Anda di halaman 1dari 25

ALKOHOL DAN FENOL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kata alkohol mungkin akan mengingatkan kita pada etanol, yaitu
senyawa yang dapat memabukkan yang terdapat dalam anggur dan
bir. Etanol merupakan salah satu dari keluarga senyawa organik yang
disebut alkohol yang terdapat pada alam. Alkohol alami meliputi 2-
feniletanol, yaitu senyawa yang menyebabkan bau yang memabukkan
dari bunga mawar, sukrosa yaitu gula untuk rasa manis; dan banyak
lagi. Gugus hidroksil terdapat dalam banyak molekul yang penting
secara biologis.
Alkohol dan fenol merupakan senyawa yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. (namun demikian, salah satu jenis alkohol dan
fenol juga merupakan senyawa yang sangat berbahaya. oleh
karenanya diperlukan pengetahuan dan keahlian agar dapat
memanfaatkannya dengan menghindari efek buruk yang
ditimbulkannya. berdasarkan uraian di atas.
Untuk itu dilakukan percobaan ini agar kita dapat membedakan
sifat fisik dan sifat kimia antara alkohol dan fenol.
1.2 MAKSUD PRAKTIKUM
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mepelajari
beberapa sifat fisika dari kimia dari alkohol dan fenol, membedakan
alkohol primer,sekunder,tersier.
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Menentukan kelarutan air dan n-heksana
2. Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier.
3. Melihat reaksi Na2CO3 dan NaHCO3
4. Menentukan reaksi FeCl3.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 TEORI UMUM
Dalam ilmu kimia alkohol apat dipandang sebagai turunan alkana,
dimana satu atom H dari alkana diganti dengan gugus hidroksil dan
(OH) sehingga nama alkohol diambil dari alkana dimana akhiran “a”
diganti dengan akhiran “ol”, sedangkan letak gugus OH terikat
dinyatakan dengan angka Atau diambil nama dari alkil + alkohol
(Chang,2004).
Alkohol adalah senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil
yang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus
umum ROH, dimana R merupakan alkil, alkil tersubstitusi, atau
hidrokarbon siklik. Alkohol disini tidak termasuk fenol (gugus hidroksil
berikatan dengan cincin aromatik). Etanol (gugus hidroksil berikatan
dengan karbon vinilik) karena sifatnya kadang berbeda. Alkohol dapat
dianggap merupakan turunan dari air(HOH), di mana satu atom
hidrogennya diganti dengan gugus alkil (Riswiyanto,2009).
Ada tiga jenis utama alkohol berdasarkan letak ikatan –OH pada
atom C, yaitu (Fesenden, 1997) :
1. Alkohol primer : gugus -OH terikat pada atom C-primer
2. Alkohol sekunder : gugus - OH terikat pada atom C-sekunder 
3. Alkohol tersier : gugus -OH terikat pada atom C-tersier 
Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada
karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah alkohol primer. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol
(Fessenden, 1997).
Sifat-sifat alkohol yaitu (Fessenden, 1997):
1. Alkohol suhu rendah bersifat cairan sedangkan pada suhu tinggi
berupa zat padat.
2. Alkohol suhu rendah menunjukkan sifat air, suhu tinggi sifatnya
seperti alkana.
3. Makin banyak atom karbonnya, makin tinggi bobot jenisnya.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

4. Alkohol primer titik didih, titik lebur, titik lebur lebih tinggi alkohol
sekunder.
Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil terikat
langsung ke benzen atau cincin benzenoid. Induk senyawa kelompok
ini. C6H5OH, disebut fenol. Merupakan bahan kimia industry yang
penting. Banyak sifat fenol yang serupa dengan alkohol, tetapi
kesamaan ini adalah sesuatu penyederhanaan yang berlebihan.
Seperti arylamines, fenol adalah senyawa difungsi; gugus hidroksil
dan cincin aromatik berinteraksi kuat, mempengaruhi reaktivitas
masing-masing. Interaksi ini menyebabkan beberapa sifat dan
kegunaan baru dari fenol (Carey,2000).
Seperti halnya air, alkohol dan fenol merupakan asam lemah.
Gugus hidroksil dapat bertindak sebagai pendonor proton, dan
disosiasi terjadi mirip seperti pada air. Basa konjugat suatu alkohol
ialah ion alkosida (contohnya, ion metoksida dari metanol, ion
etoksida dari etanol dan seterusnya) (Hart, 2003).
Metanol dan etanol memiliki kesamaan yang hampir sama dengan
air; alkohol meruah seperti t-butil alkohol sedikit lebih lemah karena
keruhannya membuatnya sukar disolvasi, tidak seperti ion alkosidanya
(Hart, 2003).
Fenol ialah asam yang lebih kuat daripada alkohol terutama karena
ion alkoksida terkonsentrasi pada atom oksigen, tetapi muatan
negative pada ion fenoksida dapat didelokalisasi pada posisi cincin
orto dan para melalui resonansi (Hart, 2003).
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu (Riawan, 1990) :
1. Mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan
logam (seperti alkohol) tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat.
Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan
dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi, juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-
zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

3. Memberi reaksi-reaksi bewarna dengan FeCl 3.


4. Mempunyai sifat antiseptik, beracun, mengikis.
2.2 URAIAN BAHAN
1. Aquadest (Ditjen POM 1979, hal.96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
Rumus molekul : H2O
Rumus Struktur : H-O-H
Berat Moleku : 18,02 gr/mol
Rumus struktur : H-O-H
Kegunaan : Sebagai pelarut.
2. Amyl Alkohol (Ditjen POM 1979, hal.641)
Nama Resmi : AMYL ALKOHOL
Nama Lain : Amyl alkohol
RM / BM : C5H11OH/242,4 gr/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Kristal putih,mengikat.
Kelarutan : Tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
3. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : 241)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : asam asetat, cuka
BM / RM : 60,0 g/mol / CH3COOH

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
menusuk, rasa asam, tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%) dan dengan gliserol
Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. FeCl3 ( Ditjen POM 1979, hal.659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDA
Nama Lain : Besi (III) Klorida
RM/BM : FeCl3 / 162,5 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian :Hablur atau serbuk hablur, hitam
kehijauan, bebas warna jingga dari
garam hidrat yang telah berpengaruh
oleh kelembapan.
Kelarutan : Larut dalam air, lautan berpotensi
berwarna jingga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. Fenol (Ditjen POM 1979, hal.484)
Nama resmi : PHENOLUM

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Nama lain : Fenol


RM / BM : C6H5OH / 94,11 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa
hablur, tidak .
Kelarutan : Larut dalam ½ bagian air, mudah
Larut dalam etanol,dalam kloroform P
dalam eter P, dalam gliserol P dan
dalam minyak lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya , di tempat
sejuk
Kegunaan : Antiseptikum ekstern
6. NaHCO3 (Ditjen POM 1979, hal.424)
Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama Lain : Natrium bikarbonat
RM/BM : NaHCO3 / 84.01 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin
kecil, buram, tidak berbau, rasa asin
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tIdak
larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai antasidum
7. Na2CO3 (Ditjen POM 1979, hal.400)

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Nama Resmi : NATRII CARBONAS


Nama Lain : Natrium karbonat
RM/BM : Na2CO3 / 124,00 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk

hablur putih.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, Lebih mudah
larut dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
8. n-heksana (Ditjen POM 1979, hal.283)
Nama resmi : HEXAMINUM
Nama lain : Heksamina
RM/BM : C6H12 / 140,19 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur mengkilap, tidak berwarna atau
serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa

membakar an manis kemudian agak


pahit. Jika di panaskan dalam suhu ±
260⁰ menyublim.
Kelarutan : larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5
ml etanol (95 %) P dan dalam lebih
kurang 10 bagian kloroform P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Kegunaan : Antiseptikum
9. 2-Propanol (Ditjen POM 1995, hal.1193)
Nama resmi : 2-PROPANOL
Nama lain : 2-Propanol
BM/RM : 60,10 g/mol / CH3CH2OH

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
seperti etanol
Kelarutan : Bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi

10. Metanol (Ditjen POM 1979, hal.706)


Nama : METANOL
BM / RM : 32 gr/mol / CH3OH

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau
khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
membentuk cairan jernih, tidak
berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

11. HCl (Ditjen POM 1979, hal.53)


Nama resmi : Acidium Hydrocloridium
Nama lain : Asam Klorida
RM / BM : HCl / 36,46 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : cairan tidak berwarna; berasap; bau

meransang jika diencerkan dengan 2


bagian air, asap dan bau hilang.
Kelarutan : Sangat larut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunan : Zat tambahan
2.3 PROSEDUR KERJA (Anonim 2019, hal.2-3)
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
1. Siapkan dua tabung reaksi yangbersih dan kering
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 0,5ml air (1) dan n-
heksana (2).
3. Kedalam tabung reaksi (1) dan (2) tambahkan stetes metanol.
4. Kocok dan perhatikan kelarutannya (catat)
5. Kerjakan seperti 1s/d 4 dengan menggunakan 2-propanol
yang lain
6. Kerjakan seperti diatas dengan menggunakan fenol.
B. Alkohol primer, sekunder, dan tersier
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi.
2. Masing-masing tabung reaksi diisi dengan 1 mL pereaksi
lucas.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

3. Tambahkan 3-5 tetes amil alkohol pada tabung (1), 3-5 tetes
propanol pada tabung (2) 3-5 butanol tersier pada tabung (3).
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit.
5. Perhatikan perubahannya dan catat.
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 dengan menggunakan fenol.
C. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi.
2. Tabung (1) diisi dengan amil alkohol, tabung (2) dengan
fenol, tabung (3) dengan asam asetat sebagai pembanding
masing-masing 1 mL.
3. Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5ml
Na2CO3.
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit.
5. Perhatikan perubahan dan catat.
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 (ganti dengan Na 2CO3 dengan
NaHCO3).
b. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi .
2. Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amil
alkohol, dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1mL.
3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan
beberapa tetes FeCl3.
4. Catat perubahan yang terjadi.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 3 METODE KERJA


3.1 ALAT DAN BAHAN
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu,
pipet skala, pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung, dan gelas ukur 5
mL.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini
yaitu, fenol, aquadest, n-heksana, Na 2CO3, NaHCO3 dan HCl 0,1N,
metanol, FeCl3, amil alkohol, asam asetat,butanol, 2-propanol.
3.2 Cara Kerja
A. Kelarutan dalam Air dan n-Heksana
1. Siapkan dua tabung reaksi
2. Masing-masing diisi dengan air dan n-heksana sebanyak 0,5
mL.
3. Kemudian tambahkan 1 tetes metanol dalam masing-masing
tabung.
4. Dan Setelah itu kocok tabung hingga terjadi perubahan reaksi.
5. Lakukan perlakuan yang sama dengan menggunakan 2-
propanol dan fenol.
B. Alkohol primer, sekunder, dan tersier
1. Siapkan tiga tabung reaksi. dan masing-masing tabung
ditambahnkan 1 mL pereaksi lucas.
2. Kemudian, tabung (1) ditambahkan 3-5 tetes amil alkohol,
tabung (2) propanol, dan tabung (3) butanol.Lalu kocok 3-5
menit.
3. Perhatikan perubahannya dan catat, lakukan perlakuan yang
sama dengan menggunakan fenol.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

C. Reaksi alkohol dan fenol denga Na2CO3 dan NaHCO3


1. Siapkan tiga buah tabung reaksi.dan masing-masing tabung
diisi dengan amil alkohol, fenol, dan asam sitrat berturut-turut.
2. Setelah itu tambahkan 0,5 mL Na2CO3.
3. Kocok lalu diamkan selama 3-5 menit.
4. Amati gelembung gas yang terbentuk.
5. Catat hasil, lakukan perlakuan yang sama dengan mengganti
Na2CO3 dengan NaHCO3.
D. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan
metanol, amil alkohol, dan fenol sebanyak 1 mL.
2. Kemudian tambahkan beberapa tetes FeCl 3.
3. Kocok dan amati reaksi yang terjadi dan Catat hasil.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
a. Kelarutan dalam air & n-heksana
Kelarutan Kelarutan dalam
Alkohol/fenol Keterangan

Dalam air n-heksana


Metanol Larut Kurang Larut Bereaksi
2-propanol Larut Kurang Larut Bereaksi
Fenol Larut Larut Bereaksi

b. Alkohol primer, sekunder dan tersier


Alkohol Pereaksi lucas Keterangan

Amil alkohol Tidak Larut Tidak bereaksi


2-Propanol Tidak Larut Tidak bereaksi
Ter-butanol Tidak larut Tidak bereaksi

c. Beberapa pereaksi alkohol dan fenol


a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
Alkohol/Fenol Na2CO3 NaHCO3 Keterangan

Amyl alkohol + + Terbentuk gelembung


Fenol + + Terbentuk gelembung
Asam Asetat + + Terbentuk gelembung

b. Reaksi dengan Fecl3


Zat Fecl3 Keterangan

Metanol Kuning Tidak bereaksi


Tidak bereaksi
Amyl alkohol Kuning
Fenol Ungu kehitaman Bereaksi

Reaksi :
A. Alkohol Primer, sekunder, dantersier

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL
ZnCl2
1. C2H5OH + HCl C5H11Cl + H2O
OH

