BAB 1 PENDAHULUAN
4. Alkohol primer titik didih, titik lebur, titik lebur lebih tinggi alkohol
sekunder.
Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil terikat
langsung ke benzen atau cincin benzenoid. Induk senyawa kelompok
ini. C6H5OH, disebut fenol. Merupakan bahan kimia industry yang
penting. Banyak sifat fenol yang serupa dengan alkohol, tetapi
kesamaan ini adalah sesuatu penyederhanaan yang berlebihan.
Seperti arylamines, fenol adalah senyawa difungsi; gugus hidroksil
dan cincin aromatik berinteraksi kuat, mempengaruhi reaktivitas
masing-masing. Interaksi ini menyebabkan beberapa sifat dan
kegunaan baru dari fenol (Carey,2000).
Seperti halnya air, alkohol dan fenol merupakan asam lemah.
Gugus hidroksil dapat bertindak sebagai pendonor proton, dan
disosiasi terjadi mirip seperti pada air. Basa konjugat suatu alkohol
ialah ion alkosida (contohnya, ion metoksida dari metanol, ion
etoksida dari etanol dan seterusnya) (Hart, 2003).
Metanol dan etanol memiliki kesamaan yang hampir sama dengan
air; alkohol meruah seperti t-butil alkohol sedikit lebih lemah karena
keruhannya membuatnya sukar disolvasi, tidak seperti ion alkosidanya
(Hart, 2003).
Fenol ialah asam yang lebih kuat daripada alkohol terutama karena
ion alkoksida terkonsentrasi pada atom oksigen, tetapi muatan
negative pada ion fenoksida dapat didelokalisasi pada posisi cincin
orto dan para melalui resonansi (Hart, 2003).
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu (Riawan, 1990) :
1. Mempunyai sifat asam. Atom H dapat diganti tak hanya dengan
logam (seperti alkohol) tetapi juga dengan basa, terjadi fenolat.
Sifat asam dari fenol-fenol lemah dan fenolat ini dapat diuraikan
dengan asam karbonat.
2. Mudah dioksidasi, juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-
zat warna, mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak.
Rumus Struktur :
Pemerian : Kristal putih,mengikat.
Kelarutan : Tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
3. Asam asetat (Ditjen POM, 1979 : 241)
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : asam asetat, cuka
BM / RM : 60,0 g/mol / CH3COOH
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
menusuk, rasa asam, tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%) dan dengan gliserol
Penympanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. FeCl3 ( Ditjen POM 1979, hal.659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDA
Nama Lain : Besi (III) Klorida
RM/BM : FeCl3 / 162,5 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian :Hablur atau serbuk hablur, hitam
kehijauan, bebas warna jingga dari
garam hidrat yang telah berpengaruh
oleh kelembapan.
Kelarutan : Larut dalam air, lautan berpotensi
berwarna jingga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. Fenol (Ditjen POM 1979, hal.484)
Nama resmi : PHENOLUM
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau massa
hablur, tidak .
Kelarutan : Larut dalam ½ bagian air, mudah
Larut dalam etanol,dalam kloroform P
dalam eter P, dalam gliserol P dan
dalam minyak lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya , di tempat
sejuk
Kegunaan : Antiseptikum ekstern
6. NaHCO3 (Ditjen POM 1979, hal.424)
Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama Lain : Natrium bikarbonat
RM/BM : NaHCO3 / 84.01 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin
kecil, buram, tidak berbau, rasa asin
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tIdak
larut dalam etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai antasidum
7. Na2CO3 (Ditjen POM 1979, hal.400)
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk
hablur putih.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, Lebih mudah
larut dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
8. n-heksana (Ditjen POM 1979, hal.283)
Nama resmi : HEXAMINUM
Nama lain : Heksamina
RM/BM : C6H12 / 140,19 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur mengkilap, tidak berwarna atau
serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
Kegunaan : Antiseptikum
9. 2-Propanol (Ditjen POM 1995, hal.1193)
Nama resmi : 2-PROPANOL
Nama lain : 2-Propanol
BM/RM : 60,10 g/mol / CH3CH2OH
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau
seperti etanol
Kelarutan : Bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, bau
khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,
membentuk cairan jernih, tidak
berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
Rumus Struktur :
Pemerian : cairan tidak berwarna; berasap; bau
3. Tambahkan 3-5 tetes amil alkohol pada tabung (1), 3-5 tetes
propanol pada tabung (2) 3-5 butanol tersier pada tabung (3).
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit.
5. Perhatikan perubahannya dan catat.
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 dengan menggunakan fenol.
C. Beberapa reaksi alkohol dan fenol
a. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi.
2. Tabung (1) diisi dengan amil alkohol, tabung (2) dengan
fenol, tabung (3) dengan asam asetat sebagai pembanding
masing-masing 1 mL.
3. Masing-masing tabung reaksi ditambah dengan 0,5ml
Na2CO3.
4. Kocok dan biarkan selama 3-5 menit.
5. Perhatikan perubahan dan catat.
6. Kerjakan seperti 1 s/d 5 (ganti dengan Na 2CO3 dengan
NaHCO3).
b. Reaksi dengan FeCl3
1. Siapkan tiga buah tabung reaksi .
2. Tabung (1) diisi dengan metanol, tabung (2) dengan amil
alkohol, dan tabung (3) dengan fenol masing-masing 1mL.
3. Kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan
beberapa tetes FeCl3.
4. Catat perubahan yang terjadi.
Reaksi :
A. Alkohol Primer, sekunder, dantersier
ZnCl2
2. CH3 – CH – CH3 + HCl C3H7Cl + H2O
OH
3.
ZnCl2
CH3 – CH – CH3 + HCl C4H9Cl + H2O
CH3
B. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. 2C5H11+ Na2CO3 2C5H11ONa + H2 + CO2
Ar
4.2 Pembahasan
Alkohol merupakan suatu senyawa organik yang tersusun dari
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Fenol merupakan asam
yang lebih kuat dari pada alkohol atau air.
Fenol mempunyai rumus struktur yang seripa dengan alkohol tetapi
gugus fungsinya melekat langsung pada cincin aromatik, dan dengan
Ar-(sebagai aril) maka rumus umum fenol dituliskan sebagai Ar-OH.
Fenol lebih asam dari alkohol karena anion yang dihasilkan dan
distabilkan oleh resonansi, dengan muatan negatifnya disebar
(delokalissai) oleh cincin aromatik.
Dalam percobaan praktikum alkohol dan fenol ada empat hal yang
akan di uji cobakan yaitu:
a. Menentukan kelarutan air dan n-heksana
Pada percobaan ini akan diamati kelarutan air dan n-
heksana apakah metanol larut pada n-heksana, 2-propanol, atau
fenol. Mula-mula ditambahkan air dengan metanol dan
menghasilkan larutan yang mudah larut dan berwarna bening.
Kemudian ditambahkan metanol dengan n-heksana dan dihasilkan
bahwa metanol kurang larut. Kemudian tambahkan 2-propanol
dengan air dan menghasilkan bahwa 2-propanol larut, kemudian
tambah 2-propanol dengan n-heksana dan menghasilkan bahwa 2-
propanol kurang larut, kemudian tambahkan fenol dengan air dan
menghasilkan fenol larut, kemudian tambahkan fenol dengan n-
heksana dan menghasilkan fenol larut.
Pada percobaan yang pertama seperti yang di atas terdapat
dalam literatur Farmakope Indonesia dimana alkohol fenol hanya
dapat larut dalam air sedangkan dalam n-heksana tidak dapat larut
ini dikarenakan fenol tidak dapat membentuk hidrogen dengan n-
heksana, dimana ia merupakan pelarut non polar.
Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, alkohol tersier
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2019, Penuntun Kimia Organik Universitas Muslim Indonesia,
Makassar.
Carey, F.A., 2000. Organic Chemistry fourth edition, McGraw-Hill
Companies, Boston.
Hart, H., L,.E., Craine, dan D.J., Hart, 2003. Kimia Organik
Suatu Kulih Singkat edisi keseblas, Erlangga, Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta Binapura Aksara.
Riswiyanto, 2009. Kimia Organik Erlangga, Jakarta.
LAMPIRAN
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Siapkan 2 buah tabung reaksi
+ 0,5 mL Na2CO3