HIPOTESI
A. Kerangka Teoritis
1. Hakikat belajar
Teori belajar pada dasarnya menjelaskan tentang bagaimana proses belajar
terjadi pada seorang individu. Artinya teori belajar akan membantu dalam memahami
bagaimana proses belajar terjadi pada seorang individu sehingga hal tersebut akan
membantu guru untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dengan baik, efektif
dan efisien.
Pembelajaran merupakan bagian dari dua aspek belajar dan mengajar.
Belajar tertuju pada apa yang harus dilakukan oleh siswa, sementara mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
Kedua aspek ini berkolaborasi secara terpadu sehingga terjadi sebuah kegiatan yang
disebut pembelajaran. Pembelajaran berlangsung pada saat terjadi interaksi antara
guru dan siswa, ataupun interaksi sesama siswa itu sendiri.
Sugiyanto (1994: 2) berpendapat bahwa, ”kemampuan memanfaatkan
pengalaman merupakan salah satu ciri kecemerlangan perilaku seseorang”. Oleh
karena itu pengalaman inilah yang sengaja dibuat untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap siswa agar tercapai kompetensi atau tujuan pembelajarannya.
Dimyati dan Mudjiono (1999: 297) mengemukakan bahwa, “pembelajaran
adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat
siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
Menurut Isjoni (2010: 49) pembelajaran adalah “suatu proses perubahan
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat dua
komponen utama yaitu guru sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang belajar.
”pembelajaran juga merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada peserta didik”.
(Winataputra, dkk, 2007: 118).
Belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda tetapi diantaranya
terjadi hubungan yang saling mempengaruhi. Baik belajar ataupun mengajar memiliki
keunikan tersendiri di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya modifikasi yang
terus berkembang sejalan akan perkembangan jaman. Joyce dan Well dalam Jihad
dan Haris (2013: 8) menyatakan bahwa mengajar adalah membantu siswa
memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk
mengekspresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar.
Salah satu tugas guru adalah mengevalusai tingkat keberhasilan rencana
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Perubahan yang dikehendaki adalah
perubahan dalam bidang pengetahuan, perasaan atau sikap dan perbuatan (Surjadi,
1989: 177). Menurut Sudjana (2010: 3) “hasil belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku, sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik”.
Ditambahkan pula menurut Gagne dalam Aunurrahman (2012: 47)
menyatakan bahwa belajar tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan
tetapi hanya akan terjadi dengan kondisi-kondisi tertentu, yaitu : (a) kondisi internal,
antara lain menyangkut kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajarai, (b)
eksternal, merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan
tujuan memperlancar proses belajar. Tiap-tiap jenis hasil belajar yang dikemukakan
sebelumnya memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang perlu diatur dan dikontrol.
Banyak guru dinegara kita kebingungan ketika mendapatkan pertanyaan
mengenai pengajaran yang telah dilakukan sudah berhasil atau belum. Untuk
menjawab pertanyaan itu, terlebih dahulu harus ditetapkan apa yang menjadi kriteria
keberhasilan pengajaran, kemudian menetapkan alat untuk menaikkan keberhasilan
pengajaran.
6. Media pembelajaran
Media pembelajaran menurut Miarso (2004) berpendapat media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar.
Menurut Rayanda Asyar (2012 : 8), menyebut bahwa Media pembelajaran
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif.
Menurut Munadi (2008:7) Pengertian media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
2) Moodle
Moodle adalah sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang
gratis yang dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapapun dengan
lisensi secara GNU (General Public License).
Pada saat ini, Moodle bisa digunakan oleh siapa saja secara open source.
Dengan menggunakan Moodle kita dapat membangun sistim dengan konsep E-
Learning (pembelajaran secara elektronik) ataupun Distance Learning (pembelajaran
jauh). Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi Moodle
ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran.
Dibawah ini adalah beberapa pembelajaran yang di dukung oleh Moodle :
a) Assignment
b) Chat
c) Forum
d) Kuis
e) Survey
Moodle juga menyediakan kemudahan untuk mengganti model tampilan
(themes) website e-learning dengan menggunakan teknik template. Beberapa model
tema yang menarik telah disediakan oleh Moodle. Selain itu juga bisa mengedit tema
sendiri. Kelebihan dan Kekurangan Moodle :
a) Sistem jaringan dan keamanannya dapat disetting sendiri
b) Ruang akses yang dapat dibatasi sesuai dengan jaringan yang dibuat
c) Sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan (karena
bersifat Open source)
d) Fitur yang lengkap untuk sebuah proses pembelajaran jarak jauh
3) Google Classroom
Google classroom (GC) adalah suatu learning management system yang dapat
digunakan untuk menyediakan bahan ajar, tes yang terintegrasi penilaian. Berbeda
dengan media pembelajaran yang lain keunggulan media google class room adalah
masalah efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran.
Untuk memulai menggunakan google class room kita terlebih dahulu masuk
dalam akun google dan kemudian mencari produk google tersebut. setelah masuk
pada akun GC kita dihadapkan pada tiga menu utama yaitu stream/aliran,
classwork/aktifitas siswa dan people. Stream adalah fasilitas GC yang dapat
digunakan untuk membuat pengumunan, mendiskusikan gagasan atau melihat aliran
tugas, materi, quiz dari topik-topik yang diajarkan guru.
4) Edmodo
Edmodo adalah jejaring sosial pribadi bagi guru dan siswa dengan platform
sosial yang aman. Dengan model kicauan seperti situs jejaring sosial pada umumnya,
Edmodo dapat menjadikan jaringan khusus bagi guru dan siswa untuk berbagi ide,
berkas, peristiwa, dan tugas (Shelly, 2001:6-54).
Edmodo adalah jejaring sosial dan layanan micro blogging yang di desain
khusus untuk dunia pendidikan, yang dapat dioperasikan seperti layaknya Twitter.
Dengan membatasi jalan akses ke ruang khusus atau grup, guru dan siswa dapat
saling mengirim catatan, link, berkas, pengumuman, tugas dan bertukar informasi di
lingkungan yang aman (Wankel, 2011:24).
Edmodo adalah website yang dapat dijadikan sebuah wadah atau forum
diskusi oleh kaum pembelajar yang memiliki tampilan latar seperti Facebook atau
Myspace. Pengguna Edmodo dapat membuat profil dan berbincang dengan orang lain
yang terhubung dalam website tersebut. Selain itu siswa juga dapat meminta
informasi kepada guru tentang nilai atau tugas, dan guru dapat mengunggah nilai
siswa dan tugas di dalam web tersebut (A. Purcell, 2012:14).
Dapat disimpulkan bahwa Edmodo adalah situs jejaring sosial yang
diperuntukkan untuk membantu proses pembelajaran, dimana tampilan Edmodo
menyerupai tampilan Facebook yang mempermudah dalam penggunaan.
5) Schoology
Schoology adalah jejaring sosial berbasis web khusus untuk K-12 (sekolah
dan lembaga pendidikan tinggi) yang difokuskan pada kerjasama, untuk
memungkinkan pengguna membuat, mengelola, dan saling berinteraksi serta berbagi
konten akademis. E-learning ini juga memberikan akses pada guru dan siswa untuk
presensi, pengumpulan tugas, latihan soal dan media sumber belajar yang bisa
diakses kapanpun dan dimanapun serta juga memberikan akses pada orang tua untuk
memantau perkembangan belajar siswa di sekolah. (Farmington, Schoology 2014).
a) Kelebihan Schoology
(1) Stay Connected
Guru dapat mengirim pembaharuan ke course, group serta pesan pribadi dan
memberikan umpan balik pada siswa, dan mengatur acara dengan antarmuka intuitif
Schoology pada perangkat mobile mereka.
(2) Extend Class Time
Siswa dapat melihat pelajaran secara online, berkolaborasi dengan rekan –
rekan mereka dan dapat belajar secara mandiri melalui perangkat mobile mereka yang
dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun mereka inginkan.
(3) Manage on the Go
Melalui Schoology guru dapat dengan mudah mengabsen,membuat
penugasan, berdiskusi, memeriksa hasil pekerjaan rumah siswa serta menilai hasil
pekerjaan tersebut. Selain itu melalui Schoology guru dapat memberikan umpan balik
pada siswa melaui perangkat mobile mereka.
(4) Leverage iOS and Android Devices
Schoology merupakan aplikasi mobile gratis yang dapat di unduh dari semua
perangkat mobile berbasis iOS maupun Android. Aplikasi ini juga memiliki
pemeberitahuan jika ada update (pembaharuan) atau kiriman terbaru dari aplikasi
tersebut, sehingga pengguna bisa mudah memperbaharui aplikasi ini setiap waktu.
b. Fungsi GC
GC merupakan sebuah produk bagian dari Google For Education yang sangat
istimewa, karena produk yang satu isi memiliki banyak fasilitas didalamnya seperti
memberi pengumuman atau tugas, mengumpulkan tugas dan melihat siapa saja yang
sudah mengumpulkan tugas.
Pada situs GC juga tertulis bahwa GC terhubung dengan semua layanan
Google For Education yang lainnya, sehingga pendidik dapat memanfaatkan Google
Mail, Google Drive, Google Calendar, Google Docs, Google Sheets, Google Slides,
dan Google Sites dalam proses pembelajarannya. Sehingga saat pendidik
menggunakan Google Classroom pendidik juga dapat memanfaatkan Google
Calendar untuk mengingatkan peserta didik tentang jadwal atau tugas yang ada,
sedangkan penggunaan Google Drive sebagai tempat untuk menyimpan keperluan
pembelajaran seperti Power Point, file yang perlu digunakan dalam pembelajaran
maupun yang lainnya. Dengan demikian. GC dapat membantu memudahkan guru dan
siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih mendalam. Hal ini
disebabkan karena baik siswa maupun guru dapat mengumpulkan tugas,
mendistribusikan tugas, dan berdiskusi tentang pelajaran dimanapun tanpa terikat
batas waktu atau jam pelajaran. Hal tersebut membuat proses pembelajaran lebih
menarik dan lebih efisien dalam hal pengelolaan waktu, dan tidak ada alasan lagi
siswa lupa tentang tugas yang sudah diberikan oleh guru.
c. Langkah-langkah membuat GC
1) Buka www.classroom.google.com lalu klik Sign In untuk memulai membuka
ruang kelas pada GC
2) Klik lanjutkan untuk memulai membuat kelas dengan menggunakan GC
3) Selanjutnya, untuk memulai membuat kelas digital pilihan tanda (+) yang ada
di tab, selanjutnya tuliskan nama kelas, kemudian klik (buat) untuk memulai
kelas baru
4) Undang siswa untuk bergabung ke kelas dengan cara menampilkan kode
kelas.
e. Kekurangan GC
1) GC yang berbasis berbasis web mengharuskan siswa dan guru untuk
terkoneksi dengan internet.
2) Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi pembelajaran sosial
peserta didik
3) Apabila peserta didik tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan
berdampak pada pengetahuannya.
4) Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang
tinggi.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan inovasi bagi pendidikan terutama
tingkat SMK, dengan menggunakan media yang memanfaatkan TIK yang mana
pembelajaran di era modern ini sudah selayaknya memanfaatkan perkembangan
tersebut. Penggunaan aplikasi GC dalam pembelajaran sudah harus diterapkan dalam
dunia pendidikan, karena peneliti memandang bahwa aplikasi GC sebagai
pembelajaran yang inovatif dan efisien selama proses pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi GC
terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKK
kelas XII DPIB di SMK 1 Negeri Lubuk Pakam. GC merupakan aplikasi yang
disediakan oleh Google For Education untuk menciptakan ruang kelas dalam dunia
maya. Aplikasi ini digunakan sebagai media pembelajaran dalam model blended
learning di sekolah. Aplikasi ini membantu guru dan siswa melakukan pembelajaran
dimana saja dan kapan saja pada mata pelajaran ekonomi. kegiatan tersebut
mempermudah proses pembelajaran menjadi lebih efisien serta melatih siswa
mengenal teknologi baru.
GC disini digunakan oleh guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar
untuk mengukur kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi GC sebagai media pembelajaran akan meningkatkan kualitas
pembelajaran menjadi lebih baik dan membantu siswa dalam memahami pelajaran
ekonomi sehingga siswa akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang pengaruh
penggunaan aplikasi GC terhadap kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berfikir, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
Evaluasi
D. Hipotesis Penlitian
Hipotesis merupakan suatu pertanyaan penting dalam penelitian. Penagjauan
hipotesis adalah pemikiran tentang pemikiran tindakan yang di duga dapat mangatasi
masalah. Menurut Arikunto (2006:71)”Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul”. Berdasarkan kerangka berpikir dapat diajaukan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 =Terdapat pengaruh penggunaan Google Classroom terhadap kualitas
pembelajaran pada mata pelajaran Kelas XII DPIB Desain Produk dan
kewirausahaan SMK 1 Negeri Lubuk Pakam.
Ha2= Terdapat pengaruh penggunaan Google Classroom terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran Desain Produk dan kewirausahaan kelas XII DPIB SMK 1 Negeri
Lubuk Pakam .