RTM , a.l. :
a. Laporan Cacat Mutu/ Non
Rapat Tinjauan Manajemen conformance product
7.
(RTM) Proyek b. Rencana Perbaikan
4. Laporan CLOSING perbaikan
Cacat Mutu/ non conformance
product.

1. Surat Tugas Audit


2. Daftar check list audit di setiap
bagian/ unit kerja
8. Internal Audit Proyek
3. Laporan Cacat Mutu/ non
conformance product.

112
BAB ...
PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Kontrak ini diharapkan


agar supaya dapat digunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani ketiga
belah pihak—PPK, Kontraktor pelaksana, dan Konsultan pengawas dan apabila
ada kekuarangan-kekurangan agar dapat dikoreksi serta mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Gorontalo, 20 Februari 2017


Direksi Pekerjaan Kontraktor Pelaksana

[Jabatan/Stempel] [Jabatan/stempel]

Diketahui/Disetujui:
PPK

[Jabatan/NIP]

113

Anda mungkin juga menyukai