ZnCl2
2. CH3 – CH – CH3 + HCl C3H7Cl + H2O
OH
3.
ZnCl2
CH3 – CH – CH3 + HCl C4H9Cl + H2O

CH3
B. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. 2C5H11+ Na2CO3 2C5H11ONa + H2 + CO2

2. 2Ar-OH + Na2CO3 2ArONa + CO2 + H2O


O

3. 2CH3–C–OH + Na2CO3 2CH3COONa + H2O+CO2

4. C5H11OH + NaHCO3 C5H11ONa + H2O + CO2

5. Ar-OH + NaHCO3 ArONa + H2O + CO2


6. O

CH3 – C – OH + NaHCO3 CH3COOHNa + H2O + CO2

C. Reaksi dengan FeCl3


1. CH3OH + FeCl3 tidak bereaksi
2. CH3(CH2)3-OH + FeCl3 tidak bereaksi
3. Ar–OH + FeCl3 Ar-O-Fe –O-Ar + 3HCl

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Ar
4.2 Pembahasan
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Fenol merupakan asam
yang lebih kuat dari pada alkohol atau air.
Fenol mempunyai rumus struktur yang seripa dengan alkohol tetapi
gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan dengan
Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH.
Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dan
distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar
(delokalissai) oleh cincin aromatik.
Dalam percobaan praktikum alkohol dan fenol ada empat hal yang
akan di uji cobakan yaitu:
a. Menentukan kelarutan air dan n-heksana
Pada percobaan ini akan diamati kelarutan air dan n-
heksana apakah metanol larut pada n-heksana, 2-propanol, atau
fenol. Mula-mula ditambahkan air dengan metanol dan
menghasilkan larutan yang mudah larut dan berwarna bening.
Kemudian ditambahkan metanol dengan n-heksana dan dihasilkan
bahwa metanol kurang larut. Kemudian tambahkan 2-propanol
dengan air dan menghasilkan bahwa 2-propanol larut, kemudian
tambah 2-propanol dengan n-heksana dan menghasilkan bahwa 2-
propanol kurang larut, kemudian tambahkan fenol dengan air dan
menghasilkan fenol larut, kemudian tambahkan fenol dengan n-
heksana dan menghasilkan fenol larut.
Pada percobaan yang pertama seperti yang di atas terdapat
dalam literatur Farmakope Indonesia dimana alkohol fenol hanya
dapat larut dalam air sedangkan dalam n-heksana tidak dapat larut
ini dikarenakan fenol tidak dapat membentuk hidrogen dengan n-
heksana, dimana ia merupakan pelarut non polar.
Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, alkohol tersier

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

b. Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, alkohol tersier


Pada pereaksi alkohol primer diisi dengan amil alkohol
menghasilkan tidak bereaksi, alkohol sekunder diisi dengan 2-
propanol menghasilkan tidak bereaksi, alkohol tersier diisi dengan
ter-butanol hasilnya tidak bereaksi,namun amil alkohol lebih cepat
larut dari pada 2-propanol dan ter-butanol, karna pada akohol
primer hanya mengikat satu atom C. Sehingga semakin panjang
rantai atom maka akan semakin sulit bagi senyawa tersebut
bereaksi.
c. Melihat reaksi Na2CO3 dan NaHCO3
Na2CO3 dan NaHCO3 masing-masing akan ditetesi amyl
alkohol, fenol, dan asam asetat setelah itu akan diamati apakah
melepaskan CO2 dalam bentuk gelembung-gelembung di tabung
reaksinya. Pada percobaan Na2CO3 dan NaHCO3, Amil alkohol +
Na2CO3 akan menghasilkan gelembung, lalu amil alkohol +
NaHCO3 juga terbentuk gelembung, fenol + Na2CO3 dan NaHCO3
menghasilkan gelembung. Asam asetat ditambah Na2CO3 dan
NaHCO3 keduanya juga menghasilkan terbentuknya gelembung.
d. Menentukan FeCl3
Apakah metanol, amil alkohol, dan fenol dapat bereaksi
dengan FeCl3. Pada reaksi percobaan reaksi dengan FeCl 3.
Metanol + FeCl3 dan menghasilkan warna kuning yang
menandakan bahwa dia tidak bereaksi, amil alkohol + FeCl3 dan
menghasilkan warna kuning menandakan bahwa mereka tidak
bereaksi, fenol di tambahkan FeCl3 dan menghasilkan warna ungu
kehitaman menandakan bahwa dia berekasi.
Faktor kesalahan yang terjadi pada saat praktikum yaitu
pada saat memasukkan reaksi kedalam tabung reaksi, tabung
reaksi tidak kering atau masih basah karena sisa cuci, sehingga air
yang masih menempel di dinding tabung ikut bereaksi. Kemudian
factor lainnya yaitu pada saat pembuatan pereaksi, pereaksi yang

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

dibuat terkontaminasi dengan udara di luar, sehingga pereaksi yang


digunakan rusak.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN
1. Pada percobaan pertama, metanol dapat larut di dalam air dan
tidak larut dalam n-heksana karena diketahui bahwa metanol
mempunyai gugus fungsi atom C dua, dan ada ketentuan yang
menyatakan bahwa C1-C5 itu larut dalam air. Begitu juga dengan 2-
propanol memiliki gugus fungsi atom C tiga. Dan fenol dapat larut
dimanapun baik itu di dalam air maupun di n-heksana.
2. Pada percobaan reaksi dengan Na2CO3 NaHCO3 kita ingin
melihat apakah alkohol dan fenol ini dapat larut di dalam Na 2CO3
NaHCO3, yang apabila larut ditandai dengan terbentuknya
gelembung-gelembung di tabung reaksi.
3. Pada percobaan FeCl 3, percobaan ini tujuannya untuk dapat
mengetahui apakah alkohol dan fenol dapat larut di besi (III) klorida.
Yang ditandai dengan apabila berwarna kuning tandanya dia tidak
bereaksi dan warna ungu kehitaman dapat bereaksi.
5.2 SARAN
Dalam pelaksaan praktikum sebaiknya asisten mendamipingi
praktikannya agar dapat meminamilisir kesalahan yang terjadi bagi
praktikan diharaokan ketenangannya pada saat praktikum agar
praktikum dapat berjalan dengan baik.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2019, Penuntun Kimia Organik Universitas Muslim Indonesia,
Makassar.
Carey, F.A., 2000. Organic Chemistry fourth edition, McGraw-Hill
Companies, Boston.

Chang, 2004 Intisari Kimia Organik: Hipokrates.

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Fessenden, J, S & Fessenden, R, J. 1994. Kimia Organik edisi ketiga jilid


I. Erlangga: Jakarta

Hart, H., L,.E., Craine, dan D.J., Hart, 2003. Kimia Organik
Suatu Kulih Singkat edisi keseblas, Erlangga, Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta Binapura Aksara.
Riswiyanto, 2009. Kimia Organik Erlangga, Jakarta.

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

LAMPIRAN
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Siapkan 2 buah tabung reaksi

+ tabung (1) 0,5 mL air dan tabung (2) 0,5 mL n-heksana

tiap tabung + setetes metanol

kocok dan perhatikan kelarutannya

kerjakan seperti 1 sd. 4 menggunakan alkohol yang lain dan fenol

B. Reaksi dengan reaksi Na2CO3, dan NaHCO3

siapkan 3 buah tabung reaksi

+ 1 mL amil alkohol + 1 mL fenol + 1 mL asam asetat

+ 0,5 mL Na2CO3

kocok dan biarkan selama 3-5 menit

perhatikan perubahan dan catat

kerjakan seperti 1 sd. 5 menggunakan NaHCO3

C. Reaksi dengan FeCl3

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

siapkan 3 buah tabung reaksi

+ 1 mL amil alcohol + 1 mL fenol + 1 mL metanol

+ beberapa tetes FeCl3

perhatikan perubahan dan catat

D. Alkohol primer, sekunder, dan tersier

siapkan 3 tabung reaksi

tiap tabung + 1 mL pereaksi lucas

+ 3-5 tetes alcohol primer (1)


+ 3-5 tetes alcohol sekunder (2)
+ 3-5 tetes alcohol tersier (3)
kocok dan biarkan selama 3-5 menit

kerjakan seperti 1 sd. 4 menggunakan fenol

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

n-heksana+metanol n-heksana + 2-propanol

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Reaksi alkohol fenol dalam Na2CO3

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Tabung 3 asam asetat + Na2CO3 Tabung 1 amyl alkohol + NaHCO3

Tabung 2 fenol + Na2CO3 Tabung 3 asam asetat + Na2CO3

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217
ALKOHOL DAN FENOL

Tabung 2 fenol + NaHCO3

ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S AULIA CHAIRUNNISA IQBAL


15020180217

Anda mungkin juga menyukai