Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PELAKSANAAN PKL

A. GAMBARAN UMUM PEKERJAAN


1. LOKASI
Parman perabot merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang perabot yang
beralamat di lubuk buaya jalan adi negoro koto tangah kota padang sumatera barat.
B. PEMBAHASAN PELAKSANAAN PKL
1. Pelaksanaan PKL di Parman perabot
Diparman perabot dipimpin oleh Bapak Parman dan Pembina saya juga dilapangan pak
parman.Dalam melaksanakan PKL di Parman perabot selama 2 bulan yang terhitung pada
tanggal 15 juli 2022 sampai 6 september 2022 yang menjadi pokok pembahasan saya adalah
pembuatan kusen. Adapun pekerjaan yang saya laksakan di parman perabot yang diberikan
langsung oleh pembimbing saya ialah:
a) Mengukur kayu
b) Memotong kayu
c) Mengetam kayu
d) Membuat sponning
e) Perakitan
f) Mengamplas
g) Membuat profil

2. langkah –langkah pembuatan


Adapun dari sekian tugas yang diberikan oleh bapak Parman yang menjadi focus materi
saya adalah pembuatan kusen dimana pekerjaan yang saya lakukan ialah dari mengukur hingga
mengamplas. Adapun langkah-langkah pembuatan kusen yang saya lakukan dilapangan ialah:

a) Menentukan ukuran kusen


Menentukan ukuran kusen yang sudah ditentukan dengan menggunakan kayu yaitu
ketebalan kayu 6 cm dan lebar kayu 12 cm.
Gambar 3.1 Menentukan ukuran kusen

b) Membuat kusen
Membuat kusen dengan melihat gambar detail kusen dan ukuran gambar detail kusen
sesuai pesanan konsumen yaitu ukuran kusen pintu dengan lebar kusen 80 cm dan tinggi kusen
192 cm.

Gambar 3.2 gambar detail kusen

c) Melakukan pemotongan
Dari melihat detail gambar pada kusen maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pemotongan kayu sesuai dengan ukuran kusen yang akan dibuat dengan menggunakan mesin
gergaji.
Gambar 3.3 Gambar pemotongan kayu
d) Serut kayu
Setelah melakukan pemotongan kayu dengan ukuran yang ditentukan selanjutnya serut
/ketam kayu tersebut dengan menggunakan mesin ketam dan menyiku setiap sisi pada kayu agar
terbentuk persegi.

Gambar 3.4 serut kayu

e) Membuat profil
Kemudian kayu yang sudah diketam dengan mesin ketam selanjutnya kayu tersebut
dibuat profil salah satu sisinya dengan menggunakan mesin profil sesuai selera mata profil ada
yang cengkung da nada yang cembung.
Gambar 3.5 membuat profil

f) Membuat sponning
Membuat sponning pada kusen dengan kedalaman disamakan dengan tebal pada profil
dengan menggunakan mesin serut/ketam atau mesin gergaji. Terlebih dahulu di prusut untuk
menyamakan ketebalannya.

Gambar 3.6 membuat sponning

g) Membuat purusan
Membuat purusan pada kusen yang berada samping dan lubang purusan pada bagian
kusen dapat menggunakan pahat.

Gambar 3.7 membuat purusan


3. langkah –langkah perakitan kusen

Adapun langkah-langkah perakitan kusen ditempat saya PKL yang dibimbing oleh bapak
Parman adalah.

a) Perakitan
Dari langkah-langkah pembuatan kusen yang sudah dibuat selanjutnya memasuku tahap
perakitan dari semua komponen yang telah dibuat satu persatu dengan paku 4 in,lalu potongan
sisa kusen bagian atas dengan kedalaman 2 cm kemudian dipahat untuk membuat kupingan dan
sebagai penguat pada saat pemasangan dinding.

Gambar 3.8 perakitan

b) Mengamplas
Setelah semua terpasang langkah selanjutnya mengamplas pada permukaan kusen sampai
halus dan rata
Gambar 3.9 mengamplas

c) Pemasangan siku-siku

Melakukan pemasangan siku-siku supaya kusen terjaga tetap siku sampai waktu
pemasangan pada dinding

Gambar 3.10 pemasangan siku siku

d) Memakukan kayu pada pangkal


Memakukan kayu pada pangkal kusen kayu supaya ukuran kusen tidak berubah tetap siku
dan akurat.

Gambar 3.11 memaku kayu

C. KENDALA KENDALA DILAPANGAN DAN SOLUSI

Adapun kendala-kendala yang terjadi dilapangan perabot Parman adalah :


a) Ketidaksediaan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja).
Seharusnya disetiap pekerjaan dilapangan harus tersedianya alat-alat untuk menunjang
keselamatan kerja, tetapi disaat pekerjaan dilapangan penulis bekerja dilokasi.
Di parman perabot perlu memperhatikan dan menyediakan alat-alat K3 untuk menunjang
jalannya pekerjaan pembuatan kusen.

b) Area keja tidak nyaman


Karena di Indonesia terjadi curah hujan yang cukup tinggi bisa menyebabkan
ketidaknyamanan dalam bekerja, tempat bekerja kurang nyaman saat hujan karena banyak atap
ditempat bekerja bocor sehingga ruangan dalam pembuatan kusen sering terjadi kebocoran
sehingga are kerja kebanjiran.

c) Kekurangan material
Untuk menunjang jalannya pembuatan kusen pemilik perlu memperhatikan tersedianya
material dilapangan agar produksi tetap berjalan dengan lancer tanpa ada kendala. Tetapi
nyatanya dilapangan seringnya terjadi kekurangan material seperti Kayu,paku,lem,amplas.
Karena kekurangan material itulah terjadinya kendala dilapangan dalam pembuatan kusen.
Oleh karena itu penulis memberikan saran kepada pemilik perabot supaya lebih
memperhatikan dan selalu menyediakan material setiap harinya supaya pembuatan kusen dapat
dilaksanakan tanpa ada kendala yang menghambat pembuatan kusen.

d) Peralatan yang sering rusak


Dilapangan penulis sering memperhatikan rusaknya peralatan sehingga banyak waktu
terbuang untuk memperbaiki alat-alat yang rusak tersebut. Seharusnya pihak pemilik dari
pembuatan perabot mempunyai cadangan alat-alat jika alat-alat yang satu rusak ada alat yang
lain dapat digunakan untuk mengganti alat yang rusak tersebut.
e) Listrik padam
Karena dilapangan banyak menggunakan alat-alat pembuatan kusen dengan
menggunakan mesin maka alat-alat tersebut bisa dipakai disaat adanya tegangan listrik .tetapi
dilapangan sering terjadi listrik padam sehingga disaat listrik padam mesin-mesin tersebut tidak
dapat digunakan dalam bekrja.solusi untuk mengatasi hal tersebut pemilik harus menyediakan
mesin listrik agar disaat listrik padam mesin listrik tersebut bisa digunakan tanpa mengganggu
aktivitas kerja dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai